Cinta Yang Dalam - Bab 287 Dua Buah Mayat

Umur Neva dan Nevi tidak terlalu jauh, pada saat itu mereka lahir di rumah sakit yang sama.

Namun seperti Nevi yang tidak mungkin anak dari kakaknya, Neva secara otomatis juga tidak mungkin adalah anaknya.

Sehingga data ini seharusnya adalah palsu.

Dia meletakkan data yang berada di tangannya, dia menarik nafas dengan dalam dan berkata "Kalau begitu, lakukan seperti itu saja!”

Hati Lexi terasa gembira, namun ekspresi wajahnya masih terihat seperti sedang berpikir dalam dan kemudian berkata "Tenang saja, asalkan Neva mau bekerja sama, masalah ini sudah bisa ditangani dengan aman!”

Gandi dalam beberapa hari ini tidak pergi kemana-mana, hanya tinggal di hotel di dekat perusahaan.

Dia sedang berpikir, memikirkan apa yang harus dilakukan dengan hubungannya dengan Neva.

Dia merasa dirinya sudah menggunakan hati terhadap Neva, apa yang Neva inginkan akan dia berikan.

Sebagai seorang pria, dia merasa dirinya sudah melakukan semaksimal mungkin.

Ditambah jika dilihat dari status kedua orang ini, seharusnya Neva lah yang menempelinya.

Namun Neva sama sekali tidak melakukannya, Neva memberinya obat ingin memperkosanya di tempat tidur.

Dengan begitu dia akan bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan ketika meninggalkannya.

Namun ketika hari itu bertanya dengannya, dia justru berkata bahwa dia tidak menginginkan apapun dari pernikahan ini.

Jadi apa sebenarnya yang dia rencanakan dengan melakukan semua itu?

Ada satu poin yang sampai saat ini masih tidak mau diakui Gandi.

Walaupun Neva adalah orang yang berbahaya dan kejam, namun dia masih sangat menyukainya.

Dia tidak ingin mengakuinya, hatinya yang tenang akan tergoncang oleh tindakan kecil Neva.

Dia lebih tidak ingin mengakui, bahwa dirinya pernah mengatakan supaya Neva memberinya anak.

Pada pagi hari, ada orang yang mengundang Neva menjadi temannya.

Neva yang melihat adalah orang asing pun tidak memperdulikannya.

Orang yang menambah teman melalui pencarian nomor telepon ini seperti lalat yang sangat menyebalkan.

Namun orang ini terus menerus mengajukan penambahan teman kepadanya.

Neva akhirnya setuju. Ketika baru menyetujuinya, dia langsung mengirim sebuah pesan "Neva?”

“ Ya.” Walalupun Neva agak penasaran dengan cara panggilan seperti ini, namun dia pun membalasnya.

Kemudian, dia mengirimkan sebuah video.

Ketika Neva membukanya, kondisi di dalamnya langsung membuatnya lemas di lantai.

Di dalamnya ternyata adalah Nana yang tergulung, tertidur tidak tahu apakah masih hidup atau sudah mati disana.

Sementara di sisi lain adalah Paman Wang yang terbaring dengan kepala yang berdarah karena dipukul.

Neva menjadi panik, dia segera meneleponnya.

Setelah beberapa saat, telepon ini pun diangkat.

“ Jangan kalian lukai! Apa yang kamu inginkan sampaikan saja, aku akan memberikannya kepada kalian!” Neva berkata dengan panik.

Dia tidak berani membayangkan, jika terjadi sesuatu dengan Nana, dia tidak akan memiliki keberanian untuk melanjutkan hidupnya

”Hehe jangan panik, Nona Aska. Kami hanya menerima uang untuk mengerjakan pekerjaaan….”

Sebelum perkataan orang itu selesai, Neva segera memotong pembicaraannya "Berapa yang kalian inginkan? Aku akan berikan, berapa yang mereka berikan akan aku gandakan dua kali lipat untuk kalian, tidak, sepuluh kali lipat!”

Perkataan Neva ini ditukar dengan tawa dingin darinya.

“ Nona Aska, jangan menganggap bahwa orang yang menginginkan uang adalah orang yang tidak memiliki prinsip. Anda tenang saja, orang tua itu hanya dipukul karena dia membangkang. Saat ini cara penanganan masalah yang paling baik adalah anda hubungi Nyonya Aska.

Setelah mengatakannya, orang itu langsung memberhentikan pembicaraan.

Ketika Neva mengirimkan pesan lain, akun orang itu sudah dihapus.

Otak Neva terasa mau meledak, detak jantungnya pun berdetak dengan sangat kencang, seakan mau melompat dari tenggorokannya. Wajahnya putih, jarinya pun menjadi putih.

Yang dimaksud dengan Nyonya Aska tentu saja adalah Lexi.

Lexi selalu melakukan semua hal dengan tidak ada batas sama sekali!

Neva sama sekali tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

Saat ini satu-satu orang yang bisa dia andalkan adalah Tuan Tirta yang sudah belum pulang beberapa saat terakhir ini.

Dia menggertakaan gigi, memutuskan untuk menghubungi Gandi dan menjelaskan semua hal ini dengan jelas kepadanya.

Tidak peduli dia percaya atau tidak, asalkan dia mau menolongnya, menyelamatkan mereka, semua tidak ada masalah.

Dia pun menghubunginya, namun terlihat bahwa teleponnya sedang mati.

Dan pada saat itu, sebuah panggilan nomor telepon masuk.

Neva melihatnya singkat, ini panggilan dari Lexi.

He, wanita ini sangat tidak sabaran.

Tangannya sedikit gemetar, dengan gemetar dia mengangkatnya.

“ Apa maumu?” Neva langsung berkata.

Dari sana langsung terdengar suara tawa Lexi "Neva, bukankah dulu kamu sangat sombong? Ayo coba lanjutkan kesombonganmu kepadaku, lihat siapa yang akan hidup?”

Neva marah hingga tangannya gemetar, dia berkata "Apa kamu tidak takut aku menghubungi polisi?”

Lexi tertawa dingin "Panggil saja polisi! Ayo lapor! Asalkan kamu lapor, kamu akan langsung menerima dua buah mayat. Orang-orang itu adalah tentara bayaran dari luar, bagaimanapun polisi mengeceknya, tidak akan bisa sampai pada diriku.”

Ketenangan palsu Neva dihancurkan oleh Lexi hingga berkeping-keping.

Dia menarik nafas panjang, suaranya agak menyedihkan dan berkata "Lexi, katakan, apa yang kamu inginkan, Asalkan aku bisa melakukannya pasti akan aku lakukan. Tolonglah jangan lukai mereka!”

Lexi sangat menyukai kondisi dimana dia yang memegang kuasa, yang bisa menentukan hidup dan mati Neva dengan mudah.

Dia pun berkata "Sekarang datanglah ke keluarga Aska, aku ingin melihat kesungguhanmu!”

Setelah meletakkan telepon, Neva langsung turun ke bawah.

Ketika dia baru mau keluar, dia terdiam ketika Mbok Ting yang sedang menyapu memanggilnya.

“ Nyonya muda, kemana anda akan pergi?”

Tubuh Neva agak goyah, berusaha membuat ekspresi tenang, namun sangat sulit menyembunyikan ketakutan di sudut matanya.

“ Mbok Ting, aku akan pergi sebentar, ada sesuatu hal….”

Mbok Ting pertama kalinya melihat ekspresi Neva seperti ini, Neva tidak ingin mengatakannya, dia pun secara otomatis tidak bertanya lebih banyak.

“ En, namun apakah anda tidak mengganti baju?” Mbok Ting mengingatkan.

Neva kali ini baru menyadari, bahwa dirinya masih mengenakan baju rumah.

Dia segera naik untuk mengganti baju dan baru keluar rumah.

Melihatnya yang tergesa-gesa, Mbok Ting merasa seharusnya ada sesuatu yang terjadi dengan Neva.

Dia merasa harus memberitahu Gandi, namun ketika menghubunginya terdengar telepon yang sedang mati.

Ketika sampai di kediaman keluarga Aksa, kali ini pengawal tidak menghentikan Neva.

Dia memasuki ruang tamu dan melihat Gilbert dan yang lain.

Aura di dalam ruang tamu sangat berat dan ketiga orang disana seperti binatang puas, siap untuk menerkam dan membaginya untuk dimakan.

Neva sangat membenci orang-orang ini, bahkan ekspresi di wajahnya pun tidak disembunyikan sama sekali.

“ Katakanlah, apa yang kalian inginkan!”

Dia langsung berkata pada poinnya, saat ini waktu adalah sangat berharga.

Namun Gilbert tidak terburu-buru, dia melambaikan tangan "Neva, datang dan duduklah, sudah datang sejauh ini, minumlah teh terlebih dahulu!”

Ketika dia baru mengatakannya, Nevi yang berada di samping nya langsung berkata dengan suara dingin: “Duduk apa, biarkan saja dia berdiri disana. Sudah merebut posisiku, sekarang masih sesombong ini, benar-benar orang rendahan yang tidak tahu malu!”

Neva menaikkan pandangannya, memandang Nevi, pandangannya dingin.

Pandangannya yang seperti ini langsung membuat Nevi menjadi panik.

Namun dia langsung merespon, in adalah rumahnya, dia bisa ditakuti oleh Neva.

Dia langsung mengambil cangkir teh di atas meja dan melemparkannya.

“ Pelacur, lihat apa kamu? Berani melihat lagi ,aku akan mencongkel matamu, membunuh anak kecil itu!”

Neva dengan cepat menghindar, kedua tangannya mengepal menjadi tinju, berusaha menahan diri untuk tidak maju menghajar wanita itu.

Saat ini orang yang disayanginya berada di tangan mereka, dia tidak bisa gegabah.

Sementara Nevi hanyalah seorang badut saja.

Dia mengarahkan pandangannya kearah Lexi, mengetahui masalah ini dari awal hingga akhir pasti dikontrol oleh Lexi.

Lexi terus menatap Neva, melihatnya yang menggertakan gigi, namun tidak bisa mengatakan apapun, membuatnya merasa sangat bangga.

Sangat memuaskan!

Pelacur ini, apakah dia mengira ketika dirinya sudah menjadi Nyonya Tirta, dia tidak akan bisa dikalahkan?

“ Hai, Nyonya Tirta, selamat datang, datang dari tempat yang jauh, sayangnya anda juga sudah melihatnya, di dalam rumah ini tidak ada tempat untuk anda duduk. Apakah mau aku suruh orang untuk membersihkan lantai supaya anda duduk di atas lantai?”

Perkataan Lexi ini secara jelas untuk mempermalukan Neva.

Neva murka hingga tubuhnya gemetar, namun tidak bisa membalas perkataannya satu katapun.

Dan Lexi tahu, apa yang dipegang di dalam tangannya adalah sebuah kartu trump!

Dia mengatakan seperti itu dan dia benar-benar melakukannya.

Ada pelayan yang datang, membersihkan tempat Neva berdiri dengan bersih.

Neva tidak duduk, Lexi pun mengerutkan keningnya.

“ Kenapa, tidak puas denganku? Jika kamu tidak senang, hehe, kalau begitu….”

Orang yang berada di posisi rendah sudah tidak bisa menundukkan kepalanya lagi.

Sebelum Neva datang, dia sudah membuat persiapan akan dipermalukan.

Dia pun langsung duduk di atas lantai, lantai keramik yang dingin membuat tubuhnya sedikit bergetar.

Melihatnya yang duduk. Lexi dan Nevi langsung tertawa keras menyombongkan diri.

Hanya Gilbert saja yang mengerutkan keningnya.

Penyelesaian masalah yang dilakukan pria akan lebih manusiawi dari wanita, dia merasa Lexi sedikit berlebihan.

Nevi mengambil sepotong semangka dari meja dan langsung melemparkannya ke arah Neva.

Semangka itu pecah dan langsung menodai baju Neva menjadi merah.

“ Aduh Nyonya Tirta , bajunya kotor ya? Maaf, ayo copot biar aku suruh pelayan untuk mencucikannya untukmu!”

Nevi mengatakannya sambil memberi tanda dengan matanya kepada pelayan di kiri dan kanannya.

Namun masalah yang menggunakan tangan ini, tidak berani dilakukan oleh pelayan.

Neva dengan murka memandang Nevi, dengan suara dalam berkata "Nevi, jangan keterlaluan!”

“ Ai, keterlaluan? Apakah ini tergolong keterlaluan? Neva, aku tidak tahu apakah kamu polos atau tidak pernah melihat dunia? Jika tidak percaya, tidak melakukan apa yang aku inginkan, aku akan menyuruh orang untuk memotong telinga anakmu!”

Nevi sudah bisa membayangkan telinga anak perempuan itu yang dipotong dan berdarah, dia pun langsung tertawa terbahak-bahak.

Lexi tiba-tiba merasa khawatir, mengapa anaknya ini adalah orang yang tidak berguna seperti ini?

Apakah dia tidak tahu? Ancaman yang sama hanya bisa dilakukan beberapa kali saja.…..

Jika dia terus mengancam Neva seperti ini, Neva kemungkinan akan melakukan tindakan yang gila.

Ini sangat berbeda dengan awal yang diharapkan Lexi.

Dia pun berkata "Neva, aku bisa menjaga rahasia mengenai anak rahasiamu. Selain itu perceraianmu dengan Gandi aku bisa membantumu meminta aset untukmu.”

“ Cerai? Siapa yang berkata bahwa aku akan bercerai?” Neva berkata dengan tidak berekspresi.

Nevi menatap Neva yang berekspresi dingin, sama sekali tidak bisa membacanya.

Dia tahu apa yang terjadi belakangan ini, Gandi sudah tidak pulang ke rumah. Bukankah tinggal menunggu masalah waktu saja sebelum mengusir Neva?

Namun mengapa Neva masih setenang ini?

“ Pada awal pernikahan ini, seharusnya Nevi lah yang berpartisipasi. Namun karena Nevi tidak enak badan sehingga memberikannya padamu. Sekarang Nevi sudah kembali, bukankah seharusnya memberikan posisi ini kepadanya?”

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu