Cinta Yang Dalam - Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
Setiap kata-katanya menyakitkan telinga, tetapi kalimat ini membuat Satya menghentikan langkah kakinya.
Dia memandang reporter yang baru saja mengajukan pertanyaan dengan acuh tidak acuh, bibirnya tersenyum menyeringai, tetapi senyumannya tidak tulus dari hati.
“Aku ingin klarifikasi, setiap karyawan di Young Group Entertainment dipromosikan dengan cara wajar.”
“Aku bisa mengizinkan kalian menyebarkan rumor, karena di kehidupan ini semuanya bebas menyampaikan pendapat. Tetapi aku ingin ketika kalian berbicara omong kosong, harus ada batasannya!”
Sebagai figur publik, Satya yang berkata demikian, sebenarnya sudah mengabaikan citranya.
Namun, apa yang di katakannya, bagi banyak reporter tiada bedanya dengan angin lalu.
Setelah Satya selesai berbicara, dia berjalan memasuki tempat acara, para reporter saling memandang, hingga akhirnya ada seorang reporter wanita menggertakkan gigi, dan mengikutinya.
Sudah lama dirinya tidak memberitakan berita bagus, sebagai reporter nomor satu, ia harus memberitakan gosip populer secepat mungkin untuk mempertahankan posisinya.
Dia melangkah maju dengan cepat dan menghadang Satya.
“Halo, Direktur Satya, kabarnya kamu memiliki hubungan ddengan aktris Chelsi. Konon Chelsi juga berpartisipasi dalam acara penghargaan film dan televisi. Apakah kalian janjian? Apakah kalian akan mengumumkan hubungan kalian hari ini? Kalau diumumkan, penjelasan apa yang akan diberikan Direktur Winda?”
“Direktur Satya, bagaimana ada mengenal Direktur Winda? Menurutmu apakah dia tinggal di sisimu demi uang? Apa yang Anda sukai darinya?”
Saat reporter wanita mulai bertanya, tiba-tiba yang lainnya mengajukan satu demi satu pertanyaan.
Satya menatap reporter wanita ini dengan dingin, rasa dingin yang dalam di matanya membuat reporter wanita ini menggigil.
Satya berada dalam posisi tinggi untuk waktu yang lama, dirinya memiliki aura yang kuat, yang tidak bisa ditekan oleh seorang reporter.
Dan Winda yang mendengar rumor ini, tanpa sadar mengepalkan satu tangannya.
Tetapi meskipun ia mengepalkan tinjunya, dia tetap tidak bisa berbuat apa-apa.
Karena reporter ini, mencoba mencari tahu rumor dari ekspresi dan gerakan.
Winda hanya bisa mencubit telapak tangannya, menegur dirinya sendiri untuk tidak marah, dan jangan marah, harus menjaga attitude yang baik ……
Acara penghargaan belum dimulai, di bawah penerimaan staf, mereka berdua memasuki ruang VIP.
Para reporter berusaha mengikuti, tetapi manajer Young Group Entertainment menghadang di depan.
“Pemotretan kali ini sudah berakhir, tolong jangan mengganggu Direktur Satya istirahat.”
Nada bicaranya memohon, tetapi sangat tegas.
Di Felton International Hotel, Young Grup memiliki hak mutlak untuk berbicara.
Bahkan reporter yang memiliki banyak kesempatan harus mengikuti persyaratan Young Grup.
Baru saja memasuki ruang istirahat, senyum di wajah Winda menghilang.
Dia menghempaskan tangannya dengan keras, ada kemarahan yang dalam di wajahnya, lalu berkata: “Para reporter ini, benar-benar keterlaluan!”
Ruangan VIP berada terpisah, di dalam lemari penuh dengan berbagai manisan, teh dan wine.
Satya sering menemui berbagai kejadian seperti ini, jadi masih bisa menjaga sikap biasa saja.
Dia menuangkan segelas kopi, menaruhnya di atas meja, berkata: “Winda jangan marah, sini duduk dulu!”
“Mereka hanya sekumpulan badut, kamu memberi mereka waktu seratus tahun, mereka juga tidak bisa mencapai kesuksesan seperti dirimu saat ini, tidak memakan anggur, mengatakan anggur masam, ini sikap khas reporter. Kalau kamu menanggapinya dengan serius, sebaliknya kamu yang masuk ke dalam perangkap mereka!”
Satya bersusah payah menghibur Winda, terlebih dia adalah temannya, dan nona besar keluarga Yang.
Kali ini disiarkan secara global, kalau diketahui Pak Yang dia tidak menjaga Winda dengan baik, bukankah dia akan mendapat masalah besar.
Meskipun Satya berkata demikain, tetapi bagi Winda yang jarang ditindas, tidak tahan difitnah di depan umum.
Dia tidak tahan berkata: “Orang-orang ini, benar-benar tidak memiliki batasan, ya?”
Mendengar perkataan Winda, Satya tersenyum menggelengkan kepala.
Winda dilindungi sangat baik oleh keluarga Yang, sama sekali tidak mengetahui kejamnya kehidupan ini, orang mati demi uang dan burung mati demi makanan.
Para reporter ini, membuat segala macam berita demi ketenaran dan kekayaan.
“Menurutmu mereka memiliki batasan?” Satya menghela nafas, memikirkan hari-hari ketika dia digosipkan, lalu berkata: ‘Beberapa hari yang lalu, aku hanya makan dengan boss sebuah perusahaan, lalu diberitakan tidak-tidak oleh repoter.”
“Aaah?”Winda sedikit tercengang, pikirannya yang polos seolah belum merespon.
Makan saja bisa diberitakan, Satya betapa menyedihkannya ini?
Melihat tampang tidak percaya Winda, Satya menghela nafas, menceritakan kejadian beberapa hari yang lalu.
Demi mengembangkan Young Group Entertainment, Satya terus terbang ke sana kemari, banyak rantai hubungan di dalam negeri yang dikesampingkan.
Karena alasan perhelatan akbar, akhirnya ia harus mengucapkan selamat tinggal dengan luar negeri. Setelah Satya kembali, ia mulai makan dengan satu per satu boss yang menelepon saat itu.
Pada jamuan makan seperti ini, kerja sama berada di urutan kedua, sebaliknya lebih mengutamakan saling memahami dan mempererat hubungan.
Karena bisnis seperti medan perang, sebelum bekerja sama, kedua belah pihak ingin saling memahami penanggung jawab perusahaan dari segala aspek.
Jamuan makan adalah perwujudan yang sangat bagus.
Orang yang makan bersama Satya kali ini adalah boss menengah dari sebuah perusahaan film dan televisi.
Secara logika, orang level ini, dapat ditangani oleh departemen hubungan masyarakat Young Group Entertainment.
Tetapi boss ini memiliki hubungan tidak biasa dengan Satya.
Mereka teman sekelas saat sekolah. Saat itu, latar belakang Satya biasa-biasa saja, tetapi latar belakang boss ini sangat kaya.
Mulanya latar belakang keduanya bagai langit dan bumi, dan mustahil terjalin kerja sama.
Tetapi ketika takdir ingin kamu mengenal seseorang, kamu tidak bisa menolak sama sekali.
Boss ini mengenal Satya, dan sering membantu Satya tanpa meminta imbalan apa pun.
Setelah Satya masuk ke dalam mobil keluarga Yang, dia tidak melupakan teman-teman yang membantunya di masa lalu.
Perusahaan film dan televisi bos ini direkomendasikan oleh Satya, ketika industri film dan televisi sedang booming.
Dan boss ini, sangat memenuhi kriteria orang kaya baru.
Setelah perusahaan berada di jalur yang benar, ia mulai makan, minum, dan bersenang-senang.
Orang lain hanya bermain-main sebentar, tetapi dia berbeda, ia bahkan mencari istri dari lingkaran industri film dan pertelevisian.
Selain itu, istrinya memiliki tubuh seksi dan terkenal dengan foto bugil.
Namun, bos itu tidak keberatan, menurutnya tidak ada yang bersih di industri film dan pertelevisian. Sebaliknya, yang pernah bugil seperti inilah, yang menghilangkan penyamaran di tubuh mereka dan yang paling murni.
Tentu saja, Satya tidak setuju dengan pernyataan ini.
Awalnya dia memandang rendah pernikahan ini, tetapi tidak disangka keduanya menikah selama bertahun-tahun, dan masih saling mencintai seperti awal.
Setelah ketiganya selesai makan, Satya sedikit mabuk, kemampuan minumnya tidak sebagus boss ini.
Oleh karena istri boss ini memiliki tubuh seksi, ketika memapahnya ke tempat parkir, dan memanggil supir pengganti untuk mengantarnya pulang.
Tanpa diduga, para paparazzi yang telah lama menunggu di tempat parkir memotret semuanya.
Dari aktris memapah Satya, sampai aktris itu membungkuk memapahnya masuk ke dalam mobil……
Paparazzi mencoba segala cara mendeskripsikan keadaan keduanya.
Keesokan hari diberitakan di koran, setelah Satya dibangunkan oleh telepon Jenifer, dia segera melihat internet, tiba-tiba emosinya membara.
Diberitakan, Satya masuk ke dalam hotel dan tidak keluar selama empat jam.
Ketika keluar, sudah dalam keadaan mabuk dan tidak sadarkan diri, sangat jelas ini terlalu berlebihan.
Dan di sisiya, ada seorang aktris yang tidak berpakaian rapi sedang memapahnya.
Keduanya sangat mesra, tangan Satya sengaja bergesekan di tubuhnya.
Bahkan ketika aktris tersebut membatu Satya duduk di dalam mobil, Satya menarik dirinya, membiarkannya menindih tubuhnya.
Satya yang melihat ini, segera membanting hp-nya.
Tetapi dia masih mempertahankan sedikit kewarasan, ia tahu pelampiasan emosi seperti ini tidak bisa menyelesaikan masalah apa pun.
Oleh karena itu, hp-nya hanya melompat tinggi di atas sofa, dan tidak mengalami kerusakan.
Apa yang berpakaian tidak rapi, apa yang bergesekan, apa yang menindih tubuh……
Ya tuhan, sama sekali tidak terjadi apa-apa. Itu istri temannya, tidak peduli tampangnya seperti peri atau artis terkenal yang sangat cantik, kalau Satya sangat ingin berhubungan seks, ia juga tidak mungkin memiliki pemikiran kotor itu dengan istri temannya.
Tetapi karena kebebasan berbicara, sebagai publik figur dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Dia bahkan tidak bisa mengadakan konferensi pers untuk memberikan klarifikasi. Karena paparzzi pasti akan menuduhnya merasa bersalah, sengaja menutupi dengan konferensi pers.
Untungnya, teman baiknya yang makan malam bersamanya malam itu masih sangat mempercayainya, dan kejadian ini tidak mempengaruhi hubungan keduanya.
“Menurutmu, siapa yang lebih menderita dariku?”
Setelah itu, Satya tampak putus asa dan berkata, dia benar-benar ingin balas dendam! Setelah kejadian itu, dia meminta orang mencari tahu reporter yang tidak memiliki hati nurani itu, dengar-dengar karena masalah ini, dari reporter biasa ia langsung menjadi ketua tim, dia dipromosikan dan naik gaji karena pemberitaan dirinya.
Hati Winda merasa tenang, mengingat dirinya hanya difitnah oleh spekulasi yang tidak beralasan. Meskipun hal semacam ini sudah membuatnya sangat marah. Namun, hal yang paling menakutkan di dunia ini adalah membandingkan.
Sebelum adanya masalah Satya, Winda merasa dirinya sangat marah.
Setelah Satya menceritakan pengalaman tragisnya, Winda menjadi tenang dan tidak mengatakan apa-apa, entah kenapa ia ingin mencibir dan tertawa.
Satya menyadari ekspresi Winda sedikit tidak beres, lalu bertanya: “Apakah kamu juga ingin menertawakan diriku?”
Winda berkata dengan wajah serius, menunjukkan ekspresi kenapa kamu bisa berpikir seperti itu tentangku, kita ini teman baik.
Satya menggelengkan kepalanya, dan berhenti berbicara.
Dia hanya ingin menenangkan Winda, memberitahunya ini hanya peristiwa kecil.
Tidak disangka, Winda berhasil ditenangkan, malah dirinya yang masuk dalam jebakan.
Sekarang kalau di ingat-ingat, dia memiliki keinginan untuk menampar reporter itu, bertanya padanya, mencapai kesuksesan diri sendiri dengan menyebarkan rumor orang lain.
Apakah hatinya tidak merasa bersalah?
Melihat Satya tidak terlalu senang, Winda mengulangi apa yang baru saja dilakukan oleh Satya.
Dia pergi menyeduh secangkir teh dan menyerahkannya kepada Satya.
“Direktur Satya, minumlah secangkir teh, semua hal yang tidak menyenangkan itu akan berlalu.”
Satya menggelengkan kepala, menerima teh itu dan menyesapnya.
Pahit dan harumnya teh baru musim ini sedikit menenangkan hatinya.
Dia yang tenang, bukan berarti Winda tidak memiliki pemikiran lain.
Ketika mendengar Satya bercerita, Winda memiliki ide untuk melihat pertunjukkan bagus.
Oleh karena itu, setelah melihat alis cemberut Satya tenang, Winda bertanya: “Direktur Satya, apa reaksi Jenifer terhadap rumor yang kamu katakan tadi?”
Novel Terkait
My Only One
Alice SongDon't say goodbye
Dessy PutriMenunggumu Kembali
NovanAnak Sultan Super
Tristan XuCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinBack To You
CC LennyWonderful Son-in-Law
EdrickCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip