Cinta Yang Dalam - Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas

Setiap kata-katanya menyakitkan telinga, tetapi kalimat ini membuat Satya menghentikan langkah kakinya.

Dia memandang reporter yang baru saja mengajukan pertanyaan dengan acuh tidak acuh, bibirnya tersenyum menyeringai, tetapi senyumannya tidak tulus dari hati.

“Aku ingin klarifikasi, setiap karyawan di Young Group Entertainment dipromosikan dengan cara wajar.”

“Aku bisa mengizinkan kalian menyebarkan rumor, karena di kehidupan ini semuanya bebas menyampaikan pendapat. Tetapi aku ingin ketika kalian berbicara omong kosong, harus ada batasannya!”

Sebagai figur publik, Satya yang berkata demikian, sebenarnya sudah mengabaikan citranya.

Namun, apa yang di katakannya, bagi banyak reporter tiada bedanya dengan angin lalu.

Setelah Satya selesai berbicara, dia berjalan memasuki tempat acara, para reporter saling memandang, hingga akhirnya ada seorang reporter wanita menggertakkan gigi, dan mengikutinya.

Sudah lama dirinya tidak memberitakan berita bagus, sebagai reporter nomor satu, ia harus memberitakan gosip populer secepat mungkin untuk mempertahankan posisinya.

Dia melangkah maju dengan cepat dan menghadang Satya.

“Halo, Direktur Satya, kabarnya kamu memiliki hubungan ddengan aktris Chelsi. Konon Chelsi juga berpartisipasi dalam acara penghargaan film dan televisi. Apakah kalian janjian? Apakah kalian akan mengumumkan hubungan kalian hari ini? Kalau diumumkan, penjelasan apa yang akan diberikan Direktur Winda?”

“Direktur Satya, bagaimana ada mengenal Direktur Winda? Menurutmu apakah dia tinggal di sisimu demi uang? Apa yang Anda sukai darinya?”

Saat reporter wanita mulai bertanya, tiba-tiba yang lainnya mengajukan satu demi satu pertanyaan.

Satya menatap reporter wanita ini dengan dingin, rasa dingin yang dalam di matanya membuat reporter wanita ini menggigil.

Satya berada dalam posisi tinggi untuk waktu yang lama, dirinya memiliki aura yang kuat, yang tidak bisa ditekan oleh seorang reporter.

Dan Winda yang mendengar rumor ini, tanpa sadar mengepalkan satu tangannya.

Tetapi meskipun ia mengepalkan tinjunya, dia tetap tidak bisa berbuat apa-apa.

Karena reporter ini, mencoba mencari tahu rumor dari ekspresi dan gerakan.

Winda hanya bisa mencubit telapak tangannya, menegur dirinya sendiri untuk tidak marah, dan jangan marah, harus menjaga attitude yang baik ……

Acara penghargaan belum dimulai, di bawah penerimaan staf, mereka berdua memasuki ruang VIP.

Para reporter berusaha mengikuti, tetapi manajer Young Group Entertainment menghadang di depan.

“Pemotretan kali ini sudah berakhir, tolong jangan mengganggu Direktur Satya istirahat.”

Nada bicaranya memohon, tetapi sangat tegas.

Di Felton International Hotel, Young Grup memiliki hak mutlak untuk berbicara.

Bahkan reporter yang memiliki banyak kesempatan harus mengikuti persyaratan Young Grup.

Baru saja memasuki ruang istirahat, senyum di wajah Winda menghilang.

Dia menghempaskan tangannya dengan keras, ada kemarahan yang dalam di wajahnya, lalu berkata: “Para reporter ini, benar-benar keterlaluan!”

Ruangan VIP berada terpisah, di dalam lemari penuh dengan berbagai manisan, teh dan wine.

Satya sering menemui berbagai kejadian seperti ini, jadi masih bisa menjaga sikap biasa saja.

Dia menuangkan segelas kopi, menaruhnya di atas meja, berkata: “Winda jangan marah, sini duduk dulu!”

“Mereka hanya sekumpulan badut, kamu memberi mereka waktu seratus tahun, mereka juga tidak bisa mencapai kesuksesan seperti dirimu saat ini, tidak memakan anggur, mengatakan anggur masam, ini sikap khas reporter. Kalau kamu menanggapinya dengan serius, sebaliknya kamu yang masuk ke dalam perangkap mereka!”

Satya bersusah payah menghibur Winda, terlebih dia adalah temannya, dan nona besar keluarga Yang.

Kali ini disiarkan secara global, kalau diketahui Pak Yang dia tidak menjaga Winda dengan baik, bukankah dia akan mendapat masalah besar.

Meskipun Satya berkata demikain, tetapi bagi Winda yang jarang ditindas, tidak tahan difitnah di depan umum.

Dia tidak tahan berkata: “Orang-orang ini, benar-benar tidak memiliki batasan, ya?”

Mendengar perkataan Winda, Satya tersenyum menggelengkan kepala.

Winda dilindungi sangat baik oleh keluarga Yang, sama sekali tidak mengetahui kejamnya kehidupan ini, orang mati demi uang dan burung mati demi makanan.

Para reporter ini, membuat segala macam berita demi ketenaran dan kekayaan.

“Menurutmu mereka memiliki batasan?” Satya menghela nafas, memikirkan hari-hari ketika dia digosipkan, lalu berkata: ‘Beberapa hari yang lalu, aku hanya makan dengan boss sebuah perusahaan, lalu diberitakan tidak-tidak oleh repoter.”

“Aaah?”Winda sedikit tercengang, pikirannya yang polos seolah belum merespon.

Makan saja bisa diberitakan, Satya betapa menyedihkannya ini?

Melihat tampang tidak percaya Winda, Satya menghela nafas, menceritakan kejadian beberapa hari yang lalu.

Demi mengembangkan Young Group Entertainment, Satya terus terbang ke sana kemari, banyak rantai hubungan di dalam negeri yang dikesampingkan.

Karena alasan perhelatan akbar, akhirnya ia harus mengucapkan selamat tinggal dengan luar negeri. Setelah Satya kembali, ia mulai makan dengan satu per satu boss yang menelepon saat itu.

Pada jamuan makan seperti ini, kerja sama berada di urutan kedua, sebaliknya lebih mengutamakan saling memahami dan mempererat hubungan.

Karena bisnis seperti medan perang, sebelum bekerja sama, kedua belah pihak ingin saling memahami penanggung jawab perusahaan dari segala aspek.

Jamuan makan adalah perwujudan yang sangat bagus.

Orang yang makan bersama Satya kali ini adalah boss menengah dari sebuah perusahaan film dan televisi.

Secara logika, orang level ini, dapat ditangani oleh departemen hubungan masyarakat Young Group Entertainment.

Tetapi boss ini memiliki hubungan tidak biasa dengan Satya.

Mereka teman sekelas saat sekolah. Saat itu, latar belakang Satya biasa-biasa saja, tetapi latar belakang boss ini sangat kaya.

Mulanya latar belakang keduanya bagai langit dan bumi, dan mustahil terjalin kerja sama.

Tetapi ketika takdir ingin kamu mengenal seseorang, kamu tidak bisa menolak sama sekali.

Boss ini mengenal Satya, dan sering membantu Satya tanpa meminta imbalan apa pun.

Setelah Satya masuk ke dalam mobil keluarga Yang, dia tidak melupakan teman-teman yang membantunya di masa lalu.

Perusahaan film dan televisi bos ini direkomendasikan oleh Satya, ketika industri film dan televisi sedang booming.

Dan boss ini, sangat memenuhi kriteria orang kaya baru.

Setelah perusahaan berada di jalur yang benar, ia mulai makan, minum, dan bersenang-senang.

Orang lain hanya bermain-main sebentar, tetapi dia berbeda, ia bahkan mencari istri dari lingkaran industri film dan pertelevisian.

Selain itu, istrinya memiliki tubuh seksi dan terkenal dengan foto bugil.

Namun, bos itu tidak keberatan, menurutnya tidak ada yang bersih di industri film dan pertelevisian. Sebaliknya, yang pernah bugil seperti inilah, yang menghilangkan penyamaran di tubuh mereka dan yang paling murni.

Tentu saja, Satya tidak setuju dengan pernyataan ini.

Awalnya dia memandang rendah pernikahan ini, tetapi tidak disangka keduanya menikah selama bertahun-tahun, dan masih saling mencintai seperti awal.

Setelah ketiganya selesai makan, Satya sedikit mabuk, kemampuan minumnya tidak sebagus boss ini.

Oleh karena istri boss ini memiliki tubuh seksi, ketika memapahnya ke tempat parkir, dan memanggil supir pengganti untuk mengantarnya pulang.

Tanpa diduga, para paparazzi yang telah lama menunggu di tempat parkir memotret semuanya.

Dari aktris memapah Satya, sampai aktris itu membungkuk memapahnya masuk ke dalam mobil……

Paparazzi mencoba segala cara mendeskripsikan keadaan keduanya.

Keesokan hari diberitakan di koran, setelah Satya dibangunkan oleh telepon Jenifer, dia segera melihat internet, tiba-tiba emosinya membara.

Diberitakan, Satya masuk ke dalam hotel dan tidak keluar selama empat jam.

Ketika keluar, sudah dalam keadaan mabuk dan tidak sadarkan diri, sangat jelas ini terlalu berlebihan.

Dan di sisiya, ada seorang aktris yang tidak berpakaian rapi sedang memapahnya.

Keduanya sangat mesra, tangan Satya sengaja bergesekan di tubuhnya.

Bahkan ketika aktris tersebut membatu Satya duduk di dalam mobil, Satya menarik dirinya, membiarkannya menindih tubuhnya.

Satya yang melihat ini, segera membanting hp-nya.

Tetapi dia masih mempertahankan sedikit kewarasan, ia tahu pelampiasan emosi seperti ini tidak bisa menyelesaikan masalah apa pun.

Oleh karena itu, hp-nya hanya melompat tinggi di atas sofa, dan tidak mengalami kerusakan.

Apa yang berpakaian tidak rapi, apa yang bergesekan, apa yang menindih tubuh……

Ya tuhan, sama sekali tidak terjadi apa-apa. Itu istri temannya, tidak peduli tampangnya seperti peri atau artis terkenal yang sangat cantik, kalau Satya sangat ingin berhubungan seks, ia juga tidak mungkin memiliki pemikiran kotor itu dengan istri temannya.

Tetapi karena kebebasan berbicara, sebagai publik figur dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Dia bahkan tidak bisa mengadakan konferensi pers untuk memberikan klarifikasi. Karena paparzzi pasti akan menuduhnya merasa bersalah, sengaja menutupi dengan konferensi pers.

Untungnya, teman baiknya yang makan malam bersamanya malam itu masih sangat mempercayainya, dan kejadian ini tidak mempengaruhi hubungan keduanya.

“Menurutmu, siapa yang lebih menderita dariku?”

Setelah itu, Satya tampak putus asa dan berkata, dia benar-benar ingin balas dendam! Setelah kejadian itu, dia meminta orang mencari tahu reporter yang tidak memiliki hati nurani itu, dengar-dengar karena masalah ini, dari reporter biasa ia langsung menjadi ketua tim, dia dipromosikan dan naik gaji karena pemberitaan dirinya.

Hati Winda merasa tenang, mengingat dirinya hanya difitnah oleh spekulasi yang tidak beralasan. Meskipun hal semacam ini sudah membuatnya sangat marah. Namun, hal yang paling menakutkan di dunia ini adalah membandingkan.

Sebelum adanya masalah Satya, Winda merasa dirinya sangat marah.

Setelah Satya menceritakan pengalaman tragisnya, Winda menjadi tenang dan tidak mengatakan apa-apa, entah kenapa ia ingin mencibir dan tertawa.

Satya menyadari ekspresi Winda sedikit tidak beres, lalu bertanya: “Apakah kamu juga ingin menertawakan diriku?”

Winda berkata dengan wajah serius, menunjukkan ekspresi kenapa kamu bisa berpikir seperti itu tentangku, kita ini teman baik.

Satya menggelengkan kepalanya, dan berhenti berbicara.

Dia hanya ingin menenangkan Winda, memberitahunya ini hanya peristiwa kecil.

Tidak disangka, Winda berhasil ditenangkan, malah dirinya yang masuk dalam jebakan.

Sekarang kalau di ingat-ingat, dia memiliki keinginan untuk menampar reporter itu, bertanya padanya, mencapai kesuksesan diri sendiri dengan menyebarkan rumor orang lain.

Apakah hatinya tidak merasa bersalah?

Melihat Satya tidak terlalu senang, Winda mengulangi apa yang baru saja dilakukan oleh Satya.

Dia pergi menyeduh secangkir teh dan menyerahkannya kepada Satya.

“Direktur Satya, minumlah secangkir teh, semua hal yang tidak menyenangkan itu akan berlalu.”

Satya menggelengkan kepala, menerima teh itu dan menyesapnya.

Pahit dan harumnya teh baru musim ini sedikit menenangkan hatinya.

Dia yang tenang, bukan berarti Winda tidak memiliki pemikiran lain.

Ketika mendengar Satya bercerita, Winda memiliki ide untuk melihat pertunjukkan bagus.

Oleh karena itu, setelah melihat alis cemberut Satya tenang, Winda bertanya: “Direktur Satya, apa reaksi Jenifer terhadap rumor yang kamu katakan tadi?”

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu