Cinta Yang Dalam - Bab 161 Kamu Tidak Pantas
Perkataan Neva yang kasar itu, membuat Gandi dalam sekejap tidak berani untuk membalas perkataan tersebut.
Dia sedikit meremehkannya, Neva tentu saja dapat mengatakan semua hal itu tanpa berpikir.
Seluruh keluarganya telah meninggal? Orang tua nya telah tiada? juga tidak memiliki saudara, sudah tidak memiliki keluarga lagi.
Mengenai apa itu mendapatkan kematian yang tidak baik, neraka delapan belas tingkat hal-hal semacam ini, Gandi tidak dapat menahan untuk mencemoohnya.
Dia adalah seorang atheis, yang merasa bahwa semua hal ini adalah omong kosong.
"Ingin membuat aku bersumpah? Kamu tidak pantas mendapatkannya!" Setelah Gandi selesai mengatakan hal tersebut, dengan satu lambaian tangan mendorong Neva ke samping, kemudian ia membuka pintu dan keluar.
Neva pun terduduk di lantai dengan kecewa, akan tetapi ini membuatnya seperti mengingat sesuatu, kemudian ia berteriak dengan keras ke arah Gandi : " Tuan Gandi, diantara aku dan Dunhil, apa pun juga tidak ada, kamu tidak boleh menyulitkan dia!"
Gandi baru saja melangkahkan kakinya keluar seketika ia pun berhenti, di dalam hatinya meluap amarah yang tak berbatas.
Wanita ini, diluar dugaan masih dapat membantu kekasihnya untuk berbicara?
Neva pulang ke villa nya dengan perasaan yang tidak stabil, awalnya Shinta terus-menerus menunggu Neva, ia ingin membawa Neva untuk kembali ke rumah Keluarga Tirta.
Karena saat ini ia melihat penampilan Neva yang terlihat sedih, dilihat bagaimanapun sepertinya akan menimbulkan masalah.
Akan tetapi sikap Neva kali ini sangatlah bersihkeras, ia memberitahu Shinta bahwa ia ingin sendirian menenangkan dirinya, banyak hal yang ia tidak dapat pahami.
Wanita paling memahami sesama wanita, Shinta tentu saja memahami perasaan Neva yang seperti ini.
Dia hanya bisa memeluk erat Neva, dan memberi tahu Neva untuk menelepon dirinya jika ia memiliki suatu hal dengan pemikiran yang tidak terbuka.
Tanpa villa Bibi Ding, membuat ia merasa sedikit rasa antusias pun sudah tidak ada.
Dengan berpegangan pada tangga Neva pun naik ke lantai dua, kembali ke dalam kamarnya, udara yang dingin membuat tubuh dan hatinya terasa lelah.
Ia berpikiran untuk berbaring di atas kasur, akan tetapi saat teringat bahwa Gandi pernah tidur di kasur ini, hal ini membuat ia merasa sangat kotor.
Dia pun merubah posisinya, ia berbaring di atas sofa.
Seorang diri meringkuk di atas sofa, ternyata yang anehnya dapat memberikan semacam rasa aman.
Dia pun mengeluarkan ponselnya, ia melihat Wechatnya.
Terdapat beberapa pesan yang belum dibaca, Chelsi yang paling awal mengirimkan pesan untuknya, dia menanyakan Neva ada dimana, dan mengajak Neva untuk pergi ke bar bersama.
Neva pun menyeringai, dirinya saat ini sedang seperti ini, untuk apa keluar? apakah untuk diam-diam diremehkan oleh orang lain dibelakangnya?
Dia pun membalas : "Aku agak merasa lelah, tidak ingin keluar rumah."
Chelsi yang menerima pesan tersebut pun menarik nafas lega, hari ini dia mengajak Neva keluar, karena ia juga telah melihat berita tersebut.
"Kalau begitu baiklah? Kamu ada dimana? Aku besok pagi kesana untuk menemuimu." Chelsi pun membalas pesan tersebut, kemudian ia menunggu balasan dari Neva.
Neva memegangi ponselnya dan tertegun sesaat, dia sejujurnya beberapa hari ini tidak ingin bertemu dengan siapa pun.
Terlebih lagi hatinya yang penuh dengan luka ini, juga memerlukan pemulihan. Akan tetapi menghadapi kepedulian dari temannya, dia juga tidak memiliki cara untuk menolaknya.
Neva mengetahuinya, bahwa saat ini dirinya pun sangat memerlukan kehangatan.
Dia pun membalas pesan tersebut dengan mengirimkan alamat dari villanya, kemudian ia mengucapkan selamat malam.
Malam ini bagaimana ia akan dapat tertidur, Neva juga tidak mengetahuinya, akan tetapi mimpi buruk yang ia dapatkan semalaman, menyiksa Neva untuk berbalik kesana kemari di atas kasurnya.
Dia bermimpi Julia memegang gunting, yang menusuk-nusuk dadanya sendiri yang berteriak dengan histeris bahwa dia akan bunuh diri.
Ia juga memimpikan Nardi, yang berubah menjadi tengkorak, mulutnya mengeluarkan suara yang begitu familiar untuknya, yang bertanya mengapa Neva membuang dirinya.
Dia masih juga memimpikan Gandi, yang memegang lehernya, kemudian melempar dirinya jatuh keluar dari jendela.
Terjatuh di atas lantai sangat sakit, sakit hingga Neva merasa bahwa tangan dan kakinya telah kehilangan intuisinya.
Ia pun berteriak a dengan suara yang keras, Neva tersentak dengan keras dari atas sofa dan ia bangun terduduk di atasnya, dengan terkejut dan ketakutan ia memandangi sekelilingnya, barulah ia menyadari bahwa dirinya telah berada di atas kasur di dalam kamarnya.
Setelah hatinya menjadi tenang kembali, ia pun langsung merasa tubuhnya kaku dan mati rasa serta tidak dapat dikendalikan.
Dia pun menggerak-gerakan tubuhnya, kelihatannya semalaman dirinya tidur dengan mempertahankan satu posisi saja, seluruh tubuhnya pun menjadi kaku.
Dari lantai bawah terdengar suara bel berbunyi, Neva tertegun sesaat, barulah teringat bahwa Chelsi mengatakan hari ini akan datang kemari.
Dia pun melihat waktu, Ini barulah pukul 7.30 pagi, dia datang begitu pagi?
Dengan pikiran yang kosong, Neva pun turun ke bawah, Ia pun melihat sebentar dari lubang pintu, diluar terdapat orang dengan pakaian tentara, topinya pun menutupinya dengan ketat, akan tetapi dari postur tubuhnya, seharusnya memang benar itu adalah Chelsi.
Neva pun membukakan pintu, Chelsi pun dengan buru-buru mendorong dirinya, dan berkata : "Cepat, biarkan aku masuk, dan segera tutup pintu."
Ia berbicara seolah-olah sedang melarikan diri dari sebuah bencana besar, lalu masuklah ia ke dalam villa dan menutup pintu.
Neva menatap Chelsi dengan pandangan yang menilai dari atas hingga bawah, Dengan raut wajah yang merasa aneh dan terkejut ia berkata:" Chelsi, apa yang sedang kamu lakukan?"
Chelsi barulah melepaskan pakaian tentara dari tubuhnya, kemudian menarik nafas panjang, dan berkata : "Akhir-akhir ini sedang sial, diikuti oleh paparazi."
Neva melihat Chelsi yang berpenampilan sama menyedihkannya, dalam hati ia sedikit merasa seperti memiliki saudara yang senasib dengan dirinya, ia pun berkata : " awalnya bukankah baik-baik saja, paparazi dari manakah yang mengikutimu? Selain itu juga masih dapat memaksa mu hingga seperti ini, sebelumnya saat melihat kamu keluar, juga tidak sedetail seperti ini?"
Mendengar perkataan dari Neva, Chelsi pun mengeluarkan amarahnya, dengan suara yang sedikit nyaring ia berkata : "Tuan, paparazi ini tiba-tiba saja menyamar, juga tidak tahu dari perusahaan apa, aku tebak pasti orang dari pihak Julia yang mencari, ingin membuatku memiliki berita gosip, dan menjatuhkan popularitasku."
Rencana dari Julia? Dalam hati Neva mulai berpikir, teringat akan perselihan Julia dan Chelsi terdahulu, oleh karena itu ia bertanya: "Permasalahan kalian yang dahulu, ditangani dengan bagaimana?"
"Permasalahan yang dahulu?" Chelsi berbesar hati, pada saat ia mengira permasalahan yang kacau itu, selalu saja Emra yang menanganinya.
Maka dari itu ia tidak memberikan respon apa pun, setelah beberapa saat ia baru memahami bahwa yang dikatakan oleh Neva itu adalah mengenai permasalahan menabrak orang pada waktu itu.
"Tidak ditangani, maka begitu saja, filmnya pun juga telah dihentikan. Akan tetapi tidak berpengaruh besar untukku, saat ini sedang menempuh jalur pengadilan, pada hari itu mobilku dikendalikan dari jarak jauh oleh orang lain, aku juga telah terbebas dari tuduhan tersangka." Chelsi pun mengatakannya dengan acuh tak acuh.
Sikap hatinya yang seperti ini, membuat Neva merasa kagum.
Chelsi adalah wanita yang bebas, Neva juga ingin menjadi pribadi yang seperti itu, akan tetapi sebaliknya malah tidak tercapai.
Kekhawatiran di dalam hatinya terlalu banyak, bebannya terlalu berat, oleh karena itu akan sulit untuk melangkah maju.
Chelsi memandangi Neva, menyadari bahwa ia sepertinya sedikit murung, oleh karena itu ia pun menarik Neva dan berbalik dari tamu menjadi tuan rumah untuk mendudukkannya di atas sofa, kemudian bertanya:"Kamu akhir-akhir ini mengalami permasalahan apa? Seolah-olah seperti menghilang tanpa jejak."
Neva pun menggelengkan kepalanya dengan datar, dan berkata : "Aku dapat memiliki masalah apa, hanya baru saja mengalami kecelakaan mobil, dan beristirahat sejenak saja."
Kecelakaan mobil ini dijaga ketat kerahasiaannya oleh Keluarga Tirta, ditambah lagi terjadi pada saat hujan lebat, sama sekali tidak diberitakan di dalam kota Z, maka dari itu Chelsi sama sekali tidak mengetahuinya.
Meskipun Neva mendeskripsikannya dengan sederhana, akan tetapi dalam hati Chelsi pun tiba-tiba merasa sangat cemas.
Kecelakaan mobil mana mungkin merupakan permasalahan kecil, pasti luka yang diderita Neva tidaklah ringan.
Dia pun menggenggam tangan Neva, dan bertanya dengan perhatian:"Di bagian manakah yang terluka? Apakah sudah sembuh?"
Neva pun berbicara sambil tertawa : "Sudah, benar-benar sudah merasa baik, saat ini sangatlah sehat. Hanya sebuah kecelakaan kecil, aku lebih beruntung, maka tidak mendapatkan luka apa pun."
Mendengar Neva berkata demikian, Chelsi barulah dapat merasa lega kembali.
Dia teringat akan berita kemarin, meskipun diblok dengan sangat cepat, akan tetapi orang yang berada didunia seperti dirinya, ada informasi apa pun pastinya mereka akan menerimanya pada saat itu juga.
Berita tersebut ditulis secara sembarangan dan penuh kebohongan, sangat terlihat jelas bahwa hal itu demi mengundang para pembaca untuk menggosipkannya, dengan tanpa memikirkan apa pun mengumumkan secara luas hubungan hubungan diantara Julia dan Gandi yang tidak dapat terputus dan berantakan itu, Neva di dalamnya di gambarkan sebagai orang yang hadir di dalam hubungan mereka, yang memaksa Gandi untuk menikahinya semacam itu.
Pada saat pertama kali melihat berita itu, Chelsi ingin menghancurkan orang yang menulis naskah itu hingga hancur berkeping-keping.
Apa-apaan hal ini, Media saat ini bagaimana mungkin bisa menjadi begitu tidak berhati nurani, demi menarik perhatian penonton, seolah-olah bahkan hati nurani pun sudah tidak punya.
Jelas-jelas Julia lah yang menjadi orang ketiga yang tidak diakui itu, sedangkan Neva, adalah nyonya keluarga Tirta yang resmi.
"Kita keluar untuk menenangkan hati?" Chelsi merasa ragu, karena itu ia tidak membahas permasalahan yang terjadi kemarin.
Dia merasa Neva pasti telah melihatnya, akan tetapi Neva tidak mau membahasnya, tidak apa-apa jika ia berpura-pura tidak mengetahuinya.
Neva pun menggelengkan kepalanya dengan datar, kemudian dengan suara yang kecil ia berkata : "Aku tidak terlalu ingin keluar rumah, Chelsi."
"Mengapa? Cuaca diluar begitu baik, dan juga angin musim panas begitu hangat, jika keluar rumah dapat membuat perasaan menjadi lebih baik." Chelsi berusaha untuk membujuk Neva.
Akan tetapi Neva tetap dengan kukuh menggelengkan kepalanya, dengan suara yang ringan ia berkata : "Chelsi, aku benar-benar tidak ingin pergi keluar..."
Mendengar sikap Neva yang begitu besihteguh, Chelsi pun menghela nafas, kemudian berkata : "Baiklah, kalau memasak dirumahmu boleh bukan? aku akan memanggil Emra untuk datang kemari."
Neva tertegun sejenak, makan disini?
Gandi pasti tidak akan pulang, berkumpul bersama sepertinya juga boleh.
Chelsi adalah teman baiknya, dia juga tidak dapat menggunakan alasan yang sama untuk menolaknya dua kali.
Oleh karena itu Neva berusaha keras untuk tersenyum sealami mungkin, kemudian berkata : " Baiklah, aku akan memesan beberapa sayur segar, siang nanti aku akan memasak."
Grup Tirta, Fandi duduk di depan meja ruang kerjanya, sofa yang ada di depannya, kedatangan seorang tamu yang tak diundang.
" Shivas, kamu datang kemari mencariku ada masalah apa?" Fandi berkata dengan sedikit merasa terkejut.
Wanita ini setiap kali selalu berdandan dengan sangat memukau, meskipun telah mengetahui bahwa dia adalah wanita yang cantik karena operasi plastik, akan tetapi setelah lama mengenalnya, Fandi pun merasa sedikit tersentuh.
Shivas pun tersenyum dengan elegan, kemudian berkata : "Tuan Tirta, aku datang untuk mengobrol denganmu, bagaimana jika aku menjadi kekasihmu?"
Novel Terkait
Yama's Wife
ClarkSee You Next Time
Cherry BlossomCEO Daddy
TantoLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaPengantin Baruku
FebiGue Jadi Kaya
Faya SaitamaCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip