Cinta Yang Dalam - Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi

Dia tahu, mungkin Neva Aska tidak suka bersama dengannya!

Asalkan bersama orang yang disukai walaupun harus tidur di jalanan, dia juga bersedia.

Tapi bersama dirinya, walau dia terus membelikan ini itu padanya, Neva tetap tidak pernah menunjukkan senyuman.

“Jadi, kamu tidak suka bersama denganku, benar kan!” Dalam suara Gandi Tirta terdapat rasa dingin yang kuat.

Saat ini, Neva merasa apakah dirinya mengalami halusinasi pendengaran?

Menghadapi pertanyaan yang sulit ini, Neva tanpa berpikir, langsung menggeleng kepala, berkata: “Tuan Tirta, bukan seperti yang kamu pikirkan. Aku sangat senang bersama denganmu, tapi bukan berarti kita harus memboroskan uang di sini, walaupun hanya jalan-jalan santai, aku juga sangat senang……”

Ganti Tirta merasa sedikit terkejut, wanita ini, benar-benar berbeda dari para karyawannya itu, apakah begitu mudah merasa puas?

Dia mengulurkan tangan, pelan-pelan membelai pipi lembut Neva, berkata: “Hanya jalan-jalan saja, sudah cukup? Tidak suka barang apa pun yang ada di mal? Juga tidak suka dengan barang-barang yang aku belikan padamu?”

Ekspresi Neva kebingungan sesaat, tampaknya dia sudah mengerti.

Hari ini Gandi membawa dia ke sini, agar dia bisa merasa senang.

Dia mengangkat matanya, bertatapan langsung dengan mata Gandi yang mendalam, berkata: “Aku suka dengan semua yang dibelikan Tuan Tirta untukku.”

Dua orang saling memandang sejenak, pada akhirnya Neva yang gagal dan menyerah duluan.

Gandi tidak bicara, hanya saja sudut bibir sedikit terangkat, menunjukkan senyuman yang sulit dipahami.

Wanita ini, kata-katanya ini, takutnya hanya untuk membodohi diriku saja bukan?

Tadi sudah keliling begitu banyak tempat, dia selalu mengelilingi diriku dan berkata padaku jangan beli lagi.

Sekarang saat melihat diriku marah, baru terpikir untuk memberitahuku bahwa dia menyukai semuanya.

Dia berbuat begini hanya demi menjaga harga diriku saja.

Memikirkan hal ini, raut wajah Gandi semakin suram.

Aura yang memancar dari dalam dirinya, membuat Neva agak sulit menahannya, dia sedikit bersusah payah mengatakan: “Tuan Tirta, apa yang aku katakan benar, aku sangat menyukai semua itu. Hanya saja, aku merasa, aku sudah memiliki banyak, jika terus membeli dan hanya menyimpannya di rumah, itu sangat boros……”

Tidak peduli pakaian atau perhiasan.

Sebenarnya banyak gaya barang yang dibeli agak berbeda dari yang disukai Aska Neva.

Tapi bagaimana dengan semua itu? Asalkan pemberian Gandi, dia sangat menyukainya.

Dia tahu dirinya sudah mau berulang tahun, Gandi membawanya berbelanja.

Dia sudah menganggap belanja kali ini sebagai hadiah ulang tahun dari Gandi untuknya.

Gandi menatap Neva dalam-dalam, ternyata dia memang tidak bisa menerimanya!

Kemudian menghadap ke pelayan toko pakaian yang telah mengeluarkan banyak kantong belanjaan, berkata: “Pakaiannya tidak mau lagi!”

Manager toko yang ada di depan tertegun sejenak, tidak mau lagi?

Orang kaya ini, tidak boleh mempermainkan orang seperti ini bukan!

Tadi mereka telah bekerja keras baru selesai melipat dan mengantongi semua pakaian ini dengan baik.

Dalam hati dia mengoceh sudah dikantongi tidak boleh dikembalikan lagi, tetapi jawaban Gandi selanjutnya membuat dia merasa tak terduga.

“Buang saja semuanya! Totalnya berapa besok pergi ke departeman keuangan Time Square untuk mendapatkan cek!”

Time Square , sekarang sepenuhnya menjadi milik Grup Tirta.

Pelayan toko tercengang, apakah semua orang kaya bermain seperti ini?

Selesai bicara, Gandi langsung melangkah cepat menuju lift di depan.

Begitu pintu lift dibuka, dia langsung masuk dan menutup pintu lalu pergi ke lantai bawah tanah.

Neva panik, mengejar dari belakang, setelah memukul pintu beberapa kali, terpikir kalau dirinya berbuat seperti ini sangatlah berbahaya.

Dia terus menekan tombol lift, tapi lift yang ada di sebelah tidak mau turun.

Setelah dia berputar-putar, akhirnya hanya bisa segera menggunakan eskalator untuk pergi mengejar Gandi.

Tadi dia sudah lihat, lift berhenti di lantai dasar.

Neva terus berlari menuju tempat parkir bawah tanah, ketika berada di eskalator terakhir, dia hampir saja jatuh terguling dari eskalator karena terlalu tergesa-gesa.

Untung dia tepat waktu memegang eskalator, hanya saja keningnya terbentur hingga memar.

Akhirnya, masuk ke dalam tempat parkir bawah tanah, dia melihat mobil Maybach yang berhenti tidak jauh.

Neva maju beberapa langkah, berjalan ke samping Gandi, dia sangat marah, baru saja mau membuka mulut untuk bertanya kenapa tadi meninggalkan dirinya, ragu-ragu sejenak lalu menahannya kembali.

Ekspresi wajah Gandi menyeramkan sekali seperti ingin membunuh orang, dia tidak berani mengatakannya.

“Tuan Tirta, kamu, apakah kamu menungguku?”

Dia tidak bisa mengungkapkan perasaan dalam hatinya, apakah dirinya ditinggalkan oleh Gandi lagi.

Tadi saat berada di eskalator, dia sudah merasa ingin menangis.

Dan saat ini di samping mobil sudah ada dua puntung rokok Gandi.

Dia tidak tahu dirinya marah atau sedih, sepertinya niat baik dirinya telah diinjak orang karena dianggap tidak berharga.

Adik laki-lakinya yang katanya telah meninggal, melalui tangan Rangga, memberikannya sebuah gelang, dia menganggap gelang itu lebih berharga dari nyawanya sendiri.

Tapi diriku, memberikan dia begitu banyak barang berharga, dibandingkan gelang itu, ribuan kali bahkan puluh ribuan kali lebih mahal hingga tak terukur harganya.

Lalu, dia?

Dia sangat datar, seolah-olah tidak berarti apa-apa.

Gandi merasa harga dirinya sebagai seorang pria telah mendapatkan pukulan hebat.

Dia menaikkan jendela, menyalakan mesin lalu menginjak pedal gas langsung meninggalkan tempat parkir bawah tanah.

Neva panik sekali, dia memukul jendela mobil beberapa kali, saat mobil menambah kecepatan melaju keluar, hampir saja menyeretnya terjatuh ke tanah.

Dia melihat mobil Maybach yang menjauh, berteriak memanggil Tuan Tirta, tapi mobil Maybach tampaknya tidak berhenti.

Gandi telah pergi sendirian dan meninggalkan dia.

Neva maju selangkah ke depan, mendadak tubuh kehilangan tenaga, seluruh tubuhnya langsung lemah terjatuh ke tanah.

Tapi matanya tetap menatap ke arah perginya Gandi.

Dia tidak menyangka, hanya sebuah hal sepele saja, ternyata bisa menyebabkan Gandi marah besar.

Ini termasuk masalah apa? Diriku sebagai istrinya, apakah sudah membuat dia marah hanya karena tidak menerima hadiah darinya?

Sebenarnya dalam mata Gandi dia adalah seorang istri atau hanya mainan yang saat diperlukan akan dimanjakannya dan saat marah langsung menendangnya pergi?

Air mata mengalir di pipinya.

Dia menarik nafas dalam-dalam, ingin menahan air matanya agar tidak keluar namun dia gagal.

Semakin banyak air mata yang mengalir keluar, seolah-olah ada sebuah hal penting dalam hati yang telah dianggap seperti nyawanya, pada saat ini benar-benar sudah dilucuti dan menghilang.

Gandi telah keluar dari tempat parkir bawah tanah Time Square, saat berada di pintu keluar, satu kaki malah menginjak rem sampai mati.

Mobil menerobos keluar karena inersia, gesekan ban mobil mengeluarkan bau terbakar yang kuat.

Dia melirik kaca spion, menunggu sejenak, sosok Neva tetap tidak muncul.

Hanya beberapa ratus meter saja, dia masih ingat saat mobilnya melaju pergi, Neva masih ketakutan dan berteriak menyuruh dia berhenti.

Tapi hanya sedikit jarak, apakah dia tahu untuk mengejar?

Dia meraih tongkat pelindung diri yang ada di samping, sekuat tenaga menekuk kemudian benar-benar patah.

Amarah dalam hati, baru sedikit menghilang.

Saat ini tampaknya ada suara yang berteriak dalam hatinya: “Lihat, kamu masih enggan untuk meninggalkannya, ingin kembali untuk menjemputnya bukan!”

Dan satu suara lainnya, sedang mengatakan: “Dia adalah wanitamu, dia bersedia menerima hadiah murah dari pria lain, tapi tidak menginginkan barang-barangmu, benar-benar penghinaan besar!”

Gandi merasa telinganya berdengung, kepala juga hampir meledak.

Dia langsung menginjak pedal gas, Maybach langsung menerobos keluar dari tempat parkir bawah tanah, menggunakan semacam tindakan balap mobil yang tak terbayangkan, melayang ke jalanan di luar sana.

Gandi masih ada satu identitas, tidak pernah beritahu siapa pun.

Sebagai pria, dulu dia juga pernah menyukai mobil.

Dia bergabung ke dalam tim mobil, menaklukkan satu demi satu balapan, akhirnya memenangkan gelar raja mobil di F1.

Kemudian, tidak ada kemudian lagi. Kembali ke dalam negeri untuk menerima apa yang diaturkan ibunya, secara resmi menduduki Grup Tirta, mengakhiri masa mudanya.

Dia tidak pergi ke Keluarga Tirta, mengemudi menuju arah Distrik Mashita.

Saat menunggu lampu merah, dia melihat sepasang suami istri tua, saling menuntun menyeberang jalanan.

Kaki pria sedikit tidak gesit, saat berjalan sangat lambat, sudah lampu hijau, tapi tidak ada satu mobil pun yang jalan, semua menunggu mereka lewat.

Gandi merasa lubuk hatinya sedikit tersentuh, dia menelepon Rey, berkata: “Neva masih berada di tempat parkir bawah tanah Time Square , pergi antar dia kembali ke rumah.”

Neva berdiri dengan linglung, tempat parkir bawah tanah yang agak redup, membuat dia merasa agak ketakutan.

Saat ini ada seberkas cahaya lampu yang memancar ke sini, selanjutnya sebuah mobil Mercedes Benz S600 berhenti di hadapannya.

Rey keluar dari jok pengemudi, berkata dengan sopan: “Nyonya muda, presdir Tirta menyuruhku ke sini untuk menjemputmu pulang.”

Neva melihat Rey sejenak, ada senyuman sedih di sudut bibirnya.

“Tidak perlu, aku naik taksi saja.”

Selesai bicara, dia tertatih-tatih berjalan menuju arah lift.

Karena tadi terseret sebentar oleh mobil, kakinya keseleo, saat itu tidak merasa sakit, sekarang dia malah merasa jalan saja sudah sulit.

Rey maju beberapa langkah, menghalangi Neva mengatakan: “Nyonya muda, mohon kamu jangan mempersulit aku, kamu juga tahu sifat Presiden Tirta .”

Neva menaikan tatapannya, melihat tampang Rey yang tersenyum pahit.

Dia tahu dirinya tidak perlu melampiaskan amarah pada Rey, bagaimanapun dia hanya melakukan sesuai dengan apa yang diperintahkan Gandi.

Dia masuk ke dalam mobil, kemudian tiba di Keluarga Tirta.

Billy sudah mendapat pemberitahuan dari Rey dan sedang menunggu di depan pintu.

Setelah membantu memeriksa tulang Neva dia baru pergi.

Neva seorang diri berbaring di ranjang besar, mengulurkan tangan mengambil gelang di laci samping.

Gelang berada di sampingnya, dia langsung merasa Nardi Aska berada di sampingnya.

Set perhiasan yang diberikan Gandi untuknya, diam-diam tergeletak di laci posisi lain.

Dia sangat menyukainya, tapi dia tidak memakainya.

Sudah sampai tahap ini, bagaimana dia tidak tahu, pada malam itu Gandi telah menganggap dia sebagai Julia .

Tapi ada beberapa kata, dia tidak tahu harus bagaimana mengatakannya.

Rambut yang sebelumnya telah hilang, tampaknya telah diambil oleh Gandi.

Apakah dia harus pergi mengatakan pada Gandi bahwa mau pergi tes DNA, lihat apakah rambut itu miliknya atau bukan?

Takutnya DNA tidak dapat dilakukan, malah penghinaan dari Gandi yang akan terus mengikutinya bagai bayangan!

Malam ini Gandi tidur di Mashita garden sambil memeluk Richie, hatinya terasa sangat hampa, hanya bisa mencari Richie untuk mendapatkan sedikit rasa ditemani.

Tetapi Richie sudah terbiasa tidur di ranjang besar sendirian, sekarang tuan rumah sudah kembali, tengah malam masih terus mengelus dirinya.

Ini membuat dia merasa sangat kesal.

Bagaimanapun Richie juga tuan putri, apakah tidak tahu pria dan wanita itu berbeda?

Oleh karena itu, saat Gandi mengelus dia ke 599 kali, mendadak Richie berjuang lepas dari dalam pelukannya, melalui pintu kecil yang ada di bawah kamar tidur, pergi tidur di sofa lantai bawah.

Gandi tertegun melihat pelukannya yang kosong, setelah beberapa saat muncul senyuman mengejek di wajahnya.

Ini termasuk apa? Bahkan kucing yang dia besarkan sendiri, juga tidak sehati lagi dengannya?

Novel Terkait

Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu