Cinta Yang Dalam - Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut

"Presdir Gandi, jejak nyonya hanya sampai bandara, lalu menghilang.”

"Apakah dia sudah naik pesawat?"

"Penerbangan hari itu, semuanya terbang dan nyonya tidak naik pesawat manapun.”

“Aku tahu, sekarang juga siapkan penerbangan, aku mau pergi ke kota W.”

Neva hilang, ini benar-benar membuat Gandi bingung.

Neva tidak mungkin menghilang begitu saja, jadi hanya ada satu poin yang benar, dia sedang bersembunyi.

Gandi duduk di pesawat dan dengan tanpa tujuan mengambil koran lalu membacanya.

Ada insiden tabrakan di dekat bandara kemarin. Pengemudi salah menggunakan pedal gas sebagai rem, akibatnya, beberapa orang tewas serta ada juga yang luka-luka.

Tiga jam kemudian, Gandi turun dari pesawat.

Penanggung jawab Grup Tirta di kota W sudah menunggu untuk menjemput Gandi. Setelah melihat Gandi, dia bergegas maju menghampiri "Presdir Gandi, ini adalah informasi yang anda minta aku selidiki."

Setelah memiliki orang-orang hebat, mengambil informasi dari kantor polisi ini adalah masalah yang sangat sederhana bagi cabang Grup Tirta yang berada di kota W.

Gandi melihat ke alamatnya, lalu menyuruh sopir itu untuk pergi kesana.

Dia duduk di mobil, Gandi tidak bisa menjelaskan emosi apa yang dirasakannya saat ini.

Hasil DNA rambut itu juga sudah keluar, wanita malam itu memang benar adalah Neva.

Dan setelah ini, dia akan bertemu Neva dan juga putrinya sendiri.

Anak perempuan yang lucu itu adalah putrinya sendiri.

Dia tidak berani meyakini, apa yang ditulis Neva di surat itu benar atau palsu.

Tapi di dalam lubuk hatinya, Gandi sudah sangat percaya hal ini.

Neva hilang, tapi jika berdasarkan dengan sifat dan karakter Neva, meskipun gempa bumi ataupun ada bencana apapun, Neva pasti akan memilih berada di samping putrinya.

Gandi sudah memikirkan semuanya, begitu dia bertemu dengan Neva, dia akan menghukum Neva dengan kejam. Dia akan memeluk Neva dengan erat di dekapannya.

Tanpa ada izin darinya, mana boleh Neva pergi begitu saja!

Padahal jelas-jelas, Gandi telah menyiapkan dengan baik semua urusan pernikahan mereka!

Mobil pun berhenti di depan gerbang sebuah distrik kecil. Satu baris berisi delapan mobil mewah kelas atas dalam sekejap menarik banyak perhatian orang-orang yang ada di distrik kecil perkampungan ini.

Di depan ada orang yang membuka jalan, Gandi berjalan melangkah dan dengan cepat sampai di depan rumah unit 3 nomer 202.

Pengawal mengetuk pintu rumah itu, tapi tidak ada satupun orang yang membuka pintu setelah cukup lama pintu diketuk.

Gandi juga menghubungi lagi ponsel Neva, telepon Neva sedari tadi dalam keadaan mati.

Pada saat ini, ada orang yang menjulurkan kepala mencoba mengintip pemandangan ini. Begitu melihat banyak pengawal berbaju hitam di sana, dia ketakutan dan berniat segera menarik kepalanya lagi.

Rey menahan pintu rumah orang itu, lalu bertanya “Halo, permisi mau tanya, apa ada orang yang tinggal di depan rumah anda ini?”

Wanita muda yang menjulurkan kepala itu pun berkata “Beberapa hari ini, aku tidak pernah melihat mereka keluar sekalipun! Apa mungkin mereka pergi tamasya?”

Mendengar ucapan ini, Gandi langsung mengerutkan kening.

Saat ini, Rey melangkah maju “Presdir Gandi, sepertinya kita sia-sia saja kesini.”

“Hancurkan pintunya!”

Kata Gandi dengan dingin. Rey sampai terkejut mendengarnya.

Di sini adalah perkampungan rakyat biasa, ada begitu banyak orang disini. Mereka ini bukan polisi, jika masalah menghancurkan pintu ini ada orang yang memperhatikan dan akhirnya tersebar, maka bisa membawa pengaruh tidak baik untuk Grup Tirta.

Tapi melihat sikap Gandi yang begitu yakin dan bulat, dia hanya bisa melambaikan tangan mengisyaratkan kepada para pengawal untuk mengusir orang-orang yang datang berkumpul melihat keributan ini di lantai atas maupun lantai bawah.

Namun, Rey masih memiliki cara lainnya. Dia menyuruh orang mencari perusahaan pembuka kunci atau gembok. Lalu orang dari perusahaan itu pun membantu membuka pintu rumah nomer 202 itu.

Setelah Gandi melangkah maju, di dalam rumah itu kosong. Tidak ada satupun orang di sana.

Gandi menarik tatapan matanya, dalam sekejap hatinya terasa berat.

Mereka pindah, tapi kemana mereka akan pergi?

Selama beberapa waktu ini, kota W terlihat begitu tenang. Tapi, di dalam kegelapannya sudah berantakan tidak karuan.

Grup Tirta mengeluarkan perintah berhadiah untuk mencari beberapa orang.

Tapi walaupun seluruh sudut kota diawasi, orang-orang yang dicari oleh mereka seperti menghilang begitu saja tanpa jejak apapun.

Hanya satu cctv yang melihat beberapa orang itu naik sebuah mobil SUV.

Nomer plat kendaraan mobil SUV itu sengaja dikaburkan dan tidak ada yang terlihat disana.

Gandi terus tinggal menetap di kota W. Sebelum dia menemukan Neva, dia tidak berniat pulang.

Masalah perusahaan ada Fandi yang sementara ini berusaha keras untuk menangani semuanya.

Pagi tadi, Rey mengirimkan dokumen ke kamar Gandi.

Begitu dia masuk, bau alkohol menyebar di setiap sudut kamar membuatnya tanpa sadar terhuyung mundur ke belakang.

Ruangan itu sangat berantakan, botol alkohol, pakaian dan berbagai dokumen lain berserakan di mana-mana.

Gandi sedang duduk di sofa sambil memegang sebotol alkohol di tangannya, tampak jenggotnya yang sepertinya beberapa hari ini sudah tidak dicukur.

Jika dia tidak melihatnya dengan matanya sendiri, Rey tidak percaya Presdir Gandi yang selalu bersih dan rapi ini, sekarang telah berubah jadi berantakan dan tak terurus seperti ini.

"Presdir Gandi, ini ..."

Sebelum perkataan Rey selesai, Gandi terbatuk-batuk dan menyelanya dengan berkata "Jual semua saham Perusahaan Aska yang kita miliki."

Rey membeku, dia mengerti apa artinya dengan menjual ini.

Karena hubungan kedua keluarga tersebut, Shinta membeli 70% saham Perusahaan Aska dengan harga tinggi, yang akhirnya membuat harga saham Perusahaan Aska tetap berada di posisi yang tinggi dan kepercayaan pasar saham pada perusahaan itu ikut tinggi.

Dan sekarang jika seluruh saham Grup Tirta itu dijual pasti akan menimbulkan efek turunnya saham dan perusahaan Aska akan langsung bangkrut.

"Aku mengerti."

Pagi harinya, Grup Tirta menjual seluruh saham Perusahaan Aska.

Saham Perusahaan Aska langsung jatuh merosot, kekayaan bersih Gilbert menyusut lebih dari sepuluh kali lipat.

Gilbert langsung panik, dia tidak berani pergi menemui Gandi. Dia hanya bisa membawa tiga anggota keluarganya ini pergi ke rumah besar keluarga Tirta dan memohon Shinta untuk bicara kepada Gandi, meminta Gandi melepaskan mereka.

“Shinta, demi Neva, tolong, biarkan Grup Tirta membeli kembali sahamnya. Kalau tidak, Grup Perusahaan Aska akan berakhir!"

Lexi menangis, tapi Shinta tetap cuek dan tidak terlalu peduli.

Dia tidak tahu jelas mengenai penjualan saham ini.

Tapi mengenai keluarga Aska, dia sudah merasa muak dan jijik sampai ke tulang.

Dulu yang bilang kalau Neva tidak baik dan meminta Nevi yang menikah dan masuk ke keluarga Tirta adalah keluarga Neva, sekarang yang bilang demi Neva dan minta melepaskan mereka dan memberi belas kasihan pada mereka juga adalah keluarga Aska.

Keluarga Aska ini apakah menganggap keluarga Tirta ini orang bodoh yang mudah dipermainkan?

Shinta dulu mau membantu keluarga Aska hanya karena hubungan besan di antara kedua keluarga ini. Jadi dia juga tidak menyelidiki informasi apapun tentang keluarga Aska.

Tapi, setelah semua kejadian ini terjadi, Shinta menyuruh orang untuk menyelidiki mereka. setelah itu, dia pun akhirnya tahu detail perbuatan kotor Keluarga Aska.

“Ini urusan operasional perusahaan dan aku tidak bisa ikut campur di dalamnya.” Kata Shinta dengan dingin.

Lexi melihat kalau cara terlihat menyedihkan ini tidak berguna. Dia pun segera melihat Gilbert untuk minta bantuan.

Gilbert menghela napas lagi, dia merasa identitas adalah hal yang tidak mudah untuk dimainkan pada saat itu. dan sekarang instingnya itu terbukti benar.

"Nyonya Lie , banyak kesalahan yang ada adalah kesalahan kami. Tapi perusahaan Aska tidak boleh sampai mati. Perusahaan ini adalah harta peninggalan kakak dan kakak iparku. Tolong beri kesempatan untuk perusahaan ini agar bisa terus berlanjut!"

Ucapan Gilbert membuat Shinta tidak bisa menahan diri untuk tidak menatapnya beberapa kali lagi.

Dia mengambil poin yang tepat sekali. Jangan melihat orangnya tapi lihatlah perusahaannya, karena bagaimanapun semua ini adalah kenangan.

Shinta mengamati Nevi. Dia sudah tidak peduli lagi dengan identitas Nevi.

Apakah itu benar atau salah, itu hanya intrik para tetua dan keturunan-keturunan ini hanyalah korbannya.

Jika Nevi benar-benar anak mereka, maka dia harus tetap memberikan satu jalan agar Nevi bisa melanjutkan hidupnya.

"Aku akan mempertimbangkannya, silahkan pergi!”

Shinta melambaikan tangannya. Pelayan pun melangkah maju dan mendorong memaksa mereka bertiga keluar.

Lexi biasanya adalah orang yang sangat memaksa untuk jadi kaya raya dan punya banyak keuntungan. Tapi kali ini, dia sudah berlebihan.

Dia benar-benar takut. Dia tidak menyangka setelah sekian lama merencanakan semua ini, bisa-bisanya malah dibalas dengan hasil akhir cerita seperti ini.

Setelah naik ke dalam mobil, Gilbert hanya diam sambil mengemudikan mobilnya.

Lexi yang ada di bangku penumpang depan berkata “Gilbert, bagaimana kalau kita pergi menemui Neva dan menyuruhnya untuk bicara minta belas kasihan pada keluarga Tirta?”

Gilbert yang awalnya sudah dalam suasana hati yang tidak enak dan begitu berantakan, dalam sekejap langsung menginjak rem mobil secara dadakan begitu mendengar ucapan Lexi ini.

Lexi tidak memakai sabuk pengamannya dan hampir melompat keluar ke kaca depan mobil.

“Kenapa kamu mengerem dadakan sih, kamu sudah gila ya!” Teriak Lexi begitu marah.

Gilbert melihat ke samping, melihat orang tercintanya yang telah bersamanya selama lebih dari 20 tahun ini.

Pada saat ini, dia sedikit menyesal, bagaimana dulu dia bisa menikahi wanita seperti itu.

Jika tidak ada wanita seperti ini, Keluarga Aska sekarang pasti masih berada di bawah kepemimpinan kakak dan kakak iparnya dan berkembang dengan baik dan sangat pesat kan.

Tidak perlu sampai menjadi seperti dia yang sekarang, begitu licik banyak perhitungan, tanpa prinsip dan bertahan hidup dengan cara memohon orang lain.

"Apa kamu bisa menemukan Neva sekarang? Apa yang ingin kamu katakan padanya ketika kamu bertemu Neva? Apakah kamu lupa semua hal yang kamu lakukan dulu padanya?"

Kata-kata Gilbert sepertinya menghantam hati Lexi dengan palu yang berat.

Dia membuka mulutnya dan berkata dengan sedikit memaksa terdengar masuk akal “Kamu tidak perlu menanyakan semua ini padaku. Seolah kamu tidak melakukan apa-apa saja ketika dulu melawan dan bersikap seperti itu pada Neva! Sekarang walaupun dia tidak mau menyelamatkan kita, dia tetap harus menyelamatkan dan membantu kita. Aku bisa menculik anak haram itu sekali, maka aku juga bisa menyuruh orang menculiknya untuk kedua kalinya.”

Sosok Lexi yang mengerikan ini membuat Gilbert merasa takut.

Gilbert langsung memukul setir mobil dan berkata dengan suara yang berat "Cukup, hal ilegal dan hal kriminal semacam ini, jangan lakukan itu lagi kedepannya. Kalau sudah kalah ya sudah kalah. Kamu mau meributkan ini sampai kapan sih?”

“Aku ribut? Kamu bisa-bisanya bilang aku ribut? Gibert, kamu ini dasar tidak punya hati.” Kata Lexi dengan marahnya sampai meremas tangan Gilbert. Kuku jemarinya yang tajam ingin mencakar wajah Gilbert.

Dia sekarang mencoba menyelesaikan krisis masalah ini, tapi bagaimana Gilbert? Dia malah tidak mengatakan apa-apa dan tidak melakukan apa-apa dan bahkan malah mengatakan kalau dirinya ini yang terlalu meributkan ini.

Hal ini membuat rasa kesal dan marah di hati Lexi meningkat sampai ke puncak.

Gilbert tadi awalnya menginjak rem mobil. Begitu Lexi ribut seperti ini, dia yang sedang dalam kebingungan pun langsung melepaskan remnya.

Saat persneling dimajukan, jarak ke pinggir jalan semakin dekat dan Gilbert hendak menginjak rem, tapi saat Lexi menariknya, dia malah menginjak pedal gas.

Terdengar suara raungan mesin, mobil melaju seketika dengan cepat. Lalu, menabrak pagar di pinggir jalan dengan keras.

Keheningan sesaat menyelimuti mobil, Gilbert menarik tangan Lexi dan dia langsung menampar wajah Lexi dengan marahnya.

"Wanita gila!"

Dia turun dari mobil, menghentikan sebuah taksi dan langsung pulang ke rumah keluarga Aska.

Lexi menyentuh wajahnya yang ditampar. Tidak lama kemudian, dia bereaksi dan memandang Nevi yang duduk di bangku belakang dan berkata "Nevi, ayahmu, ayahmu, dia menamparku?"

Nevi juga akan menyalahkan dan marah kepada Lexi. Jika masalah ini, bukan karena Lexi yang memanipulasinya dan mengubah identitas dirinya untuk menyelamatkan keluarga ini, maka hasil akhir ini pasti bukanlah seperti ini.

Dia menghela napas dingin dan merasa ibunya merusak pandangan matanya. Jadi dia membuka pintu mobil dan langsung pergi meninggalkan ibunya dan hanya menyisakan satu kalimat untuk diucapkan "Bagus sekali menamparnya!"

Lexi duduk tercengang di dalam mobil. Pada saat ini, pandangan mengenai dunia di sisa hidupnya ini langsung hancur berantakan.

Setelah Gilbert pulang, dia langsung menuju ke ruang kerja dan melihat ke layar komputer ruang kerja yang menunjukkan stok saham Perusahaan Aska sudah mencapai batas terbawahnya.

Saat ini, sekretaris meneleponnya dan memberi tahu Gilbert kalau dia telah menegosiasikan beberapa hal dengan bank dan sedang menunggu pinjaman.

Namun, bank hari ini menginformasikan karena mengingat kepercayaan pasar saham Perusahaan Aska, bank akan memperpanjang mengurusi persetujuan waktu pinjaman yang diajukan tanpa batas yang jelas, kecuali jika saham Perusahaan Aska naik kembali.

Gilbert tidak menjawab, dia langsung menutup ponselnya. Dan diam sendirian sejenak di depan meja kerjanya.

Tiba-tiba, dia melambaikan tangannya dan menghempaskan tangannya dengan kasar, mendorong semua barang yang ada di mejanya termasuk komputer dan barang lainya ke lantai.

Dengan suara besar barang-barang jatuh itu, tiba-tiba pintu ruang kerja dibuka.

"Ayah, kenapa kamu menggila?"

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu