Cinta Yang Dalam - Bab 166 Terjebak

"Kamu ingin melakukan apa?" Neva berbicara sambil mengerutkan alisnya, suaranya mengisyaratkan kedinginan tanpa batas.

Julia pun memandang Neva, akhir-akhir ini di dalam hati dan pikirannya selalu merasa tertekan, oleh karena itu tanpa terduga dia sedikit terlihat lebih kurus.

Akan tetapi saat ini melihat penampilan wajah Neva yang begitu segar, pastinya ia makan, minum dan tidur dengan baik, tanpa dapat ditahan dia pun merasa marah.

"Bukankah aku sudah katakan? Aku ingin berbicara denganmu. Neva, kita pernah menjadi teman dekat tanpa rahasia apa pun, tidak perlu kan bertengkar hingga mencapai tahap ini?"

Terhadap perkataan Julia yang berpura-pura tulus itu, sebaliknya Neva sama sekali tidak terpengaruh.

Berpura-pura sebagai orang yang baik hati, kenyataannya malah menyembunyikan niat jahat.

"Lepaskan, keluar, kesabaranku ada batasnya, kalau tidak maka aku akan melapor kepada polisi, tindakan kamu ini adalah pemaksaan menerobos masuk ke rumah orang lain." Neva pun memperingati Julia dengan suara yang dingin.

Wajah Julia sedikit memerah, dia merasa bahwa dirinya sudah cukup menghormati Neva, akan tetapi dirinya ternyata masih berani untuk mengusirnya pergi, dia tahu bahwa saat ini ia tidak boleh marah, oleh karena itu dia pun meredam amarahnya dan berkata : "Kamu begitu takut untuk berbicara denganku, jangan-jangan kamu takut bahwa aku akan menemukan kelemahanmu? Benar juga, Tuan Tirta begitu menyukaiku, kamu hanya lah seorang perempuan murahan yang kapan pun dapat ia tendang dari sisinya!"

Setelah Julia selesai mengatakan hal tersebut, dia pun memandang Neva dengan raut wajah penuh penantian, berharap dapat melihat eskpresi wajah muramnya itu.

Akan tetapi Neva sebaliknya malah hanya menatapnya dengan dingin, bahkan ia pun tidak membalas perkataan tersebut.

"Tidak peduli kamu mengatakan apa pun, aku adalah nyonya muda Keluarga Tirta, Sedangkan kamu? Rasanya menjadi seorang selingkuhan pastinya tidak enak bukan!"

Perkataan tajam dari Neva pun menusuk tepat di luka milik Julia, dia pun dengan marah memajukan tubuhnya untuk menghalangi pintu, membuat Neva tidak dapat menutup pintu.

"Selingkuhan mendapatkan kasih sayang, yang dimana akan naik tingkat menjadi nyonya muda. Neva, terimalah nasibmu! Siapa suruh Gandi begitu menyukaiku!"

Perkataan arogan dari Julia, satu per satu menusuk ke dalam telinga Neva.

Dia pun memegang pintu dengan jari tangannya yang bertenaga, seolah-olah pada detik berikutnya ia dapat menahan pintu tersebut.

"Kenapa? Mengapa tidak berbicara lagi? Apakah sudah menjadi bisu? Apakah kamu telah merasakan perbedaan diantara kita berdua? Neva, seumur hidupmu kamu tidak akan dapat menyaingiku. Pada saat sekolah juga tidak, pada saat bekerja juga tidak, bahkan dalam hal percintaan, kamu masihlah menjadi seseorang yang akan kalah! Demi menjaga kehormatanmu, saat ini juga jika kamu pergi dari sisi Gandi, aku mungkin akan melepaskanmu."

Julia mengatakan hal tersebut dengan nada yang angkuh, seolah-olah kedudukan nyonya muda Keluarga Tirta ini, sudah ia tempati.

Neva menatap Julia dengan datar, bahkan untuk berbicara pun ia sudah merasa tidak tertarik.

Setelah disakiti dalam waktu yang lama dia pun mendapatkan sebuah manfaat, yaitu perkataan biasa seperti itu tidak akan membuat dia tergerak secara emosional lagi.

"Kamu masih tidak pergi?" Julia melihat Neva yang tidak berbicara lagi, sesaat ia merasakan perasaan seperti meninju di atas kapas, perasaan yang tidak berdaya ini, membuat dia merasa tidak senang.

"Ini adalah rumahku." Neva pun berkata dengan datar.

"Benarkah?" Julia sambil berkata, sambil dengan kasar menerobos masuk.

"Jika kamu tidak pergi juga, maka aku akan melapor kepada polisi!" Sambil Neva berbicara, ia telah memasukan angka 110 pada ponselnya.

Julia pun menjulurkan tangannya untuk merebut ponsel itu, saat Neva mengangkat tangannya, ia merasakan perasaan sakit pada bagian perutnya.

Saat ia menundukkan kepalanya, ia menyadari bahwa perempuan ini ternyata menjebaknya, dengan sekali tinju ia memukul perutnya.

Neva kesakitan hingga berjongkok, akan tetapi sebelum ia berjongkok Julia, dengan satu gerakan mencengkram kerah baju Neva, dengan suara yang dalam ia berkata : "Wanita murahan, dari awal sudah ingin memukulimu! Aku berikan kamu kesempatan, kamu sendiri tidak menghargainya. Gandi adalah milikku, sejak bertahun-tahun yang lalu pun sudah menjadi milikku. Barang milikku, selamanya aku tidak akan mengizinkan siapa pun untuk merebutnya!"

Neva pun menarik nafas dalam, barulah ia merasa perutnya sedikit nyaman, dia menatap Julia dengan tatapan yang penuh kemarahan : "Julia, diluar dugaan kamu berani memukul?"

Julia pun menyeringai dan berkata : "Kalau begitu kamu ingin bagaimana, aku tidak hanya akan memukul, jika kamu masih tidak pergi juga, aku masih akan membuat kamu menyesal, seumur hidup dipenuhi dengan rasa penyesalan yang mendalam!"

Perkataan Julia, membuat Neva dalam hatinya bergetar, ia pun berkata dengan tidak yakin : "Julia, kamu berencana untuk melakukan rencana jahat apa lagi?"

Julia pun menyeringai, dengan satu lambaikan ia mendorong Neva, secara perlahan-lahan ia berjalan mengarah keluar.

Setelah dia membuka pintu, wajahnya menunjukkan ekspresi dengan maksud yang buruk, kemudian ia pun menjatuhkan diri dengan keras ke depannya, seperti seolah-olah ia di dorong ke bawah oleh seseorang.

Ia pun merintih dengan suara Aiyoo, kemudian ia langsung terbaring di atas tangga.

Tepat saat Neva muncul di depan pintu villa, ia mengikuti arah pandangannya, barulah menyadari sosok tinggi yang berada di depan pintu halaman.

Neva pun tertegun, dia benar-benar terlalu bodoh, dia baru mengetahui bahwa semua ini adalah jebakan yang dibuat Julia untuk dirinya.

Dia menunjuk Julia, dengan suara yang bergetar ia berkata : "Tuan Tirta, semua ini bukan aku yang melakukannya, dia terjatuh sendiri."

Gandi menatap Neva dengan pandangan yang mematikan, ia pun dengan langkah yang cepat datang untuk memapah Julia.

Dia mendengar informasi dari Mili mengenai Julia yang datang kemari, maka dari itu ia pun langsung datang, demi menghindari dua orang tersebut bertengkar.

Tidak peduli bagaimana pun, Neva saat ini adalah nyonya muda dari Keluarga Tirta, dia tidak dapat hanya menyaksikan keadaan ini memburuk hingga tidak dapat terkendali lagi.

Sepertinya Julia terjatuh hingga pingsan, mulutnya bergumam : "Neva, aku tahu mencintai Gandi adalah sebuah kesalahan. Akan tetapi aku tidak dapat menahannya, aku yang lebih dahulu mengenal Gandi, juga tulus sepenuh hati menyukainya. Mengapa di sisinya, kamu tidak dapat menyisahkan sebuah tempat untukku ..."

Perkataan ini, menusuk hingga ke dalam hati Gandi ditambah lagi perasaan yang tidak enak.

Julia menginginkan status dengan dirinya, dia bukannya tidak ingin memberikannya. Akan tetapi anggota keluarganya menolak, membuat dirinya hanya bisa berpura-pura tuli dan membuat Julia merasakan ketidakadilan.

Akan tetapi saat ini, dia hanya ingin datang untuk mengobrol, diluar dugaan Neva malah mendorongnya, dengan begini telah jelas, dia berencana untuk membunuhnya!

Sebelum Gandi menggendong Julia, ia pun mendorong Neva yang ingin menurunkan dirinya untuk membantu, dengan marah ia berkata : "Minggir!"

Dengan langkah yang cepat dia naik ke mobil, meletakkan Julia di kursi belakang, pada saat ini Julia sepertinya sudah sedikit sadar, dia pun memeluk tubuh Gandi dengan erat dan tidak mau melepaskannya, dengan bergumam ia berkata : "Gandi, apakah itu kamu? Apakah aku sudah masuk ke neraka? Ternyata neraka memang gelap! Neva pernah mengatakan kepadaku bahwa selingkuhan dapat masuk neraka, sepertinya memang benar. Akan tetapi aku tak menyangka, di neraka ternyata juga ada dirimu. Aku tidak takut akan segala penyiksaan yang ada di neraka, asalkan dapat bersama dengan dirimu, maka aku pun telah merasa puas ..."

Setelah ia berbicara hingga akhir, suara Julia semakin memelan, akhirnya tangannya terkulai, dengan tak bertenaga tergeletak di atas kursi.

Melihat penampilan wajah Julia yang berdarah, pada saat itu hati Gandi, tanpa terduga merasakan sebuah perasaan hancur berkeping-keping.

Dia segera menutup pintu mobil, akan tetapi pada saat itu, pintu kursi di samping pengendara pun dibuka dengan keras, Neva pun masuk ke dalam mobil.

"Kamu datang untuk melakukan apa, cepat pergi!"

Gandi telah menyalakan mobil, akan tetapi Neva seperti tidak mendengarkan, dengan segera ia naik dan duduk.

"Tuan Tirta, Julia jatuh dengan sendirinya, tidak ada hubungannya denganku. Dia terluka hingga demikian, aku juga tidak tenang, aku juga ingin ikut untuk melihat ...." Sambil berbicara, dia pun ingin menarik sabuk pengaman.

Eskpresi wajah Gandi pun telah benar-benar muram, hingga saat seperti ini pun, wanita ini masih saja sibuk membersihkan dirinya sendiri.

Tangga yang ada di depan pintu villa tidak tinggi, juga tidak ada pembatas pintu, meskipun Julia kakinya tidak stabil dan menginjak udara, juga tidak seharusnya ia seperti didorong turun oleh seseorang.

Dia menatap Neva dengan dingin, tiba-tiba ia menjulurkan tangannya dan mencengkram kerah baju Neva, ia pun mengangkatnya dan melemparnya keluar.

Setelah menarik pintu mobil dengan cepat, dia tidak melihat Neva, kemudian ia menginjak pedal gas dan meluncur pergi.

Neva terjatuh di atas tanah dengan berantakan, sesaat ia tidak bangkit berdiri.

Pada saat mobil berbelok dengan cepat, jika bukan ia yang menyadarinya dan menarik kaki nya, takutnya kali ini kakinya pun akan ditekan hancur oleh mobil.

Setelah terkena asap knalpot mobil ia pun terbatuk selama beberapa saat, pada saat ia telah tersadar, sosok dari Gandi pun sudah tidak terlihat lagi.

Neva dengan sulit bangkit dari tempatnya, ingin pulang kembali ke villa, akan tetapi ia malah merasa bahwa villa itu seperti monster yang bisa memakan orang, yang telah memakan seluruh perasaan yang ia miliki terhadap Gandi.

Dia tertawa pahit, tertawa hingga mengeluarkan air mata, sekali lagi ia terbaring dengan tak berdaya, ia pun menjulurkan tangannya untuk meraih rumput yang ada di atas tanah, tanpa sadar ia memasukkan kedalam mulut.

Tanah adalah lukanya, rumput adalah ketidakdewasaannya, sama seperti perasaannya dengan Gandi.

Jelas-jelas tidak bisa mendapatkannya, malah masih bersihkeras untuk memilikinya, akhirnya hanya dapat bertindak salah, melukai orang lain dan diri sendiri.

Neva merasa dirinya telah berpikir dengan jelas, dia dengan langkah yang sempoyongan berjalan pulang ke rumah untuk mengambil kunci mobil, kemudian ia mengendarai mobil pergi ke rumah Keluarga Tirta.

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu