Cinta Yang Dalam - Bab 166 Terjebak
"Kamu ingin melakukan apa?" Neva berbicara sambil mengerutkan alisnya, suaranya mengisyaratkan kedinginan tanpa batas.
Julia pun memandang Neva, akhir-akhir ini di dalam hati dan pikirannya selalu merasa tertekan, oleh karena itu tanpa terduga dia sedikit terlihat lebih kurus.
Akan tetapi saat ini melihat penampilan wajah Neva yang begitu segar, pastinya ia makan, minum dan tidur dengan baik, tanpa dapat ditahan dia pun merasa marah.
"Bukankah aku sudah katakan? Aku ingin berbicara denganmu. Neva, kita pernah menjadi teman dekat tanpa rahasia apa pun, tidak perlu kan bertengkar hingga mencapai tahap ini?"
Terhadap perkataan Julia yang berpura-pura tulus itu, sebaliknya Neva sama sekali tidak terpengaruh.
Berpura-pura sebagai orang yang baik hati, kenyataannya malah menyembunyikan niat jahat.
"Lepaskan, keluar, kesabaranku ada batasnya, kalau tidak maka aku akan melapor kepada polisi, tindakan kamu ini adalah pemaksaan menerobos masuk ke rumah orang lain." Neva pun memperingati Julia dengan suara yang dingin.
Wajah Julia sedikit memerah, dia merasa bahwa dirinya sudah cukup menghormati Neva, akan tetapi dirinya ternyata masih berani untuk mengusirnya pergi, dia tahu bahwa saat ini ia tidak boleh marah, oleh karena itu dia pun meredam amarahnya dan berkata : "Kamu begitu takut untuk berbicara denganku, jangan-jangan kamu takut bahwa aku akan menemukan kelemahanmu? Benar juga, Tuan Tirta begitu menyukaiku, kamu hanya lah seorang perempuan murahan yang kapan pun dapat ia tendang dari sisinya!"
Setelah Julia selesai mengatakan hal tersebut, dia pun memandang Neva dengan raut wajah penuh penantian, berharap dapat melihat eskpresi wajah muramnya itu.
Akan tetapi Neva sebaliknya malah hanya menatapnya dengan dingin, bahkan ia pun tidak membalas perkataan tersebut.
"Tidak peduli kamu mengatakan apa pun, aku adalah nyonya muda Keluarga Tirta, Sedangkan kamu? Rasanya menjadi seorang selingkuhan pastinya tidak enak bukan!"
Perkataan tajam dari Neva pun menusuk tepat di luka milik Julia, dia pun dengan marah memajukan tubuhnya untuk menghalangi pintu, membuat Neva tidak dapat menutup pintu.
"Selingkuhan mendapatkan kasih sayang, yang dimana akan naik tingkat menjadi nyonya muda. Neva, terimalah nasibmu! Siapa suruh Gandi begitu menyukaiku!"
Perkataan arogan dari Julia, satu per satu menusuk ke dalam telinga Neva.
Dia pun memegang pintu dengan jari tangannya yang bertenaga, seolah-olah pada detik berikutnya ia dapat menahan pintu tersebut.
"Kenapa? Mengapa tidak berbicara lagi? Apakah sudah menjadi bisu? Apakah kamu telah merasakan perbedaan diantara kita berdua? Neva, seumur hidupmu kamu tidak akan dapat menyaingiku. Pada saat sekolah juga tidak, pada saat bekerja juga tidak, bahkan dalam hal percintaan, kamu masihlah menjadi seseorang yang akan kalah! Demi menjaga kehormatanmu, saat ini juga jika kamu pergi dari sisi Gandi, aku mungkin akan melepaskanmu."
Julia mengatakan hal tersebut dengan nada yang angkuh, seolah-olah kedudukan nyonya muda Keluarga Tirta ini, sudah ia tempati.
Neva menatap Julia dengan datar, bahkan untuk berbicara pun ia sudah merasa tidak tertarik.
Setelah disakiti dalam waktu yang lama dia pun mendapatkan sebuah manfaat, yaitu perkataan biasa seperti itu tidak akan membuat dia tergerak secara emosional lagi.
"Kamu masih tidak pergi?" Julia melihat Neva yang tidak berbicara lagi, sesaat ia merasakan perasaan seperti meninju di atas kapas, perasaan yang tidak berdaya ini, membuat dia merasa tidak senang.
"Ini adalah rumahku." Neva pun berkata dengan datar.
"Benarkah?" Julia sambil berkata, sambil dengan kasar menerobos masuk.
"Jika kamu tidak pergi juga, maka aku akan melapor kepada polisi!" Sambil Neva berbicara, ia telah memasukan angka 110 pada ponselnya.
Julia pun menjulurkan tangannya untuk merebut ponsel itu, saat Neva mengangkat tangannya, ia merasakan perasaan sakit pada bagian perutnya.
Saat ia menundukkan kepalanya, ia menyadari bahwa perempuan ini ternyata menjebaknya, dengan sekali tinju ia memukul perutnya.
Neva kesakitan hingga berjongkok, akan tetapi sebelum ia berjongkok Julia, dengan satu gerakan mencengkram kerah baju Neva, dengan suara yang dalam ia berkata : "Wanita murahan, dari awal sudah ingin memukulimu! Aku berikan kamu kesempatan, kamu sendiri tidak menghargainya. Gandi adalah milikku, sejak bertahun-tahun yang lalu pun sudah menjadi milikku. Barang milikku, selamanya aku tidak akan mengizinkan siapa pun untuk merebutnya!"
Neva pun menarik nafas dalam, barulah ia merasa perutnya sedikit nyaman, dia menatap Julia dengan tatapan yang penuh kemarahan : "Julia, diluar dugaan kamu berani memukul?"
Julia pun menyeringai dan berkata : "Kalau begitu kamu ingin bagaimana, aku tidak hanya akan memukul, jika kamu masih tidak pergi juga, aku masih akan membuat kamu menyesal, seumur hidup dipenuhi dengan rasa penyesalan yang mendalam!"
Perkataan Julia, membuat Neva dalam hatinya bergetar, ia pun berkata dengan tidak yakin : "Julia, kamu berencana untuk melakukan rencana jahat apa lagi?"
Julia pun menyeringai, dengan satu lambaikan ia mendorong Neva, secara perlahan-lahan ia berjalan mengarah keluar.
Setelah dia membuka pintu, wajahnya menunjukkan ekspresi dengan maksud yang buruk, kemudian ia pun menjatuhkan diri dengan keras ke depannya, seperti seolah-olah ia di dorong ke bawah oleh seseorang.
Ia pun merintih dengan suara Aiyoo, kemudian ia langsung terbaring di atas tangga.
Tepat saat Neva muncul di depan pintu villa, ia mengikuti arah pandangannya, barulah menyadari sosok tinggi yang berada di depan pintu halaman.
Neva pun tertegun, dia benar-benar terlalu bodoh, dia baru mengetahui bahwa semua ini adalah jebakan yang dibuat Julia untuk dirinya.
Dia menunjuk Julia, dengan suara yang bergetar ia berkata : "Tuan Tirta, semua ini bukan aku yang melakukannya, dia terjatuh sendiri."
Gandi menatap Neva dengan pandangan yang mematikan, ia pun dengan langkah yang cepat datang untuk memapah Julia.
Dia mendengar informasi dari Mili mengenai Julia yang datang kemari, maka dari itu ia pun langsung datang, demi menghindari dua orang tersebut bertengkar.
Tidak peduli bagaimana pun, Neva saat ini adalah nyonya muda dari Keluarga Tirta, dia tidak dapat hanya menyaksikan keadaan ini memburuk hingga tidak dapat terkendali lagi.
Sepertinya Julia terjatuh hingga pingsan, mulutnya bergumam : "Neva, aku tahu mencintai Gandi adalah sebuah kesalahan. Akan tetapi aku tidak dapat menahannya, aku yang lebih dahulu mengenal Gandi, juga tulus sepenuh hati menyukainya. Mengapa di sisinya, kamu tidak dapat menyisahkan sebuah tempat untukku ..."
Perkataan ini, menusuk hingga ke dalam hati Gandi ditambah lagi perasaan yang tidak enak.
Julia menginginkan status dengan dirinya, dia bukannya tidak ingin memberikannya. Akan tetapi anggota keluarganya menolak, membuat dirinya hanya bisa berpura-pura tuli dan membuat Julia merasakan ketidakadilan.
Akan tetapi saat ini, dia hanya ingin datang untuk mengobrol, diluar dugaan Neva malah mendorongnya, dengan begini telah jelas, dia berencana untuk membunuhnya!
Sebelum Gandi menggendong Julia, ia pun mendorong Neva yang ingin menurunkan dirinya untuk membantu, dengan marah ia berkata : "Minggir!"
Dengan langkah yang cepat dia naik ke mobil, meletakkan Julia di kursi belakang, pada saat ini Julia sepertinya sudah sedikit sadar, dia pun memeluk tubuh Gandi dengan erat dan tidak mau melepaskannya, dengan bergumam ia berkata : "Gandi, apakah itu kamu? Apakah aku sudah masuk ke neraka? Ternyata neraka memang gelap! Neva pernah mengatakan kepadaku bahwa selingkuhan dapat masuk neraka, sepertinya memang benar. Akan tetapi aku tak menyangka, di neraka ternyata juga ada dirimu. Aku tidak takut akan segala penyiksaan yang ada di neraka, asalkan dapat bersama dengan dirimu, maka aku pun telah merasa puas ..."
Setelah ia berbicara hingga akhir, suara Julia semakin memelan, akhirnya tangannya terkulai, dengan tak bertenaga tergeletak di atas kursi.
Melihat penampilan wajah Julia yang berdarah, pada saat itu hati Gandi, tanpa terduga merasakan sebuah perasaan hancur berkeping-keping.
Dia segera menutup pintu mobil, akan tetapi pada saat itu, pintu kursi di samping pengendara pun dibuka dengan keras, Neva pun masuk ke dalam mobil.
"Kamu datang untuk melakukan apa, cepat pergi!"
Gandi telah menyalakan mobil, akan tetapi Neva seperti tidak mendengarkan, dengan segera ia naik dan duduk.
"Tuan Tirta, Julia jatuh dengan sendirinya, tidak ada hubungannya denganku. Dia terluka hingga demikian, aku juga tidak tenang, aku juga ingin ikut untuk melihat ...." Sambil berbicara, dia pun ingin menarik sabuk pengaman.
Eskpresi wajah Gandi pun telah benar-benar muram, hingga saat seperti ini pun, wanita ini masih saja sibuk membersihkan dirinya sendiri.
Tangga yang ada di depan pintu villa tidak tinggi, juga tidak ada pembatas pintu, meskipun Julia kakinya tidak stabil dan menginjak udara, juga tidak seharusnya ia seperti didorong turun oleh seseorang.
Dia menatap Neva dengan dingin, tiba-tiba ia menjulurkan tangannya dan mencengkram kerah baju Neva, ia pun mengangkatnya dan melemparnya keluar.
Setelah menarik pintu mobil dengan cepat, dia tidak melihat Neva, kemudian ia menginjak pedal gas dan meluncur pergi.
Neva terjatuh di atas tanah dengan berantakan, sesaat ia tidak bangkit berdiri.
Pada saat mobil berbelok dengan cepat, jika bukan ia yang menyadarinya dan menarik kaki nya, takutnya kali ini kakinya pun akan ditekan hancur oleh mobil.
Setelah terkena asap knalpot mobil ia pun terbatuk selama beberapa saat, pada saat ia telah tersadar, sosok dari Gandi pun sudah tidak terlihat lagi.
Neva dengan sulit bangkit dari tempatnya, ingin pulang kembali ke villa, akan tetapi ia malah merasa bahwa villa itu seperti monster yang bisa memakan orang, yang telah memakan seluruh perasaan yang ia miliki terhadap Gandi.
Dia tertawa pahit, tertawa hingga mengeluarkan air mata, sekali lagi ia terbaring dengan tak berdaya, ia pun menjulurkan tangannya untuk meraih rumput yang ada di atas tanah, tanpa sadar ia memasukkan kedalam mulut.
Tanah adalah lukanya, rumput adalah ketidakdewasaannya, sama seperti perasaannya dengan Gandi.
Jelas-jelas tidak bisa mendapatkannya, malah masih bersihkeras untuk memilikinya, akhirnya hanya dapat bertindak salah, melukai orang lain dan diri sendiri.
Neva merasa dirinya telah berpikir dengan jelas, dia dengan langkah yang sempoyongan berjalan pulang ke rumah untuk mengambil kunci mobil, kemudian ia mengendarai mobil pergi ke rumah Keluarga Tirta.
Novel Terkait
Istri ke-7
Sweety GirlMarriage Journey
Hyon SongIstri Yang Sombong
JessicaSuami Misterius
LauraGue Jadi Kaya
Faya SaitamaCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip