Cinta Yang Dalam - Bab 79 Kabar Baik

Julia sangat marah, dia tahu Gandi menghadiri acara perjamuan, dan terus menunggu kepulangan Gandi. Alhasil setelah menelepon sebanyak 6 kali kepada Gandi, dia malah tidak menjawabnya.

Julia mengenal baik Gandi, dia selalu 24 jam menghidupkan hp, setiap saat bisa dihubungi. Dia tidak menjawab telepon bukan karena tidur atau hal lain.

Karena dia tidak ingin menjawabnya, dan alasan mengapa dia tidak ingin menjawab, apakah ada sesuatu yang telah di sadari olehnya?

Julia tiba-tiba memikirkan sesuatu, kemudian menelepon asistennya, memintanya untuk memeriksa apa yang terjadi hari ini.

Sesaat kemudian, asisten itu kembali menelepon, Julia menjawab, mendengar dia berkata: “Nona Julia, ada kabar bahagia!”

Julia tertegun sejenak, dia meminta asistennya untuk menyelidiki apa yang terjadi di sekitar Gandi, bagaimana bisa dia menyelidiki sesuatu yang membahagiakan.

Julia penasaran, berkata: “Katakan intinya.”

Asisten tahu apa yang ingin didengar Julia, jadi dia tidak bisa menyembunyikan suaranya yang bahagia dan berkata, “Aku baru saja menyelidiki, hari ini Gandi dalam bahaya, tapi diselamatkan oleh Neva.”

Julia awalnya mengira ini hal yang membahagiakan, dan sedikit mengharapkannya.

Tidak disangka, asisten berkata hal ini.

Gandi dalam bahaya dan diselamatkan oleh Neva, perasaan keduanya pasti akan berkembang, ini hal yang paling di khawatirkan Julia, dan dimulut asistennya ini malah menjadi hal yang membahagiakan?

“Persetan apa yang hal membahagiakan? Sialan kamu, apakah kamu bodoh!”Julia berteriak marah, ketika dia marah dengan orang terdekat akan mengumpat kata-kata kasar.

Asisten sangat kasihan dimarahi oleh Julia, dia menjauhkan hp-nya, setelah selesai mendengar omelan Julia, terdengar bunyi bip, dia langsung mematikan hp.

“Sampah!”Julia yang memikirkannya semakin marah, dia sedang mempertimbangkan apakah perlu memecat asistennya.

Kalau bukan mengetahui asistennya melakukan banyak hal kotor bersama dengannya, dia mungkin akan curiga asisten bodoh ini, apakah sudah dibeli oleh Neva.

Kali ini hp dia berdering, dia melihatnya sekilas, ternyata asistennya yang menelepon dan langsung dimatikan.

Asisten ini kebingungan memegang hp-nya, awalnya dia ingin memberitahukan kabar membahagiakan.

Siapa sangka dia dimarahi, dan Julia tidak mengangkat teleponnya.

Dia segera mengirimkan pesan kepadanya, memberitahu Julia keadaan sebenarnya.

Setelah Julia mendengar ada bunyi pesan masuk, dia meliriknya sekilas, dan tiba-tiba menjadi senang.

Neva mengalami kecelakaan, dan nyawanya dalam bahaya!

Bagi Julia, tidak ada kabar yang lebih baik lagi.

Dia dengan semangat bangkit duduk di tempat tidur, kalau bukan karena di jam segini vihara sudah tutup, dia pasti akan pergi berdoa, menyembah sang Buddha agar Neva tidak sadar.

Julia pertama kali menyadari, Neva tidak begitu menyebalkan.

Posisi Ny Tirta sudah tidak jauh dari dirinya, dan mudah dijangkau.

Shinta melihat hp Gandi menyala, lalu mematikan layarnya, setiap kali pasti telepon dari wanita itu.

Sebenarnya hatinya sedikit tidak tenang, takut putranya menjawab telepon, kata-kata yang baru saja dikatakan dirinya akan sia-sia.

Lampu ruang gawat darurat belum padam.

Operasi traksi serviks adalah operasi berisiko tinggi, biasanya lebih dari dua jam.

Tapi sekarang sudah tiga jam, lampu ruang gawat darurat masih belum padam.

Hatinya perlahan-lahan menjadi suram.

Tapi saat ini, lampu ruang gawat darurat tiba-tiba padam, yang menandakan operasi sudah berakhir, tidak tahu apakah operasi berhasil atau gagal.

Shinta bergegas berdiri, saat ini dia menyadari putranya sudah berjalan ke depan, menunggu dokter keluar.

Ketika dokter keluar penuh dengan keringat.

Dia merasa ini adalah operasi paling sulit yang pernah dia lakukan dalam hidupnya, meskipun operasi sebelumnya lebih serius dari ini.

Tapi sebagian besar anggota keluarga pasiennya adalah orang biasa, dia bisa melakukannya dengan hati biasa, tidak peduli sukses atau gagal, hanya perlu mencoba yang terbaik.

Tapi pasien hari ini benar-benar terlalu istimewa.

Kalau berhasil, mungkin dia akan mendapatkan ucapan terima kasih.

Tapi kalau gagal? Dia pasti mati!

Setelah menyelesaikan langkah terakhir dari jahitan, tubuh dokter menjadi lemah, semua energinya hilang, dia hampir saja terduduk di lantai, tapi berhasil ditopang oleh perawat.

“Dokter, ba-bagaimana keadaan istriku?”

Shinta belum bertanya, Gandi sudah duluan bertanya, tanpa sadar dia mengatakan Neva adalah istrinya.

Tanpa sadar dokter mengerang, membuat hati Gandi gugup, tapi detik berikutnya dokter tersenyum, berkata: “Sayangnya, operasinya berhasil. Tapi tubuh pasien terluka parah, otot-ototnya terluka, selama seratus hari, hanya bisa beristirahat.”

Gandi mengangguk seperti ayam mematok makanan, hatinya perlahan-lahan menjadi lega.

Bagus kalau baik-baik saja, bagus kalau baik-baik saja……

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu