Cinta Yang Dalam - Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
Wajah Julia menjadi gelap, merasa Mili menyebutkan kelemahannya.
Hubungan dia dengan Gandi lancar atau tidak, dia bukannya buta, apakah tidak bisa melihat?
Terakhir kali masalah kota W, Gandi sudah curiga jika dia yang menaruh obat.
Walaupun tidak mengatakan, tapi saat makan bersama dengannya, selalu Gandi yang menentukan tempat makan.
“Apakah kamu buta? Bagaimana perlakuan Gandi terhadapnya, apakah kamu tidak bisa melihat?”
Kata-kata Julia sangat menusuk, Mili yang ketakutan memundurkan bahunya.
“Aku lihat belakangan ini Presdir Tirta membelikanmu banyak properti, tapi malah jarang pergi ke Villa Mawar…..” Mili berkata dengan hati-hati.
Julia tanpa ekspresi berkata dengan suara rendah:”Membeli rumah, hanya untuk mengisi kekosongan hatiku, mencoba menyiratkan bahwa Gandi masih mencintaiku. Terakhir kali walaupun membuat Gandi salah paham melakukan denganku, tapi kesempatan ini, malah di ambil oleh Neva. Wanita bangsat ini, mengapa pergi ke kota W tanpa sebab?”
“Kota W?” dalam ingatan Julia seperti muncul sebuah kilatan cahaya, dia merasa sepertinya dia mengabaikan sesuatu yang penting, tapi setelah memikirkannya, tidak teringat apapun.
Reaksi otak Mili lebih cepat, dia berkata: “Mungkin Neva memiliki urusan disana?”
Julia tiba-tiba tersadarkan, menepuk tangan, berkata:”Benar! Benar ini! Dia pasti memiliki sesuatu yang aneh di kota W, kamu cepat hubungi koneksi dan selidiki, aku merasa, kita pasti bisa menangkap tikus besar kali ini!”
Mili melihat Julia, Julia menatap Mili, mereka berdua tersenyum sambil bertukar pandang, maksud jahat sudah tersebar dalam ruangan.
Neva tadi sudah mempunyai ide untuk karyanya, tapi ponselnya berdering.
Telepon ini, dari Lexi.
Neva mengernyit, tentu saja mengerti tujuan dari telepon Lexi ini.
Masalah uang, dia terus mencari cara, tapi bagaimana mengatakan kepada Ibu Tirta, setiap kali sudah bersiap mengatakan, tapi selalu tidak jadi.
Dia hanya bisa mengangkat telepon, membuka speaker, suara makian Lexi langsung terdengar :”Neva, kamu wanita rendahan, mana uangnya? Kenapa belum dibawa kemari? Jika kamu tidak membawanya, maka jangan salahkan aku tidak segan!”
Kali ini suara Gilbert terdengar dari samping, berkata:”Kamu katakan baik-baik, tenangkan diri, bagaimanapun Neva juga adalah orang keluarga Aska kita.”
Orang keluarga Aska? Neva tersenyum pahit, jika memang benar menganggap dia sebagai orang keluarga Aska, juga tidak akan menggunakan dia seperti mesin ATM.
“Aku sedang mencari cara untuk mendapatkan uang, jika sudah ada, aku tentu saja akan memberikan kepada kalian.” Neva berkata dengan datar.
Nada bicara tenang seperti ini, membuat Lexi berpikir Neva sedang memboodohinya, sama sekali tidak bermaksud memberikan yang, lalu dia berteriak marah:”Baik! Hal yang ditugaskan kepadamu, kamu hanya menganggap sebagai angin berlalu saja? Apakah kamu berpikir kami benar-benar tidak akan melakukan sesuatu kepada Nardi anak kecil itu? Neva, kamu akan menyesal!”
Selesai berbicara, Lexi tidak rela memutuskan telepon, walaupun dia memaki kata-kata kasar, tapi sebenarnya hanya ingin mendengar kata mengalah dari Neva, dengan begini maka ada ruang untuk rekonsiliasi.
Jika benar-benar ingin melakukan sesuatu pada Nardi, sangatlah sulit. Dia sudah pernah menyuruh orang pergi menyelidiki kekuatan ibu Nardi, wanita yang sangat licik, dia sudah berhasil memperoleh 70% saham perusahaan, walaupun membuat keributan, ingin membalikkannya akan sangat sulit.
“Jika kalian menginginkan uang, maka tunggu saja. Jika kalian ingin mati, maka anggap saja aku tidak mengatakan apapun.”
Selesai berkata, Neva langsung memutuskan telepon.
Lexi yang kesal ingin melempar ponselnya, tapi direbut oleh Gilbert.
“Sudahlah, lakukan dengan sedikit demi sedikit, karena Neva bisa mendapatkan uang, maka kita jangan terlalu memaksa.”
Neva melihat ada pesan wechat yang belum dibaca, lalu membukanya, menyadari jika itu adalah pesan dari Chelsi.
“Aku tidak apa-apa, hanya sekelompok orang rendahan, aku tidak terlalu peduli. Sekarang aku makan dan minum sesukaku, tidak ada perjanjian syuting, perasaanku lebih santai!”
“Neva, apakah kamu hari ini ada waktu? Mau keluar?”
Dua pesan ini dikirim saat menerima telepon, Neva sebenarnya lumayan menyukai Chelsi, kepribadiannya tidak dibuat-buat, dibandingkan dengan Julia artis yang terlihat polos tetapi sebenarnya licik, sangat berbeda jauh.
Dia sudah memiliki garis besar untuk karya pertandingan, kebetulan juga butuh keluar berjalan-jalan untuk membuka ide-ide, lalu menjawab:”Baik, pergi kemana?”
Dia tidak lagi membahas tentang hal di internet lagi, Chelsi adalah seseorang yang berkata langsung, karena dia sudah berkata begitu, artinya dia sudah tidak ingin terus terjerat dalam masalah ini.
Chelsi mengirimkan lokasi yang ditentukan kepada Neva, berjanji untuk bertemu pada jam 5 sore.
Sebelum Neva keluar rumah, dia bingung harus memilih pakaian apa.
Dari perkataan Gandi kemarin, dia sepertinya benci jika dirinya menjadi perhatian orang lain.
Memikirkan ini, Neva sudah memutuskan.
Ketika dia sampai ditempat yang sudah ditentukan, baru saja turun dari mobil, melihat Chelsi menunggu dia didepan pintu hotel.
Meskipun kekerasan internet sudah semakin kuat, tapi Chelsi sama sekali tidak peduli, memakai dress panjang berwarna ungu, ditemani dengan wajahnya yang terlihat segar dan lembut, membuat orang yang lewat kadang-kadang menoleh kembali untuk melihat.
Neva berjalan kesana, Chelsi tidak menyadari dia, tapi Emra yang disampingnya, menepuk lengan Chelsi dan berkata:”Hei, Neva sudah datang!”
Chelsi baru melihat kedepan, bertambah lagi seorang wanita yang memakai celana panjang dan kemeja putih.
Jika bukan karena mengetahui identitas Neva, dia benar-benar akan menganggap Neva sebagai orang kampung.
Pakaian dia ini, terlalu sederhana!
“Neva, apa yang kamu pakai….” Chelsi dengan tidak sadar ingin mengeluarkan kata-kata candaan, tapi menarik kembali.
Neva sedikit tersenyum, berkata:”Ada orang yang menyuruhku untuk menjaga sedikit.”
Kata-kata orang ini membuat Chelsi tertegun, tapi dengan segera bereaksi kembali.
Yang bisa mengarahkan cara berpakaian Neva, masih meminta untuk menjaga, pastinya orang itu!
Tapi bukankah Gandi tidak menyukai Neva? Kenapa masih memperhatikan dengan begitu luas?
Chelsi tidak bisa menahan orang disekitarnya ada yang berpakaian begini, tanpa banyak bicara, dia menarik Neva pergi ke pusat perbelanjaan di seberang hotel.
Setelah berkeliling di lantai tiga, dan saat keluar, Neva sudah berganti pakaian menjadi wanita yang cantik.
Chelsi adalah orang seperti apa? Artis terkenal, kadang-kadang bisa menjadi panduan untuk model pakaian, dia pertama kali melihat Neva, sudah membuat rencana bagaimana Neva harus berpakaian agar terlihat cantik dan seksi.
Neva melihat dirinya sendiri di cermin, sudah sedikit tidak bisa mengenali.
Dia sama sekali tidak menyangka, hanya mengganti pakaian, Chelsi ternyata membuat dia menjadi seperti seorang putri elegan.
“Kita, mau pergi kemana?”
Tidak ada wanita yang menolak untuk cantik, Neva juga sama, dia berkata dengan sedikit senang.
Chelsi memiringkan kepala berpikir sebentar, lalu berkata:”Pergi nonton film saja dulu, lalu makan makanan enak, sisanya nanti baru dibicarakan lagi!”
Pengaturan yang jelas ini, Neva memikirkan sepertinya malam ini dia tidak ada urusan lagi, jadi dia pergi bersama.
Saat membayar, Neva ingin membayar, tapi tangan Chelsi bergerak cepat, menyuruh kasir depan segera memotong dari kartu membernya.
Dari awal hingga akhir, Chelsi tidak membahas masalah yang sedang panas di internet. Dia tahu Neva adalah istri Gandi, bisa mengabaikan.
Seperti hal kecil ini, di internet sudah sangat ribut, tapi tidak ada sedikitpun hubungan dengan Chelsi.
Mereka bertiga memesan kamar pribadi, saat film sudah diputar setengah, ponsel Chelsi tiba-tiba berdering.
Dia melihat, lalu mengangkatnya, mendengar lalu menjawab:”Baik, sudah tahu.”
Setelah film selesai diputar, Neva baru saja ingin mengatakan tahu sebuah tempat yang tidak buruk, bisa mencoba pergi makan kesana, bisa memuaskan selera.
Tapi dia belum berbicara, Chelsi sudah dengan gembira berkata:”Makan malam hari ini sudah ditentukan, dan juga masih ada banyak abang ganteng dan kakak cantik, apakah mau ikut pergi bersama!”
Emra adalah manajer Chelsi, tentu saja dia akan ikut kemanapun Chelsi pergi.
Tapi Neva berbeda, Neva kebingungan mendengar kata-kata Chelsi, lalu bertanya akan pergi kemana?
Saat mendengar Chelsi mengatakan akan pergi ke pesta, dia menolak tanpa berpikir.
Apa yang terjadi kemarin malam masih teringat jelas, saat itu masih ada Gandi yang melindungi dia.
Jika malam ini mengikuti Chelsi pergi ke pesta, jangan membahas apakah Gandi akan marah atau tidak, tetapi jika ada orang yang ingin melakukan kejahatan lagi, maka tidak ada yang melindungi.
Chelsi melihat Neva tidak ingin pergi, merasa sedikit tidak masuk akal, berkata:”Neva, kenapa denganmu? Apakah kamu ada urusan di malam hari?”
Neva awalnya ingin mengangguk, tapi berpikir hubungannya dengan Chelsi lumayan dekat, lebih baik menceritakan dengan jujur kejadian kemarin malam, memberitahukan kekhawatiran dirinya sendiri.
Chelsi mendengar, langsung tertawa, berkata:”Oh begitu rupanya! Kalau begitu kamu tidak perlu khawatir, aku adalah pemegang sabuk hitam taekwondo, 10 orang gendut yang kamu katakan itu, aku juga bisa melawan.”
Neva masih ingin menolak, tapi melihat Chelsi yang terus mengundang. Dia berpikir Chelsi orang yang cantik seperti ini saja, tidak merasa khawatir, jika dia masih terus seperti ini, maka akan tidak enak.
Lalu dia hanya bisa mengangguk menyetujui, mengikuti Chelsi pergi ke pesta.
Setelah sampai di acara pesta, Neva baru sadar dirinya sudah di jebak oleh Chelsi.
Ini jelas-jelas adalah tempat parkir hotel Hilton sebelumnya, lantai 5 dan 6 sudah di booking, untuk pesta malam ini.
Setelah acara dimulai, Neva sendiri memegang satu gelas anggur merah, duduk di sofa, melihat Chelsi yang dikelilingi banyak orang untuk berbicara dengan dia, mengobrolkan beberapa topik pembicaraan yang tidak menarik.
Untuk kepribadian seperti ini, Neva sangat iri.
Kepribadian dia dibandingkan dengan Chelsi, seperti labu tertutup dan orang yang menyenangkan.
Para orang kaya tidak peduli dengan rumor di internet, mereka memiliki mata yang tajam, orang berharga seperti Chelsi, baru layak untuk berhubungan dengan mereka.
Dan untuk Neva, beberapa kali di tarik keluar oleh Chelsi, menemui beberapa selebriti yang cukup baik.
Neva tidak berbicara banyak, tapi penampilannya yang lembut, membuat banyak orang menyukai.
Banyak orang mengenalinya, kata-kata yang samar, mengatakan hubungan dia dengan Gandi, membuat Neva gelisah.
Beberapa kali Chelsi mendengar, dia berdeham dingin, melotot untuk membantu Neva mengeluarkan kekesalan, ini membuat Neva sangat tersentuh.
Ini baru teman sebenarnya, walaupun sebenarnya tidak sering berkomunikasi.
Walaupun dia tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain, tapi karena di seret oleh Chelsi, Neva akhirnya minum beberapa gelas alkohol.
Dia sudah minum terlalu banyak, dan sekarang sudah merasa sedikit pusing.
Novel Terkait
Cinta Di Balik Awan
KellyPrecious Moment
Louise LeeWonderful Son-in-Law
EdrickPernikahan Kontrak
JennyHalf a Heart
Romansa UniverseEternal Love
Regina WangCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip