Cinta Yang Dalam - Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
Namun hingga tengah malam, Gandi tetap saja tidak kembali.
Neva tidak sanggup bertahan lagi, akhirnya hanya bisa memeluk selimut dan tertidur pulas.
Pada saat Gandi kembali ke rumah, waktunya sudah jam dua malam, dia masih bisa melihat lampu yang berasal dari kamar tidur.
Setelah membuka pintu dengan berhati-hati, dia melihat Neva yang meringkuk di kasur dengan gaya tidak tenang.
Neva tetap saja mengerut alis meskipun sudah tertidur.
Gandi mengganti baju tidur, setelah itu berbaring di sisi Neva dan memadamkan lampu.
Dia masih saja belum menyentuh Neva, Neva sudah menyetor diri.
Neva sepertinya dapat merasakan kehangatan di sisinya, sehingga mulai memindahkan tubuhnya secara refleks dan akhirnya menyandar di tubuh Gandi.
Bagaimanapun wanita lembut sedang berada di dalam pelukan, api kegairahan yang terpendam dalam hati Gandi membara dalam seketika.
Dia memeluk Neva dengan satu tangannya, satu tangannya lagi sedang menyelip ke dalam baju tidur Neva.
Neva yang sudah tidur merasa ada sesuatu yang sedang bergerakan pada tubuhnya, setiap tempat sentuhannya memiliki rasa yang memalukan.
Oleh sebab itu dia mengulurkan tangan dan menahannya, setelah itu berkata :”Jangan, jangan begitu, kamu jahat sekali ….”
Kata-kata Neva yang bergumam dengan tanpa sengaja membuat Gandi terasa sedikit kaku, dia tidak mengerti apakah maksud dari kata-kata tersebut adalah ingin menggoda dirinya atau hanya sekedar bergumam.
Gandi memadamkan lampunya, saat ini Neva sudah tidur dengan stabil.
Setelah menyesuaikan mata sendiri dengan kegelapan, Gandi diam-diam menatap Neva.
Saat ini dirinya sudah tidak ada pertimbangan apapun lagi, masalah mengenai Julia juga telah selesai diatasi.
Acara pernikahan dirinya bersama Neva pada saat itu, benar-benar terkesan sederhana sekali.
Mungkin saja dalam waktu dekat ini sudah boleh mulai merencanakan dan mengadakan acara pernikahan mereka lagi, anggap saja sebagai sebuah kejutan untuk Neva.
Akan tetapi sepertinya ada sesuatu yang ketinggalan.
Gandi tiba-tiba berpikir kembali tentang kontrak perjanjian antara dirinya dan Neva.
Waktu yang tertera adalah setengah tahun, saat ini waktunya sudah jauh terlewat.
Hubungan mereka yang terus bersama dan berpisah, akhirnya terus bertahan hingga saat ini juga.
Namun setidaknya dia harus memperlihatkan kepada orang kota Z bahwa Neva adalah nyonya Tirta yang sebenarnya.
Dalam sebuah pabrik terlantar yang berada di pinggiran kota.
Tempat tersebut pernah menjadi pabrik produksi bagi sebuah perusahaan transnasional, setelah itu dikarenakan terjadi kebakaran dan banyak merengut nyawa, pimpinan perusahaan merasa hal tersebut adalah sebuah tanda kesialan, sehingga menjual lagi.
Pemilik selanjutnya adalah sebuah pabrik pakaian, namun selama ini tidak pernah ada kegiatan produksi.
Meskipun pabrik yang kelihatan terlantar dan tua, namun di dalam pabrik malahan memiliki keamanan yang sangat ketat. Kawat berduri, kamera pengawas dan pintu otomatis memisahkan pabrik yang luas menjadi berbagai kamar kecil.
Di dalam salah satu kamar tersebut, Rey mengerut alis dan bertanya :”Sudah berapa lama ?”
“Tuan, sudah enam jam, wanita ini sangat keras kepala, bahkan tidak mau mengatakan apapun."
Di hadapan Rey ada sebuah peti mati yang terbuat dari kristal bening.
Di dalam peti tersebut sedang mengurung seorang wanita. Peti tersebut memiliki lubang oksigen, sehingga air akan terisi penuh dalam setiap tiga detik dan mulai mengurang apabila merendam orangnya hingga waktu satu menit.
Setelah itu kegiatan tersebut akan terus mengulang, pakaian wanita di dalam peti sangat berantakan, bajunya yang telah basah menampakkan lengkungan tubuhnya yang berbentuk, kelihatannya sangat menggoda.
Namun orang yang di berada di lokasi sama sekali tidak tersentuh, semua orang telah mengetahui nasib wanita tersebut.
Bagaimanapun dia bahkan berani menjebak tuan Tirta, apabila bukan karena ingin menyelidiki pelaku yang memerintahkannya, bisa saja wanita tersebut telah mati dipukul dan dibuang ke dalam pegunungan dalam.
Rey beranjak ke depan dan mengetuk pintu kristal, setelah itu bertanya : “Kamu sudah selesai berpikir ?”
Orang yang berada di dalam mengangkat kepalanya, ternyata dia adalah asisten Julia yang bernama Mili.
Dia berkata dengan reaksi penuh kebencian dan amarah : “Kamu, kamu dan juga kalian semua … bahkan berani menangkapku dan bertindak kekerasan terhadapku ! Kalian tahu siapa diriku ? Setelah aku keluar, kalian tunggu saja menerima balasan dariku, aku pasti akan menghajar kalian semua !”
Rey tersenyum sinis, dia sudah sering bertemu dengan wanita yang arogan.
Tidak mau berkata jujur ? Tidak masalah, anggap saja olahraga.
Rey melambaikan tangannya, setelah itu dua pengawal beranjak ke depan dengan tangan yang memegang tongkat listrik. Pada saat airnya bergenang hingga penuh, mereka akan memasukkan tongkat listrik ke dalam peti.
Setelah itu akan mendengar suara aliran listrik dan suara jeritan wanita. Sejenak kemudian ada bau kencing yang menyebar dari lubang oksigen.
Rey menutup hidung sendiri dan melambaikan tangan, kemudian air di dalam peti akan dibuang secara manual.
“Sekarang sudah mau bilang ?”
Mili sadar kembali dari tubuhnya yang masih kaku, dia menatap Rey dengan tatapan ketakutan, kali ini dia sudah tidak berani mengancam lagi
Perasaan sebelumnya hanya berjarak satu langkah saja dengan neraka.
Dia sangat takut.
Awalnya dia mengira bahwa orang tersebut pastinya tidak berani menyentuh dirinya, bagaimanapun dia masih memiliki status kedudukan.
Namun Julia tidak memberitahukan dirinya bahwa Gandi sudah mengakhiri hubungan mereka secara pihak.
Saat ini semua kejadian akan menjadi mudah, apabila manusia mulai takut dengan kematian, semuanya akan menjadi gampang diatasi.
“Aku, aku, aku benaran tidak tahu apapun ! Aku hanya asisten nona Morez, pada hari itu di dalam restoran, aku pergi dikarenakan ada janji untuk membahas film !”
Mili masih mempertahankan harapan terakhir dan ingin berlagak tidak bersalah.
Rey yang mendengar demikian langsung menarik kain penutup peti.
“Wanita ini tidak mau jujur, sepertinya tidak bisa mendapat jawaban apapun lagi, bunuh saja !”
Mili dapat mendengar kata-katanya.
Jadi sekarang akan melaksanakan hukuman mati tanpa pengadilan ya !
Pada detik ini, semua uang, kekuasaan dan kedudukan tidak penting seperti nyawa dirinya lagi.
Mili berusaha memukul kaca dan menjerit dengan kuat :”Tuan Rey, kamu jangan pergi, aku bilang, aku bilang semuanya ….”
Pada tempat yang telah dibatasi oleh kain penutup, Rey hanya berjalan dari satu sisi ke sisi lainnya saja, setelah itu berkata dengan nada dingin : “Sekarang sudah mau bilang ?”
Dikarenakan khawatir kalau Rey akan membunuh dirinya, sehingga Mili buru-buru menjerit dengan kuat : “Bilang, bilang, kamu ingin mengetahui apa, aku akan kasih tahu semuanya !”
Kain penutup mulai ditarik lagi, Mili menatap lelaki santun di hadapannya dengan tatapan ketakutan.
“Siapa yang perintah kamu ?”
“Neva.”
“Apa ?” Rey bertanya dengan reaksi kaget, jawaban ini sama sekali berbeda dengan dugaannya !
“Kamu tidak bohong ? Ayo, bawa dia ke ruang hukuman, bukannya di dalam ada beberapa ekor anjing tibetan kan ? Setelah menyuapkan obat, suruh mereka main saja dulu dengan wanita ini !” Pengakuan Mili benar-benar terlalu mengejutkan.
Apabila memang kenyataan, maka hasilnya pasti akan sangat menggemparkan.
Namun apabila hanya tuduhan, maka hasil Rey juga akan sangat menyeramkan.
“Tidak, jangan, tuan Rey, aku sudah berkata jujur. Aku sumpah demi Tuhan, apabila aku sembarang berbicara, maka akan disambar petir, seluruh anggota keluargaku akan mati …” Reaksi Mili yang begitu yakin dan nekat membuat Rey merasa ragu.
Reaksi Mili pada saat ini sepertinya bukan berbohong.
Tetapi jangan-jangan nyonya muda yang melakukan hal ini ? Apa tujuannya ?
Apabila terbayang dengan Neva yang begitu elegan dan polos, Rey sama sekali tidak berani membayangkan kalau Neva akan melakukan jebakan yang begitu licik.
“Apa tujuannya ?”
“Karena ingin Gandi ..…. bukan, tuan Tirta dan Julia melakukan hal itu, setelah itu dia akan menangkap basah perselingkuhan mereka, sampai saat itu dapat merekam video dan digunakan sebagai ancaman pembagian harta ketika cerai ….”
Setelah mendengar demikian Rey merasa sedikit sulit percaya.
Neva bukan wanita yang mata duitan, Rey sendiri adalah orang yang paling berhak dalam mengatakan pernyataan tersebut.
Dia selalu mengawasi dan memperhatikan Neva, Neva tidak begitu hobi dengan barang mewah.
Neva tidak pernah menjunjung pakaian mewah maupun harta mewah.
Namun dengan orang yang memiliki kepribadian seperti ini, bahkan bisa menginginkan uang tuan Tirta ?
Salah satu kemungkinannya adalah Mili sedang berbohong, kemungkinan satunya lagi yaitu Neva benar-benar terlalu ahli mengelabui.
Rey melirik sekeliling, saat ini semua orang yang ikut interogasi telah menunduk kepala.
Semua orang mengetahui bahwa Neva adalah nyonya muda, sehingga hasil ini memang berada di luar dugaan semua orang.
“Mengapa ? Bagaimana dia menyogok kamu ? Kamu sedang bohong ya ? Ayo, bawa alat poligraf ke sini !”
Mili menggeleng kepala dan berkata dengan kesan tragis : “Tuan Rey, keadaannya sudah demikian, kalau aku membohongimu lagi, bukannya mencari mati ya ?”
“Aku sumpah, setiap kata-kataku sudah jujur. Karena ayahku mengidap kanker hati, sehingga memerlukan kemoterapi secara terus menerus. Lagi pula aku dengarnya rumah sakit di luar negeri sangat hebat dan ada kesempatan menyembuhkan dia, tetapi aku tidak sanggup membayar biayanya. Benar, aku memang menjadi asisten Julia, meskipun dia baik padaku dan memberikan gaji hingga empat puluh juta perbulan, tetapi gaji ini sama sekali tidak cukup untuk mengobati penyakit ayahku. Jadi ketika Neva datang mencariku, dia memberikan sebotol anggur yang telah bercampuran dengan obat dan uang sepuluh miliar kepadaku, aku langsung tersentuh ….”
Mili terus menjelaskannya, sementara orang di samping Rey juga telah mengambil data pribadi Mili.
Salah satu orang membawa sebuah laptop dan memperlihatkan kepada Rey.
Di atas layar laptop tertera tulisan : Nyata.
Rey melambaikan tangan dan menyuruh semua orang untuk keluar ruangan.
Percakapan dirinya bersama Mili pada hari ini akan dikirimkan kepada Gandi melalui rekaman suara.
Rey tidak dapat menghalangi hal ini
Akan tetapi apabila berpikir lagi tentang Neva yang begitu lembut pada biasanya dan Neva yang begitu licik dari mulut Mili, Rey merasa penilaian dirinya sudah hampir retak.
Dia menarik sebuah pisau dari pinggang dan menodong pada leher Mili, setelah itu berkata dengan nada mengancam : “Bagus sekali cerita karangan ini, aku hampir saja percaya padamu. Aku kasih kamu waktu satu menit lagi, kalau kamu tidak mau memberitahukan kenyataan, sudah tidak bakal ada kesempatan lagi ….”
Saat ini hati Mili sudah gemetar, namun dia tetap saja menahan rasa ketakutan dan menyentuh lehernya dengan pisau.
Pisau yang tajam langsung memberikan sebuah goresan berdarah pada lehernya.
“Bunuh saja ! Lagi pula kamu juga bukan orang yang menepati janji, aku sudah mengatakan semua yang aku ketahui, tetapi kamu bahkan masih mau membunuhku !”
Pada akhirnya reaksi Mili yang mendekati putus asa tetap saja berhasil menyentuh Rey.
Rey mengeluh nafas dan membuang pisaunya.
Setelah itu dia mengeluarkan sebuah kartu ATM dan memberikan kepada Mili : “Maaf, nona Mili, kami sudah bertindak kasar terhadapmu. Ini uang empat miliar, anggap saja sebagai kompensasi dariku. Aku berharap kamu jangan menyebar kejadian hari ini !”
Wajah Mili muncul jejak kesenangan, namun dia mengelabui dengan secepatnya. Dia mengambil kartu ATM dan berkata dengan nada gembira : “Ayahku dapat tertolong, akhirnya ayahku dapat tertolong !”
Rey melihat dirinya yang begitu senang, dalam hatinya merasa tidak tega, dia tidak ingin menghancurkan imajinasi Mili pada saat ini.
Dikarenakan berdasarkan informasi terbaru, ayahnya Mili telah meninggal dunia pada pagi tadi.
Mili mandi dan mengenakan pakaian baru, setelah itu dia dibawa keluar dari pabrik terlantar ini.
Hal pertama yang dilakukan dirinya pada saat keluar adalah mencari Julia.
Namun di dalam villa tempat tinggal Julia, dia malahan bertemu dengan seorang wanita asing.
Orang tersebut mengenakan seragam kantoran yang tegas, dia melirik Mili dan berkata : “Antar makanan ? Antar air ? Antar paket ? Beberapa tahun ini wartawan juga begitu tidak profesional ya ? Bahkan datang dengan pakaian seperti ini, kiranya profesi khusus !”
Novel Terkait
Love From Arrogant CEO
Melisa StephanieMy Perfect Lady
AliciaLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip