Cinta Yang Dalam - Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya

Julia berbalik dan berjalan menuju Ferrari yang kertas pembayarannya pernah dilihat oleh Neva.

Lexi mengikuti di belakangnya, sedikit ragu-ragu, akhirnya berbalik dan tersenyum pada Neva, yang berarti mengucapkan selamat tinggal.

Dia bukan ingin mendapatkan bantuan Neva, hanya karena hari ini Neva melepaskannya, otaknya juga cepat dalam berpikir, tahu semakin banyak mengenal orang semakin banyak kesempatan kerja.

Neva terus mengirim sepuluh lebih pesanan, dan tidak ada yang menerima.

Untungnya berada di pusat pemandian yang buka semalaman, jika tidak di pinggiran kota terpencil ini, gelap gulita, Neva khawatir dirinya ketakutan sampai gangguan mental.

Ibu Tirta menelepon dua kali, demi tidak membuatnya khawatir, Neva membohongi Ibu Tirta dan mengatakan bahwa dia dan Gandi telah kembali ke Rumah Tirta.

Ibu Tirta tampak tidak ragu, tetapi sebaliknya berkata dengan nada menggoda: "Kalian berdua harus banyak memanfaatkan kesempatan, wanita tua sepertiku, sekarang butuh anak kecil untuk bermain."

Nada suara Neva santai dan mengatakan beberapa hal dengan Ibu Tirta, menurunkan ponsel, dan tidak tahan untuk berjongkok di atas tanah.

Waktu berlalu cukup lama, dia sedikit kedinginan dan masih merasa sedikit lelah.

Tapi tidak peduli seberapa lelah tubuhnya, itu tidak bisa dibandingkan dengan kelelahan di dalam hatinya.

Setelah Gandi sampai di Cake Uhuy, sesuai dengan kesukaannya Julia, membelikannya kue kacang merah dan teh susu.

Dalam perjalan pulang, dia melirik jam, saat ini sudah pukul setengah dua belas, wanita bodoh itu seharusnya sudah pulang?

Sambil menunggu lampu lalu lintas, dia melirik ponselnya dan mendapati wanita itu mengirim alamat kepadanya ketika pukul sembilan lebih, meminta untuk pergi menjemputnya.

Telepon Ibu seperti terus ada di telinga.

Tiba-tiba perasaan Gandi sedikit gelisah, tetapi kemudian merasa dirinya pasti sudah gila, bisa-bisanya sekarang sedang mengkhawatirkan wanita itu?

Mengendarai mobil ke Villa Mawar, Ferrari Julia telah diparkirkan di halaman luar.

Gandi mengambil barang-barang dan naik ke atas, dan baru melihat ada wanita yang tidak asing baginya juga berada di sini.

Ketika Lexi melihat Gandi, dia tiba-tiba bergetar, dengan kebiasaan biasanya ingin memanggil kakak ipar.

Tetapi baru membuka mulut, langsung menutup mulutnya dengan tangan.

Dia ingat jika Gandi paling benci dengan panggilan ini.

Dia tersenyum ringan, saat itu Julia datang menyambut, memeluk Gandi dengan sangat gembira, dengan manja menggosok kepalanya di bahu Gandi dan berkata: "Gandi, kamu sangat baik!"

Gandi mengelus kepala Julia dengan lembut, menyerahkan kue kacang merah dan teh susu di tangannya kepada Julia, berkata dengan lembut: "Julia, setelah makan kamu istirahat, ya?"

Ketika Julia mendengar perkataan Gandi, dia langsung mengerutkan kening.

Kata-kata Gandi ini yang berarti malam ini tidak tidur di sini.

Hatinya tiba-tiba mengerti sesuatu hal, apa mungkin Neva menelepon Gandi lagi, meminta Gandi pergi menjemputnya?

Hatinya menarik membentuk sebuah benjolan, dengan berpura-pura tidak peduli di mulutnya, hanya berkata dengan peduli: "Gandi, sudah begitu larut, kamu ingin ke mana?"

Gandi melirik Lexi dengan datar, dan tidak langsung menjawab.

Hati Lexi menegang, dan tiba-tiba mengerti keberadaannya di sini sama seperti nyamuk.

Dia segera berdiri untuk pamit, awalnya Julia meminta Lexi datang, pertama untuk memamerkan vilanya di Villa Mawar, kedua agar semua orang tahu seberapa sayangnya Gandi pada dirinya yang akan disebarkan dari mulut Lexi ke orang-orang.

"Aku ada sedikit kepentingan, malam ini tidak kembali, kamu istirahat yang nyenyak sendiri." Ganda menepuk punggung Julia dengan lembut, melepaskannya dan bersiap naik ke atas untuk mengambil mantel dan pergi.

Julia yang di belakang membelakanginya, ekspresinya sedikit canggung, tunggu sampai Gandi turun membawa mantel dan bersiap untuk keluar, dia berkata dengan wajah lembut: "Gandi, hati-hati malam-malam mengemudi, perhatikan keselamatan."

Gandi mengiyakan, setelah dia menutup pintu, Julia tidak bisa menahan untuk merobek beberapa majalah di atas meja.

Dia tiba-tiba memiliki kekhawatiran yang aneh, Neva, takutnya benar-benar membahayakan posisinya.

Tidak bisa, dia tidak bisa duduk diam saja, dia harus membunuh semua bahaya dalam buaiannya.

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu