Cinta Yang Dalam - Bab 259 Dia Menang
Air mata Julia segera membasahi celana Gandi.
Wajah Gandi agak tersentuh, tapi dia tahu harus segera menyelesaikannya.
Kalau dia berhati lembut saat ini, hanya akan mendatangkan lebih banyak masalah.
Lagipula begitu dia mulai menyelidiki Julia, banyak data yang menunjukkan bahwa Julia tidak selemah yang dia pikirkan.
Dia mengulurkan tangan, ingin menarik Julia.
Tapi Julia memeluknya semakin erat, mulutnya berkata kalau Gandi tidak berubah pikiran, dia tidak akan bangkit.
Bukakah ini sebagai ancaman?
Gandi menggerakkan mulutnya, tatapannya terlihat dingin, berkata: “Kamu bisa mengatakan permintaan apapun, aku akan menyetujuinya. Tapi ada satu hal yang ingin kutanyakan padamu. Kamu cukup menjawab iya atau tidak.”
Tubuh Julia tertegun, dia tahu hal sebelumnya pasti telah meninggalkan sesuatu dan mungkin telah diketahui Gandi.
Dia masih penuh harapan dan berkata: “Gandi, apa maksudmu? Aku tidak mengerti.”
Gandi tersenyum, tapi senyumannya tidak sampai ke mata, dia berkata: “Hal yang terjadi malam itu dan kejadian di kota W sebelumnya, serta kejadian di masa lalu, apakah semuanya berhubungan denganmu?”
Hati Julia terkejut, tapi tangannya tidak berani bergerak.
Dia berusaha menenangkan suasana hatinya, memberitahu dirinya Gandi adalah pria kejam, meningkatkan rasa benci padanya, dia tiba-tiba berdiri dan menarik kerah baju Gandi, lalu berteriak: “Gandi, apa maksudmu? Apakah kamu mencurigaiku?”
Tindakannya membuat Gandi yang selalu mengawasinya tidak dapat merasakan keanehan apapun.
Gandi mengulurkan tangan, menarik tangan Julia dan berkata: “Baik kalau tidak ada hubungannya denganmu.”
Sekali demi sekali kebetulan yang terjadi pada Julia, ketika benar-benar tiba di saat ingin mengatakannya, Gandi sudah tahu siapa sebenarnya yang merencanakannya.
Melihat reaksi Gandi, Julia tiba-tiba berpenampilan lemah lembut dan berkata: “Gandi, kamu jangan, jangan tertipu oleh wanita itu. Dia benar-benar bukan wanita baik, lihat saja hal-hal yang telah dia lakukan sebelumnya…..”
Julia membuka tasnya, mengeluarkan sekumpulan dokumen dan menyerahkannya pada Gandi, lalu berkata: “Pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, ibu pengganti, seks berkelompok, keguguran…... "
“Apakah seorang wanita baik akan memiliki data-data seperti ini? Tidak mungkin ini biisa dipalsukan.”
Gandi memiliki banyak data-data seperti ini di tangannya.
Gandi hanya meliriknya dan berkata: “Aku tahu.”
Dia tahu? Tahu!
Hati Julia terkejut, saat ini sepertinya semua kepercayaannya runtuh.
Sebenarnya dia selalu mempergunakan Gandi sebagai alat untuk mencapai keinginannya.
Karena dia tahu Gandi akan selalu melindunginya karena rasa bersalah dan juga akan selalu memuaskan permintaaannya.
Jadi dia sudah lupa pria yang mengerikan ini, banyak lawan bisnis yang tak terhitung jumlahnya pernah menjadi batu loncatan di kakinya.
“Kalau kamu tahu harus mengusirnya…..”
Sebelum Julia selesai berkata, Gandi langsung memotong pembicaraannya: “Ini adalah urusan keluargaku, tidak ada hubungannya denganmu. Kembalilah, menggunakan tangga listrik, jangan sampai orang lain melihat kita bersama, mempengaruhi reputasi.”
Selesai berkata, Gandi langsung mendorong Julia dan turun ke lantai bawah.
Julia berdiri di tempat, tertegun melihat sosok kepergian Gandi.
Saat ini, dia sangat benci dan tidak sabar ingin segera membunuh Neva.
Semuanya salah wanita ini, di saat sekolah, Neva selalu menjadi pusat perhatian, dirinya hanya dapat memandang punggungnya.
Kemudian, kehidupan Neva menjadi sulit dan dirinya menjadi kaya.
Pada saat ini, dia paling suka melihat Neva berusaha keras sendirian demi hidupnya.
Kemudian Julia berusaha keras, memeluk paha Gandi dan semakin maju.
Tapi ketika dia ingin memamerkannya pada Neva, Neva malah menghilang.
Beberapa tahun kemudian dia pulang dan kembali menduduki posisi Nona Keluarga Aska.
Menikah dengan Gandi dan merebut hati Gandi.
Tidak peduli menggunakan cara apapun, tetap tidak dapat mengubah pikiran Gandi.
Seolah-olah Tuhan pun membantunya.
Mengapa? Mengapa dia selalu menjadi wanita yang sangat beruntung?
Dan dirinya, tidak peduli bagaimanapun dia berusaha keras tetap hanyalah bebek yang jelek?
Julia naik ke lantai atas dengan tidak semangat, dia memegang pegangan tangga, tanpa pegangan, dia sama sekali tidak dapat mengambil langkah maju.
Tiba-tiba sosok seseorang muncul di depannya.
Dia mengangkat kepalanya, melihat wajah yang cukup membuatnya tergila-gila, dia menepuk pegangan tangga dengan keras dan berteriak marah: “Apakah kamu sangat bangga? Sangat senang? Dan sangat sombong?”
Dia berturut-turut menggunakan tiga kata sangat, tapi Neva malah menatapnya dengan tatapan kasihan.
Ini merupakan tatapan seorang pemenang memandang orang lemah dari posisi tinggi.
Kalau saat ini memberikan sebuah pisau pada Julia, dia benar-benar akan bergegas maju dan membunuh Neva.
“Sebenarnya aku lumayan sedih, Julia, sebelumnya kita benar-benar sebagai sahabat baik yang tidak punya rahasia…..”
Ketika mengatakan kata-kata ini, Neva benar-benar penuh perasaan.
Dia tahu, dirinya tanpa merebut dan menggunakan tindakan licik, tapi malah memenangkan hati Gandi, dirinya telah menang.
Dia bahkan merasa tidak dapat dipercaya, semua ini bagaikan sebuah mimpi.
Ternyata Gandi telah lama menganggap dirinya sebagai istrinya.
Sedangkan Julia, selalu berusaha keras menggunakan tindakan licik dan bersikap sombong, akhirnya malah kalah.
Sahabat baik yang tidak punya rahasia malah menjadi seperti ini, hati Neva benar-benar sangat rumit.
“Aku tidak akan membiarkanmu hidup senang. Neva, ingatlah posisi Nyonya muda Tirta hanya boleh menjadi milikku!”
Julia mendorong Neva dan pergi.
Neva tertegun sejenak, setelah melihat Julia pergi, barulah teringat ada sesuatu yang harus dia lakukan, jadi segera bergegas maju.
Setelah melakukan prosedur meninggalkan rumah sakit dan mengambil obat, Neva mengikuti Gandi kembali ke Vila.
Malam hari, Fandi dan Yosi datang.
Gandi telah pulih, tapi wajahnya masih terlihat pucat.
Fandi menatap Gandi dan berkata dengan kaget: “Kakak kedua, aku tahu kamu hebat, tapi juga jangan sampai membahayakan nyawamu!”
Ketika mengatakan kata-kata ini, dia mengalihkan tatapannya ke arah Neva.
Wajah Neva memerah, dia segera memanggil Meko dan bermain dengannya.
Yosi menepuk bahu Fandi, berkata: “Jangan sembarang berkata, menurut filosofi pengobatan dalam negeri, vitalitas kakakmu terluka parah.”
Vitalitas terluka parah?
Pikiran Fandi tanpa sadar menimbulkan adegan Gandi menekan Neva.
Pandangannya tiba-tiba menjadi sedikit mengerikan.
Gandi mengangkat kakinya, Fandi segera bersembunyi dan tersenyum.
Dia merasa lega melihat penampilan kakak keduanya masih seperti biasanya.
Fandi agak ceroboh tapi bukan benar-benar tidak berperasaan.
Ketiganya duduk di sofa, Gandi menceritakan kejadian malam itu.
Fandi mengerutkan kening dan berkata: “Ini masih perlu diselidiki? Sudah pasti Julia yang melakukannya!”
Yosi menarik Fandi, semuanya tahu Julia bukan wanita baik, tapi tidak berdaya, Gandi tetap setia padanya.
“Jangan sembarang berkata, tidak ada bukti yang cukup untuk menunjukkan dialah yang melakukannya.”
Gandi tiba-tiba berkata: “Sebenarnya, seharusnya dia yang melakukannya.”
Kata-katanya ini membuat Fandi dan Yosi sangat terkejut.
Apa yang terjadi? Hubungan antara mereka berdua telah hancur?
Fandi memang tidak menyukai Julia, wanita ini terlalu licik.
Dia berkata: “Sebenarnya, aku merasa Julia benar-benar sangat licik. Beberapa tahun ini kakak kedua bergaul dengannya, selalu difotoin paparazi dan disebarkan ke internet, kamu selalu sangat ketat terhadap tindakan keamanan. Bagaimana mungkin paparazi akan mengetahui perjalananmu?”
Gandi sangat tenang, Yosi mengangguk, dia juga tahu tentang ini.
Dia tidak menyukai wanita dalam industri hiburan, karena sebagian besar wanita akan bersikap licik demi mendapatkan posisi yang mereka inginkan.
Lagipula mereka selalu tahu, hanya karena pernah menidurinya, sehingga Gandi selalu merasa bersalah terhadap Julia.
Zaman sekarang, cinta satu malam telah menjadi hal biasa, dapat bertemu pria bertanggung jawab seperti Gandi.
Setelah menidurinya, akan memberikan apapun yang dia minta, benar-benar sangat langka.
Apa yang dipikirkan Yosi lebih banyak, karena di luar sana lebih banyak orang menyangka, Gandi dan Julia-lah pasangan kekasih yang seharusnya.
Dan kemunculan Neva, hanya merebut posisi Neva.
Kalau Gandi putus dengan Julia dan Julia menyebarluaskan bahwa Gandi meninggalkannya, ini akan menjadi kerugian besar bagi Grup Tirta.
Sedangkan Neva juga akan didorong ke ujung pisau.
Karena para petarung keyboard yang tidak berotak, selama ada sesuatu yang dapat mereka lakukan, mereka tidak akan peduli apakah kamu benar atau salah.
“Kalau hasil penyelidikan menunjukkan semua ini berhubungan dengan Julia, apa yang akan kamu lakukan?” Yosi mengajukan pertanyaan yang paling penting.
Fandi memandang kakak kedua, ini tergantung pada ketegasan kakak keduanya.
Gandi mengambil cangkir teh dan mencicipinya.
Sebenarnya hatinya sangat berharap, masalah ini dilakukan oleh Mili, asisten Julia dan tidak ada hubungannya dengan Julia.
Karena tidak peduli bagaimanapun hubungan mereka sudah bertahun-tahun, dia tidak ingin melakukannya terlalu kejam.
Dia tidak berkata, suasana tiba-tiba menjadi canggung.
Untungnya Mbok Ting telah selesai memasak dan memanggil semuanya makan bersama.
Selesai makan, Yosi pergi bermain dengan Meko .
Sedangkan Tuan muda Tirta sedang menggunakan komputer menyelidiki data dan terkadang membicarakan sesuatu dengan Gandi.
Setelah makan, Gandi merasa tidak nyaman, dia merasa pusing.
Dia bangkit hendak pergi ke toilet, tapi begitu berjalan dua langkah langsung merasa pusing.
Ini membuat Neva yang sedang membantu Mbok Ting kaget, segera melangkah maju memapah Gandi.
“Tuan Tirta, apakah kamu baik-baik saja?”
Gandi menggelengkan kepala, berkata, “Tidak apa-apa, lepaskan aku saja.”
Neva ragu-ragu sejenak, tidak melepaskannya, karena tidak peduli bagaimana pun melihat, dia tetap merasa Gandi terlihat tidak terlalu sehat.
“Tuan Tirta, apa yang ingin kamu lakukan? Aku membantumu.”
Neva baru selesai berkata, Gandi langsung menatapnya dengan tatapan rumit dan berkata: “Kamu tidak dapat membantu dalam masalah ini.”
Neva tertegun, emangnya hal apa yang tidak dapat dia bantu? Meskipun pergi membukakan brankas, dia sebagai istrinya, seseorang yang cukup dekat, juga dapat membantunya.
Dia memapah Gandi dan berkata dengan tegas: “Kamu mengatakan dulu apa yang ingin kamu lakukan.”
“Kamu akan melakukan apapun yang aku katakan?”
“Ya.”
“Aku ingin pergi ke toilet!”
Novel Terkait
Cinta Yang Berpaling
NajokurataUangku Ya Milikku
Raditya DikaNikah Tanpa Cinta
Laura WangAkibat Pernikahan Dini
CintiaLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip