Cinta Yang Dalam - Bab 30 Berita Utama Di Instagram

Neva menahan amarahnya, tersenyum menghina di sudut mulutnya: “Idiot。”

Sambil mengatakannya dia langsung berbalik, mengabaikan sekumpulan badut itu.

Ini pertama kalinya setelah dia dewasa memarahi orang, memang harus diakui, perasaannya sangat menyenangkan.

Terutama ketika melihat mereka marah hingga ingin meledak, tapi tidak berani melampiaskannya, ini membuat Neva merasa lebih bahagia.

Setelah Gita selesai mengganti pakaian, dia merangkul lengan Neva, mengajak Neva pergi makan makanan Sichuan.

Ketika sedang makan, sekumpulan teman itu merasa ada sesuatu yang disembunyikan.

“Neva, bukankah kamu sudah menikah dengan Tuan muda kedua keluarga Tirta, mana cincinmu?”

Sekumpulan teman ini menatap Neva dengan tidak senang, membuat Neva sedikit tidak nyaman.

Seluruh orang di Kota Z tahu Tuan Muda kedua Tirta tidak mencintai Neva, mungkin tidak ada orang yang menyangka, Tuan Muda kedua malas menghabiskan waktu untuk berpura-pura.

Neva mengangkat kepalanya dengan tenang menghadapi cibiran orang-orang: “Cincinnya terlalu berat, aku tidak suka memakainya.”

Kata-katanya mengisyaratkan jumlah karat dalam cincinnya terlalu besar, dan Neva merasa terlalu berat.

Teman-teman itu tidak ingin melepaskan Neva begitu saja, mereka bahkan berencana terus berkata, tapi kali ini Gita merasa situasi sudah tidak beres, dia batuk sebentar, melototi mereka dengan marah.

Teman-teman ini dengan enggan menahan kata-kata mereka di dalam mulut.

Setelah selesai makan, mereka pergi menonton, ketika keluar sudah pukul 10 malam.

Neva melirik hp-nya yang sangat tenang, seolah dirinya yang berada dimana, tidak ada hubungannya dengan Gandi.

Gita bertanya kepada Neva datang naik apa, Neva menjawab naik taksi.

Untuk sesaat terdengar suara cibiran dari samping: “Aduh, Neva, kamu sudah menjadi nona muda keluarga Tirta, apakah Tuan Muda Gandi tidak membelikanmu mobil?”

Neva memegang hp-nya dengan erat, lalu melepaskannya.

Kalau sangat mempedulikan pandangan orang lain, mungkin dia tidak bisa hidup sampai saat ini.

Ketika sampai dirumah, Neva menerima sebuah video call dari Tante Chen.

Saat ini, Nana seharusnya sudah selesai makan malam, dan Tante Chen sedang membawanya keluar jalan-jalan.

Di tempat yang kurang pencahayaan, dan layar yang hitam, wajah kecil Nana yang cantik tetap bisa terlihat jelas.

“Bu, Bu……”

Nana berteriak dengan senang, baginya, setiap hari bisa melihat ibunya, adalah hal yang paling membahagiakan di dunia.

Neva tersenyum bahagia, dan berkata, “Hei, sayang, hari ini di sekolah nurut tidak?”

Nana mengangguk sekuat tenaga: “Tentu saja Bu, Nana duduk dengan baik, Nana mencatat semua huruf yang diajarkan ibu guru!”

Kali ini terdengar suara Tante Chen dari samping, berkata: “Iya benar, Nana tadi baru mendapatkan bunga merah kecil, sekarang sudah aku taruh di vas bunga.”

Mengetahui putrinya berperilaku baik, Hati Neva merasa sangat terhibur.

Nana masih anak-anak, terkadang akan membuat masalah, untungnya ada Tante Chen yang terus merawatnya.

Neva meminta Nana menyerahkan Hp kepada Tante Chen, Nana sedikit tidak rela dan mencemberutkan bibirnya, enggan melepaskan tangannya.

“ Tante Chen, akhir-akhir ini sudah menyusahkanmu. Aku masih sibuk disini, tidak bisa kembali. Kamu berikan nomor rekeningmu, aku akan mentransfer biaya hidup Nana.”

Selesai Neva berbicara, Tante Chen melambaikan tangan di kamera, berkata: “Tidak perlu, sebelum kamu pergi sudah memberiku uang, dan masih ada sisa. Neva, kamu di sana harus menjaga kesehatan!”

Tante Chen mengerti, biaya hidup Nana yang dikatakan Neva, sebenarnya uang terima kasih yang diberikan untuknya.

Dia sangat mengasihani Neva yang masih muda membesarkan anak seorang diri, ditambah hubungan putrinya adalah teman dekat Neva, jadi bekerja tanpa imbalan dia juga bersedia.

Hati Neva terasa hangat, dia menjawab ‘Ehn’ dan ketika ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar.

mbok Ting datang memanggil Neva untuk minum sup.

Neva kebingungan, menurunkan suaranya mengucapkan selamat tinggal kepada Tante Chen dan Nana, lalu turun ke bawah.

Sudah begitu malam, Gandi masih belum pulang, mbok Ting bilang Gandi sudah menelepon, dia harus lembur, nanti malam tidak pulang.

Neva menganggukkan kepalanya dengan lembut, Gandi selalu menganggapnya sebagai orang luar. Bahkan kata-kata lembut diantara suami istri juga tidak ada.

Gandi semalaman tidak pulang, keesokan hari pukul 10, pintu Villa diketuk.

Setelah mbok Ting membukakan pintu, dia langsung memanggil Neva turun.

Neva turun dan melihat beberapa pria berjas berdiri di bawah.

Neva baru saja turun, seorang pria paruh baya melangkah maju, bertanya dengan sopan: “Apakah Anda nona muda keluarga Tirta?”

Neva menganggukkan kepala, tidak tahu apa yang terjadi.

Tidak menunggu Neva berbicara, pria paruh baya itu memuji: “Nona muda keluarga Tirta memang sangat cantik, tidak heran Tuan Muda mencintaimu, ini mobil yang dibeli Tuan Muda ditempat kami, silahkan diterima.”

Sambil mengatakannya, pria paruh baya ini menyerahkan surat perjanjian.

Neva meliriknya sekilas, dan tidak tahan menarik kembali tatapannya, tagihan ini sebesar 20 miliar.

Pria paruh baya itu seolah menyadari kekhawatiran Neva, dia menjelaskan: “Uangnya sudah dibayar Tuan Muda, kalau nona merasa tidak ada masalah, silahkan tanda tangan di sini. Mobil sudah diparkirkan diluar, orang kami akan menemanimu test drive.”

Neva sedikit ragu, dia tidak menginginkan barang Gandi.

Tapi saat ini mbok Ting batuk, seolah mengingatkan: “Nona, mobil di luar sangat cantik, kamu tanda tangan dan coba test drive!”

Hati Neva berdegup, dia tahu mbok Ting mengingatkannya harus bagaimana.

Dia menandatanganinya, lalu mengikuti pria paruh baya itu keluar.

Ada tiga mobil mewah yang berjejer di luar, sebuah Orochi, Rolls Royce Gusteau dan Range Rover.

Neva memiliki SIM, dan bisa menyetir sedikit, tapi kemampuan menyetirnya sangat buruk.

Gandi membelikan tiga mobil untuknya, yang membuatnya sedikit kebingungan.

Pria paruh baya itu mengatur orang agar mengajari Neva cara menyetir, setelah bisa menyetir di jalan, dia akan pergi bersama orang-orang itu.

Neva kembali ke ruang tamu, dan sempat ragu sejenak apakah perlu menelepon Gandi.

Saat ini mbok Ting melangkah maju, dan berkata: “Nona muda, maafkan aku tadi terlalu banyak bicara. Barang yang diberikan Tuan Muda padamu tidak memerlukan alasan, kamu hanya perlu menerimanya, karena dia adalah suamimu.”

Neva menjawab ‘Ehn’, dan berkata: “ mbok Ting, Gandi membeli barang-barang ini tidak memberitahuku sebelumnya, jadi aku sedikit tidak tahu harus bagaimana.”

“Kamu adalah nona muda keluarga Tirta, secara adat mobil yang digunakan untuk menikah, seharusnya diberikan oleh keluarga Aska. Namun keluarga Aska berada situasi khusus itu semua bisa dimaklumi, jadi itu cukup masuk akal membelikanmu mobil.”Ketika mbok Ting mengatakan keluarga Aska, dirinya sadar sudah terlalu banyak berbicara, lalu menggunakan alasan keluarga Aska dalam keadaan khusus untuk menutupinya.

Wajah Neva sedikit memerah, Gilbert dan Lexi benar-benar memalukan keluarga Aska, ketika menikah tidak memberikan sepeserpun, sebaliknya memikirkan segala cara memoroti keluarga Tirta.

Dia orang yang menjalaninya, untuk masalah ini tidak bisa mengangkat kepalanya.

Siang hari, Neva menerima sebuah pesan balasan dari Gandi.

“Jangan membuatku malu, kamu tidak takut malu, tapi keluarga Tirta takut.”

Kata-katanya sangat dingin, tapi Neva mengerti, pria ini mungkin sudah mengetahui kejadian kemarin.

Kalau tidak bagaimana mungkin dihina di hari pertama, keesokan harinya membelikan tiga mobil dengan nama sendiri?

Dia yang berbuat begitu, membuat hati Neva sedikit tersentuh.

Hanya saja, kenapa setiap kali pria ini berbicara sangat tidak enak di dengar?

Suasana hati Neva baru saja membaik, dan seharian ini kembali menjadi buruk.

Keesokan pagi hari, Neva terbangun karena telepon Gita.

Dia mengucek matanya, dan baru pukul 6 pagi, apakah Gita sudah gila? Meneleponku jam segini.

Dia menjawab telepon itu, dengan nada bicara sedikit tidak sabar, lalu berkata: “ Gita, masih pagi, ada apa?”

Sifat Gita yang acuh tidak acuh sama sekali tidak mempedulikan ucapan Neva, dia berteriak: “Neva, cepat lihat berita utama di instagram!”

Hati Neva terkejut.

Ada apa? Apakah detail informasi Nevi sudah ditemukan?

Cepat kamu buka instagram, detik berikutnya, dirinya seperti jatuh ke lembah es.

“Artis Julia menggandeng tangan seorang pria kaya misterius di bandara dengan sangat romantis!”

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu