Cinta Yang Dalam - Bab 312 Jongkok Di Pojokan

Riana mengetuk - ngetuk meja makan dan berkata : " Hei, siapa yang menyuruh kamu duduk dimeja makan, pergilah ke pojok dan jongkok makan disana ! "

Ujung bibir Isko tertarik, dirinya sudah duduk di kursi roda, bagaimana cara untuk jongkok di pojok, bukankah ini sedang mempersulit dirinya ?

" Istriku, kamu lihat apakah keadaan aku bisa untuk jongkok ? "

" Jika tidak jongkok maka keluar saja, angin diluar besar, kebetulan bagus untuk menyadarkan kamu dari mabuk ! " Riana terlihat sangat jelas tidak akan berhenti sampai dia mencapai tujuannya.

Isko tersenyum pelan dan berkata : "Jika aku benar keluar, dan tertiup hilang oleh angin kencang, maka kamu akan menjadi janda !"

" Omong kosong, aku masih bisa menikah lagi. " Sifat Riani Yang selama ini selalu berkata terus terang.

" Riana ... kamu adalah Nyonya Yang ~ "

"Nyonya Yang hanyalah identitas keduaku, identitas utama aku adalah Nona Riana. Saat aku masih belum tertipu olehmu, orang-orang yang mengejarku berasal dari kota selatan hingga ke kota utara. Dan mana mungkin kamu, kamu hanyalah salah satu peserta didalamnya saja ! "

kemudian ada pembantu mengantarkan dua gelas air hangat, lalu kembali dengan wajah tanpa ekspresi.

Tetapi sangat cepat terdengar suara bisikan - bisikan dari dalam dapur.

Tuan rumah dan nyonya rumah sering bertengkar, dan orang dalam rumah semuanya sudah terbiasa.

Bertengkar menandakan akrab, marah menandakan cinta, tidak bertengkar dan marah menandakan tidak saling menyayangi dan cinta.

" Cepat, cepat keluar ! Kemarin kamu berani begitu dekat dengan Nyonya Winda, apakah saat aku tidak ditempat kamu menjadi bebas ? "

" Ti, tidak ..... semua itu salah paham ~ "

Saat Winda keluar rumah perkataan terakhir yang dia dengar adalah itu, yakni penjelasan dari Kakak Isko.

Tidak perlu berkata banyak, pasti karena Kakak Isko tadi malam mabuk, lalu kebetulan digoda oleh wanita.

Sudah ada mobil yang menunggu di luar, tanpa perlu digendong Winda, Sabrina menarik pintu mobil sendiri dan masuk kedalam dengan tenang.

Setelah mengantar Sabrina kesekolah, Winda datang sebentar ke ruang kunjungan.

Pelajaran pertama adalah bahasa Mandarin, dan yang duduk disamping Winda adalah wali kelas Sabrina.

" Sabrina sangat nurut, belajar juga sangat serius, para guru semua sangat menyukainya. "

" Tetapi belakangan ini dia tidak terlalu menghabiskan makan siangnya, sepertinya ada sesuatu di pikirannya, menurut aku sebaiknya Nona Yang menyisihkan waktu kosong dan berbincang - bincang dengannya. "

Winda menganggukkan kepala mendengar pesan dari guru Sabrina.

Hobi Winda hanya satu, keluarganya juga tidak mengizinkannya untuk bekerja, terlebih lagi dia juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

Maka dari itu, Winda Dia memusatkan pikiran pada putrinya, sandang pangan, pendidikan, dan pertumbuhan Sabrina, semuanya dipastikan berkembang ke arah yang positif.

Setelah selesai mendengar satu pelajaran, Winda lalu meninggalkan sekolah.

Tetapi sebelum tiba di tempat parkir, Winda dihentikan oleh seorang laki - laki.

" Kenapa kamu lagi ? Tidak ada habisnya ? Jika kamu mengganggu aku lagi, maka aku akan memanggil polisi ! " Winda tanpa sadar berkata dengan suara berat.

Orang didepannya tidak lain adalah Gandi.

Pagi hari ini, setelah mobil keluarga Yang keluar, Gandi lalu mengikuti di belakang.

Ketika Gandi keluar dari mobil, dia melihat gadis kecil itu.

Gandi samar-samar ingat bahwa gadis kecil itu bernama Sabrina, dan sangat bergantung pada Neva.

Dan sekarang, gadis kecil itu juga sama sangat bergantung pada Winda .

Dalam beberapa tahun terakhir, Sabrina juga sudah tumbuh besar, Anehnya, Gandi sebaliknya merasa gadis kecil itu, sedikit mirip dengan Nana.

Tadi malam setelah pulang, Gandi menyelidiki informasi mengenai Winda .

Tapi Rey sudah mencarinya dari seluruh aspek hubungan, sebaliknya tidak menemukan informasi yang lengkap.

Seolah - olah Winda muncul begitu saja.

Keluarga Yang, sama sekali tidak mempunyai orang seperti Winda sebelumnya.

" Nona Yang, kebetulan sekali, kita berjumpa lagi. " Gandi berjalan ke depannya, dan membuat Winda terpojokkan ke sudut dinding, kemudian perlahan membungkuk, dan semakin mendekati wajah Winda lebih dekat dan lebih dekat.

Winda benar-benar ingin meludahi wajah Gandi, laki - laki ini juga tidak perlu begitu memaksakan bukan meskipun hanya bertemu dengan kebetulan saja.

Lagipula pertemuan kebetulan ini juga sangat terlalu canggung, ini adalah sekolah ! Sekolah Australia !

Atau apakah Gandi juga mempunyai anak diluar nikah yang bersekolah disini, sehingga juga datang kemari untuk mengantarnya ?

" Kamu menjauh dariku, atau aku akan lapor polisi ! " Wajah Winda pucat dan berkata mengancam.

" Lapor polisi ? Apa yang telah aku lakukan, Nona Yang. Apakah aku bersikap kasar kamu ? Tidak ada kontak fisik di antara kita ! Kecuali, kamu ingin ..... " Begitu perkataan Gandi baru terucap, tangan Winda sudah tergenggam oleh sebuah tangan.

Kulit halus bak giok Winda, ternyata membuat Gandi mempunyai semacam perasaan haus.

Melihat laki - laki tampan berpakaian mahal didepannya, Winda merasa dirinya sungguh mendapatkan suatu pengetahuan baru, bahwa laki - laki didepannya adalah binatang berpakaian manusia.

" Lepaskan aku, jika masih tidak lepaskan, maka aku akan segera berteriak ! " Kata Winda, lalu membuka mulutnya untuk berteriak.

Tetapi detik berikutnya, Winda lalu menyesali ancaman dia ini.

Karena Gandi langsung mencium bibirnya.

Winda sama seperti dulu sombongnya, tangannya memukul Gandi dengan kuat.

Tetapi kekuataannya Winda ini bagi Gandi, tidak ada bedanya dengan pijitan menggoda.

Gandi memeluk Winda dalam pelukannya, pinggang kecil Winda yang tergenggam itu membuat api di hati Gandi semakin menyala.

Winda merasa dirinya segera tidak bisa bernapas, di saat yang sama amarah dalam hatinya juga sudah naik ke puncak.

Bagaimana laki - laki ini bisa seperti ini !

Winda setelah pulang nanti, pasti akan memberitahu Kakak Isko, agar Kakak Isko memberi pelajaran kepadanya.

Gandi berulang kali bersikap tidak sopan kepadanya, dia harus meminta Kakak Isko untuk memotongnya, agar Gandi tidak lagi memiliki kemampuan dan keinginan untuk melakukan kejahatan !

Dan tepat disaat ini, terdengar suara langkah kaki dari ujung tikungan.

Ada orang kemari !

Kedua mata Winda melotot besar, dan melihat ke laki - laki yang tampak seperti mabuk di depannya, Winda setelah mendorong dua kali tanpa hasil, lalu menginjak sepatu kulit buatan tangan laki - laki itu.

Sepatu hak tinggi yang tajam, langsung membuat sepatu kulit yang terinjak menjadi tergores.

Gandi merasakan sakit di kakinya, dan baru tersadar kembali dari kemabukannya.

Gandi melepaskan Winda, dan mundur beberapa langkah, dan tepat disaat ini dari ujung tikungan terdapat dua orang guru wanita yang berjalan kemari.

Pakaian Winda tidak rapi, bibirnya masih terdapat bekas air, dan wajahnya merah.

Setelah kedua guru wanita itu melirik Gandi sebentar, tanpa sadar lalu mereka melihat ke Winda sedikit lebih lama, dalam tatapan mereka tersirat rasa iri.

Setelah mereka berjalan jauh, baru terdengar suara berbicara.

" Laki - laki itu sangat ganteng ! Aku merasa mulai tumbuh pergolakan cinta ! "

" Aku juga, hati aku meleleh. Sayang sekali, kita berdua tidak mempunyai kesempatan, yang barusan tadi sepertinya Nona Yang bukan ? Aku dengar - dengar bahwa pacar Nona Yang bukankah 张少 ? "

" Sssttt, kecilkan suara kamu, laki - laki berpakaian mahal tadi, pasti adalah orang yang tidak boleh dibuat tersinggung, lupakan saja masalah ini ..... "

Winda melihat lekat ke Gandi, dalam suaranya tersirat sedikit tangisan : " Kamu, kamu tunggu saja Gandi, aku pasti akan membuat kamu membayar semua perbuatan kamu ini ! "

Selesai berkata, mata Winda menjadi merah dan berlari pergi.

Melihat punggung anggun wanita itu, rasa barusan tadi membuat Gandi sedikit merasakannya kembali.

Baik, aku tunggu, wanita, ingatlah untuk datang mencari aku untuk " Balas dendam " !

Di Rumah keluarga Yang, Winda baru ingin pergi mencari Kakak Isko dalam ruang baca, penggurus rumah tangga lalu berjalan kedepannya berkata : " Nona, tuan sedang menemui tamu. "

" Siapa ? " Jika biasanya, Winda akan menunggu diluar.

Tetapi sejak kemarin hingga hari ini, dia sudah dua kali di lecehkan oleh laki - laki itu, dia tidak bisa menahannya, dia pasti akan membuat laki - laki itu menyesal atas semua perbuatannya.

" Presdir Tirta dari Grup Tirta. " Jawab pengurus rumah tangga.

Tubuh Winda bergetar, saat ini ada semacam perasaan konyol.

Laki - laki ini sungguh terus menghantuinya !

Dalam ruang baca, kedua orang duduk berhadapan.

Isko meletakkan catatan sejarah dalam tangan, dan melihat ke arah Gandi di depannya berkata : " Ada apa kedatangan Kak Tirta kali ini ? "

" Jika tidak ada gerangan apakah tidak boleh datang mengunjungi kamu ? Paman Yang. " Tidak disangka Winda adalah nona dalam keluarga Yang, dan satu generasi dengan Isko.

Gandi tiba - tiba merasa ternyata orang yang dipanggil Paman Yang ini, hari ini terlihat sedikit aneh.

" Tentu saja boleh, ini adalah teh hijau Biluochun yang baru masuk pasaran, dengar - dengar Kak Tirta juga suka mencicipi teh, silakan ..... "

Isko dengan inisiatif sendiri menuangkan secangkir teh, lalu mendorongnya ke Gandi.

Gandi tidak menolaknya, kedatangan dia hari ini adalah untuk menguji Isko, oleh karena itu dia mengesampingkan semua masalahnya, agar bisa berada disini seharian.

Gandi mengambil gelas teh, setelah mencicipinya satu teguk, pintu ruang baca terbanting buka dengan keras.

" Kamu binatang ini, masih berani datang mencari Kakak Isko aku, hari ini adalah tanggal kematian kamu ! " Kata Winda, sambil mengambil sebuah buku diatas meja lalu ingin memukul Gandi.

Winda sudah lama menahan diri diluar sana, setelah memikirkannya pada akhirnya tidak bisa menahan diri lagi.

Lagipula, Winda juga takut laki - laki ini menipu Kakak Isko.

Hati binatang berpakaian manusia ini sangatlah licik.

" Nona, tidak boleh ! " Pengurus rumah tangga berteriak dari belakang dengan terburu - buru, karena dia tahu bahwa jika nona benar memukul, maka dia segera tamat.

Aturan rumah keluarga Yang ketat, tuan rumahnya sedang ada tamu dan dia membiarkan orang lain masuk, ini adalah tanggung jawabnya.

Winda hanya ingin memberi Gandi pelajaran, oleh karena itu terlihat ganas, tapi sebenarnya kekuatannya masih terkontrol dengan baik.

Lagipula Winda juga sudah memikirkannya, setelah benar memukulnya nanti, dia akan menanggis memberitahu kepada Kakak Isko mengenai perilaku si sampah satu ini, lalu baru membantu pengurus rumah tangga meminta belas kasihan.

Kakak Isko begitu menyayanginya, pasti akan bertindak demi dirinya, dan memberi pelajaran kepada laki - laki ini dengan kejam. Dan pengurus rumah tangga juga tidak akan mendapatkan sanksi.

Tetapi sayangnya, apa yang Winda pikirkan memang sangat bagus.

Tapi buku tersebut tidak mendarat di atas kepala Gandi.

Sebaliknya lengan tangan Winda, di tahan dengan kuat oleh Ganti Tirta.

Gandi mendongak, antar tersenyum dan diam menatap ke Neva, dan mengambil buku dari dalam tangan Neva.

" Mengajari kamu bagaimana cara membaca isi hati wanita ? " Gandi setelah membaca judul buku satu kali, lalu melirik ke Isko dengan tatapan bercanda.

Tidak disangka Ayah Yang berdarah dingin yang legendaris ini, masih membaca buku lembut seperti ini.

Ekspresi Isko sedikit canggung, dia membaca buku ini secara khusus karena untuk mempelajari isi hati istrinya.

Isko jelas - jelas meletakkan buku tersebut di atas meja namun ditumpukkan paling bawah, tetapi tidak disangka tetap terambil keluar oleh Winda .

" Terima kasih niat baik Nona Yang, aku akan membaca buku ini dengan seksama dan memahami isi hati kamu ! "

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu