Cinta Yang Dalam - Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda

Gandi memeluk Neva, dengan tenaga menggerak-gerakkannya: “Bangun Neva, cepat bangun!”

Tetapi tubuh Neva benar-benar tidak sedikitpun bergerak, jika bukan karena nafas yang sangat lemah dan detak jantung yang sangat pelan, kurang lebih sudah akan mengumumkan jam kematiannya.

Orang yang diatas sudah menurunkan keranjang gantung, Gandi mengikuti tali keranjang itu memeluk Neva naik keatas.

Didalam ruang medis Estate , Neva berbaring diatas ranjang.

Setelah sang dokter memeriksa keseluruhan, berkata: “Tubuh pasien sangat lemah, hanya saja kepalanya terluka dan kehilangan banyak darah, ia memerlukan ketenangan dan istirahat. Jika bisa membangunkannya, lebih baik dengan segera dibangunkan. Karena sekali ia masuk kedalam kondisi tidur yang dalam, takutnya……”

Kata-kata dokter membuat hati Gandi seketika bergetar.

Saat ini Maria sudah menjadi panik, ia benar-benar tidak menyangka, permainan adiknya itu ternyata kelewatan batas.

Ia mengcengkeram lengan baju sang dokter, dengan cemas berkata: “Dokter Moer , bukankah ini hanyalah luka kecil?”

Moer melihat sekilas kearah pasien yang terbaring diatas ranjang, kemudian kembali melihat Maria , hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Maria masih ingin berkata sesuatu, tetapi disaat ini Gandi dengan emosi berkata: “Keluar, semua keluar!”

Neva memerlukan ketenangan, ia tidak suka keramaian dan pertengkaran.

Dulu apa yang tidak disukainya, ia pasti akan memaksakannya untuk menerimanya.

Tetapi sekarang apa yang tidak disukainya, iapun akan mengatakan tidak.

Ekspresi Maria terdiam, ia ingin mengucapkan sesuatu, tetapi ditarik keluar oleh Miller , semua berada diluar, Gandi menggenggam tangan Neva, melihati wajah putih pucatnya, didalam hatinya terasa seperti ada sesuatu yang sedang terpecah-pecahkan.

Ia tidak pernah menyadari kedudukan Neva didalam hatinya, ternyata begitu tinggi.

“Neva, kamu bangunlah, buka matamu dan lihat aku, ok?” Gandi dengan suara cemas berkata.

“Apa yang kamu inginkan, katakanlah langsung kepadaku, asalkan aku bisa melakukannya, aku akan melakukan semua itu untukmu. Bukankah kamu sangat menyukai mengajukan persyaratan denganku? Kamu ucapkan apa saja, aku pasti akan menyetujuinya!”

“Aku akan segera mengutus orang untuk mencari Ligen , pasti dalam waktu 3 jam akan menemukannya!”

“Aku akan memberikan 10 proyek kepada keluarga Aska , membuat usaha keluarga mereka kembali bangkit!”

Melihat Neva yang tetap tanpa pergerakan, hati Gandi sedikit putus asa.

Ia adalah seseorang yang sangat rasional, tetapi selama masih ada secercah pengharapan, ia pasti akan tetap bertahan.

“Awalnya ada beberapa kalimat, ingin aku ucapkan setelah kita kembali. Sekarang sudah seperti ini, juga tidak ada yang perlu untuk ditutup-tutupi lagi. Kamu bangunlah, kita lahirkan seorang anak, hidup bahagia bertiga!”

Gandi mengatakannya hingga akhir dan sudah penuh dengan kesedihan menundukkan kepalanya.

Tepat disaat ini, ia merasa melihat jari tangan Neva sedikit bergerak.

Ia merasakan kegembiraan yang sangat didalam hatinya, segera dengan erat menggenggam tangan Neva, dengan suara keras berkata: “Neva, Neva……”

Neva merasa tubuhnya sudah tidak sedingin itu, dan juga tangannya seperti ada aliran rasa hangat yang tidak hentinya mengantarkan kehangatan kepadanya.

Ia perlahan-lahan membuka matanya, cahaya lampu yang sangat terang menusuk matanya, ia mengumpulkan penglihatannya dan menatap pria, yang seharusnya berada didunia berbeda, yang ada didepannya, kemudian dengan suara lemah berkata: “Tuan Tirta, apakah kita, sedang berada di neraka?”

Tubuh Gandi sedikit terdiam, kemudian dengan sedikit tenaga menggenggam tangan Nevadan berkata: “Kamu masih hidup, ada disampingku. Mulai hari ini, aku tidak akan pernah membiarkanmu menerima luka dari siapapun!”

Neva menjawab en sekilass, tetapi hanya tersadar sesaat, kemudian ia kembali merasakan kantuk yang luar biasa.

Ia ingin menutup kembali matanya, dengan pelan berkata: “Maaf, aku sepertinya kembali menjadi beban untukmu! Aku sangat mengantuk, bisakah aku kembali tidur?”

Melihat mata Neva yang akan kembali tertutup, Gandi dengan segera memanggil dokter untuk masuk.

Setelah dokter Moer masuk dan memeriksa Neva secara keseluruhan kembali, ia berkata: “Tuan Tirta, nyonya sekarang seharusnya sudah tidak ada bahaya, selanjutnya hanya perlu istirahat.

Hasil diagonosa yang tadi, sebenarnya dokter Moer masih menyimpan beberapa diagnose.

Karena dilihat dari sudut pandang kedokteran, kepala Neva mengalami pukulan yang keras, ada kemungkinan akan koma.

Tetapi kata-kata ini terlalu berat, lagipula ia juga merasakan suasana yang tidak biasa, karena itu setelah memikirkannya lagi, ia tidak mengatakannya.

Tidak disangkanya, tidak lama kemudian pasien itu sudah sadar.

Setelah mendengar Neva tidak apa-apa, Gandipun menjadi lega.

Ia keluar dari kamar pasien, menyuruh Rey untuk membawa beberapa orang berjaga di depan kamar.

Maria maju kedepan, ingin berkata beberapa kata tetapi ditahan oleh Miller .

“Maaf, Gandi , hal ini adalah kesalahan dari perbuatan muda-muda dikeluarga kami. Kamu ingin bagaimana menyelesaikannya, selesaikan saja!”

Miller berkata dengan bijaksana, meskipun ia adalah tetua dari Gandi, tetapi ia juga tahu, akibat dari masalah ini sangat berat.

Daripada menutup-nutupinya, lebih baik memberikan wewenang langsung kepada pihak yang lain.

Didalam ruang penerimaan tamu, Gandi duduk disatu sisi, Miller tidak hadir disana, ia merasa wajahnya hari ini sudah cukup terjatuh.

Gandi melihat Maria dan Elena yang ada didepannya, dengan dingin berkata: “Hal ini, kalian ingin bagaimana menyelesaikannya?”

Elena sudah kebingungan, dengan pandangan memohon melihat kearah Maria .

Ia mengira ini hanyalah hal kecil, meskipun orang itu terluka, juga tidak mati, bagaimanapun juga keonaran yang dibuatnya sebelumnya, yang besar dibuat kecil dan yang kecil dilenyapkan, semuanya terselesaikan.

Tetapi siapa yang tahu, ia kali ini memukul sarang lebah.

Ia mendongakkan kepala melihat kearah Gandi, sorotan matanya yang dingin seketika membuatnya seketika semakin panik.

Ia menarik tangan Maria diatas meja, dengan suara pelan berkata: “Kak, ba…bagaimana ini?”

Maria saat ini benar-benar sebal tetapi tidak bisa membencinya, bocah nakal ini, biasanya tidak tahu aturan, setelah berbuat keonaran hanya tahu mencari orang untuk memperbaikinya.

Akan tetapi untung saja, Neva sudah sadar, hal ini seharusnya dapat terselesaikan dengan lebih mudah.

“Mohon maaf Gandi , untung saja tubuh Nyonya Tirta tidak ada bahaya, jika tidak benar-benar harus mengganti nyawa dengan nyawa!”

Kalimat Maria ini diucapkannya dengan penekanan, membuat Elena menjadi semakin cemas.

Ia tadinya baru saja ingin membuka mulut untuk membantah tetapi mendengar suara batuk dari Maria .

Ia melanjutkan: “Elena masih kecil, tidak memikirkan akibat dari perbuatannya, aku akan memberikan pelajaran kepadanya. Hal seperti ini, tidak akan terjadi untuk kedua kalinya!”

Bagi Maria , sikap yang seperti ini, sudah benar-benar merendahkan diri.

Bagaimanapun juga kejadian Dola yang sebelumnya, keluarga Dallas sudah mengalami kerugian.

Sedangkan sekarang meskipun Elena telah melakukan keonaran, tetapi Neva sudah siuman, dokter juga berkata hanya memerlukan istirahat dan tidak ada masalah lagi.

Ia merasa hal ini bukanlah hal yang besar maupun kecil, tetapi yang pasti bukanlah hal yang besar.

Menundukkan kepala dan meminta maaf sudah lebih dari cukup untuk menyelesaikannya.

Elena mendengar kakaknya berkata seperti itu, dengan segera juga ikut berkata: “Maaf kak Gandi , semua ini kesalahanku…… Aku hanya, hanya ingin bermain petak umpet bersama Nyonya Tirta. Tidak kusangka akan bermain hingga kelewatan batas. Tunggu Nyonya Tirta sadar nanti, aku pasti akan meminta maaf dengan sungguh-sungguh, apapun yang dimintanya akan kulakukan, asalkan dia bisa memaafkanku aku pasti……”

Gandi melihat sikap kedua orang didepannya ini, merasa konyol.

Kurang sedikit saja ia tidak bisa sadarkan diri, hanya memberi pelajaran?

Dan masih tidak ada yang kedua kalinya, jika kali ini benar-benar tertidur, maka yang kedua kalinya bia menjadi seperti apa?

Masih berkata bermain petak umpet? Dalih yang keji seperti ini?

Gandi menjulurkan tangannya, dengan perlahan mengusap permukaan meja mahoni itu, kemudian jari tangannya tiba-tiba menggunakan tenaga dan mengeluarkan suara bang, diatas meja mahoni itu tiba-tiba terlihat retak.

Gerakannya ini, membuat hati Maria dan Elena bergetar, tidak mengetahui kenapa Gandi melakukan hal seperti ini.

Ia dengan data berkata: “Hanya bermain petak umpet? Kalau begitu aku juga bermain denganmu bagaimana?”

Selesai berkata, Gandi menepuk-nepuk tangannya, pintu ruangan penerimaan tamu itu seketika dibuka dengan keras, kemudian dua orang pengawal masuk kedalam.

“Pukul dia kemudian buang dia ketempat bawah tanah itu. Tadi nyonya menghilang berapa lama, tambahkan itu menjadi 2x lipat, jika belum mencapai waktu itu, siapapun tidak boleh melepaskannya keluar!”

Gandi berkata sambil menunjuk kepada Elena , Elena pun seketika menjadi panik, ia menangkap tangan Maria memohon pertolongan: “Kak, kak, jangan biarkan dia melakukan hal itu, aku mohon padamu, aku bisa mati……”

Didepan Maria , pengawal itu langsung mengeluarkan tongkat, dan langsung memukulkannya dikepala Elena .

Tubuh Elena seketika terhuyung kemudian terjatuh, kemudian diseret keluar oleh para pengawal.

Maria akhirnya tidak dapat mempertahankan sikapnya yang elegant, ia berdiri dari memukul meja, mengarah kepada Gandi dengan suara keras: “Gandi, kamu seperti ini……”

“Aku kenapa?” Gandi melihat Maria , dengan suara tenang berkata.

“Dia, masih, masih seorang anak-anak!” Bagaimanapun juga adalah adikknya sendiri, dan hal ini juga dilakukannya demi dirinya, Maria bagaimana bisa melihatnya menerima penderitaan seperti ini.

Gandi dengan suara dingin tersenyum dingin, berkata: “Anak-anak? Anak nakal?”

Ia memperhatikan hal ini, banyak orang berkata anak masih kecil, tidak bersalah. Tetapi seberapa banyak hal yang membuat orang orang marah dan dendam oleh anak nakal seperti ini?

“Jika kamu merasa tidak puas, kamu bisa menyuruh ayahmu datang untuk berbicara denganku.”

Selesai berbicara, Gandi berdiri dan masuk kedalam ruang medis.

Maria merasa tidak bisa duduk diam begitu saja, ia hanya bisa naik keatas dan mencari ayahnya.

Sebenarnya saat Elena diseret keluar, Miller sudah menerima informasi itu.

Ia biasanya sangat suka memainkan walnut ditangannya, walnut itu ditekan dengan tenaga olehnya dan seketika menjadi pecah hancur.

Beberapa tahun ini setelah menjadi tuan rumah, ia sudah cukup lama merawat dirinya, cukup lama hingga membuat orang-orang lupa bahwa ia dulunya adalah seseorang yang cukup kuat untuk menggerakkan tentara bayaran di bawah berbagai rezim di Afrika untuk membunuh orang-orang yang cukup hebat.

Diluar terdengar suara pintu diketuk, menenangkan dirinya.

“Masuklah!”

Maria mendorong pintu dan masuk kedalam, melihat walnut yang pecah itu, ia tahu jika ayahnya sudah mengetahui hal ini.

“Yah, Elena dipukul pingsan oleh orang-orang Gandi kemudian dibawa pergi, dengar-dengar dilemparkan diruang bawah tanah kita!”

Miller mendongakkan kepalanya, melihat putrinya yang sangat penting baginya ini.

Ia tidak memiliki banyak anak, hanya satu putra dan 3 putri.

Putra nya adalah anak paling besar, tetapi tidak pintar dan tidak memiliki keterampilan, setiap hari hanya tahu minum, bermain wanita dan berjudi, tidak memiliki ketertarikan sama sekali kepada bisnis keluarganya.

Maria malah benar-benar berbeda, ia benar-benar memiliki jiwa pembisnis dan terampil, disaat-saat krusial ia bisa turun tangan dengan benar, sangat mirip dengan dengan Miller .

Sayangnya, ia adalah seorang putri.

Untuk putrinya yang dua lagi, Elena sudah terlihat jelas adalah perwakilan buruk, dan yang satunya lagi tidak perlu dibicarakan lagi.

Miller dengan perasaan menyesalan, berkata: “Menurutmu apakah perlu menolongnya?”

Maria melihat wajah ayahnya yang gelap, dengan ragu-ragu berkata: “Secara hubungan perasaan, aku merasa perlu menolongnya. Tetapi ketidakadilan ada kepalanya dan hutang ada pemiliknya, jika melakukan kesalahan, ia harus menanggungnya sendiri. Elena melakukan kesalahan, ia harus membayar untuk hal ini. Tidak bisa demi dirinya seorang, seluruh keluarga kita membayar hutang!”

Mata Miller seketika bercahaya, terhadap perkataan Miller ini menunjukkan appresiasi yang terlihat jelas.

Ia menepuk-nepuk tangannya, berkata: “Kamu dapat berpikir seperti ini terlihat jelas dapat membedakan urusan pribadi dan urusan kantor, aku benar-benar senang. Tidak perlu mengurus Elena , Gandi pun tidak mungkin membuatnya bahaya kehilangan nyawa.”

Maria menjawab en sesaat, tetapi tetap tidak keluar.

Ia sedikit merenung kemudian berkata: “Ayah, hal ini sebenarnya ada hubungannya denganku.”

Ekspresi Miller terlihat tenang, seperti seakan-akan telah memprediksikan hal ini, ia berkata: “Aku sudah bisa menebaknya.”

“Setelah melakukan hal ini, Elena mengatakannya kepadaku. Tetapi nasi sudah menjadi bubur, dan juga didalam hati aku masih memiliki sedikit amarah, karena itu……”

Maria didalam nadanya membawa rasa menyalahkan diri sendiri, Miller mengebas-ngebaskan tangannya, berkata: “Hal ini tidak ada hubungannya denganmu, tidak perlu meletakkan hal ini didalam hati. Hal mengenai dirimu dan Gandi, sebenarnya akupun sudah mencari cara untuk menjadi penengah. Tetapi ia sudah menikah, Maria , aku rasa kamu sudah waktunya mempertimbangkan Bajan ……”

Novel Terkait

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu