Cinta Yang Dalam - Bab 366 Antar Saudara
Setelah mendengar kata-kata Dania, Winda langsung sudah mengerti.
Ruri takutnya tidak memiliki kemampuan sebesar itu untuk menyebar rumor ini sampai semua orang mengetahuinya, operator di belakang ini pasti adalah wanita pencemburu Sansan.
"Apa yang dia katakan?" Winda bertanya secara refleks.
Mulut Dania terbuka, dia berkata dengan ekspresi yang kesusahan "Direktur Yang, apakah kamu benar-benar mau mendengarnya? Aku takut kamu akan marah"
Waktu mendengarkan kata-kata itu, Dania juga merasa sangat marah. Tetapi masalah seperti rumor dan gosip, terutama masalah pria dan wanita, apalagi orang yang terlibat di dalam rumor adalah Winda yang baru saja bekerja di sini.
Jadi, topik ini sudah menjadi topik utama yang diperhatikan seluruh karyawan Grup Entertainment Yang.
Hanya saja tidak ada yang berani berkata secara terus terang saja.
"Katakanlah!" Winda berkata dengan tegas. Dia memiliki personalitas yang baik, tetapi hal ini tidak berarti dia adalah orang tidak memiliki prinsip yang bisa sembarang diinjak.
Dania mengangguk, menyusun kata-katanya di dalam hati sebelum mulai berkata "Mereka berkata kamu melakukan hubungan seks bersama pria di dalam mobil, kamu melepaskan semua pakaianmu dan sengaja membuka jendela sambil berteriak dengan kuat. Kamu menunjukkan tubuh telanjangmu agar orang luar melihat dan tahu bahwa kamu memiliki orang yang sponsor kamu, orang itu adalah orang kaya dan berkuasa yang mengemudi Maybach..."
Sebelum Dania selesai berkata, kemarahan Winda sudah memotongnya.
"Siapa, siapa yang berkata seperti ini?" Winda bertanya dengan marah.
"Versi yang paling awal itu dikatakan oleh Ruri, tetapi versi baru yang sudah diperbaiki, yaitu versi yang aku katakan sekarang, seharusnya dari Sansan..."
Ekspresi Winda terlihat sangat gelap, dia tidak bisa melampiaskan kemarahannya sekarang.
Karena hal ini tidak berhubungan dengan Dania.
Sementara mencari Sansan dan bertengkar dengannya secara terus terang juga tidak memungkinkan.
Kalau begitu, Winda malah akan membuat dirinya terlihat sangat tidak percaya diri dan mereka akan berpikir bahwa mereka telah mendapatkan kelemahan Winda.
Winda berpikir dengan cepat, harus menggunakan cara apa untuk membantah agar dia bisa menjaga reputasinya dan menghukum dua orang itu pada waktu bersama.
Kebersamaan Dania dengan Winda selama ini membuat dia telah mengerti personalitas Winda, dengan melihat ekspresi Winda, Dania sudah tahu direktur Yang sedang berpikir bagaimana mengurus masalah ini.
Winda tidak ada solusi tidak berarti Dania tidak ada juga.
Meskipun ada beberapa hal yang tidak seharusnya dikatakan kepada pemimpin secara terus terang, Dania tetap bersuara dengan lembut "Direktur Yang?"
"Iya?" Winda melihat ke Dania, menunggu dia untuk lanjut berkata.
Setelah meragu sejenak, Dania berkata "Apakah kamu sedang berpikir bagaimana mengurus rumor kali ini?"
"Iya!" Winda tidak terkejut dengan hal Dania tahu apa yang sedang dia pikirkan.
Dania adalah gadis yang cerdas, tetapi dia tidak kelewatan, dia selalu mengerti posisi dirinya.
"Aku merasa, mungkin bisa diselesaikan dalam bidang pekerjaan kantor..." Dania bermaksud menjelaskan secara rinci.
Tetapi sebelum Dania selesai berkata, Winda sudah memotongnya.
"Bidang pekerjaan? Maksudmu adalah meminta aku untuk sengaja mempersulit mereka? Tidak boleh, Grup Entertainment Yang ada aturan perusahaan sendiri, kalau aku sengaja mempersulit mereka, mereka malah akan menggunakan hal ini untuk menganggap aku itu marah karena malu"
"Tidak, bukan begitu" Dania menjelaskan.
Winda melihat ke Dania dengan tatapan aneh, tidak tahu ide bagus apa yang sedang Dania pikirkan.
"Bagaimana kalau bukan? Jangan sembunyikan idemu!" Winda bertanya dengan cemas.
Dania memasang ekspresi tidak berdaya, dia menyembunyikan ide? Jelas adalah Direktur Yang yang tidak mau membiarkan dia selesai bicara!
"Sebenarnya sangat mudah. Direktur Yang, apakah kamu tidak merasa rumor yang sedang mereka sebar sekarang ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai ide naskah? Ide naskah drama CEO yang membuat orang marah!"
Berkata sampai sini, Dania pun tidak lanjur berkata lagi.
Dia tahu sudah tidak perlu berkata apa lagi, dia hanya perlu menunjukkan posisi kunci di antara ini dan Winda sudah akan mengerti semuanya.
Sementara wajah Winda sudah memiliki ekspresi yang menunjukkan bahwa dia sudah mengerti.
Setelah mendengar kata-kata Dania, Winda mulai menyusun semua rumor itu di dalam pikirannya.
Menjadi selingkuhan, disponsor, melakukan hubungan seks di dalam mobil, kemudian bisa menambah anak gadisnya bos sponsor datang menangkap mereka...
Menangkap? Anak gadis?
Tidak tahu mengapa, Winda berpikir sampai anak gadisnya Gandi, yaitu Nana, datang menarik Winda dari mobil...
Kemudian... Oh, salah, salah, sudah lari dari topik.
Winda menggeleng kepalanya dengan kuat, baru berhasil meloncat keluar dari khayalan tadi.
Winda melihat ke Dania dengan tatapan yang kacau, kemudian menunjukkan ibu jarinya "Ide bagus!"
15 menit kemudian, semua kotak surat karyawan departemen penulis menerima sebuah email.
Semua orang diminta untuk menuliskan draf naskah berdasarkan rumor perusahaan hari ini, waktu yang diberikan adalah tiga hari dan setelah itu menyelesaikan draf naskah dalam waktu satu minggu.
Setelah membaca email itu, semua karyawan yang tadi baru saja membahas rumor Winda dengan senang hati tiba-tiba langsung mengeluh.
Sementara Ruri dan Sansan yang baru saja dipuji oleh semua orang tadi, juga dibenci oleh semua orang secara diam-diam.
Sansan sudah tidak bisa mengontrol ekspresi di wajahnya.
Mengapa wanita ini bersikap begitu tenang? Bahkan dia membantah dalam waktu begitu singkat.
Pada saat ini, Gandi masih berada di tempat parkir bawah tanah, dia masih belum pergi.
Dia sedang memikirkan wangi wanita itu.
Berciuman saja sudah tidak bisa memuaskan nafsunya.
Wanita ini benar-benar terlalu menggoda, sampai Gandi sudah banyak kali tidak bisa mengontrol diri.
Telepon yang berdering menarik Gandi kembali ke realitas.
Melihat nomor yang muncul di layar, Gandi merasa agak sakit kepala.
Gandi menekan tombol mengangkat dan berkata "Bang, ada apa?"
Suara Vito yang riang berdering "Tidak ada apa-apa. Aku mendengar kamu sudah tinggal di Kota S baru-baru ini, sampai membawa Nana ke sana juga?"
"Iya" Gandi tidak terkejut dengan Vito mengetahui hal ini.
Saat ini, pemimpin utama perusahaan Tirta saat ini adalah Fandi, Vito sebagai saudara Gandi mengetahui apa yang sedang dia sibuk adalah hal yang sangat normal.
"Karena apa? Masih karena demi Neva?" Vito bertanya dengan terus terang, meskipun waktu mengatakan hal ini, hatinya juga tidak berasa enak.
Semua orang melihat perubahan Gandi dalam tahun-tahun ini dan merasa sangat cemas untuknya.
Dia pergi ke Australia begitu lama, sekarang akhirnya pulang, tetapi malah pergi ke Kota S lagi setelah berada di perusahaan tidak lama.
"Iya, dia sudah muncul" Gandi berkata dengan nada suara ringan.
"Kamu yakin orang itu adalah dia?"
"Iya"
Mulut Vito terbuka, tiba-tiba dia juga tidak tahu bagaimana menasehati Gandi.
Gandi sangat yakin bahwa wanita itu adalah Neva.
Tetapi Vito pernah mencari tahu tentang wanita itu, dia hanya memiliki wajah yang sangat mirip dengan Neva saja, nama wanita itu adalah Winda.
Wanita itu memiliki identitas yang sangat kuat dan berkuasa, dia adalah nona muda besar dari keluarga Yang, sangat cocok dengan Gandi.
Tetapi ada yang berkata bahwa nona muda besar ini sepertinya tidak begitu berminat kepada Gandi, sementara Gandi terus mengejarnya tanpa mau menyerah.
Keluarga Yang adalah orang yang menjaga muka, sama, keluarga Tirta juga.
Karena hal ini, Shinta yang sudah tidak bisa menahan berbagai jenis rumor di luar pun pergi mencari Vito, meminta dia untuk menasehati Gandi.
Tidak menyangka, sebelum Vito berpikir bagaimana menasehatinya, sikap Gandi sudah begitu yakin dan pasti.
Hal ini memiliki konsep yang sama seperti kamu menyuruh orang yang minum bir untuk minum sedikit saja.
Tetapi orang itu malah menghabiskan semua alkohol dalam satu kali minum, bagaimana mau melanjutkan percakapan selanjutnya.
"Kalau begitu, tidak apa-apa. Yang penting kamu bahagia saja. Dua hari ini aku berada di Kota Z, kalau tidak ada urusan lain, kamu pulang saja, kita kumpul bersama" Vito hanya bisa mundur dan berharap bisa bertemu dengan Gandi.
Tetapi Gandi malah bereaksi dengan diam beberapa detik sebelum berkata "Tetapi aku tidak memiliki waktu baru-baru ini, urusan di Kota S sangat banyak. Fandi juga sedang sibuk urusan perusahaan, dia masih terlalu muda, ada banyak urusan yang dia belum bisa urus dengan sempurna. Kalau kamu ada waktu, pergi ke perusahaan untuk bantu dia saja"
Vito merasa sedikit bingung, untuk pertama kalinya dia mengerti kata-kata gagal mencuri ayam dan malah menghabiskan segenggam beras.
Orang yang mau dinasehati tidak menurut, sementara yang menasehati malah diberi pekerjaan.
"Baik, kalau ada waktu baru balik saja" Vito berkata dengan tidak berdaya.
Tentu saja, persentase Gandi memiliki waktu itu sangat rendah.
Vito bisa kembali kali ini karena pemaksaan Siska.
Karena sampai sekarang masih belum menikah, Vito harus menerima pengujian.
Belasan kencan buta sudah diatur untuknya, semua wanita sudah berbaris menunggunya.
"Iya, terima kasih bang"
Gandi menyalakan mobil, memakai earphone bluetooth, meletakkan ponselnya dan mulai mengemudi.
Vito berkata iya, kemudian menambah setelah meragu sejenak "Kamu di Kota S sana, kalau ada keperluan, beri tahu saja. Kita adalah abang adik, ada beberapa hal, aku tetap bisa membantu kamu"
Dari awal sampai sekarang, Vito tidak membahas masalah Neva sekarang seharusnya bernama Winda.
Tetapi Vito tahu, keluarga Yang tidak mengatakan apa pun berarti masalah Winda dan Gandi masih berada dalam kondisi bawah tanah.
Winda membantah untuk kontak dengan Gandi, kalau keluarga Yang mau juga mendukung Winda, masalah yang mungkin bisa sukses seiring waktu berjalan bisa jadi akan menjadi gagal pada akhirnya.
Sebagai saudara Gandi, Vito harus membantunya pada masa yang tepat.
Setelah mengakhiri telepon, Vito memainkan tasbih di tangannya.
Teh di atas meja masih menghasilkan asap uap yang panas.
Vito melihat ke luar jendela.
Berbanding dengan dua tahun lalu, Kota Z sudah mengalami perubahan yang sangat besar.
Sementara dalam dua tahun ini, perusahaan Tirta juga mengalami pertumbuhan pesat, semua karier perusahaan berkembang ke arah yang positif, bahkan harga saham perusahaan saja naik hampir satu kali lipat.
Melihat secara penampilan, semuanya tampak sangat berjaya dan makmur.
Tetapi kemakmuran seperti ini sebenarnya hanya berada di bidang kekayaan.
Bagi perusahaan Tirta yang memiliki kekayaan yang mampu melawan negara, tidak ada hal yang lebih penting dan diutamakan dari masalah pewaris karier keluarga.
Generasi ketiga perusahaan Tirta tidak ada anggota pria, hanya ada satu gadis.
Sementara generasi kedua, Fandi, Vito dan beberapa pria yang berprestasi, mereka semua belum menikah.
Kondisi tidak berdaya seperti ini menarik perhatian banyak investor.
Sementara akibat terjadinya semua ini hanya karena kejadian dua tahun lalu, keluarga Tirta menjadi bahan ketawa seluruh masyarakat kota.
Novel Terkait
Loving Handsome
Glen ValoraMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeTen Years
VivianHabis Cerai Nikah Lagi
GibranPrecious Moment
Louise LeeUnperfect Wedding
Agnes YuCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip