Cinta Yang Dalam - Bab 366 Antar Saudara

Setelah mendengar kata-kata Dania, Winda langsung sudah mengerti.

Ruri takutnya tidak memiliki kemampuan sebesar itu untuk menyebar rumor ini sampai semua orang mengetahuinya, operator di belakang ini pasti adalah wanita pencemburu Sansan.

"Apa yang dia katakan?" Winda bertanya secara refleks.

Mulut Dania terbuka, dia berkata dengan ekspresi yang kesusahan "Direktur Yang, apakah kamu benar-benar mau mendengarnya? Aku takut kamu akan marah"

Waktu mendengarkan kata-kata itu, Dania juga merasa sangat marah. Tetapi masalah seperti rumor dan gosip, terutama masalah pria dan wanita, apalagi orang yang terlibat di dalam rumor adalah Winda yang baru saja bekerja di sini.

Jadi, topik ini sudah menjadi topik utama yang diperhatikan seluruh karyawan Grup Entertainment Yang.

Hanya saja tidak ada yang berani berkata secara terus terang saja.

"Katakanlah!" Winda berkata dengan tegas. Dia memiliki personalitas yang baik, tetapi hal ini tidak berarti dia adalah orang tidak memiliki prinsip yang bisa sembarang diinjak.

Dania mengangguk, menyusun kata-katanya di dalam hati sebelum mulai berkata "Mereka berkata kamu melakukan hubungan seks bersama pria di dalam mobil, kamu melepaskan semua pakaianmu dan sengaja membuka jendela sambil berteriak dengan kuat. Kamu menunjukkan tubuh telanjangmu agar orang luar melihat dan tahu bahwa kamu memiliki orang yang sponsor kamu, orang itu adalah orang kaya dan berkuasa yang mengemudi Maybach..."

Sebelum Dania selesai berkata, kemarahan Winda sudah memotongnya.

"Siapa, siapa yang berkata seperti ini?" Winda bertanya dengan marah.

"Versi yang paling awal itu dikatakan oleh Ruri, tetapi versi baru yang sudah diperbaiki, yaitu versi yang aku katakan sekarang, seharusnya dari Sansan..."

Ekspresi Winda terlihat sangat gelap, dia tidak bisa melampiaskan kemarahannya sekarang.

Karena hal ini tidak berhubungan dengan Dania.

Sementara mencari Sansan dan bertengkar dengannya secara terus terang juga tidak memungkinkan.

Kalau begitu, Winda malah akan membuat dirinya terlihat sangat tidak percaya diri dan mereka akan berpikir bahwa mereka telah mendapatkan kelemahan Winda.

Winda berpikir dengan cepat, harus menggunakan cara apa untuk membantah agar dia bisa menjaga reputasinya dan menghukum dua orang itu pada waktu bersama.

Kebersamaan Dania dengan Winda selama ini membuat dia telah mengerti personalitas Winda, dengan melihat ekspresi Winda, Dania sudah tahu direktur Yang sedang berpikir bagaimana mengurus masalah ini.

Winda tidak ada solusi tidak berarti Dania tidak ada juga.

Meskipun ada beberapa hal yang tidak seharusnya dikatakan kepada pemimpin secara terus terang, Dania tetap bersuara dengan lembut "Direktur Yang?"

"Iya?" Winda melihat ke Dania, menunggu dia untuk lanjut berkata.

Setelah meragu sejenak, Dania berkata "Apakah kamu sedang berpikir bagaimana mengurus rumor kali ini?"

"Iya!" Winda tidak terkejut dengan hal Dania tahu apa yang sedang dia pikirkan.

Dania adalah gadis yang cerdas, tetapi dia tidak kelewatan, dia selalu mengerti posisi dirinya.

"Aku merasa, mungkin bisa diselesaikan dalam bidang pekerjaan kantor..." Dania bermaksud menjelaskan secara rinci.

Tetapi sebelum Dania selesai berkata, Winda sudah memotongnya.

"Bidang pekerjaan? Maksudmu adalah meminta aku untuk sengaja mempersulit mereka? Tidak boleh, Grup Entertainment Yang ada aturan perusahaan sendiri, kalau aku sengaja mempersulit mereka, mereka malah akan menggunakan hal ini untuk menganggap aku itu marah karena malu"

"Tidak, bukan begitu" Dania menjelaskan.

Winda melihat ke Dania dengan tatapan aneh, tidak tahu ide bagus apa yang sedang Dania pikirkan.

"Bagaimana kalau bukan? Jangan sembunyikan idemu!" Winda bertanya dengan cemas.

Dania memasang ekspresi tidak berdaya, dia menyembunyikan ide? Jelas adalah Direktur Yang yang tidak mau membiarkan dia selesai bicara!

"Sebenarnya sangat mudah. Direktur Yang, apakah kamu tidak merasa rumor yang sedang mereka sebar sekarang ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai ide naskah? Ide naskah drama CEO yang membuat orang marah!"

Berkata sampai sini, Dania pun tidak lanjur berkata lagi.

Dia tahu sudah tidak perlu berkata apa lagi, dia hanya perlu menunjukkan posisi kunci di antara ini dan Winda sudah akan mengerti semuanya.

Sementara wajah Winda sudah memiliki ekspresi yang menunjukkan bahwa dia sudah mengerti.

Setelah mendengar kata-kata Dania, Winda mulai menyusun semua rumor itu di dalam pikirannya.

Menjadi selingkuhan, disponsor, melakukan hubungan seks di dalam mobil, kemudian bisa menambah anak gadisnya bos sponsor datang menangkap mereka...

Menangkap? Anak gadis?

Tidak tahu mengapa, Winda berpikir sampai anak gadisnya Gandi, yaitu Nana, datang menarik Winda dari mobil...

Kemudian... Oh, salah, salah, sudah lari dari topik.

Winda menggeleng kepalanya dengan kuat, baru berhasil meloncat keluar dari khayalan tadi.

Winda melihat ke Dania dengan tatapan yang kacau, kemudian menunjukkan ibu jarinya "Ide bagus!"

15 menit kemudian, semua kotak surat karyawan departemen penulis menerima sebuah email.

Semua orang diminta untuk menuliskan draf naskah berdasarkan rumor perusahaan hari ini, waktu yang diberikan adalah tiga hari dan setelah itu menyelesaikan draf naskah dalam waktu satu minggu.

Setelah membaca email itu, semua karyawan yang tadi baru saja membahas rumor Winda dengan senang hati tiba-tiba langsung mengeluh.

Sementara Ruri dan Sansan yang baru saja dipuji oleh semua orang tadi, juga dibenci oleh semua orang secara diam-diam.

Sansan sudah tidak bisa mengontrol ekspresi di wajahnya.

Mengapa wanita ini bersikap begitu tenang? Bahkan dia membantah dalam waktu begitu singkat.

Pada saat ini, Gandi masih berada di tempat parkir bawah tanah, dia masih belum pergi.

Dia sedang memikirkan wangi wanita itu.

Berciuman saja sudah tidak bisa memuaskan nafsunya.

Wanita ini benar-benar terlalu menggoda, sampai Gandi sudah banyak kali tidak bisa mengontrol diri.

Telepon yang berdering menarik Gandi kembali ke realitas.

Melihat nomor yang muncul di layar, Gandi merasa agak sakit kepala.

Gandi menekan tombol mengangkat dan berkata "Bang, ada apa?"

Suara Vito yang riang berdering "Tidak ada apa-apa. Aku mendengar kamu sudah tinggal di Kota S baru-baru ini, sampai membawa Nana ke sana juga?"

"Iya" Gandi tidak terkejut dengan Vito mengetahui hal ini.

Saat ini, pemimpin utama perusahaan Tirta saat ini adalah Fandi, Vito sebagai saudara Gandi mengetahui apa yang sedang dia sibuk adalah hal yang sangat normal.

"Karena apa? Masih karena demi Neva?" Vito bertanya dengan terus terang, meskipun waktu mengatakan hal ini, hatinya juga tidak berasa enak.

Semua orang melihat perubahan Gandi dalam tahun-tahun ini dan merasa sangat cemas untuknya.

Dia pergi ke Australia begitu lama, sekarang akhirnya pulang, tetapi malah pergi ke Kota S lagi setelah berada di perusahaan tidak lama.

"Iya, dia sudah muncul" Gandi berkata dengan nada suara ringan.

"Kamu yakin orang itu adalah dia?"

"Iya"

Mulut Vito terbuka, tiba-tiba dia juga tidak tahu bagaimana menasehati Gandi.

Gandi sangat yakin bahwa wanita itu adalah Neva.

Tetapi Vito pernah mencari tahu tentang wanita itu, dia hanya memiliki wajah yang sangat mirip dengan Neva saja, nama wanita itu adalah Winda.

Wanita itu memiliki identitas yang sangat kuat dan berkuasa, dia adalah nona muda besar dari keluarga Yang, sangat cocok dengan Gandi.

Tetapi ada yang berkata bahwa nona muda besar ini sepertinya tidak begitu berminat kepada Gandi, sementara Gandi terus mengejarnya tanpa mau menyerah.

Keluarga Yang adalah orang yang menjaga muka, sama, keluarga Tirta juga.

Karena hal ini, Shinta yang sudah tidak bisa menahan berbagai jenis rumor di luar pun pergi mencari Vito, meminta dia untuk menasehati Gandi.

Tidak menyangka, sebelum Vito berpikir bagaimana menasehatinya, sikap Gandi sudah begitu yakin dan pasti.

Hal ini memiliki konsep yang sama seperti kamu menyuruh orang yang minum bir untuk minum sedikit saja.

Tetapi orang itu malah menghabiskan semua alkohol dalam satu kali minum, bagaimana mau melanjutkan percakapan selanjutnya.

"Kalau begitu, tidak apa-apa. Yang penting kamu bahagia saja. Dua hari ini aku berada di Kota Z, kalau tidak ada urusan lain, kamu pulang saja, kita kumpul bersama" Vito hanya bisa mundur dan berharap bisa bertemu dengan Gandi.

Tetapi Gandi malah bereaksi dengan diam beberapa detik sebelum berkata "Tetapi aku tidak memiliki waktu baru-baru ini, urusan di Kota S sangat banyak. Fandi juga sedang sibuk urusan perusahaan, dia masih terlalu muda, ada banyak urusan yang dia belum bisa urus dengan sempurna. Kalau kamu ada waktu, pergi ke perusahaan untuk bantu dia saja"

Vito merasa sedikit bingung, untuk pertama kalinya dia mengerti kata-kata gagal mencuri ayam dan malah menghabiskan segenggam beras.

Orang yang mau dinasehati tidak menurut, sementara yang menasehati malah diberi pekerjaan.

"Baik, kalau ada waktu baru balik saja" Vito berkata dengan tidak berdaya.

Tentu saja, persentase Gandi memiliki waktu itu sangat rendah.

Vito bisa kembali kali ini karena pemaksaan Siska.

Karena sampai sekarang masih belum menikah, Vito harus menerima pengujian.

Belasan kencan buta sudah diatur untuknya, semua wanita sudah berbaris menunggunya.

"Iya, terima kasih bang"

Gandi menyalakan mobil, memakai earphone bluetooth, meletakkan ponselnya dan mulai mengemudi.

Vito berkata iya, kemudian menambah setelah meragu sejenak "Kamu di Kota S sana, kalau ada keperluan, beri tahu saja. Kita adalah abang adik, ada beberapa hal, aku tetap bisa membantu kamu"

Dari awal sampai sekarang, Vito tidak membahas masalah Neva sekarang seharusnya bernama Winda.

Tetapi Vito tahu, keluarga Yang tidak mengatakan apa pun berarti masalah Winda dan Gandi masih berada dalam kondisi bawah tanah.

Winda membantah untuk kontak dengan Gandi, kalau keluarga Yang mau juga mendukung Winda, masalah yang mungkin bisa sukses seiring waktu berjalan bisa jadi akan menjadi gagal pada akhirnya.

Sebagai saudara Gandi, Vito harus membantunya pada masa yang tepat.

Setelah mengakhiri telepon, Vito memainkan tasbih di tangannya.

Teh di atas meja masih menghasilkan asap uap yang panas.

Vito melihat ke luar jendela.

Berbanding dengan dua tahun lalu, Kota Z sudah mengalami perubahan yang sangat besar.

Sementara dalam dua tahun ini, perusahaan Tirta juga mengalami pertumbuhan pesat, semua karier perusahaan berkembang ke arah yang positif, bahkan harga saham perusahaan saja naik hampir satu kali lipat.

Melihat secara penampilan, semuanya tampak sangat berjaya dan makmur.

Tetapi kemakmuran seperti ini sebenarnya hanya berada di bidang kekayaan.

Bagi perusahaan Tirta yang memiliki kekayaan yang mampu melawan negara, tidak ada hal yang lebih penting dan diutamakan dari masalah pewaris karier keluarga.

Generasi ketiga perusahaan Tirta tidak ada anggota pria, hanya ada satu gadis.

Sementara generasi kedua, Fandi, Vito dan beberapa pria yang berprestasi, mereka semua belum menikah.

Kondisi tidak berdaya seperti ini menarik perhatian banyak investor.

Sementara akibat terjadinya semua ini hanya karena kejadian dua tahun lalu, keluarga Tirta menjadi bahan ketawa seluruh masyarakat kota.

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu