Cinta Yang Dalam - Bab 104 Neva Dalam Bahaya

Gandi sebenarnya tidak suka berurusan dengan hal tidak penting, ditambah juga sekarang sedang mencari keluarga Nana, ini baru hal yang paling penting.

Tetapi saat baru saja ia menurunkan kaca jendela mobil untuk menunjukkan kepada Nana apakah tempat ini terlihat akrab atau tidak,

Suara wanita yang berteriak minta tolong itu, sekejap menarik perhatiannya.

Suara ini, kenapa sangat mirip dengan suara Neva?

Neva merasa hari ini adalah hari tersial seumur hidupnya. Nana menghilang tidak perlu dibicarakan lagi, sekarang dirinya disaat subuh seperti ini mencari Nana, malah berhadapan dengan 2 hidung belang.

Dia dan Tante Chen juga beberapa orang berpencar untuk mencari, awalnya disaat dibelakangnya ada 2 orang yang terus menurus mengikutinya, dalam hati Neva ada suatu perasaan yang tidak beres.

Tidak peduli seberapa cepatnya Neva berjalan, kedua orang itu tetap mengikutinya dalam jarak yang tidak dekat dan tidak juga jauh.

Sebelumnya, hal-hal seperti ini terjadi sudah cukup sering dikota W, banyak orang setelah melakukan kejahatan akan mengikuti garis perbatasan dan lari keluar negeri.

Kemudian menetap diluar negeri, sesekali kembali untuk mengunjungi keluarganya.

Karena masalah hukum, tidak dapat menjalankan kebijakan hukum transnasional karena itu kejahatan sangat merajalela disini.

Neva teringat akan hal ini, setelah berbelok dijalan didepan, ia langsung melepaskan sepatu hak tingginya, dengan telanjang kaki berlari sekuat tenaga.

Tetapi saat ia tersudut dijalan buntung, baru muncullah sebuah pemikiran dirinya hari ini tidak seharusnya pulang.

Kedua pria hidung belang itu menggosok-gosokkan tangan mereka berjalan hingga berdiri persis didepan Neva, mereka mulanya hanya melihat barang-barang yang dikenakan oleh Neva cukup berharga, karena itu berencana untuk merampoknya.

Tetapi setelah melihat rupa Neva, wanita mungil yang cantik dan menawan ini membuat satu tempat dibadan mereka yang tidak tertahankan mulai membengkak.

“Wanita cantik pertama kali datang kemari?”

Neva melihat orang didepannya yang berbicara ini, memiliki tinggi badan mungkin 170 cm, tetapi melihat kakinya yang begitu besar, berat badannya mungkin tidak kurang dari 100 kg.

Hatinya mulai panik, tetapi ia juga tahu dirinya disaat seperti ini harus tenang.

Ia sedikit terbatuk kemudian berkata: “Aku tinggal lama disini, kalian menutup jalanku untuk apa?”

Si hidung belang gendut mengusap tangannya, matanya yang sipit sekarang menjadi lebih sipit seperti sebuah garis panjang, dengan sorot mata penuh hawa nafsu berkata: “Menurutmu? Kakak mulanya hanya melihat harta dibadanmu, tetapi sekarang, harta tidak perlu lagi, atau kami memberikan kamu uang, kamu temani kami tidur!”

Si hidung belang gendut berkata saat mengulurkan tangan ingin memegang bahu Neva, tetapi dihindari olehnya dengan sedikit gerakan menyamping.

Neva memiliki sedikit kemampuan untuk melindungi diri, tetapi jika harus melawan 2 hidung belang, ditambah lagi kedua hidung belang ini terlihat seperti seseorang yang cukup terbiasa melakukan hal ini, ia agak sedikit kebingungan.

“Jika kalian menginginkan uang, aku sekarang bisa memberikan kepada kalian. Tetapi jika kalian memiliki pemikiran yang lain, aku menghimbau kalian untuk memikirkannya kembali, hukuman untuk perampokan dan hal yang ingin kalian lakukan itu sangat berbeda!”

Neva berusaha untuk menenangkan diri, berusaha untuk meyakinkan mereka.

Si hidung belang gendut sedikit ragu-ragu, melihat ke si belang kurus dibelakangnya.

Mereka berdua selama ini hanya melakukan kejahatan dalam skala kecil, meskipun terkadang juga tertangkap oleh polisi tetapi hanya masuk kedalam penjara beberapa hari hingga setengah bulan kemudian bebas.

Tetapi apa yang mau mereka lakukan sekarang adalah hal yang tidak dapat ditutupi, harus melarikan diri keluar dari negara ini untuk terbebaskan.

Hidung belang kurus adalah orang yang kejam, saat bersekolah ia pernah menerima tamparan dari seorang guru, ia tercengang kemudian setelah kelas belajar malam ia menunggu guru itu didalam perjalanannya pulang kerumah, menggunakan pisau buah menusuk gurunya.

Tusukan terakhir langsung menuju bagian leher.

Tentu saja gurunya seketika mati, tetapi setelah ia tertangkap, tidak lama kemudian ia dilepaskan dengan alasan ia masih dibawah 16 tahun.

Akan tetapi karena terjadi hal seperti ini, ia tidak dapat kembali melanjutkan sekolahnya, mencari pekerjaan pun orang-orang melihat latar belakangny, membuat mereka menolaknya, karena itu ia hanya dapat melakukan hal-hal melanggar hukum seperti ini.

Ia melihat Neva dari atas kebawah menilainya, tertawa dingin kemudian berkata kepada hidung belang gendut: “Hal sekecil ini, kamu takut? Barang diseluruh tubuh wanita ini adalah barang bermerek internasional yang terkenal, dari atas hingga kebawah seluruhnya paling sedikit 600 juta. Coba kamu pikir, kartu didalam tas nya kira-kira ada berapa banyak?”

Seorang penjahat yang ahli, hidung belang kurus itu demi membedakan orang kaya dan orang yang tidak kaya untuk menjadi target perampokannya, telah membuat upaya yang cukup besar dalam mengenali barang-barang mewah.

Mata si hidung belang gendut seketika menjadi merah.

600 juta! Baju, sepatu saja berharga 600 juta, kartu didalam tas nya paling sedikit juga mencapai 6 miliar kan?

Orang berjuang demi uang dan burung berjuang demi makanan, ia tanpa pikir panjang langsung menyerang kearah Neva.

Neva saat itu tepat berada disisi pojokan, jalurnya untuk melarikan diri samar-samar tertutupi oleh si hidung belang yang kurus.

Melihat si hidung belang gendut menyerang kearahnya, ia dengan sekali hentakan mundur selangkah kebelakang, kemudian menggunakan sepatu hak tinggi ditangan sebagai alat pelindung diri dengan keras memukulkannya ke kepala si hidung belang gendut.

Si hidung belang gendut berteriak kesakitan dengan keras, segera menutupi kepalanya dan mundur beberapa langkah.

Merasakan sesuatu yang hangat dari kepalanya mengalir, ia menyentuhnya dan menyadari bahwa kepalanya mengeluarkan darah.

Emosi hidung belang gendut seketika memuncak, tetapi tepat disaat ini kaki Neva sudah bergerak dan berlari keluar.

Si hidung belang kurus meremehkan Neva, bagaimanapun juga adalah seorang wanita dengan tangan kecil dan kaki yang kecil, pasti seketika dapat dilumpuhkan.

Tetapi dia melihat kejadian yang sekilas secepat kilat terjadi ini, tercengang.

Gadis ini, ternyata dalam waktu tidak mencapai 1 menit sudah mengalahkan si gendut?

Neva melarikan diri darinya, ia tidak secara langsung berusaha untuk menahan Neva.

Hingga si gendut berteriak padanya kejar dan menariknya, ia baru tersadar untuk mengejarnya.

Si gendut seumur hidup ini tidak pernah merasakan kerugian sebesar ini, wanita ini ternyata berani melawan, didalam perutnya ia sudah memikirkan berbagai macam cara untuk memaksakan wanita ini hingga berbagai macam posisi hingga tidak dapat melakukannya lagi kemudian menggorok lehernya.

Bagaimanapun juga ada uang, pergi keluar negeri, ia ingin melakukan apapun bukanlah masalah.

Neva sekuat tenaga berlari, tetapi malam hari ia tidak makan ditambah lagi sebegitu lamanya mencari Nana, kekuatan tubuhnya dari awal sudah mencapai titik akhir.

Dengan segera, ia terjebak dipojokkan jalanan oleh kedua hidung belang itu lagi.

Neva tahu dirinya mungkin hari ini akan habis, tetapi didalam hatinya ia tidak rela, ia harus menemukan Nana, setelah menemukan Nana memintanya untuk mati iapun rela.

Ia sekuat tenaga berteriak minta tolong, tetapi meskipun ada orang yang lewat, semuanya melihatnya sekilas kemudian meninggalkannya, merasa lebih baik mengurangi masalah daripada menambah masalah.

Neva dengan putus asa berkata: “Kedua kakak, aku benar-benar memiliki hal penting yang harus kulakukan, jika kalian menginginkan uang, aku bisa memberikan kalian uang. Tetapi bisakah kalian melepaskan aku, putriku menghilang, aku harus segera mencari putriku pulang.”

Si gendut tertawa dingin kemudian berkata: “Ok! Kamu sekarang juga keluarkan 400 juta, hah, tidak, 4 miliar. Aku sekarang juga langsung melepaskanmu.”

Dalam hati Neva kebingungan, kartunya tidak ada uang sebanyak itu, selain menggunakan kartu hitam keluarga Tirta.

Tetapi jika ia menggunakan kartu itu, Ibu Tirta pasti langsung mengetahui ia kembali kekota W.

Disaat itu apa yang harus dilakukannya, mengungkap segalanya? Abu kedua orang tuanya dibuang di padang belantara?

Gandi pasti tidak akan mempercayai perkataannya, disaat itu ia hanyalah sebuah barang bekas yang sudah rusak.

Memberikan uang dan bebas kemudian mencari putrinya, atau dicemari kemudian mati disini.

Neva merasa pilihan pertama lebih memungkinkan, tetapi kedua hidung belang ini, bagaimana mereka bisa dipercayai?

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu