Cinta Yang Dalam - Bab 108 Perhatian

Julia Morez sedang bertaruh untuk hari ini, dia bertaruh bahwa dirinya pasti dapat meniduri Gandi Tirta pada hari ini.

Pada sebelumnya dia telah mendapatkan sebuah kesempatan dengan susah payah, namun akhirnya malah terlewati dengan begitu saja dikarenakan anak bandel itu.

Namun ada hari ini, hanya mereka berdua saja yang berada di sini, sehingga Julia menjadi semakin yakin dengan rencana dirinya.

Tempat ini adalah sebuah restoran barat, lantai tertinggi pada gedung pembelanjaan.

Dia sudah memberikan obat yang didapatkan dari asistennya kepada pelayan, dia menyuruh pelayan tersebut mencampurkan obat ini ke dalam anggur yang akan dihidangkan.

Julia bersulang anggur dengan Gandi, ketika Gandi telah menghabiskan anggur yang bercampuran dengan obat, Julia hanya menanti dengan buru-buru.

Lima menit, sepuluh menit, lima belas menit kemudian….

Julia mengingat dengan jelas, pada saat asistennya memberikan obat ini kepada dirinya, pernah memberitahukan kepada dirinya bahwa obat tersebut hanya membutuhkan waktu sepuluh menit untuk berefek, orang yang memakan obat ini tidak akan sanggup menahan kegairahan tubuhnya.

Namun pada saat ini, kenapa tidak berefek apapun pada tubuh Gandi ?

Julia merasa mungkin saja obatnya yang telat berefek, dia sengaja memesan sebuah ruangan di dalam restoran ini, setelah obatnya mulai berefek pada tubuh Gandi, mereka akan memiliki lokasi untuk membuat hal bermesraan antara lelaki dan wanita.

Namun pada saat ini, ponsel Gandi malah berdering.

Gandi melirik sekilas dan mengangkatnya.

Pada proses menelepon, dia mengerutkan alisnya.

World Trade milik Grup Tirta yang berada di Kota W malah terjadi masalah, terjadi sebuah kasus pembunuhan beruntun yang sangat mengerikan.

Polisi telah tiba di tempat kejadian perkara, dikarenakan polisi ingin mempertahankan semua bukti yang berada di tempat kejadian perkara, sehingga meminta dirinya untuk menghentikan operasional pada seluruh World Trade.

Semua masalah ini terjadi secara terus menerus, meskipun Gandi mengetahui bahwa semua ini hanya tindakan dari pesaing bisnis, namun dia tetap harus menghadiri lokasinya, oleh sebab itu dia hanya bisa berdiri dan berkata kepada Julia :”Julia, aku ada urusan, mesti pulang dulu.”

Julia menarik lengan Gandi dengan rasa tidak sudi, lalu mulai membujuk dengan nada manja :”Gandi, kamu jangan buru-buru untuk pergi, kita masih belum menghabiskan makan malam ini lagi !”

“Setelah selesai mengurus beberapa masalah ini, aku akan temani kamu makan malam pada setiap harinya.” Gandi langsung turun ke lantai dasar setelah melontarkan kata-kata tersebut.

Kejadian ini terlalu mendadak, Gandi juga tidak ada waktu untuk mencari supir lagi, akhirnya dia hanya bisa pergi dengan membawa mobil sendiri.

Pada saat baru menginjak ke dalam lift, Gandi merasa badannya menjadi sangat panas, sepertinya ada rasa kegairahan tidak jelas yang sedang berkeliaran dalam tubuhnya.

Dia mengambil nafas dalam dan memperhatikan orang yang berada di sekelilingnya.

Dia menjadi perhatian dengan bentuk wajah salah seorang wanita, seolah-olah semua wanita yang dilihatnya menjadi sangat cantik.

Dia merasa dirinya semakin kehilangan kendali, akhirnya dia berusaha bertahan hingga keluar dari lift, setelah itu dia langsung mencari tempat parkir mobilnya dan masuk ke dalam mobil.

Setelah masuk ke dalam mobil, dia langsung menyalakan suhu AC mobilnya menjadi yang paling dingin, namun tetap saja tidak sanggup menahan api kegairahan yang membara di dalam tubuhnya.

Sementara pada saat ini, bagian bawah pada tubuhnya sudah mulai terangsang.

Gandi merasa celana dirinya sudah hampir koyak, api kegairahan sudah mengendalikan semua pemikiran normalnya, saat ini dia hanya memiliki sebuah pemikiran, yaitu dirinya harus mencari seorang wanita dan menyelesaikan kebutuhan fisiknya.

Ada dua orang wanita yang lewat bergiliran di samping mobinyal, Gandi bahkan sudah hampir mematahkan stering mobilnya, dia menggunakan semua tenaganya untuk mengendalikan dirinya agar tidak menyeret kedua wanita ini ke dalam mobilnya.

Saat ini Gandi telah menyadari, seharusnya minuman dirinya telah dicampur obat oleh seseorang.

Pada hari ini dirinya hanya makan bersama Julia, kalau begitu siapakah yang menjebak dirinya ? Jawabannya sudah sangat jelas sekali.

Gandi mengambil ponsel dan ingin menelepon Julia.

Namun setelah menekan beberapa kalinya, dia tetap tidak berhasil menelepon, pada saat ini layar ponselnya malah menjadi padam, sepertinya sudah tidak ada baterai lagi.

Gandi langsung melempar ponselnya dengan penuh amarah, dia memegang pintu mobilnya, lalu membuka kunci dan turun dari mobil.

Setelah turun dari mobil, dia merasa tertekan karena bau lembap di dalam tempat parkir, kepalanya menjadi pening dan pusing, kesadarannya juga menjadi kabur.

Pada saat ini, Neva Aska membawa Nana yang masih belum puas bermain sedang berjalan keluar dan tiba di tempat parkir.

Mobil Tante Chen kebetulan sedang memarkir di samping hadapan mobil Gandi.

Apabila Neva ingin berjalan ke dalam mobilnya, pastinya harus melewati hadapan Gandi.

Neva sudah lama berkeliaran di dalam gedung pembelanjaan, akan tetapi dirinya tidak bertemu dengan Gandi dan Julia lagi, dalam hatinya beranggapan bahwa seharusnya mereka berdua telah pergi.

Oleh sebab itu, dia dengan refleksnya melirik sekilas ketika jalan melewati mobil Mercedes Benz G itu, ternyata ada seseorang yang sedang tergeletak di samping mobil.

Neva hanya merasa bahwa mobil ini sepertinya sangat mirip dengan mobil Gandi pada semalam.

Namun setelah Neva melangkah menghampiri dan melihat orang yang tergeletak di lantai, seluruh tubuhnya langsung kaku terbengong.

Apa yang terjadi dengan Gandi ?

Neva merasa pemikiran dirinya menjadi kosong, dia mengulur tangan dan mengelus pada wajah Gandi, rasanya sangat panas.

Apakah dia sedang demam ?

Saat ini Nana juga berdiri di samping Neva, setelah itu dia melirik dengan penasaran dan berkata : Mama, sepertinya dia adalah paman yang mengantar aku pada beberapa hari yang lalu…”

Neva mengangguk, dia mengulur tangannya untuk memastikan apakah pernafasan Gandi masih stabil, dikarenakan khawatir Nana akan tertular dengan demamnya, dia buru-buru mengantar Nana masuk ke dalam mobil.

Demi mencegah Nana yang berlari sembarangan, Neva mengunci tempat duduk Nana dan juga mobilnya.

Neva merasa dirinya harus banyak berterima kasih kepada Tante Chen, dikarenakan harus menjaga Nana, sehingga Tante Chen akan menyediakan berbagai obat yang sering digunakan ke dalam mobilnya.

Neva mengambil obat demam dan obat anti inflamasi, lalu dia mengambil sebotol air mineral lagi dan langsung berlari ke sisi Gandi.

Neva mengangkat kepalanya Gandi dengan gerakan ringan, lalu meletakkan kepala Gandi pada paha sendiri, setelah itu dia menyumbat obat dan menuangkan air ke dalam mulut Gandi.

Saat ini Gandi merasa tubuhnya sudah hampir hangus terbakar, dalam benak hatinya hanya ingin melampiaskan semua ini !

Setelah merasakan cairan dingin yang masuk ke dalam mulut sendiri, Gandi sedikit membuka matanya.

Sepertinya ada seorang wanita yang muncul di dalam pandangannya, wajah wanita ini yang sangat dikenalnya.

Neva melihat Gandi yang sedikit membuka matanya, langsung bertanya dengan perhatian :”Tuan Tirta, kamu tidak apa-apa ?”

Keadaannya masih mending apabila Neva tidak berbicara, namun setelah mendengar suara Neva, pemikiran Gandi langsung hilang kendali, dia terduduk dari lantai daa memeluk Neva ke dalam pelukannya, setelah itu mulai mencium tubuhnya.

Neva bersedu-sedu, dia mengulur kedua tangannya dan ingin memberontak, meskipun mereka berdua adalah suami istri dan saat ini juga telah malam, namun tetap saja ada orang yang keluar masuk pada tempat parkir ini, sementara pada saat ini Gandi juga belum tentu bisa mengenal siapakah dirinya.

Dalam hati Neva mulai berpikir, bukannya Gandi sedang sakit ? Bukannya Gandi tidak menyukai dirinya ? Jangan-jangan dia memang begitu kehausan terhadap semua wanita ?

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu