Cinta Yang Dalam - Bab 41 Sampai Jumpa Kamu

Gandi batuk beberapa kali, kebetulan ada bos real estate kemari, berkata: "Pak tirta, bersulang satu gelas, apakah kamu punya waktu sekarang? "

Gandi sedikit mengangguk, berpisah dari kerumunan para sahabat, diikuti oleh para eksekutif real estat dan duduk.

Grup real estat ini berada di Kota Z adalah kelas menengah atas, ada juga beberapa proyek kerja sama dengan Perusahaan Tirta.

Tapi dia sebenarnya tidak mendengarkan sepatah kata pun, sebaliknya, matanya selalu tertuju pada Neva dengan sengaja atau tidak sengaja, mencibir di hatinya: "Wanita ini, datang hanya untuk memancing kemarahan. "

Fandi memiliki perbedaan usia yang sangat kecil dengan Gandi, sahabat Gandi, dia juga tahu semua.

Dia kumpul bersama sahabat Gandi, mulut embernya melebar kemana-mana, mengatakan hal-hal antara saudara laki-laki dan iparnya.

Teman masa kecil Gandi, Darin Nie. Melihat dengan detail tubuh Neva.

Wanita ini yang bisa menjadi istri dari sahabatnya, dia tiba-tiba tertarik.

Mereka semua tahu, obsesi Gandi dengan Julia, atau lebih tepatnya seberapa dalam tanggung jawabnya.

Dan sebagai pengamat, terhadap masalah Julia, mereka juga mengetahuinya dengan baik.

Tetapi hanya karena mereka sebatas sahabat, jadi mereka tidak bisa mengatakan apa-apa.

Gandi memperlakukan Julia sebagai hal tabu, tidak ada yang bisa berkomentar, tidak boleh banyak berbicara tentang ini.

"Fandi, kakak ipar keduamu, apakah mantan wanita paling hitz di Kota Z. "Darin menyipitkan matanya, angkat segelas anggur merah, bertanya hubungan dia dan Neva.

Fandi mengangguk, mengatakan: "Tentu saja, ada sebuah kisah di dalamnya. "

Fandi tidak berpikir cerita ini memalukkan, mengungkit Neva sebagai topik ghibah, untuk menggosipkan hal-hal yang sedang panas, berbicara dengan teman-teman Gandi.

Untungnya, Darin tahu, hal semacam ini semakin sedikit orang yang tahu, semakin baik, menghela napas, dia menatap Neva lagi.

Dia tahu Neva, ketika Keluarga Aska sedang bersinar, di Kota Z juga menjadi di pusat perhatian, temperamen Neva yang anggun dan berbakat, membuat banyak orang menganggap sebagai dewi.

Tapi kemudian ada yang tidak beres dengan Keluarga Aska, pergantian kekuasaan, Neva tampaknya telah menghilang seperti angin.

Neva juga tidak ada perubahan, masih terlihat bertemperamen seperti sebelumnya, bahkan, bisa mendapatkan Gandi.

Neva di pesta, bertemu dengan Gita.

Keluarga Gita sebenarnya juga kuat, jadi menghadiri jamuan ini juga masuk akal.

Tentu saja, yang lebih penting, shinta menyelidiki bahwa Gita dan Neva memiliki hubungan yang baik.

Untuk mencegah Neva terlalu kesepian di pesta, jadi dia meminta orang untuk mengundang Gita.

Gita adalah seorang yang asik, semua orang akan menyapa, setelah melihat Neva, dia lebih bersemangat, juga prihatin dengan apa yang terjadi pada Neva, ditambah dirawat di rumah sakit.

Neva memiliki senyum yang manis di sudut mulutnya, tidak peduli apa yang sedang terjadi, dia hanya bisa menghadapi semuanya, menahan didalam perutnya.

Dia tersenyum dan berkata, "Cuma flu kecil, kata ibu perayaan kecil-kecilan buang sial, jadi perjamuan ini diadakan. "

Keduanya berbicara dan tertawa, Gita bicara topik yang sangat mudah, Neva juga perlu santai, untuk sementara waktu, tuan rumah dan tamu menyenangkan diri mereka sendiri.

Tapi saat ini, mata Neva membeku.

Dia tidak pernah membayangkan, pria yang telah menghilang selama bertahun-tahun, bagaimana masih bisa muncul?

Keluarga yang, di Kota Z, adalah keluarga yang sangat sederhana.

Mereka melakukan industri tradisional, tapi industri ini adalah tambang.

Ketika industri pertambangan sedang booming, keluarga yang tiap hari menambah emas, ada banyak orang kaya yang tak terhitung jumlahnya dalam keluarga yang.

Tapi bisnis tambang akhirnya runtuh, keluarga yang menderita kerugian besar, mereka yang tersinggung oleh usaha penambangan di masa lalu juga datang untuk membalas dendam.

Pada akhirnya, keluarga yang untuk melindungi dirinya sendiri, meninggalkan Perusahaan Shell dan seluruh keluarga pindah ke luar negeri.

Sementara saat orang tua Neva masih hidup, membicarakan tentang hubungan secara rahasia, orang itu, adalah pewaris keluarga yang, Dunhil.

Ketika Dunhil pergi, tidak ada berita, apalagi informasi kontak.

Neva menangis lama sekali untuk ini, perasaan wanita dan pria muda selalu tulus.

Neva mengubur perasaan ini di dalam hatinya, beberapa tahun ini kadang-kadang memikirkannya, dia berpikir itu konyol, mengapa dirinya sangat rapuh.

Tapi malam ini, dia tidak pernah membayangkan, Dunhil akan muncul lagi.

Gita melihat tatapan Neva berhenti, dia menatap arah matanya, tiba-tiba menyadari: "Neva, apakah kamu melihat pria tampan? "

Wajah Neva merah, kepalanya menunduk, dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak."

Gita berpikir Neva tidak mengenal Dunhil, lalu dia berkata, "Orang itu bernama Dunhil yang, ini adalah satu-satunya anak dari mantan bos grup tambang haiti di Kota Z. Kemudian perusahaan itu jatuh, dia mengikuti orang tuanya ke luar negeri. Tapi minggu lalu, keluarga yang tiba-tiba kembali kuat, dia membawa dana 5 triliun ke Kota Z, ada industri besar ... "

Gita sambil berkata juga sambil bergumam.

Semua yang dia katakan, Neva tahu dengan jelas.

Namun detik berikutnya, matanya membeku.

Karena di sebelah Dunhil, tiba-tiba ada seorang wanita, wanita ini bertindak seperti sewajarnya, tentu saja, memegang lengan Dunhil.

Kali ini Gita yang disamping memperkenalkan: "Wanita itu, dia kembali ke dalam negeri bersama Dunhil.

Aku mendengar bahwa itu adalah satu-satunya anak dari grup multinasional yang besar, tampaknya namanya tamara li , aku mendengar bahwa keduanya bertunangan. "

Neva tersenyum pahit, meletakkan gelasnya, berkata : “Maaf, Gita, aku pergi ke kamar mandi. "

Dia diam di kamar mandi untuk waktu yang lama, perjamuan ini, itu diselenggarakan oleh ibu tirta untuknya, jadi dia harus menjaga emosinya, jangan biarkan haters menemukan bahan ghibah lain.

Adapun Dunhil, hanya seorang yang pernah lewat dalam kehidupan pribadinya.

Jika bukan karena penampilannya yang tiba-tiba, seumur hidup Neva, tidak akan dapat mengingat orang ini.

Dia membersihkan wajahnya, merias lagi.

Baru saja berjalan keluar dari kamar mandi, ada seseorang yang berhadapan muka dengan dia.

Dia minggir sedikit, ingin pihak lain lewat dulu, tapi tidak melihat pihak lain melangkah, hanya berhenti, begitu tegak di depan Neva.

Neva menghela nafas dalam hatinya, tampaknya ada satu lagi pembicaraan yang akan datang kepadanya , dia menundukkan kepalanya dan ingin pergi.

Tapi pihak lain tidak memberi jalan, Neva mendongak tanpa daya.

Tapi ekspresi di wajahnya, dengan cepat menegang.

Pria ini, mengapa kamu di sini!