Cinta Yang Dalam - Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
Chelsi menyuruh dia pergi menangkap basah mereka di ranjang, bagaimana dia pergi menangkapnya?
Apakah tunggu setelah mereka berdua kumpul bersama, kemudian mendobrak pintu dan mengambil foto?
Sejak awal Gandi sudah mengatakan bahwa dia yang telah merebut posisi Julia.
Jika hari ini dirinya muncul, lalu dipermalukan oleh Gandi, maka itu yang akan menjadi lelucon besar.
Dia membenamkan diri dalam selimut, merasa agak sesak nafas dan tidak nyaman, tapi tidak bisa membuatnya tertidur.
Waktu berlalu sedetik demi sedetik, ponsel juga berdering beberapa kali, tapi dia tidak mengangkatnya.
Chelsi merasa cemas sekali, takut seorang diri tidak aman, dia memanggil Emra ke sini dan dua pengawal pribadi kepercayaannya.
Dia hanya bisa melihat Gandi pergi meninggalkan Liswei , memegang tangan Julia naik ke dalam mobil.
Supir pengganti mengendarai mobil tiba di hotel Himalaya , dua orang naik ke lantai atas.
Melalui koneksinya, Chelsi berhasil mendapatkan informasi tamu di Himalaya.
Gandi dan Julia pergi ke kamar cinta di lantai 18, ini membuat dia hampir meledak karena marah.
Ini yang dikatakan Neva hanya makan saja? Sialan ini makan hingga ke kamar cinta!
Saat ini Gandi sudah agak kebingungan, dia merasa tubuh sedikit panas.
Julia duduk di sampingnya, menuangkan segelas anggur merah lagi untuk dia.
Julia mengatakan bahwa Gandi sudah mabuk, jadi memesankan hotel untuknya, malam ini tidur di sini, dia akan melihat Gandi tertidur baru pulang ke rumah sendiri.
Secara naluriah, Gandi merasa masalah ini sedikit aneh.
Dia berdiri, berjalan ke balkon, lalu membuka jendela.
Dari luar angin dingin berhembus ke dalam, membuat dia merasa agak tenang.
Tetapi sensasi terbakar dalam tubuh perlahan masih terus meningkat.
Dia berbalik dan melihat sejenak, di dalam kamar sudah tidak ada sosok Julia lagi.
Dia menyalakan sebatang rokok, ingin menggunakan kekuatan nikotin untuk menekan nafsu keinginannya.
Saat ini Julia sedang berada di dalam toilet, melalui celah pintu memperhatikan Gandi.
Sudah begitu lama, kenapa obat yang diminum Gandi masih belum bereaksi?
Dia merasa agak cemas, lalu mengirim pesan pada Mili, berkata: “Obatmu bisa diandalkan atau tidak, sudah begitu lama, dia masih baik-baik saja.”
Mili sangat cepat membalas pesan, ponsel bergetar sejenak, Julia melihatnya: “Tenang saja, kak Julia, obat ini memang sangat stabil dan bertahap. Tunggu saat obat benar-benar bereaksi, dalam matanya jangankan seorang wanita, walaupun seekor babi betina, juga akan dilakukan sepanjang malam!”
Perumpamaan ini membuat Julia merasa agak tidak nyaman.
Ini termasuk kata-kata apa, menganggap dia sebagai babi betina?
Dia mengiyakan lalu menonaktifkan ponsel.
Pada saat ini harus mengakhiri semua gangguan dari luar.
Melihat Gandi membuka mantelnya, kemudian kemeja juga dibuka.
Tubuh yang kekar, otot yang berbentuk ramping, membuat dia tanpa sadar menjepit erat kedua kakinya.
Akhirnya bisa melakukan hal itu dengan pria, harapan dalam hati Julia sudah membawa tubuhnya mencapai klimaks.
Dia mengepalkan tinjunya erat-erat, satu tinju langsung dipukulkan ke dinding.
Rasa sakit yang menusuk ke tulang, membuat dia sedikit lebih tenang, tapi hanya sedikit saja.
Tangan sudah berdarah, setetes demi setetes jatuh ke lantai.
Dia membuka pintu balkon, berjalan masuk ke dalam lagi.
Seperti bertemu secara kebetulan saja, Julia keluar dari dalam toilet.
Dia melihat tangan Gandi terluka, pura-pura terkejut mengatakan: “Gandi, kamu kenapa?”
Sambil bicara dia lansung mengeluarkan kotak obat dari laci, ingin membantu Gandi membalut luka.
Gandi mengangkat tangan, menahan tubuh Julia yang akan mendekat.
Aroma parfum yang ada di tubuhnya, sudah membuat Gandi sedikit kebingungan.
“Sudah malam, kamu sudah harus pulang!”Gandi mengatakannya.
Julia tidak menyangka, mata Gandi sudah memerah sekali, sesuai dengan yang dikatakan Mili padanya, seharusnya obat sudah bereaksi.
Sudah sampai tahap ini, Gandi bahkan masih bisa mengendalikan dirinya.
Dia menggertakkan gigi, langsung membuka pakaiannya sendiri, menunjukkan tubuh elok yang ada di bawah sweter ketat.
“Gandi, dapatkan diriku!”
Dia langsung menerobos ke sana, menekan ke atas tubuh Gandi.
Hati Gandi memiliki dorongan sesaat, tangan tanpa bisa dikendalikan ingin memegang bagian tubuh lembut Julia.
Tapi pada saat ini, di depan matanya tanpa sebab melayang sosok Neva.
Dirinya pernah memberitahu dia, bahwa dirinya hanya memiliki dia satu wanita saja.
Tapi dia tidak mempercayainya.
Jika hari ini dirinya melakukan hal itu dengan Julia, maka itu benar-benar kemakan omongan sendiri.
Tangan Gandi yang telah diulurkan ganti arah lain, mencekik pahanya sendiri dan mencubitnya dengan keras.
“Julia, sudah malam, aku suruh supir mengantarmu pulang.” Dia mengulurkan tangan meraih ponsel yang ada di meja teh, tapi Julia melambaikan tangan, langsung mendorong ponsel yang ada di meja hingga jatuh ke lantai, energi potensial menggerakkannya hingga ke sofa.
Mata Gandi menyusut, pada saat ini walau dia selinglung apa pun, juga tahu bahwa dirinya telah diberi minum obat.
Dan orang yang memberinya obat sekarang sedang berada di bawah badannya ingin mendapatkan kesenangan.
Nafsu keinginan yang tak terbatas, sudah menutupi setiap sudut tubuhnya, mengharapkan dia melepaskan diri sepenuhnya.
Dan tangan Julia, menyalakan api yang ada diseluruh tubuhnya.
Dia juga sudah melepaskan ikat pinggangnya.
“Gandi, aku sangat mencintaimu, aku mohon padamu, berikanlah padaku! Kamu cambuk aku dengan keras, aku adalah budakmu……” Melihat Gandi tetap menjaga kesadarannya, Julia agak panik.
Dia memikirkan berbagai cara untuk mengucapkan kata cinta, satu tangan langsung mendorong sweaternya ke atas, menggunakan bagian lembut depan dadanya langsung ingin ditempelkan ke wajah Gandi.
Gandi mencoba mengendalikan dirinya, menggunakan satu tangan ingin mendorong pergi Julia, tapi saat tangan menyentuh posisi empuknya itu.
Sebuah perasaan bergairah yang belum pernah ada benar-benar menghancurkan batas pertahanan dalam hatinya.
Dia ingin menghalangi malah berubah menjadi memegang, langsung meremas dengan keras.
Dalam sekejap Julia menjerit kesakitan, tapi dalam kesakitan itu dia merasa bahagia.
Gandi bersedia melakukan ini padanya, itu membuktikan tubuhnya sudah memiliki reaksi padanya.
Nafsu tak terbatas, benar-benar sudah dinyalakan, membakar akal sehat Gandi.
Pada saat ini, dia hanya bisa melampiaskannya, dan melampiaskannya lagi.
Gandi langsung mendorong Julia ke atas ranjang, tangan sangat kasar merobek pakaiannya, kemudian langsung mengangkat kakinya.
Respon fisiologis tubuh Julia sudah mencapai klimaks, selama beberapa tahun ini demi menggoda Gandi, dia sungguh tidak menyentuh siapa pun.
Dia sedang berada dalam usia penuh nafsu keinginan, hasilnya malah tidak bisa melakukan apa pun.
Bisa dibayangkan, kekosongan dalam tubuhnya sudah mencapai tahap apa.
“Gandi, berikan padaku, cepat berikan padaku……”
Julia juga sudah terangsang, kedua tangan memegang pinggang Gandi dan langsung duduk ke atas.
Saat ini Gandi menggendong Julia dan langsung berdiri, dia melangkah cepat ke balkon, membuka semua jendela.
Angin dingin yang menusuk ke tulang, seketika membuat Julia terkejut dan menjerit.
Dan saat ini Gandi melepaskannya, sebaliknya dirinya maju beberapa langkah ke depan, menjulurkan bagian atas tubuhnya keluar agar tertiup oleh angin dingin, akhirnya bisa lebih tenang sedikit.
Pada saat-saat terakhir dia akan melakukan hal itu pada Julia.
Dia terpikir dengan sepasang mata Neva yang jernih dan polos itu, di dalam sepasang mata itu, seolah-olah selamanya hanya ada sosok dirinya saja.
Jika dia tidak bisa mengendalikan nafsu keinginannya sendiri, pria macam apa dia?
Julia tidak menyangka sudah hampir berhasil mendapatkannya tetapi malah terjadi perubahan.
Dia sambil menahan angin dingin yang menusuk tulang, berdiri memeluk Gandi dari belakang, tubuhnya tanpa henti terus menggosok di tubuh Gandi.
Dan satu tangan lagi turun ke bawah, langsung meraih bagian tubuh Gandi yang sedang bergairah.
Gandi mengepalkan kedua tangannya erat-erat, bahkan angin dingin pun tidak bisa menahan nafsu keinginannya yang terus melonjak dengan kuat.
Dia berbalik, memeluk Julia.
Seketika Julia merasa senang, pria ini, sudah menahan diri begitu lama, akhirnya sudah mau berhasil bukan?
Dia berusaha untuk berdiri tegak, ingin Gandi memasuki dirinya secara berhadapan.
Tapi detik selanjutnya, dia hanya mendengar suara prakkk dari belakang.
Gandi menarik tirai, langsung membungkus Julia, diikat dengan baik, lalu meletakkannya di kamar tidur.
Julia berusaha keras berjuang untuk lepas, berteriak mengatakan: “Gandi, Gandi, lepaskan aku, bagaimana kamu bisa memperlakukanku seperti ini! Aku mencintaimu, aku mencintaimu!”
Kelihatannya sudah hampir berhasil, tapi malah dihentikan oleh Gandi, kepala Julia juga hampir meledak karena marah.
Gandi terhuyung-huyung berjalan ke ruang tamu, langsung menendang sofa dan mengambil ponsel, bergegas menelepon Neva.
Neva tidak mengangkat telepon, tapi nafsu tak terbatas sudah membuat dia tidak bisa mengendalikan diri lagi.
Dia masuk ke dalam kamar mandi, memenuhi bak mandi dengan air dingin, membuka shower air, air dingin membuat dia sedikit lebih tenang, tapi hanya sedikit saja.
Serbuk obat Fly powder dari Spanyol bisa disebut obat perangsang ajaib.
Jika nafsu Gandi tidak bisa dilampiaskan, bisa membuat dia tersiksa hingga tekanan darah terus naik dan mati.
Dia sudah tidak bisa menahannya lagi, akhirnya setelah menelepon Rey, langsung kehilangan kesadaran.
Dalam tidurnya Neva mendengar suara ketuk pintu.
“Nyonya muda, nyonya muda……”
Neva mengira dirinya sedang bermimpi, tapi suara ketuk pintu semakin intens, suara Mbok Ting, seolah-olah berada di samping telinga.
Dia bergegas bangun dari tempat tidur, baru sadar ternyata dirinya tidur tengkurap.
Suara ketuk pintu masih tetap ada, dia menyalakan lampu dan pergi membuka pintu, melihat Mbok Ting berdiri di luar pintu dengan wajah cemas.
“Nyonya muda, asisten Rey menelepon, dia bilang terjadi sesuatu dengan tuan muda, menyuruh kamu segera ikut dia pergi ke sana.”
Neva tertegun sejenak, saat ini otaknya yang kacau baru teringat, Gandi dan Julia sedang kencan.
Apakah melakukan hubungan pria dan wanita saat berkencan juga akan terjadi kecelakaan?
Neva masih tertegun, Mbok Ting panik sekali, langsung menarik Neva turun ke lantai bawah.
Di ruang tamu, Rey melihat Neva yang mengenakan baju tidur, kerahnya terbuka agak rendah, sedikit terekspos.
Dia bergegas menundukkan kepala, berkata: “Nyonya muda, tolong kamu ikut aku pergi ke sana, Presdir Tirta membutuhkan kamu!”
Neva mengiyakan, lalu berkata: “Aku pergi ganti sandal……”
Kata-katanya masih belum selesai, Rey langsung mengatakan: “Terlambat satu menit maka Presdir Tirta akan sedikit lebih berbahaya lagi, mohon kamu segera ikut pergi denganku!”
Kali ini tidak perlu Rey mengubernya, Mbok Ting langsung mendorong Neva keluar.
Jika bukan Rey yang bersikeras tidak setuju, Mbok Ting juga ingin ikut pergi bersama mereka.
Di dalam hatinya, dia memperlakukan Gandi bagaikan putra kandungnya sendiri.
Rambut Neva berantakan sekali, mengenakan baju tidur, kaki hanya memakai sandal jepit, langsung dibawa ke hotel Himalaya.
Rey membawa dia pergi ke kamar hotel, para staf di hotel sudah mendapat pemberitahuan, berusaha keras membuka pintu kamar secara paksa.
Setelah Rey masuk melihat pintu kamar mandi yang sedang terbuka lebar, berkata pada Neva: “Nyonya muda, Presdir Tirta berada di sini.”
Ketika Neva ke sana, melihat Rey pergi ke kamar tidur, tampaknya menggendong sesuatu.
Dia baru saja masuk ke dalam toilet, langsung tercengang.
Di dalam bak mandi, ada sedikit jejak darah yang membuat air sedikit berwarna merah.
Dan Gandi, seluruh tubuhnya memerah, suhu tubuhnya luar biasa tinggi.
Dalam sekejap Neva merasa khawatir, dia maju beberapa langkah ke depan, menepuk-nepuk lengan Gandi, merasa kasihan mengatakan: “Tuan tirta, Tuan tirta, kamu bangun, kamu tidak apa-apa bukan?”
Gandi merasakan aroma tubuh seseorang yang sangat familiar, dia sedikit membuka matanya, pandangan yang buram perlahan menjadi jelas, kemudian melihat wajah yang biasanya terlihat tidak ada perasaan apa-apa, sekarang malah sangat cantik mempesona.
Dan saat ini Neva merasa agak takut.
Karena mata Gandi, merah menyala, seperti seekor serigala kelaparan yang hendak memakan orang!
Novel Terkait
Unperfect Wedding
Agnes YuBaby, You are so cute
Callie WangHei Gadis jangan Lari
SandrakoPejuang Hati
Marry Su1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaIstri Yang Sombong
JessicaUnlimited Love
Ester GohCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip