Cinta Yang Dalam - Bab 142 Uang Kaget

Ray meletakan teleponnya, hatinya merasa aneh, Pak Gandi dan Nyonya muda sudah cukup lama tidak membuat keributan.

Kali ini tiba-tiba tengah malam menyuruhnya untuk mengecek Nyonya muda, apakah ada masalah?

Rey pun menggunakan jaringannya, dengan cepat bisa menemukan data aktivitas yang dilakukan Neva belakangan ini dan langsung memberikannya lewat email kepada Gandi.

Gandi pun melihat kemana saja Neva pergi belakangan ini, apa yang dilakukan olehnya, memikirkan dia pernah mengatakan bahwa dia telah diancam oleh orang lain, hatinya pun mulai berhitung.

Dia memberikan pesan singkat kepada Rey berkata:” Berikan Neva uang dua ratus miliar, tidak perlu menyebutkan identitas!”

Rey yang melihat pesan ini langsung merasa bingung, dua ratus miliar bukanlah uang yang sedikit, namun bagi keluarga Tirta uang ini tidak tergolong banyak. Apa yang akan dilakukan oleh nyonya muda dengan uang sebanyak ini?

Namun dia sudah mendapat perintah dari Gandi, dia harus melakukannya, dia pun membalas:” Baik, Pak Gandi.”

Pada pagi hari kedua, ketika Neva tersadar dari tidurnya, dia merasa kepalanya serasa mau meledak.

Sambil bingung dia melihat ke sekeliling, tidak ada benda apapun.

Namun tidak tahu mengapa, dia merasa telah melupakan sesuatu.

Dia berbaring di tempat tidur sejenak, tiba-tiba teringat sepertinya kemarin malam dia sudah terlalu banyak minum dan bermimpi.

Dalam mimpinya sepertinya dia telah ditipu oleh orang? Ditipu sebanyak empat ratus miliar?

Neva merasa mungkin karena beberapa saat terakhir dia terlalu ditekan oleh keluarga Aska, sehingga dia memikirkan uang hingga gila, bagaimana mungkin datang uang sebanyak itu dari langit.

Dia pun mengambil teleponnya, ingin melihat apakah ada orang yang mencarinya.

Ketika dia membuka kunci telepon, dia pun langsung terkejut.

Nomor rekening bank dengan nomor belakang 0652 pada hari… bulan.. tahun… mendapatkan uang sebesar Rp. 400,000,000,000, Sisa saldo yang bisa digunakan adalah 400,150,492,000. 【Kota Z】

Neva langsung tertegun, banyak sekali angka nol ini, dia tiba-tiba merasa matanya sedang rabun.

Apa yang sebenarnya dilakukan kemarin malam, bagaimana mungkin dia bisa tiba-tiba mendapatkan uang empat ratus miliar?

Uang ini, tidak membuatnya memiliki perasaan bisa menyelesaikan masalah utama, sebaliknya membuat dirinya merasa sedang duduk di atas jarum.

Dia segera menelpon customer service bank untuk menanyakan apakah ada kesalahan transfer pada transaksi ini.

Setelah satu menit berlalu, customer service bank menjawab bahwa ini termasuk transfer yang normal, mereka juga sudah menanyakan kepada pengirim dan mengatakan bahwa uang ini dikirimkan untuknya.

Neva meminta data pengirim uang ini, namun customer service bank menolak untuk memberikannya, mengatakan bahwa pengirim meminta untuk menjaga kerahasiaannya.

Neva meletakan telepon, merasa otaknya terus berdering.

Ini bisa dikatakan adalah kekayaan yang tidak terduga, namun juga bisa dikatakan adalah sebuah uang panas.

Saat ini masalahnya adalah asal dari uang ini tidak jelas, apakah sebaiknya digunakan atau tidak?

Dia berusaha berpikir dengan seluruh sel otaknya, apa yang terjadi pada kemarin malam.

Namun setelah dia memikirkannya, dia hanya mengingat orang terakhir yang ditemuinya adalah Chelsi.

Dia pun bangkit dan memeriksa seluruh sudut dari tempat tidur, bahkan dia melihat ke lantai bawah, semua terlihat sangat normal.

Mbok Ting sedang turun ke bawah untuk mengerjakan tugas rumah tangga, dia pun melihat rambut berantakan Neva, sambil mengerutkan dahi dia berkata,” Nyonya muda sudah bangun!”

Neva menjawab singkat dan berkata:” Mbok Ting, apakah ada orang yang datang kemarin malam?”

Mbok Ting terkejut, rumah ini pada awalnya milik keluarga Gandi, dia secara alami bukanlah orang luar.

Namun selain dia, tidak ada orang lain yang datang.

Mbok Ting menggelengkan kepala berkata:” Kemarin malam ada dua temanmu yang datang, namun mereka tidak masuk ke dalam. Nyonya muda, mengapa anda minum terlalu banyak?”

Awalnya pikiran Neva masih tidak karuan, namun ketika ditanyakan seperti ini oleh Mbok Ting, tiba-tiba dia tersadar, dia dengan tergagap berkata:” Aku… Tidak mabuk kan!”

Mbok Ting menghela nafas, maju ke depan dan berkata:” Nyonya muda, apakah anda tidak mengingat sama sekali kejadian yang terjadi kemarin malam? Kamu mabuk hingga tidak mengingat apapun dan akulah yang menggandengmu untuk masuk ke kamar. Ketika sudah masuk kekamar dan berbaring di tempat tidur, anda hampir muntah. Nyonya muda, aku tidak masalah jika pada acara sosial seperti itu anda minum sedikit. Namun jika anda mabuk hingga seperti itu, jika dilihat oleh orang lain di luar, itu akan membuat keluarga Tirta kehilangan wajahnya….”

Perkataan dari Mbok Ting ini membuat Neva sangat malu, wajahnya pun merah dan panas.

Dia mengangguk dengan sekuat tenaga, matanya pun sudah merah dan berkata:” Maaf, Mbok Ting, lain kali aku akan lebih menjaga diri….”

Mbok Ting juga tidak ingin menyalahkan Neva apapun, bagaimanapun Neva sudah mengakui kesalahannya, walaupun dia diutus datang kesini oleh Nyonya besar Tirta, namun dirinya hanyalah seorang pembantu.

Dia pun mengambil sapu dan melanjutkan pekerjaannya dan seakan teringat sesuatu dia segera berkata kepada Neva yang sedang berjalan ke kamar tidur untuk merapikan dirinya” Nyonya Muda, apakah tuan muda pergi pagi ini?”

Neva tertegun, Gandi kemarin malam pulang ke rumah?

Dia segera berbalik dan dengan cemas bertanya:” Mbok Ting, apakah Gandi pulang kemarin malam.

Mbok Ting sudah ingin menyalahkan Neva, Bagaimana bisa dia tidak tahu suaminya pulang dan tidur bersama dengannya. Namun mengingat kemarin dia minum hingga tidak mengingat apapun. Dia pun hanya sambil mendesah berkata:” Pulang, aku pada awalnya ingin naik untuk menjaga anda, namun Tuan Muda menghalangi, dia berkata biar dia yang kerjakan. Namun ketika pagi tadi, aku melihat mobil Tuan muda sudah tidak ada, bagaimana dia bisa tidak sarapan dan langsung pergi sepagi itu….”

Kata-kata di belakangnya sudah tidak didengar lagi oleh Neva.

Gandi kemarin malam sudah pulang, apakah dia ada mengatakan sesuatu yang tidak seharusnya disebutkan kepadanya, jika sudah dikatakan bagaimana dia bisa menghadapinya di kemudian hari!”

Apakah dia juga yang memberikan uang empat ratus miliar ini kepadanya?

Semakin Neva memikirkannya dia merasa hatinya semakin berantakan, Dia merasa tidak bisa duduk diam, setelah bimbang sejenak, dia mengirim pesan wechat kepada Fandi berkata:” Fandi, apakah kamu berada di perusahaan?”

Fandi pagi ini sudah tidak ingin pergi ke kantor, siapa yang menyangka pagi tadi kakaknya sudah datang, secara nama dia ingin memonitor dirinya untuk bekerja. Kemudian sarapan di rumah dan menariknya untuk pergi ke Grup Tirta, menyuruhnya untuk bekerja dengan rajin dan jangan bermalas-malasan.

Fandi saat ini sedang tiduran di atas meja, dengan tanpa tenaga memainkan teleponnya, tiba-tiba pesan masuk itu membuatnya tersadar dan langsung membuka wechat.

Ketika melihat pesan ini dikirim oleh kakak ipar, Fandi merasa kecewa sesaat, dia mengira yang mengirim pesan adalah adik kelasnya yang dia goda kemarin malam.

“ Ya, aku di kantor , ada masalah apa, kak?”

Setelah Fandi membalas pesannya, dia merasa bingung karena biasanya kakak iparnya ini tidak pernah mencarinya.

Namun kali ini tiba-tiba mencarinya, apakah terjadi sesuatu?

“Bisakah kamu membantuku mengecek, arus kas Grup Tirta beberapa saat terakhir? Jika tidak bisa ya sudah.

Neva tahu hal ini sangat sulit dikerjakan, bagaimanapun ini berkaitan dengan rahasia bisnis perusahaan.

Mencari Fandi untuk melakukan ini adalah karena Fandi adalah anggota keluarga Tirta, jika menyuruhnya untuk mengecek arus kas, bagian keuangan pasti tidak akan curiga, dan tidak akan melaporkan ini kepada Gandi.

Neva ingin tahu apakah uang ini dikirim dari keluarga Tirta

Fandi dengan bingung menatap pesan ini, dia tidak bisa menebak apa yang sedang dipikirkan oleh kakak iparnya ini?

Mengecek arus kas sebenarnya merupakan hal yang mudah, karena departemen keuangan adalah departemen paling penting di perusahaan, sehingga ada orang dalam di departemen ini

Sehingga jabatan dari Fandi adalah kepala departemen interm keuangan.

Jabatan ini bisa dikatakan adalah jabatan untuk tidak bekerja dan hanya mendapatkan uang saja.

“Kak Ipar, hal ini bisa dicek, namun bukankah lebih mudah jika langsung bertanya kepada kakak? Fandi agak ragu dan memutuskan untuk menanyakan apa yang sedang dipikirkan oleh kakak iparnya.

Melihat Fandi yang berkata seperti ini, Neva tahu mungkin Fandi merasa kesulitan. Oleh karena itu dia langsung membalas:‘ Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin melihat apakah belakangan ini Gandi ada mengirimkan uang kepada keluarga Aska, beberapa saat terakhir juga sudah memberikan dua proyek kepada keluarga Aska, keluarga Tirta bukanlah melakukan donasi, sama sekali tidak ada tanggung jawab untuk merawat anggota keluarga Aska.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu