Cinta Yang Dalam - Bab 340 Wanita Bikini
Dalam perubahan baru-baru ini di Orton, orang-orang dari berbagai warna kulit pun datang.
Sebagai ibu kota Australia dan negara terbuka, tidak akan menolak kerjasama komersial apapun.
Termasuk konferensi lelang web gelap kali ini.
Web gelap sangat terkenal di dunia, tetapi tidak bisa disangkal bahwa tidak ada yang bisa mengetahui di mana itu.
Termasuk konferensi lelang ini, namanya juga tercatat di bawah nama pelelang terbaik di dunia.
Keluarga Yang secara alami memenuhi syarat untuk diundang, tetapi keluarga Yang tidak tertarik dengan sisi gelap ini.
Winda awalnya tidak ingin pergi, tetapi Evelyn mendengar bahwa ada satu set perhiasan terkenal di dunia dalam pelelangan ini.
Keluarga Evelyn tidak menerima undangan, jadi tentu saja dia tidak dapat berpartisipasi.
Jadi dia hanya bisa pergi mencari Winda, menghadapi sahabatnya yang memohon padanya sampai akan menangis, Winda hanya bisa bisa dengan enggan pergi mencari kakak tertuanya.
Isko tampak ragu-ragu setelah mendengarnya.
Dia telah melihat daftar item lelang kali ini, dan ada beberapa item yang dia tidak ingin Winda ketahui.
Tapi melihat sikapnya yang gigih, dia akhirnya mengangguk.
Perjamuan makan malam lelang diadakan di Hotel Orton, setelah orang kaya dan berkuasa makan dan minum, sebuah kapal pesiar mewah dipanggil untuk membawa semua orang ke laut terbuka untuk berpartisipasi dalam pelelangan.
Setiap keluarga hanya bisa membawa enam orang, jadi Isko membawa Winda dan Evelyn, lalu Elvan dan dua pengawal.
Setelah kapal pesiar berhenti di laut lepas, Isko didorong ke geladak oleh Elvan.
Melihat lokasi lelang telah dipersiapkan, dia yang tidak bergerak seperti gunung, sedikit terkejut.
Demi keamanan pelelangan, Web gelap ini bahkan mengirim sebuah kapal induk.
Kekuatan dalam hal ini bukan hanya kekayaan dan kekuasaan, ada begitu banyak kapal induk di dunia, dan kapal induk dengan semua logo dan tandanya dihapus dapat dengan mudah ditemukan.
Adapun negara-negara yang ditemukan, takutnya itu juga yang mendukung web gelap.
Setelah menyerahkan undangan, semua senjata disita, dan sekelompok orang memasuki ruang pribadi.
Identitas keluarga Yang ada di kamar di lantai dua, ada sembilan kamar pribadi yang sama di lantai dua.
Ini mewakili keluarga yang sekuat keluarga Yang.
Di lantai pertama milik pemangsa bisnis, militer dan lingkaran politik di dunia sekuler.
Lelang segera dimulai, dan item lelang pertama yang muncul adalah lukisan langka dan terkenal yang dikoleksi oleh Museum London.
Lukisan terkenal ini hilang 15 tahun lalu.
Untuk itu, polisi Negara Y meluncurkan hadiah global bagi yang menemukannya, tetapi setelah menyelidikinya selama lebih dari sepuluh tahun, tidak ada yang dapat menemukannya.
Dan benda ini muncul di pelelangan hari ini, itu pasti tidak mungkin benda palsu.
Hanya dapat dikatakan bahwa rantai pelelangan web gelap benar-benar ada di seluruh dunia.
Isko sangat tertarik dengan lukisan terkenal ini, dan akhirnya menggunakan harga empat ratus miliar untuk mendapatkannya.
Winda sedikit heran, mengapa kakak tertua ingin membeli lukisan terkenal yang jelas-jelas menimbulkan perselisihan politik.
Isko menyadari tatapan bingung adik kecilnya, jadi dia tersenyum dan menjelaskan: "Kakekmu suka mengoleksi. "
Winda sekilas menjawab, dia sebenarnya tidak memiliki banyak kesan terhadap kakek.
Hanya saja pada saat Tahun Baru, semua keluarga akan berkumpul dan makan bersama.
Usia kakek sudah tua, kakinya tidak terlalu sehat, jadi dia juga jarang muncul.
Tetapi setiap kali dia muncul, dia akan melihat Winda untuk waktu yang lama.
Di dalam tatapan itu, sepertinya ada perasaan yang disebut rindu.
Kemudian selama benda lelang berkaitan dengan peninggalan budaya, Isko akan membelinya.
Tetapi ketika pelelangan berlangsung sampai lebih dari setengah, dia tiba-tiba meminta Elvan untuk mendorongnya dan bersiap untuk pergi.
Evelyn gelisah, perhiasan yang ingin dia beli masih belum muncul.
Dia menarik pakaian Winda, mengisyaratkannya untuk segera membantu.
Winda ragu-ragu dan berkata: "Kakak, bagaimana jika kita tunggu sebentar lagi, mungkin akan ada item yang lebih bagus lagi!"
“Apakah kamu tahu mengapa lelang ini terkenal?” Isko tiba-tiba menanyakan kalimat ini.
Winda terdiam sesaat, di pelelangan, bukankah karena terdapat banyak hal langka yang membuat mereka terkenal?
Tapi karena kakak tertua berkata demikian, jawabannya pasti tidak sesederhana itu.
“Tidak tahu.” Winda jawab dengan jujur dan menunggu untuk diajar.
"Setelah melelang benda mati, mereka akan melelangkan benda hidup."
Kata-kata Isko membuat Winda berdengung di dalam kepalanya.
Dia segera menyadari apa yang dimaksud kakaknya, selanjutnya, item yang akan muncul adalah benda hidup?
"Lalu, lalu …… bagaimana dengan set perhiasan yang diinginkan Evelyn?"
Bagaimanapun, dia datang juga karena untuk memenuhi keinginan sahabatnya, Winda pasti tidak ingin kembali dengan tangan kosong.
Isko menghela napas dan berkata, "Set perhiasan itu ditempatkan di bagian akhir, menurut kondisi keuangan keluarga Evelyn, mungkin akan sulit untuk mendapatkannya."
Winda melirik sekilas Evelyn, setelah Evelyn mengangguk dengan tegas, dia berkata: "Kakak, mari kita tunggu sampai akhir saja, bagaimanapun, kita semua telah datang."
“Kalau begitu kamu jangan menyesal.” Setelah Isko mengatakan satu kalimat itu, dia lanjut menonton.
Winda dengan cepat mengerti apa artinya jangan menyesal.
Karena selanjutnya, item pelelangan itu adalah orang yang hidup.
Seorang wanita yang sangat cantik.
Mengenakan bikini dengan belenggu di tangan dan kakinya, dia dibawa ke atas oleh dua pria berbaju hitam.
Mata Elvan tiba-tiba berbinar, dia mengenal wanita ini.
Selain itu, tatapannya menyapu Winda tanpa sadar, Winda juga mengenal wanita ini sebelumnya.
Winda melihat penampilan menyedihkan wanita ini, hatinya tidak bisa menahan untuk tidak mengertakkan gigi dengan kebencian.
Bukankah mereka semua berteriak untuk hak asasi manusia? Bagaimana mereka bisa memperlakukan seorang wanita seperti ini?
Sebagai wanita, dia bersimpati, tetapi tidak tentu semua pria di sini juga begitu.
Wajah-wajah mulai menyengit, tatapan mereka seakan telah menelanjangi wanita bikini di panggung lelang.
Wanita ini adalah sebuah item terbaik!
Kata-kata pembawa acara berbunyi: "Agaknya semua orang telah melihat keindahan wanita ini! Di sini aku ingin memberikan pengantar umum. Dia lahir dari keluarga terpelajar, dia mahir dalam segala hal seperti piano, catur, kaligrafi, dan melukis, pernah memulai bisnis berantai sepadan triliunan, tidak hanya begitu, dia dapat berkinerja bagus di ruangan, dapat bekerja di dapur, dan sangat hebat dalam hal ranjang …… "
Kata-kata terakhir menjadi semakin tak tertahankan, Winda tidak bisa lagi mendengarnya.
“Ini benar-benar keterlaluan!” Dia tidak bisa menahan diri dan berkata.
Isko sedikit mengerutkan bibirnya, item yang dia tidak ingin dilihat Winda adalah wanita ini.
Untungnya, dalam ingatan Winda sudah tidak ada lagi dia.
"Di dunia ini, yang lemah makan yang kuat, dan yang terkuat bertahan. Saat kamu dikedalikan oleh orang lain dan kamu tidak bisa melawan, maka hanya ada akhiran ini."
Begitu suara Isko baru saja turun, pembawa acara sudah memulai pelelangan, dan harga awalnya sangat mengejutkan yaitu, seratus miliar.
Setelah itu, orang-orang mulai mengangkat papan, dan harganya dengan cepat naik menjadi seratus enam puluh miliar.
Namun setelah mencapai seratus enam puluh miliar, para pelelang menjadi lemah.
Lagipula, bagi banyak orang, seratus enam puluh miliar dapat digunakan untuk menyewa banyak wanita.
Tidak peduli seberapa cantik seorang wanita, orang juga akan menjadi bosan jika terus menidurinya.
Winda memandangi wajah-wajah jelek dan serakah di antara hadirin itu.
Di depan umum, mereka semua adalah pengusaha kaya dan berkuasa, dan sangat dijunjung tinggi dimana-mana.
Tetapi di sini, semua topeng mereka telah terkoyak.
Seperti serigala lapar dan menunggu kesempatan untuk makan.
Dan wanita di atas panggung di perintah untuk berpose dengan berbagai postur genit, yang membangkitkan hasrat para pria di bawahnya.
Winda sangat marah sampai seluruh tubuhnya gemetar, dia adalah seorang wanita, dan dia dapat memahami perasaan bahwa wanita di atas panggung ini, lebih menyedihkan daripada kematian.
Dia mungkin pernah sedih, tidak berdaya, takut, dan putus asa.
Hidup di dunia ini tanpa harga diri.
"Kakak, bisakah kamu melelangnya?"
Winda akhirnya tidak bisa menahan lagi, dan meminta bantuan Isko.
Isko mengerutkan kening, dia tidak ingin Winda berhubungan dengan wanita itu.
Tetapi dia juga tidak bisa menolak permintaan adik kecilnya.
Dia baru saja hendak mengangguk, tiba-tiba terdengar teriakan kejutan dari pembawa acara.
"Kamar nomor 7 menawar empat ratus miliar, empat ratus miliar sekali … empat ratus miliar dua kali …… "
Bang, dengan suara palu yang jatuh, pembawa acara mengucapkan selamat: "Wanita ini, sekarang menjadi milik pemilik kamar nomor 7!"
Winda tidak menyangka bahwa sesaat dia ragu-ragu, wanita malang itu telah di lelang pergi.
Seratus enam puluh miliar, dia awalnya sudah merasa keberatan.
Tetapi ketika menjadi empat ratus miliar, dia mulai ragu-ragu.
Bagaimanapun, dia tahu bahwa sejumlah uang ini bisa berubah menjadi empat triliun atau bahkan lebih tinggi jika berada di tangan keluarga Yang.
Tetai jika digunakan untuk membeli wanita itu, sepertinya tidak memiliki kegunaan apapun kecuali bersimpati.
Melihat penampilan Winda yang kecewa, Isko berkata, "Pergi dan periksa, siapa pemilik kamar nomor 7."
Seorang pengawal pergi sebagai tanggapan, Elvan berdiri di samping Isko dan berbisik: "Tuan, wanita ini telah dibeli."
“Iya.” Isko menjawab dengan ringan, tentu saja dia mengerti maksud Elvan.
Elvan tahu bawha identitas wanita ini tidak cocok untuk muncul di keluarga Yang.
Jadi dengan memberi petunjuk bahwa dia membiarkan orang lain berpikir pemilik kamar nomor 7 ini tidak mudah untuk dihadapi, dan urusan wanita berhenti di situ.
Dan item pelelangan selanjutnya menjadi semakin berlebihan.
Winda sudah mati rasa, jadi dia pergi mencari tempat duduk di sudut dan tidak melihatnya.
Dia memang baik, tapi dia tidak bisa menanggung kebaikan yang membutuhkan uang.
Pada saat ini, pengawal yang baru saja keluar masuk dan mengucapkan beberapa patah kata di telinga Isko.
Ekspresi Isko berubah, dia melirik Winda yang sedang bermain dengan ponselnya, dan berkata: "Winda, jika kamu merasa tidak nyaman, pergi jalan-jalan di luar, jangan menahan di sini."
Winda kemudian merasa lega, masih ada setengah jam sebelum perhiasan itu keluar, dia menarik Evelyn dan bergegas keluar.
Dia memang tidak bisa menahan lagi sejak awal, dan jika bukan karena mempertimbangkan set perhiasan Evelyn, dia pasti sudah pergi dari tadi.
Isko menyapu tatapannya, dan seorang pengawal mengikuti Winda.
“Yakin itu Gandi?” Isko bertanya, dengan tiga orang tersisa di ruangan itu.
Pengawal itu mengangguk dan berkata, "Iya, aku melihat orang yang keluar dari dalam, dan asisten Gandi, Rey juga ada di sana."
“Tuan, apakah wanita itu Gwen?” Elvan tiba-tiba menyela.
Isko mengangguk.
"Aneh, karena itu Gwen, itu pasti seharusnya tindakan Keluarga Garfid untuk melelangnya. Untuk apa Gandi campur tangan?"
Identitas Gwen sangat spesial, dan juga berkaitan erat dengan identitas Winda sebelumnya, yang membuat orang meragukan tujuan Gandi.
Isko dengan ringan menyentuh sandaran tangan sofa dengan jari-jarinya, dan berkata dengan ringan: "Identitas Keluarga Garfid seharusnya berada di lantai dua, tetapi tidak ada tawaran dari kamar lantai dua, malah lantai pertama yang terus merebut, sekarang Gandi tiba-tiba membelinya, takutnya ada sesuatu yang tersembunyi di dalamnya."
Novel Terkait
Get Back To You
LexyPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Everything i know about love
Shinta CharityCinta Yang Tak Biasa
WennieWonderful Son-in-Law
EdrickTen Years
VivianCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip