Cinta Yang Dalam - Bab 160 Tahu Diri

Dunhil menatap Neva dengan sedih, tentu saja dia mengerti Neva ingin mendorong dirinya.

Tapi ada kemarahan dan kebencian di dalam hatinya, kenapa wanita ini begitu bodoh, sudah seperti ini, masih ingin menjaga jarak dengan dirinya, dan membuat Gandi berubah pikiran?

Dia memeluk Neva dengan erat, mengangkat kepalanya menatap Gandi dengan marah, dan berkata dengan serius: “Gandi, apakah kamu masih seorang pria? Dia istri sah-mu, dan kamu ingin membunuh istrimu sendiri?”

Ekspresi Gandi berubah menjadi marah: “Lepaskan!”

Neva ingin berbicara, tapi suaranya mendengking di tenggorokannya, jadi tidak bisa mengatakan sepatah kata pun.

Dunhil tersenyum dingin dan berkata: “Lepaskan? Lepaskan tangan lalu melihatmu membunuh Neva?”

Gandi melangkah maju, seolah hendak bertindak, dan memperingatkan sekali lagi: “Kesabaranku ada batasnya, kalian sepasang selingkuhan, kalau tidak ingin keluarga Yang keluar dari kota z, lebih segera enyah!”

Dunhil memapah Neva bersiap-siap keluar dan berkata: “Kala itu aku melakukan satu kesalahan, demi uang aku mencampakkan Neva. Kali itu aku tidak memiliki hak untuk memilih, jadi hanya bisa terpaksa memilih. Tapi sekarang aku memiliki hak untuk memilih, hari ini aku beritahu kamu Gandi, aku bisa melepaskan semuanya demi melindungi Neva!”

Kata-kata tegas dan tanpa ragu ini, entah kenapa membuat hati Gandi tergerak.

Tapi kemarahan mengerikan membuat akal sehat di kepalanya menghilang.

“Ok, bagus! Kalian sepasang selingkuhan benar-benar berani bermesraan, sekarang sepertinya aku yang menjadi orang ketiga.”

Gandi melangkah maju, meraih Neva dengan kuat, ingin menariknya keluar dari pelukan Dunhil.

Sekarang tubuh Neva tidak bertenaga, tentu saja akan mengikuti siapa yang menariknya.

Ketika hendak menariknya keluar dari pelukan Dunhil, Dunhil memegangnya dengan erat, tidak ingin melepaskannya.

Neva cemas, dan akhirnya batuk keras beberapa kali, baru merasa nyaman kembali.

Melihat di depan ada seorang pria yang ingin melindungi dirinya, dan seorang pria polos yang memiliki hak.

Neva tersenyum masam, dan berkata dengan gemetar: “Dunhil, pulanglah. Ini masalah rumah tangga kami, tidak ada hubungannya denganmu.”

Setelah itu, Neva meronta keluar dari pelukan Dunhil. Lalu sekuat tenaga ditarik oleh Gandi ke sisinya.

Dunhil menatap Neva dengan tidak percaya dan berkata: “Neva, apa katamu? Apakah kepalamu sudah rusak? Tadi pria ini, ingin membunuhmu!”

Gandi tadi memang ingin membunuhku, dan sebagai korban, hati Neva tahu betul.

Lalu kenapa? Kehidupan telah membuatnya tidak memiliki pilihan.

Dia ayah Nana, pria yang merenggut keperawanannya, dia benar-benar mencintainya, seperti perasaannya kepada Julia, cinta mati dan tidak ingin berpisah.

“Dunhil! Cepat pergi! Untuk apa kamu begitu tidak tahu diri terus berada di sini? Aku tidak ada perasaan padamu, hanya ada perasaan jijik dan benci, kenapa kamu sekali demi sekali terus mencari masalah? Gandi suamiku, jangankan membunuhku, sekali pun ingin memecah belah diriku, aku juga bersedia!”

Dunhil terkejut mundur beberapa langkah, hatinya hancur berkeping-keping karena Neva, lalu memegang pintu dengan erat.

Kalau tidak ada pintu ini, mungkin dia sudah terjatuh ke lantai.

“Neva, kamu……”

Dia yang belum selesai berbicara, sudah dicela oleh Neva: “Keluar, keluar!”

Hingga akhirnya, hati Dunhil benar-benar hancur. Dia berharap dapat bersatu kembali dengan Neva, kali ini dia benar-benar hancur.

Dia menunjuk Neva dengan tangan gemetar, mencoba mengatakan sesuatu, tapi melihat Neva yang sudah menangis tersedu-seduh, dia tidak bisa mengatakannya.

Dia hanya bisa menunjuk Gandi, nada bicaranya penuh dengan peringatan: “Gandi, ke depannya kalau kamu berani bertindak kasar kepada Neva. Aku akan berurusan denganmu, aku akan membuatmu membayarnya!”

Tidak menunggu Gandi merespon, Dunhil membuka pintu dan pergi.

Melihat bayangan Dunhil pergi, Neva akhirnya tidak tahan lagi. Dia bersandar ke dinding, meluncur ke bawah dinding seperti lumpur.

Melihat Neva terduduk di lantai, hati Gandi sekali lagi tersentuh, tapi dia membuang jauh-jauh perasaan ini, kata-katanya penuh dengan sindiran: “Selingkuhanmu ini, benar-benar sangat menyayangimu!”

Neva menarik nafas dalam-dalam, menyeka air mata yang menetes di wajahnya, tersenyum dingin dan berkata: “Terima kasih tuan Gandi atas perhatianmu, aku tidak memiliki hubungan apa pun dengannya, itu hanya angan-angannya saja.”

Gandi memandang Neva sejenak, lalu ada dorongan untuk membantu Neva bangun.

Dia tahu hatinya telah melembut, jadi tidak boleh terus berada di sini.

Lalu dia mengendus dingin dan berkata: “Baiklah, aku tidak ingin skandal tidak baik tentang dirimu dengan keluarga Tirta muncul lagi, jadi tahu diri sedikit.”

Setelah itu, Gandi membuka pintu dan bersiap-siap pergi.

Neva tersenyum sinis memandang Gandi, pria ini masih ada muka mengatakan nama baik keluarga Tirta. Jelas-jelas dia yang memiliki skandal dengan Julia dan mempermalukan keluarga Tirta.

Tapi sekarang, dia malah menyalahkan dirinya!

“Perkataan yang sama, aku juga memberikan perkataan ini untuk tuan Gandi, tahu diri sedikit!”

Neva menjawabnya, karena tidak bisa membuatnya berubah pikiran, untuk apa dirinya masih berpura-pura patuh.

Gandi menghentikan langkah, menundukkan kepala memandang Neva, tatapannya yang tajam membuat Neva merinding, Gandi berkata dengan dingin: “Kamu sedang mengancamku?”

Neva mengangkat kepalanya, menatap Gandi yang melihatnya dengan ganas dan berkata: “Tuan Gandi dari mana kelihatan aku sedang mengancammu?”

Semakin Neva bersikap melawan, semakin membuat rasa bersalah Gandi yang baru saja bertindak kasar kepadanya menghilang.

Dia mengulurkan tangan, meraih kerah Neva, menyeretnya dari tanah ke dinding lagi, berkata: “Siapa yang memberimu keberanian untuk melawanku?”

Tanpa sadar Neva ingin mengatakan mak kamu, tapi hatinya tidak bisa menahan senyum pahit, dirinya benar-benar pengecut, sudah seperti ini masih ingin menenangkan dirinya.

“Aku tidak memiliki keberanian itu, aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Aku Neva hari ini bersumpah, semejak menikah dengan tuan Gandi, aku tahu posisiku, setia dan berhati-hati, sama sekali tidak pernah melakukan hal yang bersalah kepada tuan Gandi. Kalau hari ini berbohong, seluruh keluargaku akan meninggal tersambar petir, lalu masuk ke neraka tingkat 18. Tuan Gandi, aku berani mengatakannya, apakah kamu berani?”

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu