Cinta Yang Dalam - Bab 196 Setumpuk Sampah
Ketua grup yang masih muda itu wajahnya terlihat sedikit tidak menerimanya, namun dia tidak mengatakan apa pun.
Dalam dasar hatinya, dia merasa bahwa yang dilakukan oleh Gandi itu benar.
Preman yang dia bereskan ini, yang sering menimbulkan masalah di Wilayah Xia. Sebelumnya karena ada kekuatan yang misterius, ketua pun karena merasa tertekan, maka melepaskan mereka semua.
Kali ini, dengan sangat jelas mereka telah menyinggung Hardi Amstrong.
Kekuatan misterius itu sepertinya telah muncul, akan tetapi setelah ketua ragu sejenak, dia masih bersihkeras untuk menanganinya.
Ini merupakan pengorbanan demi masyarakat!
Neva bermimpi buruk, di dalam mimpi seperti ada benda yang sangat menakutkan, tak henti-hentinya mengejar dirinya.
Dia berlari tanpa henti, bersembunyi dimana pun, akan tetapi kekuatan yang menakutkan itu, seolah-olah kapan pun dapat menemukan dirinya.
Dia terkejut hingga jiwanya seperti tidak ada lagi, pada akhirnya kekuatan yang menakutkan itu sekali lagi membuat dia terperangkap di dalam sudut ruangan, dengan menyeringai dia berjalan perlahan ke arahnya.
Neva pun berteriak aaa, dia pun terbangun dan terduduk dengan keras.
Dia dengan ketakutan memandangi sekelilingnya, dalam kurun waktu yang cukup lama, dia baru menyadari dirinya sepertinya berada di dalam kamar rumah sakit.
Pada saat itu pintu kamarnya pun diketuk dua kali, Neva membuka mulutnya, ingin berbicara namun dia malah merasakan sakit yang luas biasa pada lidahnya.
Pintu pun telah didorong buka dengan pelan, seorang perawat yang masih muda pun berjalan masuk ke dalam, wajahnya tersenyum tipis, kemudian dia melakukan gerakan yang meminta Neva untuk tidak berbicara lagi dan berkata : "Nyonya muda, kamu telah bangun. Kamu jangan berbicara, saat ini dilidah mu sedang ada luka, tiga hari kemudian baru boleh berbicara. jika ada yang diperlukan, maka kamu dapat menekan bel panggilan yang ada di samping, ini adalah kertas dan pulpen, kamu dapat menuliskannya di atasnya."
Setelah perawat itu selesai berbicara, dia pun meletakkan kertas dan pulpen disamping ranjang Neva, kemudian pamit untuk keluar.
Neva duduk diatas ranjang pasien, luar biasa membosankan.
Pada saat siang hari, Mbok Ding datang, di tangannya masih membawa sup ayam.
Setelah melihat Mbok Ding, Neva segera merasa bersemangat, dengan mengatakan a a dia ingin mendekat kesana.
Mbok Ding pun segera berkata yang sama : "Nyonya muda, hati-hati lukamu, kamu jangan berbicara."
Yang dibawa oleh Mbok Ding adalah sup ayam, dia menuangkannya untuk Neva, setelah didinginkan sejenak dengan sedikit demi sedikit dia memasukkannya ke dalam mulut Neva.
Mbok Ding sambil melayani Neva, sambil berkata : "Permasalahan mengenai kamu terluka, Tuan Tirta hanya memberitahukan kepada saya, agar aku datang untuk menjaga kamu. Kalian para pemuda, mengapa tidak memahami untuk lebih menjaga keselamatan, jika permasalahan ini menjadi semakin memburuk, apakah kamu ingin bunuh diri dengan menggigit putus lidahmu?"
Perkataan Mbok Ding, membuat Neva merasa bersalah, karena dirinya lagi-lagi menyebabkan masalah.
Dia menuliskan di atas kertas : "Mbok Ding, bagaimana dengan Tuan Tirta?"
Ia pun menyerahkannya ke hadapan Mbok Ding, setelah melihat itu Mbok Ding pun berkata : "Setelah subuh tadi aku datang, Tuan Gandi barulah pergi dari ini. Melihat kamu yang tidur dengan begitu nyenyak, aku juga tidak membangunkan anda."
Neva pun menuliskan sebuah : "Hmm." Kemudian tidak berkata apa-apa lagi.
Setelah makan siang Mbok Ding menemani Neva sejenak, kemudian dia pergi. Dia sendirian duduk di atas ranjang hingga sore hari, pada saat itu dia hanya melihat-lihat social medianya.
Pada saat malam hari, awalnya dia mengira bahwa Gandi akan datang.
Akan tetapi dia terus menunggu hingga dia tertidur, Gandi pun tidak datang.
Neva tidur dengan merasa agak kecewa, dia mengira bahwa Gandi tidak datang karena dia pergi ke tempat Julia.
Akan tetapi pada kenyataannya Keluarga Garfid telah mulai bertindak, bersiap-siap untuk membuat Gandi merasa malu. Keamanan tepat yang sebelumnya telah ditetapkan dengan baik, saat ini telah diputuskan oleh pejabat keamanan publik tingkat tinggi sebagai keamanan yang berlebihan yang menyebabkan kecelakaan.
Oleh karena itu hal yang perlu ditangani oleh Gandi sangatlah banyak, maka dia tidak dapat datang untuk menjaga Neva.
Hari-hari yang seperti ini pun berlangsung hingga selama satu minggu, Neva telah dapat berbicara seperti sedia kala, kemudian dia pun meminta untuk keluar dari rumah sakit.
Saat dia pulang kembali ke villa, baru saja dia turun dari mobil, seekor anjing serigala yang gemuk, telah menyerang ke arahnya, dia menggongong dengan penuh semangat kepada Neva.
Anjing serigala ini sudah dianggap Neva sebagai anggota keluarganya, Neva pun berjongkok, kemudian menggendong anjing serigala itu dan mengguncang-guncangnya.
Nyali dari anjing serigala ini sangatlah kecil, pada saat dia telah mendarat di atas tanah, beberapa saat kemudian barulah dia berani untuk bergerak.
Dia pun tersenyum tipis, dia juga tidak berani untuk melakukan gerakan yang terlalu besar, mencegah menarik lukanya yang baru saja pulih.
Terlalu banyak waktu yang dia lalui dengan kesepian, dia pun luar biasa merindukan anjing serigalanya yang memberikan kegembiraan kepadanya.
Klan Naga Harimau, lima mayat yang membentuk satu huruf tergeletak di dalam lemari es.
Andrew menatap sekilas, kemudian berkata kepada pimpinan Klan Naga Harimau Gordon : "Setumpuk sampah ini, untuk apa dibawa kemari? Buang keluar!"
Gordon Dengan raut wajah yang ketakutan, berkata : "Tuan, beberapa saudara ini adalah...."
Perkataannya belum selesai terucapkan, pun telah disela oleh tatapan dingin dari Andrew.
"Perkataan aku sudah tidak dapat dilaksanakan dengan baik lagi?"
Tatapan mata Andrew bagaikan sebilah pisau, jika Gordon mengatakan satu kata tidak, maka detik berikutnya dia pun dapat terpotong hingga menjadi berkeping-keping.
Tubuh Gordon pun mengecil, dengan terburu-buru dia berkata : "Bukan, aku mendengarkan perintah tuan."
Sambil berbicara, dia pun memanggil beberapa penjaga yang ada diluar, untuk membawa pergi semua mayat ini.
Gordon tahu bahwa semua ini adalah perbuatan Gandi, jika mengatakan bahwa Tuan muda ketiga Tirta membuat kegaduhan di Kota Z, dia masih dapat mengakui hal tersebut.
Akan tetapi jika mengatakan bahwa Tuan muda ketiga Tirta bertindak semena-mena, maka hal tersebut tidaklah mungkin.
Karena Tuan Garfid yang ada di hadapannya, sebagai pemimpin generasi muda Keluarga Garfid, aura dan kekuatannya, tidak ada orang yang dapat menandinginya.
Andrew duduk di atas kursi, jarinya mengetuk-ketuk dengan ringan di atas meja kemudian berkata : "Permasalahan kali ini, bagaimana dapat terjadi?"
Gordon sekalinya mendengar Tuan Garfid bertanya akan hal ini, awalnya ingin berkata dengan menambah-nambahkan ceritanya dari yang sebenarnya terjadi.
Akan tetapi tiba-tiba, dia teringat akan orang yang pernah menipu Tuan Garfid, dia karena hal ini barulah dapat menggantikannya menjadi pemimpin klan ini.
Oleh karena itu dia segera mengatakan yang sejujurnya : "seorang wanita milik Meng Ketiga, menyukai...."
Setelah dia selesai mengatakan hal tersebut, ekspresi Andrew seperti sedang berpikir dalam-dalam, pada menit berikutnya dia berkata : "Jika demikian, maka itu adalah kesalahan kita?"
Gordon pun membuka mulutnya, dia juga merasa bahwa dirinya pada hal ini memang memiliki kesalahan. Akan tetapi Tuan muda kedua Tirta itu, juga bukankah tidak perlu belum apa-apa pun telah membunuh orang?
"Bantu aku untuk mengundang Tuan muda ketiga Tirta, aku ingin mengobrol dengan dia."
Setelah selesai mengatakan hal tersebut, Andrew pun bangkit dari tempatnya dan pergi.
Pada saat itu Gordon merasa sedikit besar kepala, ini merupakan permasalahan yang dapat membahayakan dirinya! Dari awal jika dia mengetahui akan jadi seperti ini, sungguh seharusnya dia dapat membereskan permasalahan ini dengan mudah. Mengapa awalnya dia tidak dapat menelan sendiri permasalahan ini, malah harus memperlihatkannya kepada Tuan Garfid?
Hotel Hilton, Fandi duduk diatas kursi, kakinya yang lain pun langsung dinaikan ke atas meja, dengan jelas menunjukkan penampilan auranya yang sangat arogan itu.
Andrew yang baru saja mendorong pintu dan masuk, ujung bibirnya pun sedikit naik setelah melihat pemandangan itu.
Dua orang anak buahnya yang masih mengikut di sisinya, saat melihat Fandi yang begitu arogan, dalam sekejap mereka mengerutkan alisnya dan ingin berbicara.
Andrew tidak melakukan pergerakan yang signifikan, akan tetapi terdengar suara plakk yang nyaring.
Diatas wajah kedua anak buahnya itu terdapat dua cetakan telapak tangan, Andrew dengan suara yang mendalam berkata : "Pergi!"
Arah pandang Fandi pun sedikit mengarah kesana, dia pun tertawa dengan meremehkan dan berkata : "Boss Garfid, kelihatannya bawahanmu ini, sedikit tidak mendengarkan perintahmu!"
Andrew dengan langkah yang besar menuju ke depan, kemudian dia duduk di hadapan Fandi, penampilannya yang tersenyum, seolah-olah terhadap kaki Fandi yang diletakkan diatas meja itu, sama sekali tidak merasakan apa pun.
Dia tersenyum dan berkata : Tuan ketiga, orang jujur mengatakan yang sebenarnya, mengenai permasalahan orang yang berada di bawah Keluarga Garfid telah melakukan kesalahan dengan Tuan Muda kedua Tirta, oleh karena itu aku ingin mengundang kamu, untuk membantu dan menjelaskannya."
Klan di Kota Z, boss yang dihormati oleh semuanya, adalah kakek yang merupakan pemimpin dari Keluarga Garfid.
Oleh karena itu, Andrew juga masih termasuk ke dalam tingkat cucu dari pemimpin.
Akan tetapi setelah dia pulang dari belajar diluar negeri, dia sama sekali tidak terlalu banyak ikut campur dalam urusan seperti ini.
Permasalahan yang ada di dalam klan, semuanya diurus oleh pamannya.
Hingga timbul permasalahan kali ini dengan Keluarga Tirta, kakek pemimpin Keluarga Garfid pun merasa terkejut, dia sendiri memerintahkan Andrew untuk menanganinya.
Hasil setelah Andrew melakukan penyelidikan, ternyata dia menemukan pamannya begitu arogan tidak mengetahui kemampuan dirinya sendiri dan sama sekali tidak datang untuk menyampaikan permintaan maaf, sebaliknya dia malah mengumpulkan koneksi, ingin membuat Gandi merasa malu.
Tanpa diragukan lagi hal ini dapat menyebabkan benturan diantara dua keluarga besar, membuat Keluarga Garfid terjebak kedalam situasi yang sulit.
Beberapa tahun ini karena segala sesuatunya berjalan dengan lancar, beberapa orang di Keluarga Garfid sebenarnya pasti telah menjadi sedikit tidak tahu diri.
Novel Terkait
Mr. Ceo's Woman
Rebecca WangHanya Kamu Hidupku
RenataHarmless Lie
BaigeCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyHidden Son-in-Law
Andy LeeCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip