Cinta Yang Dalam - Bab 86 Orang Baik
Gandi merasa dirinya telah banyak melamun pada hari ini.
Segala tingkah laku gadis yang bernama Marsha ini memang persis sekali dengan tingkah Neva.
Awalnya Gandi bermaksud menggeleng kepala dan menolaknya, bagaimanapun uang ini memang tidak seberapa saja bagi dirinya.
Sementara bagi gadis yang bernama Marsha ini, uang tersebut mungkin saja akan menjadi beban seumur hidupnya.
Gandi telah meminta Rey untuk menyelidiki kebenaran kata-katanya, ibunya Marsha memang sedang mengidap penyakit leukemia dan sedang menanti dana operasi.
Seandainya Marsha tidak berbohong padanya, maka Gandi juga tidak berkenan untuk menjadi orang baik.
Namun tiba-tiba dalam hatinya kepikiran lagi dengan bayangan Neva, setelah itu Gandi langsung mengeluarkan kartu namanya dan meletakkannya ke dalam telapak tangan Marsha.
Setelah Gandi dan Julia pergi meninggalkan tempat, Marsha baru memperhatikan kartu nama tersebut dengan bantuan lampu jalan.
Gandi, direktur di Grup Tirta.
Marsha tentu saja juga mengetahui tentang Grup Tirta yang berkedudukan tinggi di Kota Z.
Namun Marsha juga memiliki sedikit kesan ingatan mengenai direkturGrup Tirta tersebut.
Dengarnya Gandi selalu bereaksi dingin terhadap orang lain, kabarnya istrinya adalah seorang wanita yang licik dan hebat berpura-pura, oleh sebab itu dia tidak pernah membawa istrinya pada saat keluar
Dengarnya dia selalu membawa seorang artis yang telah diperlakukan bagaikan istrinya sendiri, yaitu artis bernama Julia yang bahkan tidak pernah terlibat dalam rumor.
Oleh sebab itu, siapakah wanita yang mengikuti di sisi Gandi pada barusan ? Jawabannya sudah sangat jelas.
Pada sebelumnya Marsha juga sangat meremehkan Neva, dia beranggapan bahwa Neva telah merusak hubungan keharmonisan orang lain, namun pada saat ini, setelah dia melihat wujud nyatanya Julia dan Gandi, dia tiba-tiba merasa apa yang telah diberitakan oleh koran dan internet, tidak sepenuhnya merupakan kenyataan.
Bagaimanapun tuan Tirta tersebut adalah orang yang sangat berbaik hati !
Gandi masuk ke dalam mobilnya, Julia juga mengikutinya.
Gandi sedikit kaget dan terus menatap Julia, lalu berkata :”Julia, aku hari ini sudah lelah, mau istirahat di rumah.”
Pada saat ini Julia mulai menyadari sesuatu, dalam hatinya diam-diam mengambil sebuah keputusan, bagaimanapun hari ini dia harus membawa Gandi pulang bersamanya.
Apabila membiarkan Gandi bertingkah sesuai isi hatinya, bisa jadi hubungan Gandi dan Neva akan mulai pulih kembali.
Sementara dirinya yang hanya sebagai pelakor, pastinya hanya bisa mengalah dari pertarungan tersebut.
Julia sedikit bergeser dan semakin berdekatan dengan tubuh Gandi, dia memeluk lengan Gandi dan sengaja menyentuh lengannya dengan dada sendiri, akhirnya berkata :”Gandi, kamu sudah lama tidak menemaniku !”
Pada kenyataannya, setelah melewati dua kali rumor pada sebelumnya, dan juga kejadian Neva yang menyelamatkan dirinya, saat ini perasaan Gandi terhadap Julia hanya menyisakan rasa tanggung jawab.
Gandi menghela nafas panjang dan berkata pada supir :”Berangkat saja !”
Supir menjawabnya, lalu berkendara ke arah villa mawar.
Pada saat ini, ada beberapa bos dan artis yang masih belum meninggalkan lokasi, setelah melihat Gandi dan Julia yang masuk ke dalam mobil secara bersamaan, wajah mereka terpenuhi dengan jejak mesra dan terus berbisikan.
Sepertinya telah mengetahui apa yang akan terjadi pada selanjutnya.
Awalnya hati Julia sangat bersenang ria, namun setelah tiba di villa mawar, Gandi terus memejamkan matanya untuk istirahat, sepertinya Gandi sama sekali tidak bermaksud untuk turun dari mobilnya.
Julia merasa sedikit kebingungan, lalu berkata :”Gandi, sudah sampai, sudah sampai rumah.”
Pada saat ini Gandi baru membuka matanya, lalu berkata dengan nada datar :”Julia, kamu istirahat saja ! Aku hari ini masih ada urusan, harus pulang dulu.”
Julia membuka mulutnya dan ingin menjerit dengan histeris.
Dikarenakan dia sangat mengerti dengan sifat Gandi, Gandi akan mempedulikan dirinya apabila dirinya bereaksi kasihan.
Namun setelah melihat reaksi Gandi pada saat ini, Julia hanya membuka mulutnya dan tidak berani berkata apapun.
Julia sudah lama berinteraksi dengan Gandi, sehingga dia juga mengetahui apa yang pantas dilakukannya, begitu juga dengan sebaliknya.
Julia turun dari mobil dengan tampang tidak sudi, setelah mobilnya berkendara dengan jauh, Julia yang sedang emosi langsung memungut sebuah batu kecil dan melempar ke arah mobil.
Setelah Gandi tiba di rumahnya, Mbok Ting langsung tercium bau alkohol yang berada di tubuhnya, sehingga buru-buru menyiapkan sup peredaan mabuk untuk dirinya.
Sepertinya Gandi telah kemabukan karena entertain pada hari ini, dia minum sup peredaan mabuk dan istirahat sejenak di atas sofa, setelah kondisinya mulai stabil, dia naik ke lantai atas.
Gandi pertama kalinya merasa khawatir, takutnya tingkah dirinya setelah kemabukan akan melukai Neva dengan tanpa sadar.
Barusan Mbok Ting telah memberitahunya, katanya suasana hati Neva pada hari ini sangat baik, keadaan pemulihan pada lukanya juga sangat stabil, sepertinya sudah sanggup membungkuk pinggang.
Gandi mendorong pintu dan masuk ke dalam kamar, dia melihat Neva yang sedang berbaring di atas kasur, tangannya masih menggenggam sebuah ponsel.
Sepertinya ketiduran pada saat bermain ponsel.
Sebenarnya pada saat baru keluar dari rumah sakit, Neva dengan refleksnya ingin tidur di atas sofa.
Namun tindakan ini hanya sekedar pemikirannya saja, bagaimanapun dirinya adalah orang yang telah menyelamatkan nyawa Gandi, Gandi tidak mungkin membiarkan dirinya tidur di atas sofa.
Oleh sebab itu, Neva mendapatkan kesempatan untuk tidur di atas kasur, Gandi mengkhawatirkan bahwa dirinya akan melukai luka Neva ketika sudah ketiduran, sehingga dia hanya bisa pindah dan tidur di atas sofa.
Saat ini Gandi menghampiri kasur, lalu mengambil ponsel yang berada di tangan Neva.
Pada saat dia ingin meletakkan ponselnya ke atas meja di samping kasur, dia menekan tombol di sisi ponsel dengan tanpa sengaja, dan akhirnya layar ponselnya juga menyala.
Di atas layar tertera foto seorang gadis yang sangat imut, gadis itu mengenakan pakaian bermotif kartun, kesannya sangat segar dan bersemangat.
Gandi melirik sekilas, hatinya juga sedikit tersentuh.
Gandi pernah menyelidiki tentang anak Neva, hasilnya menyatakan bahwa Neva tidak pernah memiliki anak.
Foto saat ini sepertinya hanya foto unduhan dari internet.
Gandi meletakkan ponselnya pada meja di samping kasur, lalu mengambil selimut dirinya dan berbaring di atas sofa.
Gandi yang dapat tertidur dengan cepat pada sebelumnya malahan insomnia pada malam ini, apabila dirinya dan Neva memiliki seorang anak perempuan yang begitu imut, sepertinya juga lumayan menyenangkan.
Gandi akhirnya ketiduran pada pertengahan malam.
Neva terbangun pada pagi harinya, dia mengelus matanya yang masih tidak terlalu sadar, setelah itu dia kepikiran dengan ponselnya sendiri.
Neva langsung berdiri dengan buru-buru, setelah melihat ponsel yang terletak di atas meja, Neva baru menghela nafas lega.
Namun pada detik selanjutnya, dia langsung melihat CEO Tirta yang sedang berbaring di atas kasur.
Eh ? Neva mengangkat kepala dan melihat waktu, sekarang sudah jam delapan tiga puluh, berdasarkan kebiasaan Gandi pada sebelumnya, bukanya dia sudah harus selesai lari pagi dan sarapan, dan juga berangkat kerja pada setengah jam yang lalu ?
Namun sepertinya saat ini Gandi sedang tidur dengan nyenyak, Neva berdiri dan berjalan dengan gerakan ringan, setelah selesai mandi, dia tetap saja tidak mengagetkan Gandi.
Setelah Neva keluar dari ruangan, Gandi langsung membuka matanya.
Tatapan matanya sangat jernih, sama sekali tidak ada jejak baru bangun tidur.
Ternyata tidak lama setelah Neva bangun dari tidurnya, Gandi juga telah bangun.
Pada saat itu Gandi merasa sedikit segan dan malu, bagaimanapun CEO Tirta sama sekali tidak pernah bangun kesiangan, apabila kepikiran bahwa Neva akan menatapnya dengan tatapan aneh, Gandi lebih memilih untuk pura-pura ketiduran.
Setelah Neva keluar dari kamarnya, Gandi baru berdiri dan mandi.
Pada saat Gandi turun ke lantai dasar, kebetulan melihat Neva dan Mbok Ting yang sedang sarapan.
Setelah melihat Gandi yang telah bangun tidur, Neva langsung menyapanya, lalu berkata dengan nada lembut :”Tuan Tirta, sarapanmu sudah siap, ayo makan dulu.”
Sebenarnya Gandi bermaksud untuk langsung berangkat kerja seperti biasanya.
Dia sangat berkenan apabila makan bersama Neva.
Namun setelah melewati kejadian pada kali ini, pandangan di dalam hatinya mengenai berbagai hal juga mengalami perubahan.
Oleh sebab itu, Gandi menghentikan langkahnya dan berjalan ke hadapan meja, lalu juga mulai sarapan.
Sebelum berangkat kerja, Neva memanggil dirinya.
Gandi berbalik badan, tatapannya penuh dengan jejak penasaran, dia merasa bingung dengan Neva yang memanggilnya secara tiba-tiba.
Neva memang pantas untuk menjadi istri teladan, dia menghampiri Gandi, lalu mengulur tangannya untuk merapikan dasi dan juga kerah bajunya, setelah penampilan Gandi menjadi sempurna, Neva baru berkata :”Sudah, tuan Tirta hati-hati di jalan.”
Sebenarnya Gandi sedikit tersentuh dengan ketelitian Neva.
Bagaimanapun apabila dibandingkan dengan Neva, Julia hanya seorang wanita yang tidak perhatian, Julia hanya bisa memerankan wanita lemah dan kasihan, dan juga hanya bisa memperlihatkan kesan butuh kasihan sayang.
Namun beberapa tindakan perhatian Neva pada saat ini berhasil membuat Gandi kepikiran lagi dengan masa kecilnya, masa-masa ketika dirinya hidup bersama kedua orang tuanya.
Sepertinya juga hidup yang penuh dengan kebahagiaan meskipun terkesan datar.
Wajah Gandi memperlihatkan senyuman kesenangan, akhirnya dia juga melontarkan kata perhatian untuk pertama kalinya :”Kamu di rumah juga harus hati-hati, semua gerak-gerik harus lebih perhatian juga, jangan sampai terluka.”
Novel Terkait
Menantu Hebat
Alwi GoIstri kontrakku
RasudinUnperfect Wedding
Agnes YuSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaMata Superman
BrickCinta Tak Biasa
SusantiCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip