Cinta Yang Dalam - Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus

Neva dengan teguh memegang kedua kata ini, satu-satunya integrasi antara dia dan lingkaran pertemanan Chelsi adalah teman sekelasnya.

Tetapi orang-orang itu pasti bukan kenalan.

Siapa yang dia bicarakan?

Di dalam film ini kembali membuka adegan ciuman, Neva melihat sekeliling, dan tiba-tiba mengerti.

"Apakah Tuan Tirta sedang bersama wanita itu?"

Julia bersenandung, dan untuk pertama kalinya dia membiarkan nadanya selembut mungkin: "Aku melihat mereka pergi ke kamar pribadi sebelah."

Begitu suaranya jatuh, suara centil dan manja datang dari kamar pribadi sebelah.

Itu Julia, Neva sangat akrab dengan suara ini.

Dia tertegun sekian lama . . . . .

Akhirnya Neva tersenyum pahit, dia menemani wanita kesayangannya nonton film, sepertinya memang layak, bukan?

Apakah harus, dia seorang Nyonya palsu, pergi melihat sekilas?

Neva memilih untuk menghindari kenyataan, setelah filmnya selesai, dia langsung bangkit dan pergi.

Chelsi tahu bahwa Neva sedang dalam suasana hati yang buruk, jadi dia memilih beberapa topik yang ringan dan santai saat dia berbicara.

Neva menanggapinya dengan acuh tak acuh, dan senyum di wajahnya juga menghilang.

Mereka bertiga baru saja keluar dari bioskop, langsung bertemu dengan dengan sosok yang tinggi dan lurus.

Gandi datang dengan sekantong makanan di tangannya, yang diinginkan Julia.

Di kerumunan, dia langsung melihat Neva dalam sekilas.

Neva sedang tenggelam dalam pikirannya, ketika dia hendak menabraknya, dia ditarik oleh Chelsi.

Ketika Neva menoleh, dia melihat wajah Chelsi penuh dengan amarah dan bekata dengan sarkasme: "Yo, Presdir Tirta, masih membeli makanan secara pribadi? Betapa kasih sayangnya kepada gadis kecil kamu itu!"

Gandi mengabaikan Chelsi, dia melihat wajah pucat Neva dan berkata, "Siapa yang membiarkanmu keluar?"

Tubuh Neva secara tidak sadar menyusut, karena dia teringat, Gandi tidak membiarkan dirinya keluar.

Tetapi detik berikutnya, dia menegakkan tubuhnya.

Mengapa tidak membiarkan dirinya keluar, atau apakah takut dia akan bertemu dengannya dan Julia bersenang-senang diluar?

Dia mendongak menatap wajah tampan yang membuatnya terharu tadi malam dan berkata dengan tenang: "Diriku sendiri."

Gandi melangkah maju, memandang Neva dari posisi merendahkan, tangan kosongnya menjangkau dahi Neva.

Neva ingin menghindar, tetapi dipegang oleh tangannya yang lain.

Memeriksa suhu dahi Neva, dan kemudian memeriksa suhunya sendiri, setelah itu Gandi baru melepaskannya.

Neva dibungkus seperti seekor penguin besar, wajahnya kecil, fitur wajahnya lembut, dan memberikan orang perasaan sederhana dan imut yang tak bisa dijelaskan.

"Tubuhmu masih begitu lemah, kamu masih keluar jalan-jalan?"

Neva ingin memberi tahu Gandi bahwa dia pucat bukan karena dia lemah, tetapi karena dia sedih.

Banyak orang yang melewati mereka sudah mengenali identitas Gandi.

"Apakah itu Gandi?"

"Maksudmu Predsir dari Grup Tirta? Sepertinya iya!"

"Siapa wanita yang di seberangnya? Bahagia sekali bisa dipeluk olehnya."

"Itu sepertinya istrinya, tetapi bukannya hubungan mereka tidak akur? Tetapi mengapa sekarang begitu mersra?"

. . . . . .

Satu demi satu, membuat Neva merasa sedikit tidak nyaman.

Dia berjuang dan keluar dari pelukan Gandi dan berbisik lembut, "Tuan Tirta, Nona Julia masih menunggumu didalam, cepat masuk!"

Gandi tidak bergerak, dan berkata, "Pulang!"

Neva tidak mengangguk atau menggelengkan kepalanya, Chelsi tidak bisa menahan melihat Neva ditindas seperti ini, mengapa Gandi boleh bermain dengan wanita lain dan melakukan hubungan seksual di luar, sedangkan Neva hanya ingin keluar berjalan-jalan pun tidak bisa?

Dia berkata, "Presdir Tirta, apakah kamu boleh berbuat salah sendiri, tetapi orang biasa bahkan dilarang melakukan kegiatan yang sah? Neva telah bertahan di rumah sepanjang hari, dan dia akan menjadi gila, kamu tidak peduli pada dia, dan keluar bersenang-senang sendiri, dan sekarang kamu bahkan tidak membiarkan kami peduli padanya? "

Suara Chelsi sangat keras di telinga Gandi, dia tidak bisa membantu tetapi mengguncang tinjunya dan mempertimbangkan apakah dia harus memberi perintah kepada Rey untuk langsung menghajar wanita yang penuh kebencian ini.

Ini adalah masalah antara suami dan istri mereka, apa hak dia untuk ikut campur?

Pada saat ini, suara yang jelas terdengar dari pintu masuk bioskop: "Gandi, apa yang kamu lakukan di sini?"

Julia melihat Neva, tapi dia pura-pura tidak melihatnya, dia langsung melewatinya, meraih lengan Gandi dan berkata, "Orang sudah lama menunggumu, kamu tidak di dalam, aku tidak punya suasana untuk nonton film!"

Wajah Chelsi tidak bisa membantu tetapi berkedut, dan akhirnya dia bisa menahan dan menolak pikirannya untuk bergegas maju dan memberi Julia dua tamparan.

Pertunjukan kasih sayang ini juga menyesuaikan suasana.

Neva adalah istri sejati Gandi, yang jelas memalukan!

Melihat penampilannya yang angkuh, Chelsi sangat ingin memotretnya dan mempostingnya ke Internet agar para penggemar Julia itu bisa melihat, orang seperti apa sebenarnya Dewi di dalam hati mereka!

Neva memandang Julia dengan tenang, penampilannya ini membuat Julia sedikit kecewa.

Lagi pula, dia melakukan ini, kerena dia ingin menstimulasi Neva dan ingin Neva melihatnya dengan histeria.

"Tuan Tirta, wanitamu sudah datang mencarimu, jadi jangan buang waktu di sini lagi, cepat pergi."

Setelah itu, Neva melewati Gandi dan berjalan ke depan.

Dia baru saja melangkah keluar dua langkah, tiba-tiba sebuah kekuatan yang kuat turun dari lengannya dan langsung menariknya kembali.

"Aku menyuruh kamu pulang!"

Neva mengangkat matanya dan bertemu dengan mata marah Gandi.

Dia berusaha sedikit dan melepaskan dirinya dari genggaman Gandi dan berkata, "Tuan Tirta, begitu banyak orang yang melihat, tolong pertimbangkan reputasi keluarga Tirta, dan juga . . . . ."

Neva memandang Julia, sudut mulutnya menunjukkan senyum mencibir dan berkata: "Nona Julia, wajah adalah sebuah benda yang baik, aku harap kamu bisa menjaganya!"