Cinta Yang Dalam - Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
Suaranya terdengar bersemangat dan senang.
Dan pelukannya terasa sangat kuat sehingga membuat Winda merasa sedikit sakit dan mengerutkan alisnya.
“Hei, lepaskan aku tuan! Kita tidaklah saling mengenal!”
Di balut oleh nafas maskulin yang kuat membuat Winda menjadi sedikit gugup. Setelah ketakutan yang ia alami di awal membuatnya ingin mendorong Gandi menjauh dan menjaga jarak dengannya.
Akan tetapi dengan tenaganya bagaimana mungkin ia bisa mendorong Gandi?
Jadi penolakannya lebih terlihat seperti penolakan yang pura-pura.
Gandi memeluk Neva dengan erat, sejak tadi ia sudah mengetahui bahwa wanita ini sudah pasti adalah Neva.
Akan tetapi karena Arya terus menempel padanya sehingga ia tidak dapat melepaskan diri.
Dengan tidak mudah ia menemukan alasan untuk pergi ke toilet dan tidak disangka saat keluar dari toilet kebetulan bisa bertemu dengannya.
Wanita ini benar-benar bersembunyi dengan sangat hati-hati.
Kalau bukan karena kedatangannya kali ini ke Australia, dia tidak tahu kapan baru bisa bertemu dengannya.
“Neva, aku merindukanmu, Nana juga merindukanmu, semua orang di rumah merindukanmu, pulanglah bersamaku!”
Suara pria tersebut terdengar sedikit gemetar.
Ini sama sekali tidak mirip dengan Gandi yang tampak dingin yang ia temui tadi.
Tubuhnya sedikit gemetar dan nada bicaranya penuh dengan perasaan sehingga membuat Winda tanpa sadar menghentikan sikap penolakannya.
Dia dapat merasakan bahwa saat ini pria tersebut sepertinya sedang sangat sedih!
“Maaf tuan, coba kamu lihatlah dengan jelas, aku bukan nona Neva yang kamu cari. Margaku Yang dan aku bernama Winda Yang, tadi kita sudah bertemu. Orang-orang sering datang ke sini, bisakah kamu melepaskanku?”
Winda berusaha berbicara dengan nada yang lembut agar tidak memberikan tekanan kepada pria tersebut.
Gandi tertegun dan tenaga di tangannya perlahan menjadi berkurang.
Akan tetapi dia masih tetap memeluk Winda, dia takut apabila ia melepaskannya maka wanita tersebut akan langsung menghilang.
Penampilannya sungguh mirip dengan Neva.
Akan tetapi suaranya sedikit berbeda dengan Neva.
Suara Neva sangat jernih dan lembut, sangat tepat saat mengucapkan bahasa mandarin.
Sedangkan nona Yang ini suaranya terdengar serak, akan tetapi suara serak ini tidaklah jelek malah membuat orang tidak tahan memiliki rasa ingin menyayanginya.
Dan bahasa mandarinnya tidak tepat, lebih mirip dengan bahasa mandarin Australia yang dia dengar tadi.
Harum tubuhnya juga tidak sama dengan Neva.
Neva mempunyai rambut yang lurus, sedangkan rambut wanita ini agak keriting.
Setelah dibandingkan, Gandi menjadi sedikit ragu apakah dirinya salah mengenali orang?
Akan tetapi saat dia dengan teliti menatap wajah wanita yang berada dalam pelukannya ini, sorotan matanya serta bibirnya yang harum yang sudah ia cicipi berpuluh ribu kali.
Wajah familiar dibenaknya benar-benar sangat cocok dengannya.
“Neva, apakah kamu sudah tidak ingat denganku? Aku adalah suamimu, Gandi Tirta!” Gandi dengan emosional mengguncangi tubuh Neva, suaranya penuh dengan pengharapan.
Winda menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata “Tuan Tirta, cepat lepaskan aku, aku sungguh bukan orang yang kamu sebutkan itu!”
Saat ini ada dua orang wanita yang berjalan dari sudut belokan dan setelah melihat pria dan wanita tersebut yang tampak aneh, mereka mulai berbisik-bisik.
“Dua orang ini sepertinya terlalu cuek, mereka melakukan hal tidak senonoh di depan toilet juga tidak takut dilihat oleh orang lain!”
“Kamu tidak paham, mereka berdua tidak kelihatan seperti suami istri, jangan-jangan adalah pasangan liar. Ini namanya selingkuh, sehingga membuat orang yang melihatnya merasa antusias, kamu tidaklah paham…”
“Iyalah kamu paham! Tapi apakah kamu merasa mereka berdua terlihat familiar?”
“Kamu juga merasa begitu? Pria itu terlihat seperti Presdir Tirta yang datang hari ini? Sedangkan wanita itu seperti nona besar keluarga Yang..”
Mendengar perkataan mereka berdua, wajah Winda sudah memerah hingga ke leher.
“Sudah cukup tuan, lepaskan aku! Kalau begini terus maka kita berdua akan menjadi terkenal!”
Gandi tidak mempedulikan perlawanan dari wanita tersebut, saat ini dia sedikit mencondongkan badannya dan menggendong paksa Winda berjalan menuju taman bunga di halaman belakang.
Winda terkejut dan berteriak, saat suaranya baru keluar dia langsung menutup mulutnya.
Apakah pria ini sudah gila? Apa yang ingin dilakukannya?
Ada banyak orang, apabila mereka melakukan hal yang heboh bagaimana orang lain menilai mereka?
Gandi berjalan keluar dari koridor, sebelah kirinya terdapat paviliun dan sebelah kanan terdapat sebuah danau buatan manusia.
Di bawah sinar rembulan, air dan langit menjadi memiliki warna yang sama, bulat sabit yang terpantul di atas air terlihat sangat indah.
Dia langsung menggendong Winda ke samping danau dan baru menurunkannya.
“Sudah, sekarang sudah tidak ada orang lagi, sudah saatnya memberikan penjelasan kepadaku.” Gandi berkata dengan dingin.
Setelah selesai berkata ia merasa nada bicaranya tidak terlalu baik, lalu dengan lembut berkata lagi “Aku tidak mungkin salah mengenali orang. Neva, walaupun kamu tidak mempertimbangkan aku, kamu juga harus memikirkan Nana. Nana sedang dalam masa pertumbuhan, dia membutuhkan ibu, membutuhkan kasih sayang seorang ibu, saat tidurpun dia memanggil namamu….”
Tubuh Winda seperti terguncang, Nana, Nana? Nana!
Mengapa nama ini begitu familiar, seperti terukir di dalam kepalanya?
Saat dia berusaha untuk mengingat, tetapi kepalanya tiba-tiba berdengung dan terasa seperti akan pecah.
“Ah, kepalaku sakit! Aku tidak mengenal Nana juga tidak mengenalimu!”
Sambil berkata, Winda melangkah melewati Gandi dan ingin melarikan diri.
Tetapi detik berikutnya tangannya di tarik oleh Gandi dengan kasar.
Dengan satu tarikan Gandi menarik Winda ke dalam pelukannya dan melihat telapak tangannya.
Di tangannya terdapat banyak bekas luka, meskipun sudah banyak memudar namun masih dapat terlihat kalau tangannya pernah mengalami luka berat.
“Apakah kamu tahu tentang luka di tanganmu?” Gandi merasa wanita ini seperti tidak normal, dia kelihatan seperti hilang ingatan?
Winda tahu kalau bekas luka di tangannya sangat jelek, oleh karena itu dia pernah pergi ke rumah sakit untuk memudarkannya.
Mengenai bagaimana dia mendapatkan luka itu, dia sudah lupa. Kata abang pertamanya mungkin saat jatuh dari tangga membuat tangannya koyak, akan tetapi dia tidak mengingatnya sama sekali.
“Apa hubungannya denganmu? Cepat lepaskan aku, apabila kamu terus begini maka aku akan berteriak!”
Anehnya Winda merasa hatinya sangat kacau, dia tidak ingin terus berhubungan dengan pria ini.
Pria ini seperti binatang buas yang menempati posisi yang mengerikan dalam ingatannya, sehingga membuat badannya merasa gemetar.
Semakin dia menghindar, dalam hati Gandi semakin yakin dengan statusnya.
Wanita ini adalah Neva, setiap kali saat berbohong dia akan merasa gugup dan ingin melarikan diri.
Kedua tangan Gandi berpindah ke atas memegang pipi Neva dan langsung menciumnya.
Winda terkejut, pria ini melakukan cium paksa terhadapnya, ini adalah cium paksa!
Dia membuka paksa bibir Winda, kemudian menjelajahi mulutnya, semakin dalam dan semakin tenggelam.
Winda merasa seperti tercekik, dia tidak hanya mencium paksa dirinya dan juga menjarah mulutnya.
Sedangkan sebelah tangan Gandi telah turun ke bagian pinggangnya.
Pria ini sedang melakukan tindakan yang tidak senonoh kepadanya!
Kenapa bisa begini, jelas-jelas dia adalah orang yang berstatus tinggi, mengapa bisa melakukan hal memalukan seperti ini.
Winda dengan kasar menginjak kaki Gandi.
Kaki Gandi terasa sakit namun ia tetap tidak melepaskan Winda, sebaliknya sebuah tangannya telah menjarah masuk dari bawah gaun Winda dan menyentuh kulitnya yang putih mulus dan halus, perasaan yang sudah lama hilang ini membuat adrenalinnya langsung naik. Adik kecilnya yang sudah lama kesepian dan kedinginan sudah menjadi tegang.
Winda merasakan sesuatu yang panas dan tegang menyentuh perutnya.
Dia adalah wanita dewasa yang pasti tahu itu apa.
Kali ini dia benar-benar panik, setelah perjuangannya tidak berhasil, dengan keras ia menggigiti ujung lidah Gandi yang agresif.
Aroma darah menyebar di antara bibir dan giginya.
Gandi merasa sakit dan melepaskan Winda, disaat bersamaan Winda berjalan mundur beberapa langkah.
Bau amis darah dalam mulutnya membuat dia merasa tidak nyaman.
Akan tetapi perbuatan tidak senonoh yang dilakukan oleh pria itu tadi telah melukai harga dirinya.
“Tidak tahu malu, bajingan, pemerkosa!”
Terdapat isak tangis dalam suaranya.
Gandi mengerutkan alisnya, rasa sakit dalam mulutnya mengingatkannya pada penolakan keras dari wanita ini.
Dia tidak tahu bagaimana cara mengembalikan ingatan Neva, jadi hanya bisa dengan cara memaksa, mencoba menggunakan kelembutannya untuk membuatnya tersadar.
Akan tetapi tidak diduga, dia yang telah berganti nama menjadi Winda akan bereaksi begitu keras.
Wanita ini seperti seekor harimau kecil dengan cakar dan giginya yang tajam yang sulit untuk didekati.
Sedangkan Neva seperti seekor kucing kecil yang lembut dan patuh yang dapat bersosialisasi dengan siapa saja.
Mungkinkah hal-hal buruk yang terjadi yang telah mengubah karakter Neva?
“Apakah kamu sudah tidak mengingatku lagi? Kamu sungguh tidak mengingatku lagi? Neva, bekas luka di tanganmu dikarenakan oleh gelang giok kesukaanmu patah dan saat itu kamu mengulurkan tangan untuk menangkapnya sampai tanganmu penuh dengan darah, kamu bahkan tidak ingin melepaskannya!”
Gandi mencoba menggunakan kenangan masa lalu untuk menyadarkannya, walaupun kenangan ini bukanlah kenangan yang bagus.
Akan tetapi mata Winda telah memerah, dengan rasa penuh pencegahan memeluk dirinya dan suara yang bergetar ia berkata “Orang jahat, bajingan, binatang buas, kamu jangan membodohiku, aku sama sekali tidak mengenalimu. Kamu jelas-jelas sedang mencari alasan untuk sembarangan menindasku. Aku beritahu kamu, abang tertuaku adalah Isko, dia adalah orang yang kejam. Apabila hari ini kamu masih berani menyentuh ujung jariku saja, maka kamu jangan berharap untuk keluar dari gedung ini lagi!”
Ancaman Winda tersebut malah membuat Gandi ingin tertawa.
Iya, pria ini tertawa, dia malah tertawa!
“Benarkah? Tidak dapat keluar dari sini?”
Gandi terus berjalan kedepan selangkah demi selangkah sehingga membuat Winda terus berjalan mundur.
Tiba-tiba kakinya terasa licin dan badannya akan jatuh ke dalam danau.
Dan saat ini pria yang berada di depannya langsung menuju ke depan untuk menangkapnya dengan memeluknya dan mereka berputar satu lingkaran.
“Karena tidak dapat keluar maka aku akan tinggal untuk menikahimu!”
Perkataannya baru selesai dan dia langsung meluncurkan ciuman keduanya di bibir Winda.
Winda mengerang, pikirannya terasa kosong, saat ia baru sadar dari ketakutannya saat akan jatuh tadi, dia sudah dicium oleh pria ini hingga seperti akan tercekik.
Dia sangat mendominasi, kekuatan tangannya seperti ingin memasukkan dirinya ke dalam tubuhnya.
Dan apa yang dilakukan tangannya yang satu lagi, sedang memegang apa!
Winda merasa dirinya seperti akan gila, dia merasa nilai dan moral dalam dirinya seperti akan runtuh.
Bukankah dunia ini sangat beradab dan sangat indah?
Sejak kapan bertambah pria yang brutal dan mendominasi seperti ini!
Tepat saat dia sudah tidak berdaya, pria tersebut baru melepaskannya.
“Neva, apakah sekarang kamu sudah mengingatku?”
Winda menghela napas dalam, ia mengangkat lengannya ingin memukul pria itu, akan tetapi pukulannya terasa lembut yang malah lebih kelihatan seperti sedang menggodanya.
Bajunya sudah basah sebagian karena air dan sekarang malah menjadi kusut akibat perbuatan pria itu.
Cuacanya tidak panas namun dahinya berkeringat, rambutnya yang kacau menjadi basah oleh keringatnya.
Saat ini apabila dia kembali ke ruang perjamuan, semua orang pasti akan mengetahui apa yang terjadi.
Dia menghela napas dan melepaskan diri dari pelukan pria itu.
Mendapatkan perlakuan kasar dari pria tersebut membuat matanya sudah mengeluarkan air sejak tadi.
Setelah mundur beberapa langkah, dia menatap pria itu dengan tajam dan dengan suara yang dalam berkata “Kamu mengatakan bahwa aku adalah Neva Aska?”
Hati Gandi merasa senang, jangan-jangan dia telah mengingat kembali.
“Iya, kamu adalah istriku, kita juga memiliki seorang anak gadis yang lucu.”
“Benarkah? Apakah Neva yang kamu maksud memiliki sifat yang lembut?” Nada bicara Winda sedikit aneh dan Gandi tidak peduli.
Bagaimanapun juga wanita ini telah kehilangan ingatannya, apabila ingin dia mengingat kembali semuanya akan membutuhkan waktu yang panjang.
“Lembut seperti air, tenang seperti lukisan adalah yang terindah dalam lubuk hatiku!”
Saat Gandi baru berkata, tiba-tiba terdengar suara hembusan angin.
Sebelum dia sempat bereaksi, ada rasa sakit yang menusuk di selangkangannya, dia tiba-tiba terengah-engah dan langsung berlutut di lantai.
Novel Terkait
My Charming Lady Boss
AndikaSi Menantu Dokter
Hendy ZhangAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaLove Is A War Zone
Qing QingIstri Yang Sombong
JessicaMata Superman
BrickCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip