Cinta Yang Dalam - Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati

Suaranya terdengar bersemangat dan senang.

Dan pelukannya terasa sangat kuat sehingga membuat Winda merasa sedikit sakit dan mengerutkan alisnya.

“Hei, lepaskan aku tuan! Kita tidaklah saling mengenal!”

Di balut oleh nafas maskulin yang kuat membuat Winda menjadi sedikit gugup. Setelah ketakutan yang ia alami di awal membuatnya ingin mendorong Gandi menjauh dan menjaga jarak dengannya.

Akan tetapi dengan tenaganya bagaimana mungkin ia bisa mendorong Gandi?

Jadi penolakannya lebih terlihat seperti penolakan yang pura-pura.

Gandi memeluk Neva dengan erat, sejak tadi ia sudah mengetahui bahwa wanita ini sudah pasti adalah Neva.

Akan tetapi karena Arya terus menempel padanya sehingga ia tidak dapat melepaskan diri.

Dengan tidak mudah ia menemukan alasan untuk pergi ke toilet dan tidak disangka saat keluar dari toilet kebetulan bisa bertemu dengannya.

Wanita ini benar-benar bersembunyi dengan sangat hati-hati.

Kalau bukan karena kedatangannya kali ini ke Australia, dia tidak tahu kapan baru bisa bertemu dengannya.

“Neva, aku merindukanmu, Nana juga merindukanmu, semua orang di rumah merindukanmu, pulanglah bersamaku!”

Suara pria tersebut terdengar sedikit gemetar.

Ini sama sekali tidak mirip dengan Gandi yang tampak dingin yang ia temui tadi.

Tubuhnya sedikit gemetar dan nada bicaranya penuh dengan perasaan sehingga membuat Winda tanpa sadar menghentikan sikap penolakannya.

Dia dapat merasakan bahwa saat ini pria tersebut sepertinya sedang sangat sedih!

“Maaf tuan, coba kamu lihatlah dengan jelas, aku bukan nona Neva yang kamu cari. Margaku Yang dan aku bernama Winda Yang, tadi kita sudah bertemu. Orang-orang sering datang ke sini, bisakah kamu melepaskanku?”

Winda berusaha berbicara dengan nada yang lembut agar tidak memberikan tekanan kepada pria tersebut.

Gandi tertegun dan tenaga di tangannya perlahan menjadi berkurang.

Akan tetapi dia masih tetap memeluk Winda, dia takut apabila ia melepaskannya maka wanita tersebut akan langsung menghilang.

Penampilannya sungguh mirip dengan Neva.

Akan tetapi suaranya sedikit berbeda dengan Neva.

Suara Neva sangat jernih dan lembut, sangat tepat saat mengucapkan bahasa mandarin.

Sedangkan nona Yang ini suaranya terdengar serak, akan tetapi suara serak ini tidaklah jelek malah membuat orang tidak tahan memiliki rasa ingin menyayanginya.

Dan bahasa mandarinnya tidak tepat, lebih mirip dengan bahasa mandarin Australia yang dia dengar tadi.

Harum tubuhnya juga tidak sama dengan Neva.

Neva mempunyai rambut yang lurus, sedangkan rambut wanita ini agak keriting.

Setelah dibandingkan, Gandi menjadi sedikit ragu apakah dirinya salah mengenali orang?

Akan tetapi saat dia dengan teliti menatap wajah wanita yang berada dalam pelukannya ini, sorotan matanya serta bibirnya yang harum yang sudah ia cicipi berpuluh ribu kali.

Wajah familiar dibenaknya benar-benar sangat cocok dengannya.

“Neva, apakah kamu sudah tidak ingat denganku? Aku adalah suamimu, Gandi Tirta!” Gandi dengan emosional mengguncangi tubuh Neva, suaranya penuh dengan pengharapan.

Winda menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata “Tuan Tirta, cepat lepaskan aku, aku sungguh bukan orang yang kamu sebutkan itu!”

Saat ini ada dua orang wanita yang berjalan dari sudut belokan dan setelah melihat pria dan wanita tersebut yang tampak aneh, mereka mulai berbisik-bisik.

“Dua orang ini sepertinya terlalu cuek, mereka melakukan hal tidak senonoh di depan toilet juga tidak takut dilihat oleh orang lain!”

“Kamu tidak paham, mereka berdua tidak kelihatan seperti suami istri, jangan-jangan adalah pasangan liar. Ini namanya selingkuh, sehingga membuat orang yang melihatnya merasa antusias, kamu tidaklah paham…”

“Iyalah kamu paham! Tapi apakah kamu merasa mereka berdua terlihat familiar?”

“Kamu juga merasa begitu? Pria itu terlihat seperti Presdir Tirta yang datang hari ini? Sedangkan wanita itu seperti nona besar keluarga Yang..”

Mendengar perkataan mereka berdua, wajah Winda sudah memerah hingga ke leher.

“Sudah cukup tuan, lepaskan aku! Kalau begini terus maka kita berdua akan menjadi terkenal!”

Gandi tidak mempedulikan perlawanan dari wanita tersebut, saat ini dia sedikit mencondongkan badannya dan menggendong paksa Winda berjalan menuju taman bunga di halaman belakang.

Winda terkejut dan berteriak, saat suaranya baru keluar dia langsung menutup mulutnya.

Apakah pria ini sudah gila? Apa yang ingin dilakukannya?

Ada banyak orang, apabila mereka melakukan hal yang heboh bagaimana orang lain menilai mereka?

Gandi berjalan keluar dari koridor, sebelah kirinya terdapat paviliun dan sebelah kanan terdapat sebuah danau buatan manusia.

Di bawah sinar rembulan, air dan langit menjadi memiliki warna yang sama, bulat sabit yang terpantul di atas air terlihat sangat indah.

Dia langsung menggendong Winda ke samping danau dan baru menurunkannya.

“Sudah, sekarang sudah tidak ada orang lagi, sudah saatnya memberikan penjelasan kepadaku.” Gandi berkata dengan dingin.

Setelah selesai berkata ia merasa nada bicaranya tidak terlalu baik, lalu dengan lembut berkata lagi “Aku tidak mungkin salah mengenali orang. Neva, walaupun kamu tidak mempertimbangkan aku, kamu juga harus memikirkan Nana. Nana sedang dalam masa pertumbuhan, dia membutuhkan ibu, membutuhkan kasih sayang seorang ibu, saat tidurpun dia memanggil namamu….”

Tubuh Winda seperti terguncang, Nana, Nana? Nana!

Mengapa nama ini begitu familiar, seperti terukir di dalam kepalanya?

Saat dia berusaha untuk mengingat, tetapi kepalanya tiba-tiba berdengung dan terasa seperti akan pecah.

“Ah, kepalaku sakit! Aku tidak mengenal Nana juga tidak mengenalimu!”

Sambil berkata, Winda melangkah melewati Gandi dan ingin melarikan diri.

Tetapi detik berikutnya tangannya di tarik oleh Gandi dengan kasar.

Dengan satu tarikan Gandi menarik Winda ke dalam pelukannya dan melihat telapak tangannya.

Di tangannya terdapat banyak bekas luka, meskipun sudah banyak memudar namun masih dapat terlihat kalau tangannya pernah mengalami luka berat.

“Apakah kamu tahu tentang luka di tanganmu?” Gandi merasa wanita ini seperti tidak normal, dia kelihatan seperti hilang ingatan?

Winda tahu kalau bekas luka di tangannya sangat jelek, oleh karena itu dia pernah pergi ke rumah sakit untuk memudarkannya.

Mengenai bagaimana dia mendapatkan luka itu, dia sudah lupa. Kata abang pertamanya mungkin saat jatuh dari tangga membuat tangannya koyak, akan tetapi dia tidak mengingatnya sama sekali.

“Apa hubungannya denganmu? Cepat lepaskan aku, apabila kamu terus begini maka aku akan berteriak!”

Anehnya Winda merasa hatinya sangat kacau, dia tidak ingin terus berhubungan dengan pria ini.

Pria ini seperti binatang buas yang menempati posisi yang mengerikan dalam ingatannya, sehingga membuat badannya merasa gemetar.

Semakin dia menghindar, dalam hati Gandi semakin yakin dengan statusnya.

Wanita ini adalah Neva, setiap kali saat berbohong dia akan merasa gugup dan ingin melarikan diri.

Kedua tangan Gandi berpindah ke atas memegang pipi Neva dan langsung menciumnya.

Winda terkejut, pria ini melakukan cium paksa terhadapnya, ini adalah cium paksa!

Dia membuka paksa bibir Winda, kemudian menjelajahi mulutnya, semakin dalam dan semakin tenggelam.

Winda merasa seperti tercekik, dia tidak hanya mencium paksa dirinya dan juga menjarah mulutnya.

Sedangkan sebelah tangan Gandi telah turun ke bagian pinggangnya.

Pria ini sedang melakukan tindakan yang tidak senonoh kepadanya!

Kenapa bisa begini, jelas-jelas dia adalah orang yang berstatus tinggi, mengapa bisa melakukan hal memalukan seperti ini.

Winda dengan kasar menginjak kaki Gandi.

Kaki Gandi terasa sakit namun ia tetap tidak melepaskan Winda, sebaliknya sebuah tangannya telah menjarah masuk dari bawah gaun Winda dan menyentuh kulitnya yang putih mulus dan halus, perasaan yang sudah lama hilang ini membuat adrenalinnya langsung naik. Adik kecilnya yang sudah lama kesepian dan kedinginan sudah menjadi tegang.

Winda merasakan sesuatu yang panas dan tegang menyentuh perutnya.

Dia adalah wanita dewasa yang pasti tahu itu apa.

Kali ini dia benar-benar panik, setelah perjuangannya tidak berhasil, dengan keras ia menggigiti ujung lidah Gandi yang agresif.

Aroma darah menyebar di antara bibir dan giginya.

Gandi merasa sakit dan melepaskan Winda, disaat bersamaan Winda berjalan mundur beberapa langkah.

Bau amis darah dalam mulutnya membuat dia merasa tidak nyaman.

Akan tetapi perbuatan tidak senonoh yang dilakukan oleh pria itu tadi telah melukai harga dirinya.

“Tidak tahu malu, bajingan, pemerkosa!”

Terdapat isak tangis dalam suaranya.

Gandi mengerutkan alisnya, rasa sakit dalam mulutnya mengingatkannya pada penolakan keras dari wanita ini.

Dia tidak tahu bagaimana cara mengembalikan ingatan Neva, jadi hanya bisa dengan cara memaksa, mencoba menggunakan kelembutannya untuk membuatnya tersadar.

Akan tetapi tidak diduga, dia yang telah berganti nama menjadi Winda akan bereaksi begitu keras.

Wanita ini seperti seekor harimau kecil dengan cakar dan giginya yang tajam yang sulit untuk didekati.

Sedangkan Neva seperti seekor kucing kecil yang lembut dan patuh yang dapat bersosialisasi dengan siapa saja.

Mungkinkah hal-hal buruk yang terjadi yang telah mengubah karakter Neva?

“Apakah kamu sudah tidak mengingatku lagi? Kamu sungguh tidak mengingatku lagi? Neva, bekas luka di tanganmu dikarenakan oleh gelang giok kesukaanmu patah dan saat itu kamu mengulurkan tangan untuk menangkapnya sampai tanganmu penuh dengan darah, kamu bahkan tidak ingin melepaskannya!”

Gandi mencoba menggunakan kenangan masa lalu untuk menyadarkannya, walaupun kenangan ini bukanlah kenangan yang bagus.

Akan tetapi mata Winda telah memerah, dengan rasa penuh pencegahan memeluk dirinya dan suara yang bergetar ia berkata “Orang jahat, bajingan, binatang buas, kamu jangan membodohiku, aku sama sekali tidak mengenalimu. Kamu jelas-jelas sedang mencari alasan untuk sembarangan menindasku. Aku beritahu kamu, abang tertuaku adalah Isko, dia adalah orang yang kejam. Apabila hari ini kamu masih berani menyentuh ujung jariku saja, maka kamu jangan berharap untuk keluar dari gedung ini lagi!”

Ancaman Winda tersebut malah membuat Gandi ingin tertawa.

Iya, pria ini tertawa, dia malah tertawa!

“Benarkah? Tidak dapat keluar dari sini?”

Gandi terus berjalan kedepan selangkah demi selangkah sehingga membuat Winda terus berjalan mundur.

Tiba-tiba kakinya terasa licin dan badannya akan jatuh ke dalam danau.

Dan saat ini pria yang berada di depannya langsung menuju ke depan untuk menangkapnya dengan memeluknya dan mereka berputar satu lingkaran.

“Karena tidak dapat keluar maka aku akan tinggal untuk menikahimu!”

Perkataannya baru selesai dan dia langsung meluncurkan ciuman keduanya di bibir Winda.

Winda mengerang, pikirannya terasa kosong, saat ia baru sadar dari ketakutannya saat akan jatuh tadi, dia sudah dicium oleh pria ini hingga seperti akan tercekik.

Dia sangat mendominasi, kekuatan tangannya seperti ingin memasukkan dirinya ke dalam tubuhnya.

Dan apa yang dilakukan tangannya yang satu lagi, sedang memegang apa!

Winda merasa dirinya seperti akan gila, dia merasa nilai dan moral dalam dirinya seperti akan runtuh.

Bukankah dunia ini sangat beradab dan sangat indah?

Sejak kapan bertambah pria yang brutal dan mendominasi seperti ini!

Tepat saat dia sudah tidak berdaya, pria tersebut baru melepaskannya.

“Neva, apakah sekarang kamu sudah mengingatku?”

Winda menghela napas dalam, ia mengangkat lengannya ingin memukul pria itu, akan tetapi pukulannya terasa lembut yang malah lebih kelihatan seperti sedang menggodanya.

Bajunya sudah basah sebagian karena air dan sekarang malah menjadi kusut akibat perbuatan pria itu.

Cuacanya tidak panas namun dahinya berkeringat, rambutnya yang kacau menjadi basah oleh keringatnya.

Saat ini apabila dia kembali ke ruang perjamuan, semua orang pasti akan mengetahui apa yang terjadi.

Dia menghela napas dan melepaskan diri dari pelukan pria itu.

Mendapatkan perlakuan kasar dari pria tersebut membuat matanya sudah mengeluarkan air sejak tadi.

Setelah mundur beberapa langkah, dia menatap pria itu dengan tajam dan dengan suara yang dalam berkata “Kamu mengatakan bahwa aku adalah Neva Aska?”

Hati Gandi merasa senang, jangan-jangan dia telah mengingat kembali.

“Iya, kamu adalah istriku, kita juga memiliki seorang anak gadis yang lucu.”

“Benarkah? Apakah Neva yang kamu maksud memiliki sifat yang lembut?” Nada bicara Winda sedikit aneh dan Gandi tidak peduli.

Bagaimanapun juga wanita ini telah kehilangan ingatannya, apabila ingin dia mengingat kembali semuanya akan membutuhkan waktu yang panjang.

“Lembut seperti air, tenang seperti lukisan adalah yang terindah dalam lubuk hatiku!”

Saat Gandi baru berkata, tiba-tiba terdengar suara hembusan angin.

Sebelum dia sempat bereaksi, ada rasa sakit yang menusuk di selangkangannya, dia tiba-tiba terengah-engah dan langsung berlutut di lantai.

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu