Cinta Yang Dalam - Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya

Gandi langsung menyesal setelah selesai berkata.

Mengapa dirinya harus menjelaskan kepadanya ? Jangan-jangan ini yang dikatakan sebagai cinta ?

Akan tetapi perasaan dia terhadap Neva hanya sekedar kategori tertarik saja.

Bagaimanapun wanita ini pernah dikelilingi oleh berbagai jenis lelaki.

Neva terbengong seketika, pada detik ini, Neva mengira dirinya telah salah mendengar.

Hanya diriku yang pernah menjadi wanitanya ?

Tidak mungkin ? Gandi tidak salah ya ?

Neva menatap Gandi dengan tatapan dalam, reaksi Gandi pada saat ini sama sekali tidak ada jejak bercanda.

Neva juga mengetahui bahwa alasan Gandi ingin menikahi Julia dikarenakan Gandi terlanjur meniduri Julia.

Namun maksud Gandi pada saat ini, jangan-jangan ingin memberitahukan kepada dirinya bahwa dia hanya sekedar mengobrol saja dengan Julia ? Jangan - jangan ketika Gandi pergi mencari Julia, mereka berdua hanya sekedar tidur di kamar masing-masing ?

Neva berkata dengan nada ringan :”Sebenarnya, tuan Tirta, kamu boleh memanggil nona Morez ke sini, tidak masalah juga kalau aku yang tidur di lantai bawah.”

Kata-kata yang terkesan lelucon berhasil membuat Gandi tertawa keceplosan :”Nyonya Tirta, kamu memang wanita yang besar hati. Bukannya aku sudah kasih tahu ya, wanitaku hanya dirimu saja.”

Kecelakaan pada tahun itu terjadi dikarenakan Gandi telah kehilangan kesadarannya.

Sementara kejadian pada saat di kota W, juga dikarenakan dirinya telah kehilangan kesadaran.

Selain dari ini, Gandi dan Julia sama sekali tidak pernah terjadi apapun.

Meskipun Julia termasuk wanitanya, namun dia sama sekali tidak pernah menyentuhnya ketika dalam keadaan sadar.

Kadang kalanya masalah seperti ini juga membutuhkan sejenis ketertarikan.

Gandi bukan pria yang tidak dapat mengendalikan nafsunya, pada biasanya sudah terlalu banyak wanita seperti Julia yang berkeliling di sisinya, sehingga dia sama sekali tidak bergairah lagi apabila menghadapi Julia.

Sementara pada saat ini, Neva hanya berpikir untuk menolak aksinya Gandi.

Neva butuh waktu untuk merawat lukanya, mungkin saja pada suatu saat, dia dapat melepaskan kesedihan yang menekan hatinya, dengan demikian mungkin saja dirinya akan sanggup menerima Gandi.

Namun sebelum dari semua ini, dia benar-benar tidak sanggup melakukannya.

Dirinya juga seorang manusia, seorang wanita yang mudah tersakiti.

Meskipun telah mengetahui bahwa Gandi akan emosi, namun dia tetap saja ingin menolaknya.

Setelah mengalami berbagai hal ini, Neva tidak akan sengaja menyanjung Gandi lagi.

“Tuan Tirta, mengenai masalah pribadimu, kamu tidak perlu kasih tahu aku, kita hanya sebatas hubungan kontrak.”

Neva mengungkit kembali dasar hubungan perasaan antara mereka dua, kata kontrak yang dilontarkan Neva kesannya sangat menusuk telinga, sehingga alis Gandi juga mengerut dengan erat.

Wanita ini bahkan begitu tidak tahu diri.

Saat ini dia telah mengarah ke bagian sensitif di tubuh Neva, apabila melangkah ke depan, Neva akan ditaklukkan oleh dirinya.

Pemberontakan Neva pada saat ini akan semakin membangkitkan jiwa penakluk dari jati dirinya.

“Kontrak ? Seharusnya kontrak juga menyatakan bahwa kamu harus temani tidur kan ? Neva, kamu tahu tidak ? Masalah yang tidak ingin kamu lakukan, aku akan memaksamu untuk melakukannya !”

Dalam hati Neva terasa sakit, giginya menggigit ringan pada bibirnya dan berkata :”Aku sangat mengerti dengan hobi tuan Tirta apabila di dalam segi ini. Tentu saja, aku hanya akan beranggapan kalau diriku telah tersengat.”

“Tersengat ?” Mulut Gandi sedang mengulangi kata-kata yang diucapkan Neva, setelah itu tiba-tiba tertawa sendiri.

Tatapan matanya yang dingin langsung menusuk ke dalam mata Neva, setelah itu dia berkata :”Kalau begitu sengat saja !”

Setelah itu dia langsung menyerang ke dalam tubuh Neva.

Neva merasa kesakitan dan menjerit dengan kuat, kedua tangannya menangkap erat pada lengan Gandi.

“Tuan Tirta, kamu….”

Neva masih belum selesai berbicara, kata-katanya sudah langsung tertelan kembali oleh serangan Gandi yang datang secara terusan.

“Bilang saja ? Bukannya hanya sekedar tersengat ya ? Buat apa malu ?”

Neva dipermalukan oleh kata-kata Gandi yang cenderung terus terang.

Neva berusaha semampu mungkin untuk menggigit bibir sendiri, agar dirinya tidak mengeluarkan suara desahan apapun.

Namun rasa kenikmatan pada tubuhnya membuat dirinya hampir pingsan dalam seketika ini.

Gandi membalikkan tubuh Neva, lalu kembali menyerang ke dalam tubuhnya dengan tindakan yang lebih ganas,

Neva terus menutupi mulut dengan kedua tangannya, dia tidak sanggup memberontak, namun dia juga tidak ingin mengalah padanya.

“Neva, tubuhmu sudah menerimaku dengan seutuhnya.”

Kata-kata Gandi membuat Neva memajukan tubuh dan ingin melarikan diri.

Namun pada detik selanjutnya, tubuh Neva langsung tertangkap lagi oleh Gandi, setelah itu seluruh tubuh Gandi juga melekat langsung pada tubuh Neva.

Neva menahan nafasnya dan hampir mendesah di tempat.

Pada setiap kalinya, apabila bermesraan dengan Gandi, tubuh Neva tidak terjadi reaksi yang terlalu besar.

Hal ini dikarenakan Gandi memang terlalu kasar, dan juga sama sekali tidak memedulikan perasaan Neva.

Tubuhnya saja sudah terluka, bagaimana bisa menikmatinya lagi ?

Namun kali ini tidak tahu apa yang terjadi, rasa kenikmatan yang besar telah membuat otak pemikiran Neva menjadi kosong sama sekali.

Pada setiap serangan kasar dari Gandi, Neva bahkan tidak merasakan kesakitan seperti dulunya lagi.

Rasa kenikmatan pada tubuh dan rasa tidak sudi di dalam hatinya telah membentuk sebuah perbandingan yang bertolak belakang.

Gandi seolah-olah tidak mengenal lelah, mereka terus membuatnya dari kasur hingga balkon, bahkan berlanjut di depan pintu dan kamar mandi.

Asalkan ada posisi yang ingin dicobanya, mereka telah langsung mencoba semuanya.

Pada akhirnya, seluruh tubuh Neva telah lemas total, dia hanya bisa membiarkan Gandi yang memeluk tubuhnya dan menjalankan aksi terakhirnya.

Neva berbaring di atas kasur, rambut yang terurai sedang menutupi semua wajahnya, seolah-olah telah pingsan kelelahan.

Setelah keluar dari kamar mandi, Gandi berdiri di balkon dan menyalakan sebatang rokok.

Gandi menatap Neva yang sedang berbaring di kasur melalui pintu kaca, tiba-tiba ada rasa kasih sayang yang muncul di dalam benaknya.

Setelah kepikiran sesuatu, Gandi membuka pintu dan turun ke lantai bawah, lalu mengambil sebuah kotak aksesoris dari mobilnya.

Di dalam kotak tersebut berisi aksesoris yang sengaja dibelinya untuk Neva pada lelang hari ini, Gandi sudah langsung melihatnya ketika masuk ke dalam mobil.

Setelah naik ke lantai atas, dia mengeluarkan gelang di dalam kotak dan mengenakannya pada pergelangan tangan Neva.

Paket aksesoris tersebut tercipta secara berpasangan, namun dikarenakan Gandi tidak ada kebiasaan mengenakan aksesoris, sehingga hanya Neva sendiri yang memakainya.

Neva masih belum ketiduran, namun saat ini dia sudah tidak ada tenaga untuk membuka matanya lagi.

Neva membiarkan Gandi yang memakaikan gelang tersebut pada tangannya, setelah sedikit membuka matanya dan melihat gelang tersebut, dalam hatinya tiba-tiba menjadi lembut.

Namun apabila terbayang dengan kekerasan Gandi barusan, dalam hatinya mulai muncul emosional yang tidak dapat terkendali.

Sepertinya sudah saatnya membuka kartu terhadap Gandi.

Apabila meneruskan kesengsaraan seperti ini, mungkin saja dirinya akan berubah sabar, namun mungkin juga dirinya akan menjadi gila secara seutuhnya.

“Tuan Tirta !”

Di dalam kamar mandi yang terkesan sunyi ini, nada bicara Neva yang sangat geram kesannya sangat memekakkan telinga.

Gandi mengambil gelang kaki yang baru dikeluarkannya, lalu terus memperhatikan kaki Neva yang lembut dan bulat.

Setelah itu dia menatap wajah Neva dan tidak berbicara apapun.

“Waktu perjanjian di kontrak kita, sepertinya sudah jatuh tempo !”

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu