Cinta Yang Dalam - Bab 157 Blokir Jalan

Lexi menatap Neva dengan heran, dia tidak menyangka Neva berani mengatakan itu pada dirinya.

Hebat, benar-benar punya nyali!

Dia menatap Neva dengan marah, dan ingin memarahinya, tapi setelah mempertimbangkan ada karyawan, dia membatalkannya.

Untungnya, dia masih menyisahkan rencana terakhir.

Neva beraninya kamu menentangku, aku akan membuatmu seumur hidup ini tidak dicintai Gandi.

Neva masuk ke mobil, dan pulang ke rumah keluarga Tirta.

Tapi baru sampai setengah jalan, mobilnya berhenti.

Neva yang sedang memikirkan sesuatu mengangkat kepalanya dan bertanya: “Ada apa?”

Supir berkata: “Di depan ada sebuah mobil tidak tahu kenapa, menghalang di tengah jalan.”

Setelah supir selesai berbicara, pengawal dari mobil di depan berlari menghampiri, mengetuk jendela, Neva membuka jendela, tidak menunggu dirinya berbicara, pengawal itu berkata: ‘Nyonya, di depan ada pria yang menghalangi jalan, mengatakan mengenalmu dan ingin menemuimu.’

Neva sedikit terkejut, kenalan apa, sampai harus menghalangi jalan untuk menemui dirinya?

Melihat Neva sedikit ragu, pengawal berkata: ‘Kalau Nyonya tidak ingin menemuinya, kita bisa membereskan masalah ini dan melewatinya.’

Neva mengerang dan melambaikan tangannya: “Biarkan aku turun melihatnya.”

Neva turun dari mobil berjalan ke depan mobil itu, melihat sebuah mobil X6 menghalangi jalan, dan ada dua pengawal yang sedang menghentikan seseorang.

Matanya menjadi fokus, dan hatinya gemetar ketika dia melihat wajah pria itu.

Kenapa dia ada di sini?

Neva menarik nafas dalam-dalam, ketika hendak berbalik berjalan pergi. Dia mendengar suara akrab dari belakang: “Neva, Neva, akhirnya aku menemukanmu……”

Begitu kata-kata ini diucapkan, terdengar suara langkah kaki yang gelisah, berjalan menghampiri.

Neva sedikit gugup hingga mundur beberapa langkah, pengawal yang berada di belakang segera maju, berdiri di tengah-tengah kedua orang dan berkata: “Tuan, Nyonya kami tidak mengenalmu, lebih baik kamu jangan bertindak sembarangan!”

Neva baru menyadari, sudah ada tangan seorang pengawal yang ditaruh di pinggangnya.

Dia yang terbiasa menonton berbagai film dan serial TV, sudah mengerti apa artinya ini.

“Kenal, dia mengenalku. Neva, Neva, aku selalu ingin bertemu denganmu, hanya saja aku tidak bisa mendekati rumah keluarga Tirta. Aku dengar terjadi sesuatu padamu, sebenarnya apa yang terjadi? Apakah kamu terluka?”

Kata-kata histeris Dunhil sedikit menyentuh hati Neva.

Hati manusia terbuat dari daging, menghadapi perhatiannya, hati Neva juga akan melembut.

“Sudahlah, kalian mundur, aku akan mengobrol sebentar dengan tuan ini.”

Ucap Neva sedikit ragu dan melambaikan tangannya.

Pengawal membuka mulut mereka lebar-lebar, seolah ingin bicara tapi berhenti. Apalagi ini di tengah jalan, Nyonya mengobrol dengan pria lain di depan umum, dan takut membawa skandal ke keluarga Tirta. Tapi melihat sikap tegas Neva, akhirnya mereka mundur.

Melihat kesempatan itu, Dunhil bergegas maju meraih tangan Neva. Neva mundur, dan berkata: “Dunhil, di hadapan banyak orang, lebih baik kamu tahu batasan.”

Senyum di wajah Dunhil tiba-tiba menghilang, dia mengira Neva bersedia menemui dirinya.

Dia menganggukkan kepala, dirinya mengerti, Neva ingin memaafkan dirinya, hanya saja dari jauh.

“Kita ke samping mengobrol sebentar?”Dunhil tidak terbiasa diawasi oleh begitu banyak orang.

Dia keluar menemui Neva, dan terang-terangan menghalangi mobil pasti akan ketahuan oleh keluarga Li, dan akibatnya tidak dapat dibayangkan, tindakan ini benar-benar membutuhkan pengorbanan yang besar.

Neva tersenyum dan berkata: “Tidak perlu, katakanlah di depan umum.”

Dunhil memandangi Neva dari atas ke bawah, melihat wajahnya merah, dia berkata penuh perhatian: “Aku dengar kamu mengalami kecelakaan?”

Neva mengendus iya, dan tidak berbicara.

Penampilan dia yang dingin seperti ini membuat hati Dunhil sedih.

“Siapa yang melakukannya?”Dunhil menarik kembali tatapannya dan menggertakkan gigi.

Senyuman Neva sedikit tidak alami, dan merasa pertanyaan Dunhil ini sedikit lucu.

Dia ditabrak, bagaimana mungkin mengetahui siapa yang melakukannya?

Kalau ada kemampuan, Dunhil bisa pergi ke kantor polisi, dengan begitu bukankah akan mengetahui semuanya?

“Aku tidak tahu, pihak kepolisian akan mengatasinya.”ucap Neva dengan nada tidak sabar.

Perhatian sia-sia semacam ini, dia berencana kapan mengakhirinya.

Tentu saja Dunhil bisa merasakan suasana hati Neva, hatinya merasa tidak nyaman dan berkata: “Neva, apakah ini rencana Gandi? Aku tahu dia sangat membencimu, ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mencampakkanmu. Neva, bersama dengannya hanya akan melukaimu, kembalilah!”

Setelah Dunhil selesai mengatakannya, dia melangkah maju ingin menarik tangan Neva.

Neva langsung menghindar dan berkata: “Tuan Dunhil, kalau kamu masih bersikap seperti ini, maka tidak ada yang perlu dibicarakan, ke depannya tidak perlu menemuiku lagi, jaga dirimu.”

Dunhil baru saja ingin mengatakan sesuatu, tapi hp-nya tiba-tiba berdering.

Dia mengeluarkan hp-nya dan melihatnya, ada tulisan Tamara, yang membuatnya sedikit gemetar.

Neva yang berada begitu dekat, tentu saja bisa melihatnya.

Dia tersenyum santai dan berkata:“Tuan Dunhil, tunanganmu menelepon untuk melacak lokasimu ya?”

Banyak pengawal keluarga Tirta yang melihatnya dari belakang Neva, kalau Dunhil mematikannya, dan ada orang yang berniat buruk, pasti bisa menyebarkannya keluar.

Dunhil menarik nafas dalam-dalam dan menjawab telepon: “Tamara, ada apa?”

Nada manja Tamara terdengar dari telepon: “Dunhil, kamu berada dimana? Aku datang ke kantormu, tapi tidak melihatmu.”

“Aku ada customer, jadi keluar sebentar.”ucap Dunhil dengan santai.

Tamara yang mendengar ucapan Dunhil, ekspresinya tiba-tiba berubah menjadi suram.

Dia menerima telepon dari orang asing memberitahunya detail lokasi Dunhil, kalau Dunhil sedang bersama dengan wantia lain.

Jadi tindakan pertama yang dia lakukan adalah mencari tahu lokasi Dunhil hari ini, dan Dunhil sama sekali tidak ada customer yang perlu dia temui.

Jadi, dia sedang membohonginya!

Tamara menarik nafas dalam-dalam, dan berkata: “Benarkah? Bolehkah aku pergi mencarimu?”

Hati Dunhil gemetar, seolah mengerti sesuatu, dia mengangkat matanya melihat Neva, dan Neva memandangnya dengan santai.

Dia menggertakkan gigi, menyadari dirinya tidak boleh mundur, dan berkata: “Tamara, ini membahas masalah pekerjaan, kamu jangan membuat onar!”

Membuat onar? Tamara merasa dirinya hampir meledak karena marah.

Jelas-jelas melakukan hal lain di luar, malah menuduh dirinya.

“Dunhil, aku hanya ingin bertemu denganmu, apakah itu juga tidak boleh? Apakah kamu begitu membenciku? Di mana aku tidak melakukannya dengan baik, katakan padaku aku bisa merubahnya.”ucap Tamara dengan sedih, karena dia tahu Dunhil menerima kata-kata lembut dan tidak menerima kata-kata kasar.

Dunhil tidak tahan hingga menyentuh dahinya dan berkata: “Bukan, kamu sangat baik, apa yang kamu lakukan juga sangat bagus. Tapi sekarang aku sedang bekerja, setelah selesai bekerja baru bisa menemanimu, ok?”

Novel Terkait

My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu