Cinta Yang Dalam - Bab 158 Kala Itu dan Sekarang

Pada saat ini, Tamara tidak memiliki alasan untuk terus berbicara dengannya, kecuali ingin bertengkar dengannya.

Tamara wanita yang pintar, dan segera menikah dengan Dunhil, dia tidak ingin mengakui kekalahan ini.

Dia menekan kebencian di hatinya dan berkata, “Oke, aku mengerti.”

Telepon ditutup, Dunhil menatap Neva, dan menyadari Neva memandangnya dengan senyum mengejek.

“Apakah pantas Direktur Dunhil membohongi tunangan sendiri?”ucap Neva tidak segan.

Dunhil mengerutkan kening dan berkata: “Neva, aku berbohong demi dirimu. Selama kamu bersedia pergi denganku, aku bisa melepaskan semuanya!”

Neva tertawa keras, tawanya sangat menggila.

Tawanya yang terakhir, membuat sudut matanya basah.

Kala itu, ketika dia tidak seharusnya pergi, dia pergi.

Sekarang, ketika dia tidak seharusnya datang, dia datang.

Banyak hal telah berubah, dan segalanya telah berubah. Mengapa dia datang mencari masalah sendiri, membuka bekas luka yang pernah dia miliki?

“Tidak ada yang perlu dikatakan, Tuan Dunhil, tolong minggir, kalau tidak aku akan meminta pengawal mengatasinya secara paksa.”

Setelah Neva selesai berbicara, dia berbalik dan naik ke mobil.

Dunhil menatap sosok Neva yang berjalan menjauh, mulutnya bergetar ingin berbicara, dan ingin menahannya.

Tapi pada akhirnya, dia hanya bisa berbalik memukul atap mobil dibelakangnya dengan keras.

Dia mengira dirinya bisa melepaskan segalanya, tapi ketika momen itu tiba, dia tidak bisa mengambil langkah itu.

Dia takut, dirinya yang mengatakannya, Neva tidak akan menyetujuinya.

Ketika semuanya tidak ada, taruhan ini akan membuatnya kehilangan segalanya yang dia miliki, jadi dia tidak berani bertaruh.

Setelah Neva naik ke mobil, tangannya sedikit gemetar.

Setelah menunggu sebentar, Dunhil menjauh dari mobil.

Iringan mobil keluarga Tirta melewatinya dari samping, Neva menundukkan kepala, matanya sedikit melirik ke luar.

Melihat tatapan Dunhil penuh dengan putus asa, dia menundukkan kepalanya lebih dalam.

Setelah tiba di rumah keluarga Tirta, dia menyapa Shanti dengan senyum hangat, lalu Neva mengunci diriya di dalam kamar.

Dia duduk di tempat tidur dengan bingung, memikirkan kejadian yang terjadi akhir-akhir ini.

Melihat foto Nana di hp, entah kenapa dia memiliki pemikiran untuk meninggalkan kota z.

Perjanjian mereka masih berapa lama lagi?

Neva ingin menghitungnya, tapi tidak bisa.

Sikap Gandi masih acuh tidak acuh, bagi Neva ini tidak termasuk hal baik ataupun buruk, lagipula dia sudah terbiasa.

Di malam hari, orang di lantai bawah memanggilnya untuk makan malam.

Ketika Neva bangkit, hp-nya berdering.

Tanpa sadar dia meliriknya dan menyadari ternyata berita yang di forward.

Judul yang mempesona membuatnya terpana, “Kecelakaan mobil pemegang saham Grup Tirta dengan selingkuhan yang tidak disengaja!”

Dengan beberapa gambar di bawah, seolah orang yang berada di dalam mobil dipapah keluar, melihat dari bayangannya seharusnya Gandi, iya tidak salah lagi ini Gandi!

Neva tertegun, dia belum sadar, pintu kamarnya sudah diketuk dengan keras, terdengar suara bibi dari luar: “Nyonya, cepat turun.”

Hati Neva bergidik, menyadari Shinta pasti mengetahuinya.

Dia terburu-buru turun ke bawah, mendengar Shinta sedang menelepon seseorang dan berkata: “Segera redam berita ini, beritahu seluruh media, siapa yang berani memberitakannya hancurkan saham mereka.”

Shinta meletakkan hp dengan marah, kemarahan ini membuatnya merasa sesak, dia menepuk dadanya beberapa kali sebelum merasa lega lagi.

Gandi ini, kenapa setiap hari hanya tahu membuatnya marah.

Setelah melihat Neva turun, Shinta berdiri dan berkata: “Pergi ke rumah sakit!”

Neva tertegun sejenak, mengerti Shinta membawanya pergi untuk menangkap selingkuhan.

Tapi entah kenapa dia tidak ingin pergi. Karena dirinya tahu, Gandi tidak menyukainya, dan hal seperti ini akan terus terjadi.

Sesampai di rumah sakit, selain membuat ibu dan anak ini bertengkar, tidak akan ada hasil lain.

Dia berkata dengan pelan: “Bu, aku tidak pergi, berita mengatakan mereka berdua baik-baik saja. Kita pergi tidak terlalu baik.”

“Tidak baik?” Shinta mengerutkan kening memandang Neva.

Ekspresi menyedihkan Neva saat ini, membuat hatinya merasa semakin bersalah kepada menantunya.

“Ada hal apa biarkan aku yang menanggungnya, kamu tidak perlu khawatir.”ucap Shinta.

Setelah mengatakannya, dia keluar Villa. Neva menghela nafas, karena hari ini dirinya akan dibenci Gandi lagi, dan hanya bisa ikut pergi.

Di rumah sakit, Gandi duduk di tempat tidur, merasa kepalanya sedikit pusing.

Kecelakaan mobil ini tidak terelakkan, untungnya dia tidak menyetir dengan kencang, Julia mengarahkan setir yang awalnya seharusnya menabrak ke arah Gandi, berubah ke arahnya.

Gandi pusing karena airbag, dan Julia pingsan di lokasi.

Rey berkata dengan khawatir: “Direktur Gandi, masalahmu dengan nona Julia sudah masuk berita, meskipun pihak Publik Relation sedang menanganinya, tapi penelusuran di halaman web dengan cepat mencapai puluhan ribu……”

Gandi mengerutkan kening dan berkata: “Hal seperti ini juga diberitakan, kumpulkan semua media yang memberitakan hal ini, sisanya kamu tahu kan bagaimana mengatasinya?”

Rey mengendus iya, wajahnya memancarkan ekspresi kejam. Berita keluarga Tirta juga berani diberitakan, mereka semua sudah bosan hidup ya?

Gandi turun dari tempat tidur, setelah menyelesaikan hal sepele ini, dia bertanya: “Bagaimana keadaan Julia?”

Rey menjawab: “Dokter mengatakan Julia mengalami syok, istirahat beberapa hari akan sembuh.”

Gandi mengendus “Ehn”dan berkata: “Kamu pimpin jalan, bawa aku pergi melihatnya.”

Di dalam hati Gandi, Julia yang ingin melindunginya saat kecelakaan mobil, kasih sayang semacam ini membuatnya merasa bersalah mengasingkan Julia sebelumnya.

Setelah Julia sadar, dia tidak mengalami cedera apa pun, hanya terbentur dan lengannya tergores.

Luka ini, diobati beberapa hari juga akan sembuh, hanya saja bekas lukanya akan sedikit merepotkan.

Mili yang berada di samping, berkata: “Kak Julia, kali ini kamu menyelamatkan nyawa Direktur Gandi!”

Ekspresi Julia tampak bahagia, dan sengaja berkata dengan rendah hati: “Apaan sih, Gandi itu priaku, dalam keadaan bahaya, kalau aku tidak menyelamatkannya siapa yang akan menyelamatkannya?”

Tadi dia melihat bayangan Gandi melewati koridor, jadi sengaja mengatakannya.

Dan benar saja, detik berikutnya pintu kamar terbuka.

Gandi berjalan masuk, Julia segera menunjukkan ekspresi terkejut di wajahnya, melihat Gandi segera mengulurkan tangannya: “Gandi, Gandi……aku pikir aku tidak akan bisa melihatmu lagi……”

Gandi tersentuh, perlahan-lahan membiarkannya berbaring istirahat lebih lama, dan berkata dengan lemah: “Dasar bodoh, biasanya sangat pintar, dalam keadaan berbahaya seperti ini, kenapa malah berbuat hal bodoh?”

Mata Julia memerah, dan berkata: “Aku tidak ingin kamu terluka, demi dirimu, aku bisa tidak menginginkan nyawaku!”

Mili tidak ingin menjadi pengganggu diantara mereka, dia segera bangkit, ketika hendak keluar, wajahnya berubah, melihat ada orang yang muncul di depan pintu.

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu