Cinta Yang Dalam - Bab 264 Tokoh Besar
Isko menyesap anggur merah, rasa manis yang tersisa di anggur merah membuat Isko merasa agak terlalu lembut.
Sebagai orang Partai Pemerintah yang otentik, yang disukai Isko adalah anggur putih.
Kuat dan pekat, begitu di minum, sangat cocok dengan karakternya yang lugas di masa-masa mudanya.
“Tidak perlu, biarkan berkembang dengan sedirinya!” Isko berkata.
Al Qaeda merasa sedikit tidak senang. Baru-baru ini, pasukan pemerintah menekan lebih keras, kelompok Radikal telah kehilangan dua basis kekuatan.
"Pria ini, sekarang sangat mendukung pasukan pemerintah, gelombang terbaru rudal Sidewinder Partai Pemerintah , langsung diberi kepada pasukan pemerintah sebanyak 200 buah sebagai sumbangan dan kita ..."
Al Qaeda belum berbicara, tetapi di bawah tatapan mata dingin Isko , suaranya menjadi semakin pelan.
"Aku adalah seorang pengusaha, seorang pengusaha yang taat hukum, jangan mencoba memprovokasi hubunganku dengan siapapun, mengerti?"
Suara Isko sangat datar, tapi Al Qaeda berkeringat dingin.
Al Qaeda tahu bahwa dirinya telah melewati batasan, barusan seolah-olah berjalan mengintari gerbang kematian.
Gandi melewati kerumunan dan dihalangi oleh dua pengawal berbaju hitam dan di depannya adalah Isko .
Isko sedang duduk di sofa, duduk dengan serius, dari sudut pandang seorang pria, memperlihatkan temperamen seniman muda yang kuat.
Namun Gandi tidak berani meremehkan pria ini, Dalam insiden WTO yang lalu, pria ini secara pribadi menyapu bersih otoritas di kedua negara.
Untuk pertama kalinya menunjukkan dengan tindakan nyata, saat sebagai sebuah keluarga kaya dan berkuasa, pria ini dapat melakukan apapun yang diinginkannya.
"Minggir, kakak kecil Tirta adalah pahlawan muda dan tidak akan melakukan apapun terhadap orang tua sepertiku!"
Isko berkata sambil tersenyum, benar-benar pria paruh baya yang tidak berambisi untuk menerima takdirnya dalam hidup.
Gandi berjalan mendekat selangkah demi selangkah dan duduk di depan Isko , Gandi mengulurkan tangannya dan mengarahkan ke dalam tubuhnya, dua pengawal yang terus menatapnya dari tadi seketika menjadi gugup dan hendak melangkah maju untuk menghentikan Gandi.
Karena batasan aturan, orang-orang yang masuk ke dalam tidak boleh membawa senjata, termasuk orang-orang Isko .
Tapi Gandi saat ini, bagaimanapun tampaknya seperti hendak mengambil senjata.
Tapi Isko melambaikan tangannya, membuat isyarat damai dan tenang.
Gandi menghentikan gerakannya sejenak, lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam pakaiannya.
Saat Isko melihat benda seperti itu, seketika tertegun, lalu tertawa keras dan berkata, "Bagus, bagus, anak muda masih menyukai hal seperti ini sudah tidak banyak!"
Pengawal itu melihat ke arahnya dan wajahnya sedikit terkejut.
Benda yang dikeluarkan Gandi adalah sebotol setengah kati anggur putih Kunsha.
Bersikap aneh dan misterius, hanya untuk ini? Kedua pengawal itu saling memandang dan keduanya melihat kekonyolan di mata lawan.
"Paman Yang, Aku sudah tahu bahwa kamu sangat menyukai anggur putih. Kali ini aku datang terburu-buru, jadi hanya bisa membawa sebotol anggur di rumah. Ini dibeli oleh ayahku 20 tahun yang lalu dan telah disembunyikan di ruang bawah tanah keluarga Tirta, dengan suhu dan kelembaban konstan, rasanya semakin enak ... "
Isko mengambil anggur putih Kunsha di tangan Gandi dengan tatapan kagum.
Isko membuka tutup botol anggur putih itu dan langsung menyesapnya, aromanya yang kaya membuat dirinya merasa segar.
Terdengar suara pong, Isko meletakkan botol anggur dan berkata: "Anggur bagus, anggur bagus, anak muda, kaum muda yang sangat bertalenta!"
Mendengar pujian seperti itu, orang kaya di sekitar dua sisi sedikit terkejut.
Mereka yang akrab dengan Isko semuanya tahu, pujian Isko terhadap anak muda, sejauh ini jika bagus, maka benar-benar bagus.
Dan kaum muda yang sangat bertalenta, itu benar-benar sangat terpuji!
Apa maksudnya sekarang? Pengakuan terselubung terhadap Gandi?
Suasana di sekitar sedikit berubah.
Beberapa orang yang berdiri sejalan dengan Grup Amazon barusan akan mulai menjalin hubungan dengan Grup Tirta lagi.
Isko meminum habis sebotol anggur putih dalam satu tarikan napas.
Isko menyukai perasaan yang menyenangkan seperti ini, tetapi perasaan seperti ini juga karena dirinya sudah terlalu banyak minum.
Isko bangkit, langkahnya sedikit terombang-ambing dan pengawalnya segera datang mendekat untuk mendukung Isko .
"Minum terlalu banyak, anak-anak muda nikmati saja dengan bebas, pak tua sepertiku istirahat dulu!"
Setelah itu, Isko pergi ke ruang istirahat.
Gandi melihat belakang punggung Isko yang semakin jauh dengan ekspresi yang rumit.
Fandi berjalan ke sampingnya dan berkata, "Kakak kedua, bagaimana situasinya?"
Gandi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak ada apa-apa, Aku tidak yakin apakah itu ada hubungannya dengan dia."
Fandi tidak memiliki faktor romantis di dalam hatinya. Dia memandang Isko dan berkata, "Orang tua yang jahat ini kejam dan buruk!"
Gandi terkekeh sedikit dan tidak begitu peduli dengan penilaian Fandi.
"Dia adalah sebuah karakter!"
Neva tidak menyukai suasana yang semarak ini. Neva duduk di sudut dan Shivas berbaur dengan gadis-gadis lain dan mencoba menemukan petunjuk yang bermanfaat bagi Grup Tirta.
Saat ini ada seseorang yang menarik sofa dan duduk di depan Neva.
Neva mendongak, dirinya tidak mengenali wanita ini.
“Halo, Nyonya Tirta, perkenalkan dulu, namaku Mauren Trias.” Wanita yang berbicara ini berambut hitam, tetapi memiliki wajah orang Barat dan mata orang Timur. Jelas terlihat perpaduan antara Timur dan Barat.
“Halo, Nona Mauren , ada apa?” Neva selalu percaya jika seseorang datang mencari pasti ada yang diinginkan, terutama pada perjamuan yang rumit semacam ini.
Mauren memandang Neva dan harus diakui bahwa Neva adalah wanita yang tidak membuat orang merasa tercengang.
Tapi justru ketenangan inilah malah yang sepenuhnya terdiri dari kelembutan.
Ini memungkinkan orang biasa yang melihatnya untuk pertama kalinya, kemudian akan melihat lagi untuk kedua kali, ketiga kali ...
“Nona Maria , mungkin sedikit memusuhi dirimu.” Mauren berkata terus terang.
Neva berkata oh, sambil menatap Mauren dengan tenang, di dunia ini tidak ada makanan gratis, jika seseorang memberimu sesuatu, pasti ada sesuatu yang diinginkan.
Melihat wajah Neva tampak sedikit acuh tak acuh, Mauren berkata: "Jangan salah paham, aku tidak bermaksud menyulut perselisihan. Hanya saja aku juga salah satu dari banyak penggemar Tuan Tirta, tapi Tuan Tirta sudah menikah, jadi aku menyingkirkan niat pikiran yang lain. Maria Dallas adalah wanita yang menakutkan. Demi mewujudkan keinginannya sendiri, dia akan melakukan banyak hal yang mungkin tidak pernah kamu bayangkan ... "
Maksud perkataan Mauren adalah bahwa Maria akan melakukan apa pun untuk mencapai tujuannya.
Neva mengerti, terhadap orang-orang seperti Mauren yang mudah beradaptasi, Neva tidak merasa penolakkan di dalam hatinya.
Karena itu, Neva sedikit percaya tentang perkataan Mauren .
"Terima kasih Nona Mauren sudah mengingatkanku, aku akan memperhatikannya." Neva berterima kasih.
Mengenai identitas Mauren sebagai penggemar Gandi, Neva secara spontan telah mengabaikannya
Penggemar Gandi terlalu banyak, dari barat hingga timur, jika Neva adalah wanita yang berhati sempit, mungkin dirinya sudah mati karena terlalu emosi.
Setelah selesai bicara, Mauren pergi, Mauren datang mengingatkannya dengan niat yang tidak sepenuhnya baik.
Karena hanya Neva sedikit siaga dan tidak akan mudah dijatuhkan oleh Maria , barulah Mauren memiliki kesempatan.
Mauren selalu percaya pada pepatah kuno, jika kedua belah pihak saling bertarung dan sama-sama kalah, maka pihak ketiga yang akan menang.
Perjamuan berakhir pada dini hari.
Neva mengikuti Gandi kembali ke kamar, barulah akhirnya menghapus senyumannya yang bermartabat dan wajahnya terlihat sedikit marah.
Melihat tatapan Gandi yang sedikit serius, Neva sedikit khawatir: "Tuan Tirta ..."
Gandi mengangkat matanya dan menatap Neva tetapi tidak berbicara.
Neva sedikit tidak tenang saat melihat tatapan Gandi yang tajam dan berkata dengan lembut: "Meskipun situasinya tegang, aku tahu tekananmu sangat besar. Tapi jangan menahan emosimu, karena bisa dengan mudah menyebabkan insomnia dan depresi ..."
Neva tidak bisa membantu Gandi dalam hal-hal besar dan hanya bisa peduli pada Gandi dalam aspek kehidupan yang sepele.
Gandi menanggapinya dan bersandar di sofa, wajahnya sedikit memerah.
Gandi benar-benar tertekan pada malam ini, karena harus berkenalan dengan banyak hubungan relasi, jadi Gandi minum banyak alkohol dan sedikit mabuk.
Saat baru saja kembali, melewati jendela koridor dan terkena tiupan angin sejuk bertiup, membuatnya merasa sangat tidak nyaman.
"Apakah kamu minum terlalu banyak?" Neva berkata pelan.
Gandi mengangguk dan menggelengkan kepalanya lagi.
Gandi mengangguk karena terlalu banyak minum dan menggelengkan kepalanya karena dirinya tidak merasa tidak nyaman.
“Aku akan membelikanmu obat pereda mabuk.” Setelah selesai bicara, Neva hendak keluar.
Tapi begitu berjalan dua langkah, Neva mendengar teriakan marah dari belakangnya: "Jangan pergi!"
Neva tertegun, kemudian kembali menatap Gandi. Mengapa pria ini marah? Neva baru saja tampaknya tidak melakukan apapun yang membuatnya marah, kan?
Gandi menatap tatapan Neva yang sedang bingung dan sedikit emosi.
Di negara asing ini, Neva sudah tahu bahwa di luar sangat berbahaya, tetapi masih saja ingin pergi membeli obat pereda mabuk.
Apakah Neva sudah lupa dengan kejadian saat dirinya membeli obat pereda mabuk sebelumnya?
“Jangan pergi kemana-mana.” Gandi membuat keputusan akhir.
Neva membuka mulutnya dan mencoba berunding dengan Gandi.
Tetapi mendengar kata-kata itu, Neva semakin tidak bersuara.
Baiklah, Neva mendengarkannya lagi.
Tak lama kemudian, Gandi menyesal karena tidak ada obat pereda mabuk, perutnya terasa mual dan muntah di toilet.
Setelah sibuk sana sini, Neva menepuk punggungnya dan membawakannya air.
Melihat alis Gandi yang berkerut, Neva juga merasa tertekan.
Pria ini, jika tidak bisa minum, jangan minum terlalu banyak. Setelah minum terlalu banyak, dirinya malah muntah. Bukankah ini mencari masalah untuk diri sendiri?
Gandi mengambil gelas air di tangan Neva dan membersihkan mulutnya.
Kemudian Gandi bangkit, tetapi langkahnya sedikit tidak stabil dan tumbang di tubuh Neva.
Neva terhuyung dan langsung ditekan oleh bobot tubuh Gandi.
Bobot seorang pria dewasa terasa sedikit membuat frustasi.
Dahi Gandi bersandar di lengan Neva dan suhu panas seketika langsung membuat Neva bereaksi.
Pria ini, demam?
“Tuan Tirta, kamu demam?” Neva bertanya dengan tergesa-gesa.
Tetapi Gandi yang lemah ini bahkan tidak memiliki kekuatan untuk berbicara.
Gandi berbisik, "Aku baik-baik saja, bantu aku berdiri dan tidur sebentar saja sudah cukup."
Neva ditekan oleh Gandi dan tidak bisa bangun sama sekali.
Dalam ketidakberdayaannya, Neva terpaksa harus menelepon Fandi.
Setengah jam kemudian, Gandi terbaring di tempat tidur Rumah Sakit Pusat Ibukota W.
Demi keselamatan, dokter juga mencari dokter pendamping pangkalan Grup Tirta di negara W.
"Tubuh Tuan Tirta lemah, mungkin karena pernah mengalami cedera serius sebelumnya dan tubuhnya belum sepenuhnya pulih. Kali ini karena minum terlalu banyak, ditambah dengan kedinginan dan depresi, jadi dia jatuh sakit ..."
Kata-kata dokter membuat Neva merasa untuk pertama kalinya bahwa Gandi juga orang biasa dan dia juga akan jatuh sakit dan juga bisa merasa tertekan.
Dan Fandi, setelah menghibur Neva, pergi bersama dokter.
Neva duduk dan mengulurkan tangan, memegang tangan Gandi. Tangannya agak dingin dan wajahnya penuh kesedihan.
Novel Terkait
Pernikahan Tak Sempurna
Azalea_Half a Heart
Romansa UniverseBeautiful Lady
ElsaWahai Hati
JavAliusMata Superman
BrickMarriage Journey
Hyon SongCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip