Cinta Yang Dalam - Bab 109 Demam

Neva terbayang lagi dengan rasa ketakutan saat dirinya dipaksa oleh Gandi, saat ini dia terus memberontak untuk melawan Gandi, mulutnya terus menjerit :”Tuan Tirta, jangan begini….”

Namun saat ini Gandi telah kehilangan akal pemikirannya, dia tidak mempedulikan apapun dan hanya ingin menyelesaikan kebutuhan fisiknya, oleh sebab itu dia tidak akan kepikiran lagi dengan suara jeritan Neva.

Satu tangan Gandi telah menyelip ke dalam baju Neva.

Pada saat ini ada sepasang kekasih yang berjalan ke arahnya, wanita itu sepertinya telah menyadari kejanggalan di antara dirinya dan Gandi, sehingga dia menghentikan langkahnya dan menarik lengan lelaki di sampingnya, akhirnya mereka berjalan melalui jalan lainnya.

Setelah mendengar pembicaraan penghinaan yang berasal dari pasangan kekasih barusan, Neva menjadi malu dalam seketika.

Dia berusaha untuk menangkap tangan Gandi, lalu membentak kuat pada sisi telinganya :”Tuan Tirta, ini di tempat parkir, kamu sudah gila ya ?”

Akhirnya akal pemikiran Gandi ada sedikit jejak kesadaran.

Keluarga Tirta harus menjaga nama baik, Gandi tentu saja juga harus mempertahankan kedudukan keluarganya, meskipun dirinya sedang terjebak dengan obat seperti itu, namun dia tetap saja tidak boleh melampiaskan di tempat seperti ini, oleh sebab itu dia langsung memeluk Neva, lalu membuka pintu mobil dan melempar Neva ke dalam mobil.

Awalnya Neva beranggapan bahwa Gandi telah sadar kembali, namun di luar dugaannya, ternyata lelaki ini hanya sekedar mengganti tempat dan ingin membuatnya di dalam mobil.

Neva mengulur kedua kakinya dan menendang pada bagian perut Gandi, namun dirinya tetap saja tidak berani menggunakan semuanya tenaganya, jelasnya khawatir akan melukai Gandi yang masih belum ada kesadaran pemikirannya.

Gandi hanya merasa bahwa wajah wanita ini sangat tidak asing, namun pada detik selanjutnya, dirinya langsung kehilangan kendali karena api kegairahannya.

Dia langsung menarik baju Neva dan langsung masuk ke dalam tubuhnya.

Neva menjerit kesakitan, air matanya mengalir dari sudut matanya, dia mencekam tangan Gandi dengan mati-matinya, sepertinya ada cairan yang mulai mengalir dari ujung kukunya.

Gandi terus bergerak dengan tanpa mengenal lelah, meskipun Neva terus memberontak dan memohon kepadanya, dia sama sekali dia menghiraukannya.

Neva sudah terjerumus ke dalam rasa ketakutan saat pertama kalinya dia dipaksa oleh Gandi, tidak ada rasa kasih sayang di antara mereka, Gandi hanya sekedar ingin melampiaskan nafsunya.

Dalam hati Neva berpikir, seandainya saat ini bukan dirinya yang berada di depan Gandi, melainkan hanya seorang pelacur yang berada di dalam pelukannya, jelasnya Gandi tetap akan bertindak dengan senang hati.

Neva merasa kenyataan ini bagaikan sebuah penghinaan terhadap dirinya, dia berusaha sekuatnya untuk mendorong Gandi, namun tetap saja tidak berhasil, malahan membuat Gandi menjadi semakin gairah dalam menyiksa dirinya.

“Tuan Tirta, tolong, tolong lepaskan aku ! Kamu tidak suka menyentuhku, aku adalah wanita yang paling kamu benci…”

Gandi terus mengabaikan permintaan Neva, dia hanya membalikkan badan Neva dan membuat wajah Neva berdempetan dengan jendela mobil, lalu lanjut melampiaskan api kegairahan yang membara di tubuhnya.

Neva merasa leher dirinya telah hampir patah, sepertinya lelaki ini hanya menganggap dirinya sebagai sebuah barang mainan, barang yang tidak pantas diperlakukan layaknya manusia.

Bagian bawah tubuhnya yang masih terasa kesakitan pada barusan, sudah mulai terjadi reaksi biologis pada saat ini.

Neva terus menggigit bibir sendiri, meskipun akan mati, dia juga tidak akan melontarkan suara memohon kepadanya lagi.

Gandi hanya terus melampiaskan nafsu sendiri, setelah itu dia membalik tubuh Neva menjadi posisi lainnya.

Pada awalnya Neva masih sanggup melawan dan memberontak, namun pada akhirnya, dia telah kehabisan semua tenaganya dan hanya bisa menyerah terhadap kelakuan Gandi.

Aroma bermesraan terus bertebaran di dalam mobilnya, sementara kedua mata Gandi pada saat ini juga sangat kemerahan.

Gandi merasa tubuhnya sangat panas dan hanya ingin melampiaskannya.

Pada saat ini, Gandi merasa tubuhnya menjadi tenang dengan meniduri barang di bawah tubuhnya, namun semua ini masih belum cukup, dia masih membutuhkan sesuatu yang lebih dari ini.

Sepertinya akal pemikirannya HT sudah mulai sadar, dia masih ingat dengan pemberontakan barang di bawah tubuhnya pada barusan.

Namun Gandi hanya bisa tersenyum pahit di dalam hatinya, dia merasa dirinya juga tidak berdaya, setelah dirinya menjadi sadar pada keesokan harinya, dia akan memberikan kompensasi yang besar kepada wanita pelampiasannya !

Gandi terus bergerak dengan tanpa mengenal lelah, suara jeritan Neva menjadi semakin ringan, kesadaran pemikirannya juga mulai kabur.

Neva terus mencekam tangan Gandi, saat ini pada tangan Gandi telah meninggalkan bekas cakaran kuku Neva.

Neva tidak bisa terima diperkosa dengan begitu saja, dia ingin Gandi mengetahuinya, wanita yang sedang diperkosa oleh dirinya pada saat ini adalah Neva, bukan Julia itu.

Pada akhirnya, seiring dengan suara desahan Gandi, Neva merasa seluruh tubuhnya menjadi panas, lalu langsung membalikkan bola matanya.

Akhirnya Gandi melepaskan dirinya juga.

Setelah itu, Gandi langsung berbaring di tempat duduk mobil, lalu mulai ketiduran karena kelelahan.

Pada saat ini, Neva bahkan tidak ada tenaga untuk bergerak lagi, dia berusaha untuk bangun, lalu melangkah secara perlahan-lahan ke samping pintu mobil.

Neva merapikan baju sendiri di tengah kegelapan, namun ternyata celana dalamnya telah dibuang oleh Gandi pada barusan, dia sama sekali tidak dapat menemukannya.

Dia membuka lampu mobil untuk mencarinya, namun malah menyadari ternyata celana dalamnya sedang berada di dalam genggaman Gandi.

Wajah Neva merona merah, lalu memperhatikan raut wajah lelaki yang tampan ini.

Sepertinya sejak dirinya menikah dengan Gandi, dia jarang ada kesempatan untuk memperhatikannya.

Neva berusaha menarik barang sendiri dari genggaman tangan Gandi.

Gandi sedikit mengerut alis, sepertinya akan membuka matanya.

Neva sangat panik dengan pertemuan pada saat ini, oleh sebab itu, pada saat Gandi akan membuka matanya, Neva langsung mengulur tangan dan mengelus pada mata Gandi.

Gandi berusaha untuk membuka matanya, namun tetap saja tidak berhasil, dikarenakan efek obat itu dan tenaga dirinya yang telah habis digunakan, akhirnya dia tetap saja tertidur dengan kelelahan.

Neva menatap luka yang berada lengan Gandi, dalam hatinya berpikir, apabila luka di tangannya telah sembuh, mungkin saja akan meninggalkan sebuah bekas yang berbentuk tulisan Aska.

Dengan demikian, Gandi tidak akan salah mengenal lagi.

Neva berusaha untuk turun dari mobil, saat ini rambutnya telah kacau, baju di tubuhnya juga penuh dengan bekas lipatan, apabila orang dewasa yang melihat keadaannya, pastinya juga mengetahui apa yang telah dilakukannya pada barusan.

Neva perlahan-lahan melangkah ke arah mobil Tante Chen, setelah sampai di depan pintu, dia membuka kunci dan masuk ke dalam mobil, namun ternyata Nana telah ketiduran.

Wajah Nana ada sedikit bekas air mata, tangannya masih terus menggenggam pegangan pintu mobil, reaksi wajahnya juga sangat panik, Neva yang melihatnya juga merasa sangat tidak tega.

Awalnya dia hanya bermaksud untuk mengantar obat demam kepada Gandi, namun ternyata Gandi malah terminum obat yang seperti itu, dan efek obatnya malah begitu kuat dan kegilaan.

Sepertinya Nana juga merasa sangat panik dan hampir gila karena dirinya yang tidak kunjung kembali.

Neva sedang berusaha untuk menyalakan mesin mobilnya, kakinya membutuhkan tenaga yang sangat besar untuk menginjak gas.

Bagian bawah tubuhnya masih terasa sakit karena kekasaran Gandi pada barusan, rasa sakit ini membuat Neva langsung melepaskan injakan di bawah kakinya.

Setelah mencoba hingga ketiga kalinya, akhirnya Neva berhasil menyalakan mesin mobil dan berkendara keluar dari tempat ini.

Setelah mobil Neva meninggalkan tempat, Julia berjalan keluar dari sudut kegelapan yang berada di samping lift, reaksi wajahnya sangat seram dan kejam.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
5 tahun yang lalu