Cinta Yang Dalam - Bab 275 Putus Harapan
Miller memiliki sedikit penyesalan, ia tahu Gandi masih menaruh dihati masalah dimasa lalu itu.
Tetapi hal itu tidak ada hubungannya dengannya, bukan dia yang memberikan perintah itu.
Saat itu Maria masih sangat muda, juga terlalu bertanggung jawab akan jalannya sendiri, dari sudut pandang Miller dan orang-orang tua seusianya ini, masa krisis bisnis seperti ini tidak hanya dapat mempengaruhi Keluarga Tirta , tetapi malahan dapat membuat Keluarga Tirta semakin kearah merugi.
Tetapi Maria tetap berpikir Keluarga Tirta sudah tidak bisa diselamatkan.
Karena itu ia secara sepihak memutuskan untuk melakukan keputusan bodoh seperti itu.
Setelah itu perkembangan Keluarga Tirta semakin lama semakin baik, dengan mengandalkan pasar China yang kuat, ia dengan cepat telah melampaui Keluarga Dallas.
Ia mulanya berencana untuk menyuruh Maria menggunakan kecantikannya untuk memperbaiki hubungan dimasa lalu.
Siapa tahu, yang pertama adalah berita Gandi jatuh cinta pada seorang aktris, kemudian yang lebih lagi adalah sembarangan menikah dengan seorang wanita.
Ada beberapa hal jika telah terlewatkan, maka pada akhirnya pun tidak dapat kembali lagi.
“Bajan telah mengajukannya beberapa kali, waktu itu jika tidak terjadi masalah, aku berencana memberikan Bona untuk menikah dengannya.” Miller Peter berkata dengan datar.
Gandi menaikkan matanya dan seperti tanpa berpikir melihat Miller ,berkata : “Aku sudah memeriksa dengan jelas masalah Dola , dokumen pun sudah dikirimkan kemari. Untuk masalah ini, aku pasti akan mengejar hingga selesai!”
Miller mengibas-ngibaskan tangannya, dengan datar berkata: “Sudah berlalu, semua itu sudah berlalu, untuk apa mengejar terus-menerus. Ini semua adalah nasib Dola , disaat itu aku sudah menahannya, tidak membiarkannya pergi.”
Gandi menjawab en sekata kemudian tidak lagi berbicara.
Orang dibalik kejadian kali ini, meskipun banyak bukti menunjukkan ini berhubungan dengan Keluarga Dallas.
Tetapi Gandi tidak dengan segera membuat keputusan, tetapi setelah melakukan pemeriksaan selama beberapa saat, dugaannya ini tertolakkan.
Meskipun pada akhirnya seleruh barang dan keuangan ini masuk kedalam Keluarga Dallas.
Tetapi setelah Gandi memeriksanya lebih lanjut, ia menyadari barang-barang ini akan didistribusikan jaringan bisnis Keluarga Dallas, pada akhirnya menuju area kontrol Jihad sebenarnya.
Ditempat ini, resiko untuk tetap melanjutkan mengejar hal ini sangat tinggi.
Karena itu Gandi berpikir sejenak dan memutuskan meletakkannya untuk sementara waktu hal ini.
Saat Neva tersadar, ke empat sisinya sangat gelap.
Ia merasakan sakit yang luar biasa dari kepalanya, sedikit saja bergerak, kepalanya terasa akan meledak.
Ia melihat kesekililingnya, dari kejauhan terdapat sedikit cahaya, seperti nya itu jendela.
Tetapi ketinggian jendela, kurang lebih juga ada 5-6-meter diatas.
Ia menyentuh kepalanya, menurunkan tangannya dan melihat, menyadari tangannya menjadi merah.
Sesaat setelah matanya berhasil beradaptasi didalam gelap, ia terkejut.
Tempat ini sepertinya adalah gudang, tetapi didalam gudang ini terletak begitu banyak barang-barang antik, patung Buddha yang ganas, guci-guci, bahkan ada beberapa peti.
Nyali Neva tidak besar, dapat dibilang, mungkin sangat kecil.
Ia dengan sedikit ketakutan berputar-putar mencari pintu dan menyadari, pintu teruka dari atas.
Sangat jelas, ini sepertinya adalah gudang penyimpanan harta.
Semua keluar dan masuk barang-barang ini dengan cara digantung dari atas.
Udara yang dingin, membuat Neva diluar kendalinya menggigil.
Ia bersandar disatu-satunya jendela yang mengeluarkan cahaya, seketika berteriak dengan suara keras: “Tolong! Apakah ada orang?”
Suhu udara dipagi hari dan dimalam hari di negara W berbedah jauh, suhu dimalam hari cukup untuk membuat orang mati kedinginan.
Untung saja karena Neva sedang tidak enak badan, karena itu menghadiri perjamuan kali ini ia menggunakan baju yang cukup tebal.
Tetapi meskipun seperti ini, ia ragu ia tidak akan dapat melewati mala mini.
Melihat peti batu berwarna biru yang tidak jauh darinya itu, diotak Neva secara tidak disadari muncul adegan film supernatural yang dilihatnya sebelumnya.
Ini membuatnya terkejut setengah mati, seketika ia mencengkeram tembok berusaha untuk memanjat naik, suara berteriak minta tolongnya semakin kencang.
Tetapi ia sama sekali tidak bisa memanjat tembok, berteriak sekeras itupun tidak ada orang yang menjawab, hingga suaranya menjadi serakpun tidak ada seorangpun yang muncul.
Ia dengan putus asa bersandar ketembok, ia takut hari ini mungkin adalah hari sialnya.
Neva tidak paham, kenapa ada orang yang mau memukul pingsan dirinya kemudian membuangnya kemari.
Ia samar-samar teringat, pintu kamar mandi sedikit bergerak.
Orang yang masuk disaat itu pasti adalah orang yang mau menyakitinya.
Seluruh alat komunikasi yang ada pada dirinya telah diambil.
Bahkan karena perutnya sedang sakit, ia sudah menyiapkan beberapa buah permen didalam kantongnya untuk menyegarkannya, tetapi itu semua juga sudah diambil.
Orang yang menyakitinya itu, pasti telah bertekad untuk mengurungnya hingga mati disini.
Satu-satunya cahaya yang ada itupun perlahan-lahan menghilang.
Kegelapan yang menakutkan membuat Neva ketakutan hingga akan gila.
Tubuhnya dingin, jiwanya dingin, seluruh tampat sangat dingin.
Ia sangat lelah, sangat mengantuk, saat ini hanya ingin tidur.
Neva biasanya menonton banyak sekali film, Neva tahu, ini adalah efek yang ada saat orang akan mati.
Saat ini, hatinya menjadi jauh lebih tenang.
Tidak tahu Gandi saat ini, apakah merasakan bahwa dirinya telah menghilang?
Apakah ia akan mencarinya kemana-mana?
Jika ia mati, hal mengenai Nana adalah putrinyapun mungkin akan sepenuhnya menjadi gumpalan asap dimasa lalu yang menghilang.
Siapapun tidak tahu, bagus juga, dengan begini Nana bisa tumbuh besar dengan sehat dan bahagia, tidak perlu kembali menginjakkan kaki didalam dendam dan kebencian yang ada didalam keluarga-keluarga megah ini.
Ia akan segera mati, jika nanti turun kealam sana ia akan bertemu dengan Nardi kan? Dan juga ayah ibu……
Sekeluarga kembali berkumpul, adalah hal yang sangat membahagiakan.
Akan tetapi dengar-dengar karena telah membakar terlalu banyak uang, sekarang sedang dalam inflasi, benar-benar takut jika turun kealam sana tidak dapat membeli rumah dan menjadi gelandangan!
Tidak bisa, Neva kembali menyadarkan dirinya untuk semangat.
Ia tidak tahu, apakah aka nada orang yang datang kemari untuk menyelamatkannya.
Ia hanya bisa menggambar seperti sebuah rumah diatas tanah, kemudian dibawahnya ia menulikan sekalimat: “Bakarkan untukku!”
“Apa?” Maria marah besar, melemparkan tamparan kewajah gadis muda didepannya.
“Apakah kamu gila? Kamu tahu siapakah dia? Dan kamu berani menyakitinya! Ya Tuhan, kamu telah membuat sebuah kesalahan besar!” Melihat gadis kecil depan muka tidak terima didepannya, Maria benar-benar merasakan kekesalan atas kegagalannya untuk berbuat baik kepadanya.
Sejak kapan dirinya membutuhkannya untuk turun tangan?
Ia memang sangat membenci Neva, tetapi jika ia ingin membereskan Neva, maka sudah dari awal ia akan melakukannya, mana perlu menunggu hingga saat ini?
Elena dengan tidak terima melihat ke kakak keduanya, ia tidak tahu apa yang salah dari perbuatannya.
Wanita itu, adalah saingan terbesar kakak kedua, dan juga telah merebut pria yang paling disukai kakak kedua.
Ia membiarkan kakak kedua memiliki kesempatan untuk menghela nafas, dengan memukul pingsan wanita itu kemudian membuangnya kedalam ruang bawah tanah didalam Estate , apakah ada yang salah?
Di ruang bawah tanah itu, ia juga melemparkan sebuah selimut tua, bertahan semalam juga tidak akan mati membeku.
Tunggu besok pagi, ia akan membawa orang untuk menyeret wanita itu keluar, kemudian mencari suatu tempat untuk melepaskannya.
Tetapi saat ia meminta kakak kedua untuk mengambil keuntungan dari perlakuannya, reaksi kakak kedua begitu hebohnya, bahkan memukul dengan tangannya sendiri.
“Kakak, apakah kamu berpikir terlalu berlebihan? Wanita ini hilang semalam, mungkin bahkan Gandi tidak akan mencarinya, apa yang kamu takutkan?” Elena berkata dengan tidak puas.
Maria melihat sekilas wajah Elena yang penuh dengan ketidakpuasan, secara tiba-tiba didalam hatinya teringat perkataan yang pernah diucapkan oleh ayahnya.
Elena hanyalah seorang anak yang rusak karena dimanjakan berlebihan, dalam melakukan hal apapun tidak memikirkan akibatnya. Karena itu, saat berlatih bersamanya di dalam perusahaan untuk beberapa waktu ini, ayah menyuruhnya untuk memperhatikan Elena dengan baik.
Elena telah melakukan hal-hal dengan baik saat berada diperusahaan, karena itu Maria pun menjadi jauh lebih lega.
Tetapi siapa yang tahu ternyata saat ia tadi sedang membicarakan barang mewah dengan seorang nyonya yang besar, tiba-tiba Elena secara diam-diam menariknya kepinggir, kemudian memberi tahunya bahwa ia telah membereskan Neva.
Maria bahkan dapat membayangkan amarah Gandi saat mengetahuinya nanti.
Tetapi sekarang Neva pasti sudah sadar, jika ingin menolongnya keluar pasti akan ketahuan olehnya siapa yang melakukan hal ini.
Lubang besar ini, tidak mudah untuk diperbaiki!
Gandi berbincang-bincang dengan Miller Peter mengenai hal bisnis, saat keluar dari ruang baca melihat Maria .
Ia dengan wajah ingin berkata-kata namun kemudian terhenti, Gandi sedikit tersenyum dan berkata: “Ada urusan apakah?”
Maria membuka mulutnya, pada akhirnya menurunkan pandangan matanya dan berkata: “Aku hanya ingin melihatmu lebih banyak!”
Didalam hati Gandi tiba-tiba muncul sebuah perasaan yang rumit, ia dengan ringan memeluk sebentar Maria dan berkata: “Maria , kita semua sudah dewasa bukanlah anak kecil lagi, karena itu perkataan seperti ini, lebih baik tidak usah diucapkan lagi. Bajan benar-benar serius terhadapmu, kuharap kamu dapat menghargainya baik-baik.”
Selesai berkata, Gandi berjalan melewatinya dan berjalan turun dengan langkah besar.
Maria menggigit bibirnya kemudian dengan suara keras berkata: “Gandi!”
“En?”
“Aku, aku pasti akan rindu kepadamu!”
Suaranya dibilang keras juga tidak keras, dibilang kecil pun tidak kecil, masih membuat beberapa orang dilantai bawah mendengarnya.
Wajah Gandi tiba-tiba terlintas sebuah ekspresi dingin, berkata: “Kalau begitu mungkin akan mengecewakanmu, karena aku tidak akan rindu padamu!”
Melihat bayangan tubuh Gandi yang berjalan turun, wajah Maria terlintas sedikit rasa sedih, tetapi didalam kesedihannya terdapat rasa kebencian: “Aku awalnya berencana untuk memberitahukan hal itu kepadamu, tetapi kamu begitu dinginnya terhadapku, membuatku sakit hati, kalau begitu kamu harus membayar harga untuk hal itu……”
Gandi ditengah-tengah kerumunan orang mencari Neva, tetapi tidak dapat menemukan bayangannya.
Ia menekan telepon Neva, tetapi menunjukkan teleponnya mati.
Sebuah perasaan yang tidak menyenangkan, menyebar didalam hati Gandi.
Ia melihat kearah Maria yang berada dilantai atas, dengan langkah besar naik keatas dan kedepannya, dengan suara menekan berkata: “Dimana orangnya?
Menghadapi Gandi yang sedang memberikan tekanan, Maria didalam hati sedikit bergetar, tetapi diwajahnya tetap menunjukkan ekspresi tanpa terkejut dan berkata: “Orang apa? Aku tidak mengerti apa yang sedang kamu bicarakan……”
“Berpura-pura bodoh denganku? Neva? Ia tidak mungkin menghilang begitu saja!” didalam kata-kata Gandi sudah menunjukkan sedikit desakan.
Tetapi semakin seperti ini, Maria semakin bersikeras untuk tidak mengatakannya.
Ia menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata: “Tadi ia masih berada dipojokkan, kakinya ada dibadannya sendiri, ia pergi kemana, bagaimana aku bisa tahu?”
Gandi tidak mengucapkan apa-apa lagi, hanya saja sorotan matanya yang terakhir, membuat Maria merasa akan ada pertarungan darah.
Ia dengan cepat turun kebawah, kemudian menelepon, seketika ada beberapa pengawal yang masuk kedalam.
Pesta perjamuan menjadi kacau-balau, Maria turun kebawah, baru saja sampai dipintu tangga, ia sudah ditahan oleh Bajan .
“Jangan pergi kesana, ia sekarang sedang sangat emosi!”
Maria melihat sekilas Bajan , mendorongnya dengan tangannya dan berkata: “Jangan ikut campur!”
Sorot mata Bajan sekilas menunjukkan kesedihan, ia menghela nafas dan berkata: “Maria , kamu perlu seperti inikah? Aku sudah meminta ayahku untuk membicarakan pernikahan kita berdua dengan paman Miller . Segera, kita akan bersama!”
Tubuh Maria menegang, wajahnya dengan penuh ketidak-percayaan melihat Bajan , suaranya menunjukkan emosi yang sangat besar dan berkata: “Bajan , apa maksudmu ini? Hal seperti ini, tidak perlu meminta persetujuan dariku dahulu kah?”
Bajan tidak mengatakan apapun, tetapi melihat Maria yang tidak menanggapi cegahannya untuk mendekat ke Gandi, mulutnya akhirnya pun berkata: “Jika aku mendiskusikannya terlebih dahulu denganmu, apakah kamu akan setuju?”
Seluruh sisi diruangan pesta jamuan ini telah dicari, tetapi tetap tidak dapat menemukan bayangan Neva.
Bahkan Miller pun dibuat terkejut olehnya, ia menurunkan perintah untuk segera mengeluarkan seluruh CCTV yang ada di Estate .
Tetapi tepat di beberapa saat, CCTV itu terhapuskan oleh sengaja oleh seseorang.
Perbuatan jelas seperti ini, membuat hati Gandi menjadi berat, ia mengerti pasti terjadi sesuatu kepada Neva!
Novel Terkait
Akibat Pernikahan Dini
CintiaAir Mata Cinta
Bella CiaoBretta’s Diary
DanielleLoving Handsome
Glen ValoraMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip