Cinta Yang Dalam - Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan

Neva menyuruh pelayan untuk memasak sup penghilang mabuk dan membawanya untuk Gandi.

Sup agak panas, Neva meniupnya dan menyuap ke mulut Gandi: “Pak Gandi, kamu kebanyakan minum alkohol, minumlah sedikit sup ini!”

Mata Gandi yang sedikit terpejam membuka, tatapan yang penuh kebencian tidak tertutup. Ia menjatuhkan sup yang ada ditangan Neva, berkata: “kamu tidak bisa mengerti perkataan orang? Siapa yang menyuruhmu dekat dengan aku!”

Sup yang panas tumpah di tangan Neva, tangan Neva yang putih lekas merah.

Neva mendesah tak tertahan, rasa sakit di tangan dan hatinya yang merasakan penghinaan, membuat dia memperat bibirnya menjadi garis lurus.

Gandi tampak sedikit sadar, melihat tangan Neva yang merah karena panas, dengan acuh tak acuh, ia berkata: “cara berpura-pura kasihan sudah kamu gunakan di hadapan berapa banyak pria? Tempati posisimu dengan baik, aku hanya memberimu waktu setengah tahun, setengah tahun tiba, keluar sendiri dari rumah Tirta!”

Wajah Neva langsung memucat, dia tidak mengatakan apa-apa, dia berpura-pura kuat dan tenang, berbalik dan berjalan keluar. Ketika tangannya menyentuh pegangan pintu, seluruh tangannya menjadi pucat.

Neva bisa tidur di sofa, karena Gandi tidak menyetujuinya untuk mendekat. Ia mengatakan bahwa Neva akan mengotori tempat tidurnya.

Neva menahan penghinaan yang semakin menjadi-jadi dari pria itu, meringkuk di sofa dan tidak berkata apapun. Suhu ruangan itu pas tetapi badannya tetap saja gemetaran tak terkendali.

Malam pernikahannya berakhir dengan cara ini.

Karena takut dengan Shinta, hari esoknya media kota Z sangat damai dan tidak ada berita yang bocor.

Namun, orang media menganggap ini sebagai lelucon, keluarga Aska yang tidak tau diri, ingin berhubungan dengan orang kaya, akhirnya memalukan sampai tidak ada yang tahu hal ini. Pak Gandi sebagai pengantin pria tidak muncul sama sekali di pernikahan, keluarga Aska yang ditinggalin pengantin pria bahkan tidak berani berkata apa-apa.

Benar-benar Neva yang selalu membuat kehidupannya menjadi sebuah lelucon dan kemampuan ini tidak ada yang bisa melampaui.

Shinta merasa bersalah hingga ia memberikan kompensasi berupa proyek tanah yang ada ditangannya kepada keluarga Aska..

Keluarga Tirta telah menyelesaikan semua formalitas dan pembiayaan dalam proyek ini, Artinya Gilbert sambil berbaring sudah mendapatkan uang bermiliaran.

Ini membuatnya terbangun dengan senyuman indah dalam beberapa hari. Apalagi Lexi dan Nevi, setiap hari senang dengan kesibukan belanja yang tidak habis-habis, Gilbert tidak peduli dengan keborosan mereka bahkan ia dengan senang hati membiarkan mereka sembarang mengeluarkan uang. rumah Aska terlihat penuh dengan kebahagiaan.

Tidak ada yang ingat dan peduli dengan tokoh utama dalam “lelucon” ini.

Neva sangat terbuka, gosipan masuk dari telinga kiri langsung keluar dari telinga kanan. Satu-satunya hal yang mempengaruhinya adalah bahwa Gandi sudah tidak pulang selama tiga hari berturut-turut.

Dia juga memecat semua pelayan di rumah, dan meninggalkan kata-kata: tidak akan mengeluarkan satu rupiah pun uang kepada sesuatu yang tidak berharga.

Neva seolah-olah tidak mendengar, berjalan masuk ke kamar tidur tamu bagai tidak terjadi apa-apa. Sejak malam pernikahan itu, dia membersihkan kamar tidur tamu dan tidur di situ.

Dia keluar hanya ketika makan malam dan saat keluar matanya selalu merah.

Seperti biasanya, dia setiap hari pergi ke rumah Tirta menemani Shinta minum teh dan menggambar, Shinta dulunya merupakan seorang seniman tetapi sejak suaminya meninggal, ia hanya bisa berfokus dalam bidang pemasaran.

Sekarang Gandi yang mewarisi perusahaan, akhirnya ia bisa lega dan kembali memulai hobinya dalam menggambar..

Neva juga memang belajar desain dan keterampilan melukisnya juga sangat bagus, tiap kali mereka berdua berbincang dengan sangat senang.

Tetapi Gandi selalu tidak muncul, ini menarik perhatian Shinta.

Namun, setiap kali Shinta bertanya pada Neva, bagaimana Gandi memperlakukannya. Neva selalu berkata bahwa dia sangat baik, hanya saja dia sangat sibuk dengan pekerjaannya.

Kejadian acara pernikahan masih teringat jelas, bahkan jika tatapan Neva terlihat sangat santai, Shinta juga tidak akan mempercayainya, malah semakin merasa kasihan dengan menantu perempuannya ini. Hanya berharap Gandi yang hidup bersama dengan Neva dalam jangka waktu lama, bisa merasakan kebaikan dari Neva.

Setelah hari-hari seperti ini terus begitu selama seminggu, akhirnya Shinta pun marah, ia menelepon Gandi, hanya mengatakan satu kalimat: malam ini kamu harus pulang ke rumah tua Tirta.

Gandi tertawa setelah menutup telepon, matanya terpintas kebrutalan.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu