Cinta Yang Dalam - Bab 137 Umpan

Identitas Gandi, tidak berlebihan jika dikatakan terlalu berat.

Asalkan hal yang ingin dia lakukan, pasti bisa dilakukan.

Julia menatap Gandi dengan sedikit tersentuh, berkata ringan:”Gandi, kamu sangat baik padaku, tapi….”

Dia tampak seperti menahan kata-katanya, membuat Gandi mengernyit, berkata:”Denganku masih perlu menutup-nutupi?”

Julia menggigit bibirnya, berkata:”Aku dengar syuting serial tv ini untuk sementara diberhentikan, ini tidak bagus, bisa memberikan kerugian besar untuk perusahaan. Dan aku merasa Chelsi, seharusnya tidak sengaja, jadi kalau memang tidak bisa maka biarkan berlalu saja, menurutmu apakah boleh mulai syuting seperti biasa saja?”

Ekspresi wajah Julia yang sedikit memohon, sikap murah hati ini, membuat Gandi sedikit terkejut.

Hal ini tidak bisa dibilang masalah besar atau kecil, orang yang paling dipercaya oleh Julia dilukai oleh orang lain. Demi keuntungan Grup Tirta, Julia ternyata dengan rela melepaskannya.

Gandi dengan lembut memeluk Julia kedalam pelukannya, berkata:”Aku akan mengurus masalah ini, Grup Tirta masih banyak film dan program TV yang sedang direncanakan, kamu dan kru dapat syuting itu terlebih dahulu.”

Keuntungan bersandar pada orang kuat, yaitu mendapatkan apa yang diinginkan, jika tidak masih bisa mengatur untuknya.

Ini adalah hal yang membuat Julia tersentuh selama beberapa tahun ini.

Dia menjawab ringan, lalu berkata:”Gandi, disana ada ranjang, bagaimana kalau kamu istirahat dulu? Kemarin malam benar-benar maaf, terjadi peristiwa sebesar ini, aku kebingungan, hanya tahu untuk mencari orang yang paling aku percaya dan andalkan, lalu meneleponmu. Pada saat itu, apakah sudah mengganggu istirahatmu dan Neva….”

Menyebut nama Neva, hati Gandi tiba-tiba tergerak, tapi langsung sadar kembali, berkata dengan sedikie menyalahkan:”Kamu sudah mengatakan aku adalah orang yang paling kamu percaya dan andalkan, bukankah memang seharusnya ketika ada masalah langsung mencariku?”

Julia menatap gandi dengan terharu, menjinjitkan kakinya, dengan ringan mencium bibir Gandi. Lalu bersandar pada pelukan Gandi, memperlihatkan sebuah senyuman yang bahagia.

Neva sekarang sedang melihat weibo, disana sudah terjadi keributan, yaitu tentang perselisihan pribadi Chelsi dan Julia.

Di weibo sudah beredar beberapa tayangan cctv, dan didalamnya menunjukkan asisten Chelsi Emra sedang berbicara kepada asisten Julia. Tapi pada saat itu, navigator Chelsi yang berhenti tidak jauh dari sana, tiba-tiba dengan kecepatan tinggi, menabrak kemari.

Hanya terlihat asisten Julia, terbang di udara, lalu dengan keras jatuh ke tanah.

Video ini sudah menyebar di setiap bagian dalam weibo, penggemar Julia, telah memberi komentar banyak, semuanya memaki Chelsi.

Dan penggemar Chelsi, juga bukan lawan yang mudah.

Chelsi adalah artis dengan kemampuan hebat, dan selalu menjadi oranng baik, tidak pernah ada skandal, juga sering berbuat amal, telah membangun beberapa ratus sekolah dasar.

Sifat lengket penggemarnya sangat kuat, dan juga sangat percaya padanya.

Jadi di setiap komentar, semua adalah pertarungan antar penggemar, dan disaat paling seru, komentar di weibo, untuk sementara harus ditutup.

Neva melihat komentar yang selalu ditandai dengan *, tahu jika kata-kata yang diblokir ini, tentu saja bukanlah kata-kata yang baik, bisa dibayangkan, berapa banyak tekanan yang di alami oleh Chelsi.

Dia mencari wechat Chelsi, berpikir sebentar, lalu mengirim pesan ke Chelsi: “Chelsi, aku sudah melihat kata-kata di internet itu. Aku tidak tahu harus bagaimana menghiburmu, tapi aku tetap ingin mengatakan kepadamu, aku tidak bisa mengurus bagaimana semua orang mengomentarimu, tapi dalam hatiku, aku masih merasa kamu pasti tidak mungkin melakukan hal ini.”

Setelah mengirim kata-kata ini, menunggu sebentar, tidak ada balasan, seperti batu yang tenggelam dalam lautan luas.

Neva berpikir mungkin Chesli sekarang sedang sibuk konferensi pers, lalu meletakkan ponselnya.

Gandi berada beberapa jam di rumah sakit, ada urusan dikantor, jadi pergi terlebih dahulu.

Dia baru saja pergi, asisten di atas ranjang pasien membuka matanya, melepaskan masker oksigen di wajahnya.

“Hah, sesak sekali, masker oksigen ini benar-benar tidak nyaman,” Asisten Mili berkata.

Julia menoleh melihat dia, berkata:”Tubuhmu tidak sakit lagi?”

Mili bergerak sdikit, rasa sakit datang dari kakinya, dan dia menjadi tidak berani bergerak lagi.

“Sakit! Ini adalah rasa nyata setelah ditabrak oleh mobil, untung saja mobil Chelsi memiliki rem otomatis, jika tidak takutnya aku benar-benar akan mati!” Mili berkata dengan ketakutan.

Julia tersenyum, duduk didepan ranjang Mili, berkata :”Kamu tenang saja, hal yang kamu lakukan kali ini, aku sudah mengingatnya. Setelah kamu keluar dari rumah sakit, vilaku di 翠微, akan menjadi milikmu!”

Wajah Mili terlihat senang, harga vila itu tidak rendah, jika tidak dia juga tidak akan mengambil resiko yang besar untuk melakukan hal ini.

Tapi dia berkata dengan khawatir:”Kak Julia, Chelsi ini bukan lawan yang mudah, jika masalah kemarin malam, dia menemukan jejak, saat itu bagaimana dengan kita?”

Julia mengangkat bahu dengan tidak acuh, berkata: “Untuk apa berpikir terlalu banyak? Lagipula sudah melakukan. Kita adalah korban, aku pikir Chelsi sekarang sudah tidak aman, apakah dia ada waktu dna energi untuk bersiteru denganku?”

Mili mendengar kata-kata Julia, tiba-tiba merasa jika dirinya ada kemungkinan akan menjadi kambing hitam, buru-buru berkata:”Video itu, jangan-jangan sudah disebarkan?”

Membahas tentang video, Julia tiba-tiba menjadi bersemangat, dia mengangguk, berkata: “Pagi-pagi sekali aku sudah menyuruh orang untuk menyebarkan, membeli ratusan V besar. Kali ini walaupun Chelsi tidak mati, pasti juga harus mengelupas kulitnya!”

Mili terdiam, hal ini sudah disebar luaskan, maka tidak akan ada habisnya.

Jika tidak ada masalah yang terjadi maka akan baik-baik saja, tapi jika ada masalah, dirinya sendiri di industri hiburan, mungkin benar-benar terkenal dengan reputasi buruk.

Ada Gandi yang mendukung Julia disisinya, siapapun tidak berani melakukan apapun dengan dia.

Dan dirinya sendiri, hanya sebuah umpan.

Dia membuka mulut, ingin mendapatkan jaminan dari Julia.

Tapi Julia menguap, melambaikan tangan, sudah tidak ingin melanjutkan mengobrol lagi, berkata:”Sudahlah, masalah lain dibahas lain kali saja, aku kemarin tidak tidur nyenyak, menemani semalaman disini dengan Presdir Tirta. Bisa mendapat perlakuan begitu tinggi seperti ini, kamu harus bersyukur!”

Mili terdiam, walaupun hatinya sedikit tidak puas, tapi akhirnya berkata:”Aku mengerti, jika bukan karena promosi dari Kak Julia, aku sekarang juga hanya seorang pegawai biasa,”

Mili tiba-tiba teringat sesuatu, lalu bertanya:”Kak Julia, perkembangan hubunganmu dengan Presdir Tirta, apakah belakangan ini tidak berjalan lancar?”