Cinta Yang Dalam - Bab 247 Datang Seorang Teman
Pandangan Siska kali ini bersinar, mendengar perkataan Vito ini, dia merasa ide nya kali ini boleh juga.
Mana bisa Neva menjadi seorang mak comblang seperti ini, dia tidak menyangka perkataan sederhana ini malah membuatnya tersandera masuk ke dalam tim Vito .
Dia pun dengan terbata-bata berkata:” Itu, aku tidak memiliki teman di sampingku, hanya ada…”
“ Hanya ada siapa? Pandangan Siska bersinar.
“ Chelsi, dia orang yang baik, dia juga cantik, hanya saja agak kuat….”
Neva tiba-tiba memikirkan Chelsi, di sekitarnya sepertinya tidak ada pacar.
Vito yang melihat ekspresi Neva yang dipaksa seperti ini, tidak bisa menahan diri dan tersenyum.
Adik iparnya ini adalah orang yang sederhana ya!
Namun nama Chesi ini sepertinya cukup akrab!
Siska sering melihat acara tv sehingga dia tahu Chelsi.
“ Yang kamu maksud artis itu? Yang sangat terkenal itu?” Neva menganggukan kepalanya dan berkata:” Walaupun dia berada di dunia hiburan, namun di tengah dunia hiburan yang bersih…”
Siska pun mengeluarkan ponsel dan berkata di telepon:” Coba kamu cek info mengenai Chelsi, segera kirimkan kepadaku.”
Setelah meletakkan telepon, dia pun mendengar Neva bercerita beberapa hal mengenai Chelsi kemudian dia secara aktif menanyakan mengenai kehidupan dan karakteristik Chelsi dan berdasarkan pertanyaan ini memutuskan bagaimana karakter Chesi.
Melihat ibunya serius, Vito pun langsung menjadi panik.
Ada apa ini? Apakah benar-benar akan mengenalkan kepadaku?
Beberapa saat kemudian, Siska mendapatkan informasi mengenai Chelsi, melihat kehidupan Chelsi dan dia pun menganggukan kepla dan berkata,” Bagus!”
Setelah dia melihatnya informasinya dengan singkat, dia menatap Neva dan berkata:” Neva, wanita ini baik. Apakah kamu bisa menjadi penengah dan mengenalkannya ?”
Sebelum Neva menjawab, Vito segera dengan sekuat tenaga memberi pandangan mata, menggunakan mulutnya memberitahu Neva supaya dia tidak melakukannya.
Neva menatap singkat Vito , dalam hatinya masih teringat barusan dia dijebak oleh pria ini sehingga dia pun berkata:” Baiklah Bibi, jika ada waktu aku akan mempertemukan mereka.”
“ Jangan tunggu ada waktu, beberapa hari ini saja.” Siska menajwab dengan tenang.
Setelah makan siang, Neva pergi keluar dengan Gandi.
Sinat matahari pada siang hari itu membuat Neva dengan cepat tertidur di dalam mobil.
Beberapa saat kemudian terasa sesuatu yang gatal di wajahnya, dia pun dengan tidak sadar menaikkan tangannya dan menangkap sebuah bola bulu di tangannya.
Biasanya ketika sedang sadar mungkin akan merasa bola bulu akan sangat lucu.
Namun ketika dia sedang tertidur, hal yang dirasakan adalah kaget.
Dia terkaget, melepaskan tangannya ketika membuka mata melihat di tangan Gandi terdapat sebuah bunga berbulu yang barusan digunakan untuk membangunkannya.
Neva menjadi agak marah, sambil dengan menyisakan aura bangun tidur berkata:” Tuan Tirta, apa yang kamu lakukan!”
Gandi tersenyum, ekspresi Neva saat ini agak lucu.
“ Apakah kamu masih belum melihat apa yang aku lakukan? Kamu berecana untuk tidur sampai kapan?”
Neva tertegun dan berkata:” Kita sudah sampai?”
“Menurutmu?”
Ketika Gandi selesai mengatakannya, Neva baru mendengar suara ramai dari luar.
Dia pun melihat ke luar jendela, pada saat ini banyak orang yang lalu-lalang, di tempat yang tidak jauh dia melihat, apakah itu kincir-kincir?
Gandi membawanya, pada awalnya hanya berkata untuk berjalan-jalan, ternyata mereka pergi ke tempat bermain?
Perasaan hati Neva saat ini tidak karuan, namun lebih banyak dipenuhi rasa haru.
Karena beberapa hari ini dia baru saja menonton tv series di rumah dengan memeluk bantal, saat itu Gandi sambil membaca buku, ketika dia melihat tokoh utama pria dan wanita yang sedang menaiki caraousel, dia pun tidak sadar berkata :” Ai, aku juga sudah lama tidak pergi ke tempat bermain!”
Pada saat itu dia hanya sembarangan berbicara, dia tidak menyangka Gandi mengingatnya di dalam hatinya.
Melihat Neva yang terdiam, Gandi turun dari mobil dan pergi ke pintu kursi penumpang dan menarik Neva untuk turun dari mobil.
Neva bermain di kapal bajak laut dan kemudian mulai mengantri pada setiap permainan.
Gandi sudah mendaftarkan kartu VIP, pada awalnya sudah tidak perlu mengantri.
Namun Neva sangat menikmati setiap menit setiap detik yang dia habiskan bersama dengan Gandi, dia pun menarik Gandi untuk mengantri dengan sabar.
Hanya dengan menunggu dalam antrian yang panjang baru bisa merasakan keindahan dari suatu permainan.
Tentu saja, di dalam hatinya dia ingin bersama dengan Gandi seperti ini lebih lama.
Karena antrian yang panjang, ketika malam jam enam tempat permainan ini ditutup, Neva baru bermain seperempat dari permainan yang ada.
Namun dia sangat gembira, setelah naik mobil dengan Gandi, dia pun berkata:” Tuan Tirta, sebagai hadiah terima kasih membawaku hari ini ke tempat bermain, biar malam ini aku mentraktrirmu untuk makan malam!”
Gandi terkejut, tidak menyangka Neva akan mengundangnya dan mentraktirnya untuk makan, dia pun secara otomatis menganggukkan kepala.
Pemilik dari restoran ini adalah fans berat dari Chelsi.
Asalkan orang yang dibawa oleh Chelsi, semua diberikan diskon 30%.
Tentu saja potongan ini tidak penting, yang paling Neva sukai adalah makanan di restoran ini sangat enak.
Ketika sampai di meja resepsionis, manager operasional restoran yang sedang mengecek akun pun mengenali Neva dan berkata:” Nona Neva, selamat datang.”
Neva dengan sambil tersenyum menganggukan kepala dan berkata:” Anda silahkan lanjutkan pekerjaan anda.”
Namun manager itu langsung bangkit berdiri dan langsung mengaturkan ruangan VIP untuk Neva.
Ruangan ini kebetulan bisa langsung melihat pemandangan salju Gunung Tee di kejauhan, pemandangan yang sangat indah.
Manager itu pun kemudian mengantarkan menu dan kemudian keluar dari ruangan, dan tanpa sadar menatap singkat kearah Gandi.
Dia tahu status Neva sebagai nona muda dari keluarga Tirta, kemungkinan orang di sampingnya sepertinya adalah Tuan Tirta yang dirumorkan itu?
Ketika dia baru turun, dia melihat seorang wanita tinggi yang mengenakan pakaian indah dan kaca mata hitam.
“ Hari ini ada pelanggan mana yang harus membuat manager turun tangan sendiri?” Wanita ini berbicara dengan suara lembut seperti semilir angin di musim semi.
Manager itu pun tersenyum singkat dan menjawab: ”Nona Merkel!” Itu adalah teman anda Nona Aska, dia membawa suaminya datang kesini.
“ Gandi?” Chelsi bertanya dengan sedikit terkejut.
Manager menjawab:” Seharusnya iya.”
Bola mata Chelsi kali ini berputar, dia kemudian mengambil menu di tangan manager itu dan mengarahkan tangannya pada menu paket yang paling dihormati dan disukai dan berkata” Sekalian antar ini juga ke temanku.”
Wajah manager itu menjadi kecut dan dengan sulit menjawab berkata:” Nona Merkel, anda sedang menyulitkan saya!”
Chelisi berpura-pura tidak mendengar dan menepuk pundak manager dan berkata:” Paket ini sangat mahal, ini adalah dukunganku untuk target operasionalmu, tolong ya!”
Semua makanan sudah lengkap, kali ini manager itu tidak datang mengantarkan sendiri, dia takut ditatap oleh Tuan Tirta hingga tercabik-cabik.
Namun Neva dan Gandi belum mulai menyantap, tiba-tiba pintu kembali diketuk.
Beberapa pelayan mengangkat sebuah meja besar, diatasnya dihiasi berbagai macam bunga dan kue, dibentuk menjadi berbagai macam kue yang terlihat sangat menggiurkan.
Dan di posisi tengahnya, menggunakan bunga mawar tertulis kata inggris “ Mylove”.
Neva dengan terkejut berkata:” Ini bukan milik kami kan?”
Pelayan pun menjawab:” Ya, milik ruangan ini, ini diberikan oleh teman anda.”
“ Teman?” Neva menjawab, dia tidak mengingat ada temannya yang sedang makan disini?
Selain itu dia datang tiba-tiba kesini dan tidak mengatakan ke siapapun, apakah teman ini muncul dari sebongkah batu?
Wajah Gandi pun langsung menjadi muram dengan dingin menatap Neva dan berkata:” Temanmu banyak juga ya!”
Nada suara yang datar namun dipenuhi rasa membunuh.
Neva terpaku dengan tergagap berkata:” Tuan Tirta, aku tidak tahu apapun!”
“Sepertinya, aku tidak diperlukan disini.
Gandi mengendus ringan dan menaruh pisau dengan tenaga di atas meja dan bangkit berdiri meninggalkan tempat.
Namun sebelum dia pergi, terdengar suara wanita terdengar dari luar:” Apakah Tuan Tirta sedang cemburu? Sangat jarang ya!”
Chelsi kali ini sudah melepaskan kacamatanya, rambutnya yang panjang dengan wajah yang menakjubkan membuat Gandi terhenti untuk beberapa saat.
Dia menatap Neva singkat, Neva juga terkejut dan berkata:” Chelsi, kapan kamu datang kesini?”
“ Baru saja!” Chelsi melewati Gandi dan duduk di samping Neva dan berkata:” Aku sengaja memesankan paket ini untukmu, apakah kamu suka?”
Neva menatap singkat berbagai macam kue yang ada disana, dia menganggukan kepala dan berkata:” Sebenarnya cukup bagus, tapi kesalahpahaman ini akan menjadi besar kan!”
Neva memiliki keinginan dalam hati untuk menghajar, jika Chelsi terlambat datang beberapa detik dan Gandi sudah pergi dan mengingatnya di dalam hati, hidupnya pasti tidak akan bisa tenang lagi.
Chelsi menotong sepotong kue dan dengan ringan memasukkannya ke dalam mulut, Ketika masuk ke dalam mulut langsung mencair, rasa manis dan harum itu sangat menyegarkan
“ Ya, sangat enak!”
Melihat Chelsi yang melewati topik, Neva hanya bisa menggelengkan kepala.
Chelsa berbuat aneh, dia pun tidak bisa melakukan apapun`.
Neva menatap Gandi dengan pandangan memohon, Gandi juga sudah tahu bahwa dia sedang ditipu.
Dia mendengus ringan dan kembali duduk.
Chelsi memakan beberapa potong kue dan berkata:” Tuan Tirta, anda juga makanlah! Sangat enak kok! Tenang saja, aku tidak akan merebut Neva darimu, kami adalah teman baik, bukan gay!”
Chelsi yang mengatakan tanpa berpikir membuat Neva tidak bisa berkata-kata.
Melihat Chelsi yang masih terus menggunakan topik ini untuk berbicara, segera menarik baju Chelsi dan dengan berbisik berkata:” Chelsi….”
Chelsi melambaikan tangan, mencubit wajah Neva yang sangat kenyal dan berkata:” Lihatlah, beruntung kita adalah teman baik, dia dengan cepat langsung membela suaminya!”
Gandi menyesap anggurnya dengan ringan dan berkata:” Nona Merkel jika ingin merebut pun sepertinya tidak memiliki kemampuan itu.”
Chelsi terhenti, tidak menyangka Gandi bisa membantahnya dengan cepat.
“ Aku…” dia belum membalas, Gandi sudah memanggil pelayan dan berkata:” Apakah kalian memiliki laki-laki yang lebih kuat disini? Panggil sepuluh untuk melayanai Nona Merkel!” Setiap orang satu malam dua ratus juta, aku yang bayarkan.”
Ini adalah pertama kalinya Chelsi menjadi diam setelah bertahun-tahun terbiasa melakukan ini.
Dia terdiam sejenak, mengontrol rasa ingin membunuh dan memberi tanda dengan jari jempolnya kepada Gandi dan berkata: “ Anda hebat!”
Novel Terkait
Predestined
CarlyDiamond Lover
LenaThe Revival of the King
ShintaYou're My Savior
Shella NaviLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip