Cinta Yang Dalam - Bab 262 Kakek
Pada saat itu, seorang pria berkulit putih yang tampan berjalan mendekat. Mata orang putih biasanya berwarna biru, tetapi ternyata mata pria ini berwarna ungu. Wanita pendamping di sisinya terlihat sama memiliki penampilan yang sangat bagus..
"Pak Tirta, sudah bertahun-tahun sejak terakhir kali bertemu. Menjadi sebuah kehormatan bagiku bisa bertemu kembali dengan mantan dewa mobil hari ini."
Pria kulit putih ini lancar berbahasa Ibu Pertiwi, sama sekali tidak mengalami kesulitan.
Neva sedikit terkejut, Dewa Mobil? Kapan Gandi memiliki gelar ini?
Gandi tersenyum dan berkata " Bajan, sudah bertahun-tahun tidak melihatmu, keahlianmu dalam menyanjung semakin sempurna."
Gandi mengalihkan pandangannya ke arah wanita yang di samping Bajan dan berkata " Maria, kapan kamu ditipu oleh Bajan untuk masuk ke dalam mobil?"
Wanita bernama Maria ini berkata dengan suara genit: "Gandi, setelah kamu keluar dari lingkaran teman mobil, aku sudah kehilangan keyakinan. Kemudian Bajan tiba-tiba muncul dan menyelamatkanku..."
Tatapan Maria ini beralih ke Neva dan dengan sopan bertanya: "Ini adalah?"
"Istriku, Neva, jika menggunakan nama asing negara kalian adalah Neva Aska."
Tubuh Neva menegang seketika, dipanggil seperti ini oleh Gandi di depan orang luar adalah sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.
Gandi meraih lengan Neva dengan sedikit kekuatan, membuat Neva pulih dari lamunannya.
Neva menatap Maria dan berkata dengan lembut "Halo, senang bertemu denganmu..."
Neva mengulurkan tangannya, setiap gerakannya sangat elegan dan mulia.
Wajah Maria sedikit tidak bersemangat, tapi masih tetap mengulurkan tangan dan menyalaminya.
Neva memperhatikan raut wajah Maria, kemudian melirik sekilas ke arah Bajan.
Di mata Bajan terdapat sedikit kekecewaan, hal ini membuat Neva menjadi penasaran, apa hubungan antara pria dan wanita ini?
Neva juga merasa sedikit waspada terhadap Maria.
Karena hubungan baik antara Maria dengan Gandi tampak sangat jelas.
Bajan masih ingin mendiskusikan sesuatu dengan Gandi, jadi Neva dengan sadar berjalan pergi.
Neva mengambil kue tart buah kecil di meja makan, baru saja menggigit satu gigitan, lalu melihat sosok bayangan ungu lewat di depannya.
Neva mengira dirinya salah melihat, setelah memperjelas pandangan matanya, sosok bayangan ungu itu tampaknya juga telah melihat Neva, kemudian berbalik.
"Neva? Kenapa kamu kemari?"
"Kak Shivas, bukankah seharusnya aku menanyakan kalimat ini?"
Keduanya saling berhadapan dan kemudian tertawa.
Shivas menunjuk ke arah beberapa pria yang sedang berbicara yang jaraknya tidak jauh, Neva melihat ke arah yang di tunjuk dan melihat Fandi.
Neva tertegun sejenak, kemudian bereaksi. Akhir-akhir ini, Fandi tidak terlihat sama sekali.
Ternyata sudah datang ke Negara W. Mungkin saja karena Fandi datang menyelesaikannya lebih dulu dan setelah tidak bisa menyelesaikan, barulah Gandi datang.
“Kapan kamu datang kemari, bersama dengan Gandi?” Shivas mengambil dua gelas anggur merah dari nampan yang dipegang oleh pelayan, lalu memberi segelas kepada Neva dan keduanya bersulang.
Neva menyesapnya, tapi Shivas meneguknya dengan percaya diri.
"Tuan Tirta memintaku untuk datang bersamanya, meskipun aku tidak tahu apa yang bisa aku lakukan," Neva berkata dengan nada pelan.
Dalam lingkungan yang rumit ini, meskipun ingin melakukan pekerjaan rumah untuk Gandi adalah hal yang mustahil bagi Neva.
Mata Shivas berbinar, kemudian berkata dengan nada pelan "Hubunganmu dengan Gandi telah rujuk kembali?"
Mendengar ini, Neva tidak tahan dan mengerutkan bibirnya. Apa yang disebut sebagai telah rujuk? Seolah-olah dua orang itu sebelumnya berjuang untuk hidup dan mati.
Tetapi teringat dengan hari-hari sebelumnya, Neva tiba-tiba merasa sangat bahagia bisa bersama Gandi di situasi dan kondisi yang tidak menentu ini.
Setidaknya, Gandi baru saja mengatakan bahwa Neva adalah istrinya.
“Gandi akhir-akhir ini memperlakukanku dengan baik.” Neva berpikir sejenak dan memutuskan untuk tidak membicarakan tentang masalah Julia.
Karena hari itu, meskipun Neva hanya lewat, tetapi dirinya tetap bisa dianggap telah menguping.
Manusia tidak boleh terlalu mudah merasa bangga, jika begitu, maka akan mudah mengalami kesedihan dalam kegembiraan.
Shivas memandang Neva, hatinya merasa sangat bahagia atas kebahagiaan yang didapatkan oleh temannya setelah melalui begitu banyak penderitaan.
Tetapi pria... saat memikirkan hal ini, Shivas kemudian melirik Fandi yang di kejauhan, di dalam hatinya tidak tahan dan tersenyum pahit.
Siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan?
Melihat Shivas memandang Fandi, Neva bertanya "Kak Shivas, negara asing begitu berbahaya, mengapa kamu masih tetap datang bersama dengan Fandi?"
“Mungkin situasi berbahaya inilah yang memberiku kesempatan untuk maju secara resmi,” Shivas berkata dengan getir.
Pernikahan antara Fandi dan Mustika sebelumnya, saat ini bisa dibilang sudah pasti, tidak diragukan lagi.
Karena situasi di negara W benar-benar berbahaya, maka Fandi harus datang.
Dari berbagai pertimbangan, keluarga Alif menghentikan hubungan kontak Mustika dengan Fandi untuk sementara waktu.
Dengan rangkaian reaksi berantai ini, barulah Shivas mendapat kesempatan untuk muncul.
Seorang diri menemani seorang pria mengambil resiko, sekiranya setelah pria itu berkembang maju, maka dirinya tidak akan dilupakan, benar kan?
Shivas sedikit melamun memandang Fandi dan situasi keluarga Valia saat ini menjadi semakin berbahaya.
“Keluarga Alif benar-benar pintar.” Neva tidak tahan dan berkata sambil menghela napas. Saat kondisi keluarga Tirta sangat kuat, keluarga Alif mencoba menjalin hubungan pernikahan dengan keluarga Tirta.
Sekarang Keluarga Tirta memiliki konflik dengan Grup Amazon, sangat tidak stabil dan kritis dan Keluarga Alif langsung menarik kembali niat pikiran mereka.
“Hanya pintar dalam skala kecil, tetapi bagaimanapun tetaplah keluarga yang memiliki sedikit pandangan ke atas, kali ini juga akan memungkinkan Mustika dan Fandi datang bersama ke negara W. Ini adalah sebuah sikap yang membuat keluarga Tirta percaya.” Shivas berkata.
“Apakah kejadian kali ini sangat serius?” Neva berkata pelan. Karena datang terlambat, jadi tidak begitu tahu jelas tentang situasinya.
Bukan cuma serius, tetapi sudah terjadi belasan kali konflik dan perdebatan di antara kedua belah pihak. IB yang didukung keluarga Tirta itu sejalan dengan kepentingan Uni Eropa, jadi untuk sementara waktu masih bisa mempertahankan kemenangannya. Kelompok Radikal yang didukung Grup Amazon dan negara-negara Timur Tengah, sangat kejam dan keji, sudah banyak orang telah menjadi korban kekejaman mereka... "
Perkataan Shivas membuat Neva sedikit gugup. Kemudian ragu-ragu sejenak dan berkata "Kak Shivas, kamu tahu lebih banyak dalam hal ini daripada aku. Menurutmu, apakah keluarga Tirta kali ini akan mengalami bahaya?"
Shivas menatap ke arah tatapan Fandi, lalu menoleh ke Neva, Shivas mengerti bahwa Neva menanyakan hal ini bukan karena takut.
Neva hanya ingin mempersiapkan dirinya untuk mempertaruhkan nyawanya untuk keluarga Tirta.
"Keluarga Tirta akan mengalami beberapa krisis, tetapi Grup Amazon ingin menggoyahkan keluarga Tirta, bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan."
Pandangan Shivas tentang situasi ini sangat jelas, Grup Amazon bisa berdiri kokoh karena dukungan dari negara-negara Timur Tengah dan negara adikuasa.
Uni Eropa sejak awal sudah tidak nyaman dengan sikap dominasi Grup Amazon.
Dengan peningkatan bantuan kekuatan partai pemerintah, keluarga Tirta mulai mencoba-coba industri ini dan Uni Eropa mulai mendukung keluarga Tirta.
Mereka semua mulai ribut karena kebanyak bicara dan tidak bertindak, jika masing-masing memberi penjelasan, maka tidak akan ada konflik.
"Baguslah kalau begitu, Keluarga Yang yang ada di balik Grup Amazon ini juga orang dari partai pemerintah, mengapa harus bertindak seperti ini? ” Neva tidak peka terhadap masalah politik, jadi dengan memanfaatkan waktu ini untuk terus belajar dari Shivas.
Shivas mempelajari sejarah politik mulai dari universitas hingga kelulusan pasca doktoral.
Prediktabilitasnya telah dikonfirmasi berkali-kali dan memang benar nyatanya.
"Dua puluhan tahun yang lalu, Keluarga Yang memang merupakan kelompok domestik terbesar di partai pemerintah. Bukan hanya kekuatannya, tetapi juga melibatkan semua aspek masyarakat dan industri. Tapi entah apa yang terjadi, kemudian meminta keluarga Yang untuk mentransfer semua aset ke luar negeri. Dan perusahaan lokal di partai pemerintah sangat netral. Banyak proyek lebih bersedia bekerjasama dengan orang asing daripada dengan orang partai pemerintah. "
Mendengarkan perkataan Shivas, Neva merasakan ada konspirasi di dalamnya.
Apa yang terjadi pada masa 20 tahunan yang lalu?
Marga ibunya adalah Yang, sejak kecil, Neva belum pernah bertemu dengan kerabat dari keluarga ibunya.
Tidak benar!
Memikirkan hal ini, ada sesuatu yang terbayang di benak Neva.
Tahun itu, saat Neva masih di taman kanak-kanak, ada seorang pria paruh baya datang.
Pria itu terlihat sangat biasa dan tidak memiliki banyak motif, hanya membeli banyak makanan enak untuk Neva dan juga berbagai mainan hingga dua mobil penuh.
Neva tidak tahu siapa dia, saat bertanya, pria itu hanya bilang dirinya adalah kakeknya.
Pria yang menyebutkan dirinya sebagai kakek Neva, menemani Neva bermain sepanjang sore.
Saat sopir di rumah datang menjemput Neva di malam hari, barulah pria itu pergi.
Neva sangat menyukai pria ini, meraih tangannya dan berteriak: "Kakek, kapan kamu akan datang menemuiku lagi lain kali?"
Neva masih ingat sangat jelas tatapan mata pria itu.
Tatapan itu tampak sedih, marah, frustrasi... lalu berlutut dan dengan lembut memeluk Neva dan berkata "Tunggu saat Neva menikah, ingatlah untuk mengirim undangan ke kakek."
Sejak itu, Neva tidak pernah melihat pria ini lagi.
Saat kembali, Neva memberitahu kepada orang tuanya tentang kejadian itu, tetapi mereka sama sekali tidak berbicara apapun.
Tapi malam itu, Neva diam-diam turun ke bawah untuk mengambil dan memakan yogurt, melewati kamar orang tuanya dan mendengar suara tangisan samar ibu dan kemudian suara bujukan ayah, mengatakan bahwa dirimu masih ada di dalam hatinya, tetapi masih gengsi……
Kenangan ini, begitu diingat, langsung membanjiri pikiran Neva.
Neva masih teringat samar-samar penampilan pria paruh baya itu, tetapi setelah bertahun-tahun, orang itu tidak pernah datang lagi menemuinya. Takutnya dia sudah tiada?
Orang itu berkata bahwa dirinya adalah kakek Neva dan saat orang itu masuk ke dalam mobil, Neva mendengar orang itu dipanggil Tuan Yang oleh orang lain.
Apa hubungannya Tuan Yang dengan Grup Amazon ?
Neva melamun memikirkannya, sebaliknya Shivas menatapnya, kemudian mengerutkan kening dan teringat sesuatu, lalu bertanya: "Neva, apakah kamu tahu di mana bekas markas besar keluarga Yang di China?"
Neva tersadar kembali dan menggelengkan kepalanya.
"Kota Z, tidak jauh dari bangunan keluarga Chen yang belum selesai, ada tiga bangunan landmark, itu dulunya adalah milik keluarga Yang. Setelah keluarga Yang pindah, bangunan landmark tersebut diambil alih oleh seluruh keluarga."
Setelah mendengarkan kata-kata Shivas, Neva menjadi lebih terkejut.
Keluarga Yang sejak awal berada di Kota Z pada waktu itu dan ibu Neva tidak pernah menceritakan tentang keluarganya atau kakek Yang.
Neva tiba-tiba merasa bahwa dunia ini sedikit tidak masuk akal.
Ada beberapa hal yang membuat dirinya menjadi kikuk, tapi itu hanya kehidupan.
Selama itu adalah hal penting, Neva selalu menjadi lebih pintar dari orang biasa.
Tapi meski begitu, Neva masih merasa dirinya sedikit berhalusinasi.
Mungkinkah Neva dan keluarga Yang dari Grup Amazon benar-benar memiliki hubungan? Dan karena alasan inilah, jadi Gandi membawanya ke negara W?
Novel Terkait
Kamu Baik Banget
Jeselin VelaniThe Gravity between Us
Vella PinkyCinta Tak Biasa
SusantiCinta Yang Terlarang
MinnieMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniKembali Dari Kematian
Yeon KyeongBack To You
CC LennyCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip