Cinta Yang Dalam - Bab 91 Kejadian Masa Lalu

Pada saat ini, Neva memiliki sebuah dorongan untuk mati.

Mengapa tangan dirinya begitu jahil, mesti pada waktu yang tepat, di tempat ini, membuka laci tersebut ...

Wajahnya penuh dengan kepanikkan, dia berkata dengan pelan: "Gan, Pak Gandi... maafkan aku, aku hanya ..."

"Hanya apa? Apakah kamu mempunyai etika sopan santun? Apakah kamu pikir kamu sudah menduduki posisi seorang nyonya, kamu sudah bisa melakukan apa pun sesuka hatimu? Keluar, segera keluar!".

Ketika Gandi melihat bahwa Neva masih ingin berdalih, dia menjadi sangat emosi.

Neva menundukkan kepalanya dan perlahan-lahan berjalan keluar, dia mengetahui bagaimanapun dirinya telah salah, dan Gandi tidak akan memaafkan dirinya.

Ketika dia melewati Gandi dan membuka pintu, dia tidak tahan dengan perasaan aneh di dalam hatinya. Dia menoleh untuk menatap Gandi dan bertanya langsung, "Pak Gandi, bisakah aku mengetahui ..."

Sebelum dia selesai mengatakan, Gandi menyela dengan dingin dan berkata: "Kamu tidak bisa mengetahui apa-apa, segera keluar!".

Neva bersikeras tidak keluar. Dia ingin mengetahui satu hal, walaupun sekarang ingin menyuruh dia mengundurkan diri dari posisi Nyonya muda dia juga bersedia.

“Pak Gandi, apakah helaian rambut itu milik Julia?” Neva menggunakan seluruh kekuatannya untuk menanyakan kalimat ini.

Gandi benar-benar sangat kesal, wanita ini bahkan tidak mendengarkan perkataan dirinya.

Dia melangkah maju dan menarik tangan Neva, membuka pintu kemudian mendorongnya keluar.

Suara hentakan pintu yang tertutup rapat itu membuat mbok Ting yang sedang melakukan pekerjaan rumah di lantai bawah, tanpa sadar menoleh ke atas.

Suasana hati Neva sangat sedih. Dia memperhatikan pandangan mbok Ting, dia segera memaksa dirinya untuk tersenyum. Dia menggelengkan kepalanya dengan pelan dan mengatakan kepada mbok Ting bahwa dia baik-baik saja.

Hatinya dipenuhi dengan masalah rambut itu.

Setelah berjalan beberapa langkah ke depan, bersiap untuk turun, dia kemudian mendengar suara pintu di belakang terbuka.

Sebuah suara datang dari belakang: "Neva, apakah kamu ingin mengetahui siapakah pemilik rambut itu?".

Neva berhenti dan menoleh melihat wajah Gandi yang penuh amarah, hatinya bergetar, pada saat ini di dalam hati dirinya seperti sedang bertarung. Terdapat sebuah suara berteriak tidak usah mengetahui, tidak usah mengetahui apa-apa, tetaplah dalam kondisi tenang begini saja.

Suara lainnya mengatakan kepada Neva untuk jangan bodoh. Gandi hanya menyukai Julia. Terhadap dirinya, itu hanyalah perasaan bersalah dan pura-pura saja.

Pada akhirnya, pengetahuan sejati menaklukkan segalanya, Neva menatap ke bawah dan mengangguk.

Gandi melihat bahwa wanita ini bahkan tidak merasa bersalah, dia segera mencibir, berkata, "Baiklah, kalau begitu aku memberitahu kepadamu. Itu adalah rambut Julia. Kedepannya jika kamu muncul lagi di kamar tidurku, jangan salahkan aku jika aku mempersulit keluarga Aska!".

Neva Aska tidak tahan lagi, terhuyung mundur beberapa langkah, dan akhirnya mengangguk.

Gandi membanting pintu dengan sangat kuat, dinding rumah terasa bergoyang.

Kemarahannya telah mereda sedikit karena sudah dilampiaskan.

Dia memikir kembali tentang penampilan Neva yang menyedihkan tadi, tanpa sadar merasa apakah sikap dirinya terlalu kejam terhadap Neva?

Namun, kemarahan tiba-tiba naik lagi ketika terpikir bahwa Neva berani membongkar barang-barangnya.

Wanita ini benar-benar pantas dimarah, keterlaluan tidak sopan!

Kejadian di situ, tidak bisa menyembunyikan mbok Ting.

Bahkan Shinta Lie juga keluar dari kamar dan bertanya apa yang terjadi.

Mata Neva berkaca-kaca, tetapi dia hanya menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak apa-apa. Aku tidak sengaja merusak sesuatu yang disukai Gandi. Dia sedikit marah dan mengatakan beberapa kata."

Ketika Shinta mendengar hanya karena hal kecil ini, putra keduanya berani memarahi Neva, dia sedikit marah dan berkata. "Hanya hal sepele saja! Neva, kamu tunggu saja, aku naik ke atas menarik bocah nakal ini turun untuk meminta maaf kepadamu."

Shinta Lie benar-benar sangat serius, dia bersiap untuk naik.

Tetapi ditarik oleh Neva dengan lembut. Neva menggelengkan kepalanya dan berkata, "Ibu, itu merupakan salahku. Jangan menyalahkan Gandi, bisa?".

Karena Menantunya telah mengatakan demikian, Shinta akhirnya tidak ikut campur dalam masalah ini lagi.

Setelah kejadian seperti itu, Shinta tidak bisa melanjutkan tidur siangnya lagi.

Dia membuka papan lukis dan meminta Neva untuk mengajarinya cara menggambar.

Pada saat melukis, Shinta akan mengatakan sesuatu yang menarik sewaktu Gandi masih kecil.

Sewaktu kecil Gandi merupakan tipe yang sangat cool dan dingin, sedangkan Fandi merupakan tipe yang degil dan sering membuat kesalahan.

Gandi sangat melindungi adik laki-lakinya ini dan sering menjadi kambing hitam adiknya, dipukuli oleh Shinta.

Suatu hari, Fandi melakukan satu kesalahan besar yang membuat Shinta sangat marah, bahkan Gandi pun tidak bisa melindunginya. Mereka berdua tidak berdaya, hanya bisa pergi mencari abang terbesar mereka......

Omong-omong, Shinta tiba-tiba terdiam.

Awalnya Neva telah serius mendengarkan Shinta yang sedang bercerita, sambil menonton lukisan pemandangan alamnya.

Tetapi Shinta tiba-tiba berhenti dan diam, membuat Neva menoleh untuk menatap Shinta.

Kemudian dia baru menyadari bahwa Shinta sedang menangis.

Neva tiba-tiba panik dan tergesa-gesa mengeluarkan sapu tangan dari sakunya. Sambil mengelap air mata Shinta, dia berkata dengan rasa bersalah: "Ibu, mengapa kamu menangis? Maaf, apakah karena masalah aku dan Gandi membuat kamu sedih?".

Shinta mengambil napas dalam-dalam, kemudian mengambil sapu tangan Neva untuk mengelap air mata diseluruh wajahnya, tetapi matanya masih terlihat merah.

Dia tidak berbicara, Neva tahu bahwa dirinya harus membuat Shinta tenang dulu, sehingga dia tidak berbicara duluan.

Wajah Shinta dipenuhi dengan kesedihan yang mendalam, awalnya lukisan pemandangan ini segera jadi, tetapi karena kekurangan sedikit lagi sehingga seluruh lukisan itu menjadi gagal.

Sejenak kemudian, Shinta mengendus-endus hidungnya dan berkata, "Selama bertahun-tahun, ketika aku memikirkan anak sulungku, aku masih merasa sangat sedih!".

Ketika Neva mendengar nada suaranya, ada firasat buruk di hatinya, apakah anak sulung yang dikatakan ibunya Gandi itu telah meninggal?.

Dia langsung memikirkan foto-foto yang dia lihat di kamar Gandi sebelumnya. Tiga anak laki-laki dan satu perempuan, yang paling besar itu sepertinya adalah abang Gandi.

Dan gadis itu kemungkinan adalah adik perempuan mereka.

Neva merasa dugaan ini sudah pasti.

Neva berkata dengan lembut, "Ibu, apakah aku telah mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak boleh dikatakan sehingga membuat kamu sedih?".

Shinta menggelengkan kepalanya dan berkata, “Bocah bodoh, apa yang kamu katakan? Aku sendiri yang memulai semua ini. Sekarang kamu adalah menantu dari keluarga Tirta, dan kamu berhak untuk mengetahui hal-hal ini."

Neva bersenandung, menunggu cerita selanjutnya dari Shinta dengan tenang.

Dari perkataan Shinta, Neva mengetahui dia benar mempunyai empat anak.

Anak sulung adalah abang, yang bungsu adalah adik perempuan, dan yang di tengah adalah Gandi dan Fendi.

Tetapi anak sulung dan bungsu sudah meninggal, bersama dengan suami Shinta, pada malam badai, mereka ditabrak oleh sebuah truk besar.

Pada malam itu merupakan ulang tahun Gandi. Fendi dan Shinta menemaninya di rumah, sedangkan ayahnya bersama abang dan adiknya pergi ke taman hiburan dan bergegas kembali.

Akibatnya, terjadi kecelakaan di persimpangan jalan.

Setelah kejadiaan ini, Shinta mengalami serangan jantung, langsung pingsan di tempat.

Adapun mengenai Gandi menjadikan insiden ini sebagai rasa sakit seumur hidupnya.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu