Cinta Yang Dalam - Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu

Neva menaikkan pandangan matanya dan menatap pandangan dingin dari Gandi dan tidak bisa menahan diri dan mulai menjadi gugup.

“ Aku tidak mengerti apa maksudmu.” Neva berbisik.

Gandi tertawa singkat, apakah wanita ini berpikir semua orang lain adalah orang buta?

Pergi keluar juga tidak pergi ke tempat yang sunyi dan terpencil dan bertemu di depan pintu masuk.

Barusan juga dia melihatnya dengan jelas, Gaoha menarik tangan Neva.

Gaoha, itu adalah adik iparmu!

Wanita ini bahkan tidak dilepaskan oleh keluarga nya sendiri, benar-benar tidak ada batas.

“ Tidak mengerti juga tidak apa-apa, di kemudian hari masalah seperti ini lebih baik pergi ke tempat yang tenang dan tidak ada orang.”

Setelah mengatakannya Gandi langsung turun ke lantai bawah.

Neva yang pada awalnya ingin pergi ke atas untuk beristirahat, langsung tidak merasakan rasa lelah sama sekali.

Dia menarik nafas dengan dalam, bagaimana bisa dia begitu sial? Semua hal bisa dilihat oleh Gandi, walaupun dengan jelas adalah kesalahpahaman, namun dia tidak bisa menjelaskannya.

Dia mengikuti di belakang Gandi, selangkah demi selangkah dan kembali masuk ke dalam kerumunan orang banyak.

Arah Gandi sangat tepat, yaitu langsung duduk di sofa yang berada di pojok.

Di hadapan Gaoha, yang saat ini sedang menggoyangkan gelas anggurnya, di sampingnya adalah salah satu adik sepupu dari Gandi.

Ketika melihat Gandi yang menghampiri, Gaoha langsung berkata,” Kakak Kedua.”

Gandi tidak langsung membalas, dia mengalihkan pandangan kepada adik sepupunya dan berkata:” Kamu temani kakak iparmu pergi jalan-jalan dulu!”

Ketika kedua orang itu sudah pergi di luar jangkauan, Gandi baru berkata: “Dimana Wendi?”

Satu keluarga berkumpul merayakan tahun, baru hanya Wendi saja yang belum kembali.

Walaupun Ibu Tirta tidak mengatakan apapun, namun Gandi dapat melihat jelas bahwa dia sangat sedih.

Gandi dengan senyum sopan di wajahnya dan tangannya masih sambil menggoyangkan gelas anggur, cairan anggur itu pun menempel di dinding gelas, butuh beberapa saat baru mengalir turun.

Ini adalah anggur merah dengan kualitas tinggi, ketika meminumnya akan merasakan suatu rasa manis.

“ Kakak kedua, baru saja kakak ipar bertanya kepadaku dan dia juga sudah menghubungi Nana. Jika kamu tidak percaya bisa bertanya kepada kakak ipar.”

Gandi berkata:” Aku sedang bertanya kepadamu!”

Gaoha meletakan gelasnya, setelah menatap Gandi baru berkata: “Jika bertanya kepadaku, Nana tidak enak badan, saat ini sedang beristirahat di rumah.”

Gandi menatap Gaoha cukup lama baru berkata: “Kalau begitu kita lihat sekarang?”

Gaoha menaikkan bahunya dan berkata:” Terserah anda!”

Walaupun Wendi bukan anak kandung dari Ibu Tirta namun dia adalah putri kecil dari seluruh keluarga Tirta.

Gandi bangkit berdiri dan berjalan ke arah luar.

Ketika melewati Neva, Neva yang melihat mereka berdua pergi keluar dengan sedikit tidak tenang bertanya:” Gandi, apa yang mau kalian lakukan?”

Gandi tidak menjawab, Gaoha pun berkata: “Kakak kedua tahu Nana tidak enak badan sehingga bersiap untuk melihatnya hari ini.”

Neva tentu saja mengerti, Gandi sudah curiga.

Dia pun menarik tangan Gandi berkata: “Gandi, aku baru saja menghubungi Nana, dia benar-benar tidak enak badan.”

Pandangan Gandi terhenti cukup lama pada Neva.

Pada awalnya Neva masih memiliki keberanian untuk menatap mata Gandi, namun kemudian dia pun menundukkan kepalanya.

“ Kamu juga ikut membohongiku dengannya?” Perkataan Gandi baru selesai, Neva pun terenyuh, dia tahu akan ada masalah besar.

Saat ini dia ingin memaki dirinya orang bodoh, dia pun sudah bisa melihat dengan jelas permasalahannya, bagaimana mungkin Gandi tidak dapat membacanya.

Gandi tidak langsung berjalan hanya membalikkan kepala menatap Gaoha dan berkata: “Wendi tidak dapat dihubungi selain itu aku mendengar bahwa villa keluarga Gao tiba-tiba bertambah belasan pengawal. Setelah Wendi masuk kedalam tidak pernah keluar lagi.”

Ekspresi Gaoha masih datar, wajahnya yang tampan tidak terlihat ekspresi apapun dan berkata: “ Ya.”

Ekspresinya yang datar ini langsung membuat Gandi murka.

Gandi melangkah mendekat, mencekik leher Gaoha dan berkata dengan suram: “Gaoha, semuanya memiliki batas. Wendi adalah istrimu dan dia juga adalah anggota keluarga Tirta, Jika kamu membuat sesuatu yang tidak benar terhadapnya, aku akan menghapuskan keberadaan keluarga Gao kalian.”

Perkataan ini dipenuhi oleh ancaman yang berat.

Walaupun keluarga Gao adalah keluarga yang besar namun jika dibandingkan dengan keluarga Tirta masih jauh lebih lemah.

Gaoha mengangkat tangannya dan melepaskan tangan Gandi dari lehernya dengan dingin berkata: “ Kakak Kedua, anda bercanda. Nana adalah istriku, tentu saja aku akan lindungi. Mengenai keluarga Tirta….”

Melihat kedua orang ini yang akan berkelahi, Neva pun langsung maju dan memutus perkataan penuh ancaman dari Gaoha dan berkata: “Baiklah, kalian tidak perlu berkelahi lagi, baru saja Ibu melihat ke arah sini.”

Apa yang dikatakan Neva adalah hal yang sebenarnya, bagaimanapun juga pertengkaran Gandi dan Gaoha cukup berat, orang di sekitar pun terkadang akan melewati, Nyonya Tirta pun sudah melihat ke arah sini beberapa kali.

Gandi melepaskan tangan Neva, mendengus singkat dan langsung naik ke lantai atas.

Gaoha melihat bayangan punggung Gandi dan sambil tersenyum berkata: “Terima kasih, kakak Ipar.”

Neva sedikit ragu namun akhirnya dengan suara kecil berkata: “Gaoha, aku tidak tahu apa yang terjadi antara Nana dan kamu. Tapi aku merasa, di antara suami istri jika ada permasalahan harus langsung dibicarakan, jangan sampai membuat suatu tindakan yang disesali karena kondisi antara kalian berdua.’”

Tahun baru adalah waktu paling ramai di keluarga Tirta.

Di bawah permintaan Shinta, Neva dan Gandi pun tinggal di kediaman keluarga Tirta.

Setiap hari akan ada kerabat yang datang berkunjung dan membawa banyak hadiah, diantaranya juga disiapkan untuk Neva.

“Ketika Gandi menikah, kami sedang berkunjung ke antartika sehingga tidak bisa datang. Ini adalah gelang kualitas tinggi dari Amazon, orang-orang berkata jika mengenakannya akan sangat baik untuk tubuh dan bisa lebih cepat mengandung.”

Orang yang mengatakan ini adalah ibu dari Vito, seorang wanita yang tangguh.

Di keluarga Tirta, wanita paling kuat adalah Shinta, orang kedua adalah dia Siska Buwono

Nona besar dari keluarga Buwono , memiliki perusahaan bernilai ratusan miliar.

“ Terima kasih Bibi, aku sangat menyukai hadiah ini.” Neva sambil mengenakannya di salah satu tangannya, hadiah dari orang yang lebih tua, tidak baik jika terlalu banyak berbasi-basi.

“ Aduh, satu keluarga tidak perlu terlalu sopan. Apakah kamu memiliki kakak atau adik perempuan? Kenalkan kepada Vito kami, asalkan wanita yang lemah lembut sepertimu sudah sangat baik. Kadang aku sangat cemburu dengan Shinta, memiliki anak laki-laki yang sempurna dan memiliki anak ipar yang sangat lemah lembut.”

Siska benar-benar menyukai Neva, kedua nya memiliki aura yang hampir mirip.

Pada awal masa penjajahan, keluarga Buwono meninggalkan bidang literatur dan bergabung dengan militer. Setelah negara didirikan, pada saat masa yang bergejolak, mereka melepaskan jabatan di pemerintah dan dengan modal yang perlahan dikumpullkan membangun kerajaan bisnisnya lebih awal dibandingkan dengan keluarga Tirta。

Namun tradisi keluarga yang terpelajar masih tersimpan dan pendidikan keluarga yang ketat telah menciptakan karakter Siska yang lembut dan pendiam.

Dan saat ini, hal yang paling membuatnya pusing adalah anaknya Vito, saat ini sudah berumur lebih dari 30 namun masalah hidup paling penting ini sepertinya sama sekali tidak dipedulikannya.

“Kak Vito sangat tampan dan anak dari konglomerat. Wanita yang suka padanya pasti sangat banyak, hanya saja Kak Vito terlalu pemilih!” Neva berkata sambil tersenyum.

“ Aduh, dia itu keras kepala, beberapa saat terakhir Pemilik Hilton Grup mencariku mau menjodohkannya dengan anaknya. Apakah kamu tahu apa yang dikatakannya? Dia tidak menyukai orang yang bukan oriental! Sudah zaman apa ini, masih sangat rasis….”Ketika membicarakan Vito, Siska langsung curhat.

Neva sama sekali tidak menjawab, hanya menjadi seorang pendengar yang baik.

Siska mulai beralih dari membicarakan Vito yang memiliki kriteria tinggi hingga membicarakan gossip diluar yang berkata bahwa dia tidak menyukai wanita…..

Tepat pada saat itu, terdengar suara tidak berdaya dari luar: “Bu, dimana ini, bagaimana anda mengucapkan apapun juga disini!”

Neva mengalihkan pandangannya, melihat bayangan panjang dari luar dan langsung dengan tersenyum berkata:” Kak Vito.”

Vito menganggukkan kepala, kemudian maju, memukul dengan ringan pundak ibunya dan berkata: “ Kamu membuat adik ipar mendengar ini, bagaimana pandangan mereka terhadapku nanti!”

Siska hanya menatap singkat anaknya dan dengan mendengus berkata: “Kamu masih memiliki rasa malu? Lihatlah sepupumu, ada yang sudah mau memiliki dua anak. Kamu, bagaimana dengan anak? Beberapa tahun lalu sudah menyuruhmu untuk cepat menikah, aku sangat bosan di rumah dan ingin memeluk cucu. Namun kamu, supaya aku tidak merasa bosan langsung memberikanku delapan ekor anjing….”

Neva yang mendengar ini langsung tertawa.

Dia pun tidak tahan dan kembali menatap Vito. Tidak menyangka kakak sepupunya ini adalah orang yang lucu.

Neva pun dengan suara ringan berkata: “Bibi, sebenarnya Kak Vito adalah orang yang sangat sempurna. Pertama kali aku melihat Kak Vito, juga sudah dibuat terpana olehnya, bagaimana bisa didunia ini ada pria setampan ini?”

Kali ini wajah Vito pun tidak bisa menahan diri dan bergerak dan dia merasakan pandangan membunuh di belakang punggungnya dan kemudian berkata: “Punggungku saat ini terasa dingin, Neva jika kamu terus melanjutkan, Gandi pasti akan datang mencekikku!”

Neva pun melihat ke samping dan langsung timbul ekspresi canggung di wajahnya.

Sejak kapan Gandi datang kesini?

Gandi menatap Neva dengan pandangan penuh ancaman, ekspresi nya ini seakan menyuruhnya untuk melanjutkan.

Siska juga mengalihkan pandangannya dan melambaikan tangan ke arah Gandi dan berkata: “Ayo, Gandi, duduk disampingku.“

Gandi dengan senyuman yang berasal dari hati, berjalan menghampiri dan duduk di samping Siska.

Siska menggenggam tangannya, mencubit lengannya, mengelus pahanya dan kemudian menatap wajahnya dengan penuh perhatian baru berkata: “Bagus, belum kurus, sepertinya tahun ini tidak berhubungan dengan berlebihan.”

Pada saat satu keluarga berkumpul, aura lemah lembut dari Siska tidak bisa dikendalikan dan menjadi sedikit bergejolak.

Ketika mendengar kata berhubungan dengan berlebihan, sudut bibir Gandi pun bergerak.

Hubungan Gandi dan Siska sangat baik, pada saat keluarga Tirta mendapat masalah, banyak kerabat yang ingin mengkhianatinya.

Hanya suami istri Siska yang pada saat itu mendukung Shinta, memperingatkan orang yang memiliki niat jahat untuk membiarkan Shinta duduk di posisi komisaris Utama Grup Tirta.

Kali ini Vito sengaja menggoda dan berkata: “Neva, menurutmu aku lebih tampan atau Gandi kamu yang lebih tampan? Perkataanmu tadi aku ingat dengan jelas loh!”

Pandangan tajam dari Gandi langsung mengarah pada Neva.

Tubuh Neva pun menyusut, mengetahui bahwa dia masuk ke dalam jebakan. Pertanyaan yang ditanyakan oleh Vito adalah pertanyaan yang mematikan.

Dia pun membuka mulutnya dan dengan tergagap berkata:” Itu... darah keluarga Tirta yang sama. Aku menyukai pria dingin dan keren seperti Gandi. Kak Vito adalah pria yang anggun yang lebih populer di kalangan gadis di luar……”

Ini sama saja dengan jawaban yang langsung menembus dua pintu, Neva pun merasakan pandangan tajam itu berubah menjadi hangat dan dia bisa menghela nafas, sepertinya dia sudah menghindari tembakan peluru.

Kali ini Siska mencubit lengan Vito dan berkata: “Jangan macam-macam, tidak boleh melanjutkan topik ini lagi!"

Vito dengan wajah polos berkata: “Bu, siapa yang macam-macam. Neva yang mengatakan bahwa orang sepertiku disukai oleh banyak wanita, namun hingga saat ini aku belum pernah menemukan pacar kan!”

“ Karena Neva yang mengatakannya, kalau begitu biar dia yang bertanggung jawab mencarikanku pacar saja! Masa depanku bergantung pada Neva !”

Novel Terkait

Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu