Cinta Yang Dalam - Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa

Ekspresi Neva pun berubah, kata-kata Lanaya sudah sedikit kelewatan.

Wajah Doremi tenggelam, dia berkata dengan marah: "Diam! Kamu tahu apa? Jangan sembarang berkata"

Setelah berkata, Doremi pun mendorong Lanaya dan berkata kepada Neva: "Kak Neva, ayo kita keluar lagi"

Sebelum Doremi sempat melangkah, Lanaya langsung menarik lengan dia lagi dan berkata dengan suara tajam: "Bang Doremi, kamu berani memerahi aku? Aku menyukai kamu begitu lama, kamu tidak merasa tersentuh. Cara apa yang digunakan wanita ini sampai kamu tergoda olehnya dalam waktu begitu singkat?"

Neva menghela nafas panjang, dia tidak menyangka datang ke pameran seni saja bisa mengalami masalah seperti ini.

Pada saat dia mau bersuara dan menjelaskan, pria tinggi dan pria berambut kuning langsung menghampiri Lanaya dan menarik dia pergi.

Lanaya berteriak dengan tidak puas, tetapi tenaga pria tentu saja lebih kuat darinya, dalam waktu singkat dia pun menghilang dalam tatapann semua orang.

Tidak perlu berkata banyak, semua ini pasti hasil pengurusan dari Doremi.

"Maaf, kak Neva, tadi dia mengalami sedikit salah paham" Doremi berkata dengan suara bersalah.

Neva tertawa, penampilan dia ini membuat Doremi melamun lagi, Doremi merasa dirinya sangat konyol.

"Tidak apa-apa, usia muda itu benar-benar sangat bagus. Gadis itu lumayan bagus, sifatnya juga sangat terus terang, aku merasa lumayan cocok dengan kamu..."

Doremi membuka mulutnya dan ingin mengatakan sesuatu, tetapi tiba-tiba dia merasa tidak memiliki topik.

Orang yang dia sukai menyarani dia untuk menyukai orang lain.

Membahas topik seperti ini hanya akan membuat orang sakit hati.

Doremi bukan anak kecil, dia sudah memiliki pemikiran yang dewasa. Dia tahu perasaan dia terhadap Neva ini harus menyembunyikan ke dalam hati selamanya.

Pameran seni hari ini memiliki karya Julia.

Julia menarik Gandi untuk mengunjuni pameran secara paksa, merasa tidak berdaya, Gandi hanya bisa meluangkan waktu dari jadwalnya yang sibuk untuk datang.

Setelah mengujungi pameran dengan buru-buru, Gandi pun membeli semua karya Julia Morez.

Harga itu masalah kedua, asal Julia bahagia saja.

Karena terlalu sibuk, Gandi pun segera meminta supir untuk mengantar dia kembali ke kantor setelah membeli karya Julia.

Di tempat parkir pameran, Gandi melihat mobil ibu.

Kalau untuk bentuk mobil, mungkin bisa salah melihat, tetapi nomor plat mobil itu pasti tidak akan salah.

Gandi tidak merasa aneh kenapa ibu bisa mengujungi pameran, desain adalah hobi ibu, dia datang ke pameran itu hal yang sangat normal.

Hanya saja semua karya Julia sudah dibeli Gandi.

Kalau tidak, ibu bisa melihat kemampuan asli Julia dan mengubah pendapatnya terhadap Julia.

Setelah keluar dari tempat parkir, Gandi melirik ke kerumunan gelap di sekitarnya dan berpikir apakah dia aan bertemu dengan ibu.

Tetapi, pada saat melewati pintu samping pameran seni, Gandi melihat seseorang.

Hari ini Neva mengenakan rok lipat putih, pada saat itu dia sedang tersenyum, matanya akan terlihat melengkung pada saat dia tertawa, penampilan itu sangat manis dan cantik.

Penampilan Neva ini membuat Gandi yang awalnya memiliki sudut pandang ambigu kepada dia mulai mengerutkan alisnya dan berpikir bahwa Neva benar-benar adalah gadis yang lumayan imuat.

Tetapi pada detik selanjutnya, Gandi melihat sisi Neva masih berdiri satu orang lagi.

"Berhenti!" Gandi bersuara dengan marah, supir yang terkejut langsung menginjak pedal rem.

Gandi mengabaikan tubuhnya yang terdorong ke depan karena rem mendadak, dia menekan tombol menurunkan jendela dan melihatnya dengan teliti.

Dia tidak salah melihat, wanita itu benar-benar adalah Neva.

Tetapi orang yang berdiri di sisi Neva juga membuat dia merasa kaget, Gandi melihat orang itu dari kecil sampai dewasa.

Doremi, Neva sejak kapan mulai mendekatinya?

Melihat kedua orang yang masih tidak berpisah dan berbicara dengan senyuman, ekspresi Gandi pun segera tenggelam.

Wanita ini memang, Doremi masih merupakan seorang siswa, dia tega mendekati dia begitu saja?

Bagaimana Gandi harus menjelaskan kalau Jonami mengetahui hal ini?

Gandi turun dari mobil dan berjalan ke arah Neva dengan cepat.

Pada saat itu Neva masih belum tahu dirinya sudah terjebak masalah, tadi dia mencoba untuk mencari ibu Tirta dan Wendi, tetapi pada akhirnya tidak berhasil.

Orang-orang di lapangan kecil ini benar-benar terlalu ramai, Neva mencari sampai matanya merasa capek.

Setelah menelpon beberapa kali, Shinta pun meminta Neva untuk berdiri di satu tempat saja dan mereka datang mencarinya.

Untuk Doremi, Neva dari tadi sudah menyuruh dia pulang.

Tetapi Doremi bersikap keras kepala mau menunggu Neva pulang dulu.

Tidak bisa memenangi Doremi, Neva hanya bisa menurutinya.

Neva berdiri diam, mendengar Doremi menceritakan hal asyik tentang kampus.

Tidak tahu mengapa, Neva merasa ada sesuatu yang tidak benar, seolah-olah ada hal yang mau terjadi.

Pada saat itu, Neva tiba-tiba tidak mendengar suara Doremi lagi.

Neva menoleh ke Doremi secara refleks dan melihat Doremi sedang menatap ke seseorang dengan ekspresi yang kaget dan panik.

Tatapan Neva mengalih ke arah Doremi melihat dan jantungnya langsung mengerat.

Mengapa pria ini bisa datang?

Gandi berdiri di depan Neva dengan wajah mengelap, tatapannya menyapu melewati Doremi kemudian berpindah ke Neva.

Doremi langsung berkeringat dingin, dia meragu sejenak sebelum menyapa dengan suara bergetar: "Abang Gandi..."

Gandi menjawab iya dengan wajah yang dingin, reaksi dia sekarang sangat berbeda dengan biasanya dia akan bereaksi Doremi dengan senyuman tipis.

Pada detik ini, Doremi memiliki perasaan mendekati istri orang lain dan diketahui oleh suaminya.

Sementara Neva terlihat sangat tenang, dia berkata dengan lembut: "Tuan Tirta, kenapa kamu bisa datang?"

"Apakah aku tidak boleh datang?" Mendengar kata-kata Neva, Gandi merasa dia tidak bisa menahan emosi di dalam hatinya lagi.

Kalau dia tidak datang, dia tidak akan menyadari Neva sudah mulai mendekati adiknya sendiri. Kalau Gandi tidak datang, Neva sudah bisa semabrang bertindak.

Gandi melihat ke sekeliling, tidak menyadari bayangan adik dan ibu.

Dia tertawa dengan dingin di dalam hati, pasti wanita ini menjauhi ibu dan adik.

"Tentu saja boleh datang, orang pameran seni berkata wanita itu juga memiliki karya di sini, Tuan Tirta datang untuk mendukungnya kan?"

Neva juga tidak tahu mengapa dia tiba-tiba merasa emosi, dia berpikir mengapa dia harus terus menahan ketika pria ini berbicara dengan cara begitu agresif?

Di dalam hati, Neva sebenarnya sudah tahu tujuan kedatangan pria ini.

Dia ada melihat pengantar, karya Julia juga berada di pameran ini.

Gandi pasti datang untuk mendukung karya Julia.

Dua pria ganteng mengelilingi seorang wanita cantik, kelompok ini berhasil menarik perhatian banyak orang.

"Kamu lihat, apakah pria itu adalah dewa laki-laki sekolah kita?"

"Doremi? Sepertinya iya. Wanita di samping dia itu siapa? Penampilannya sangat lembut, kalau dia mengenakan kostum budaya Han, pasti terlihat sangat cantik!"

"Ssst, rendahkan suara kamu. Apakah kamu tidak melihat pria diseberangnya? Aku pernah melihatnya dari koran, presiden Tirta perusahaan Tirta!"

"Presiden Tirta? Aku ingat sepertinya aku pernah melihat dia juga, wanita itu sepertinya juga familier. Apakah dia itu wanita talenta nomor pertama yang bernama Neva? Oh iya, presiden Tirta dan Neva itu suami istri kan?"

"Benarkah? Ya tuhan! Berita mengejutkan! Dua pria merebut seorang wanita?"

"Dia itu nyonya muda..."

Mendengar berbagai macam hinaan, tatapan Neva tetap terlihat tenang.

Dia sudah mengalami hal seperti ini terlalu banyak kali, dia sudah kebal.

Pada saat ini, Shinta dan Wendi pun menghampiri ke depan setelah melihat sekelompok orang mengelilingi di sana.

Setelah memasuki keramaian, Shinta baru menyadari yang dikelilingi itu keluarga dia sendiri.

"Neva, Gandi, kenapa kalian semua di sini?" Pada saat Wendi masih sedang melihat kanan kiri untuk mencari Neva, Shinta sudah mengenal Gandi dan Neva dalam satu tatapan.

Untuk Doremi, Shinta juga memiliki kesan, tetapi karena banyak tahun tidak jumpa, Shinta sudah mengingat namanya jadi dia pun mengabaikannya.

Neva melamun sejenak, setelah melihat Shinta, dia pun segera menghampiri Shinta dan memegang lengannya: "Bu, aku telah mencari kalian sangat lama"

Dari tadi Neva terus merasa merinding, tatapan Gandi sangat gelap dan hal ini membuat dia merasa sangat gugup, Neva merasa akhirnya memiliki pertolongan setelah melihat Shinta.

Doremi juga sibuk memanggil Shinta tante.

Melihat kedatangan ibu, Gandi tahu dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, pada saat itu sebuah suara wanita malah berdering: "Tuan itu!"

Semua orang menoleh ke arah suara berasal secara refleks, jantung Doremi mengerat, Lanaya muncul.

Lanaya melangkah ke depan: "Aku ingin bertanya, apakah wanita ini adalah istri kamu?"

Lanaya tahu dari pria berambut kuning bahwa Neva ini adalah wanita yang telah menikah.

Karena hal ini, dia merasa semakin marah.

Mengapa masih bisa bermain di luar seperti ini ketika sudah menikah?

Pemikiran wanita itu sangat teliti, dari tatapan Doremi, Lanaya sudah menyadari Doremi mencintai wanita ini.

Gandi menatap ke Lanaya dengan tatapan polos, dia tidak tahu apa tujuan gadis ini mengatakan kata-kata seperti ini.

Tetapi Doremi tahu, dia berkata dengan tegas: "Lanaya, diam, jangan sembarang berkata!"

Lanaya melihat ke dengan tatapan kaget Doremi, pria ini berai memarahinya? Dia melihat ke Neva dengan benci: "Istri kamu tadi..."

Pada saat Lanaya mulai bersuara, Doremi pun langsung cemas.

Dia terlalu mengerti sifat Lanaya, dia dimanjakan oleh keluarganya sejak kecil, sehingga dia tidak pernah memikirkan akibat yang akan terjadi jika dia melakukan sesuatu.

Doremi melangkah dengan cepat dan langsung menutupi mulut Lanaya.

Lanaya membantah, tetapi dia tidak bersalah. Dia marah sampai langsung mencubit kukunya ke atas lengan Doremi dengan kuat, dalam waktu singkat darah pun mulai mengalir.

Doremi menahan rasa sakit kemudian tersenyum kepada Gandi mereka: "Bang Gandi, kalian pulang saja dulu. Dia tidak memiliki hal yang ingin dikatakan"

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu