Cinta Yang Dalam - Bab 110 Jebakan Julia

Julia hari terlalu sudah sedikit kemabukan, ditambah lagi rencana yang telah disiapkan malah kacau dengan begitu saja, sehingga suasana hatinya semakin murung.

Dia tiba-tiba sangat mengharapkan sebuah pesta yang memenuhi kemesraan berbagai lelaki dan wanita.

Oleh sebab itu, dia memerintahkan kepada asistennya untuk menyiapkan sebuah lokasi yang aman, saat ini dia akan berkunjung ke lokasi itu untuk menikmati pesta tersebut.

Mobil asistennya telah tiba, Julia datang ke basement tempat parkir dengan menggunakan lift.

Dia dengan refleksnya melirik sekilas ke arah tempat parkir mobil Gandi pada barusan, namun dia menjadi kaget dalam seketika, Gandi sedang membawa seorang wanita ke dalam mobilnya.

Setelah Gandi masuk ke dalam mobil, seluruh bentuk tubuh mobil mulai bergoyang.

Saat ini Julia juga tidak bisa berlagak bego lagi.

Julia menyuruh asistennya membatalkan semua acara hiburan pada malam ini, dia terus mengawasi di sini hingga satu setengah jam, setelah itu mobil tersebut langsung terdiam.

Pada saat wanita tersebut berjalan keluar dari mobil Gandi, Julia terbengong seketika, ternyata wanita tersebut adalah Neva !

Api amarah di hati Julia langsung membara, dia ingin sekali beranjak menghampiri, lalu mencekik wanita licik yang tidak malu ini.

Julia merasa Neva memang seorang wanita yang licik dan kejam, kenapa dia bisa tahu bahwa Gandi sedang terjebak dengan obat, dan bahkan berani datang untuk terima bersih hasil kerjanya .

Namun ketika dirinya ingin beranjak menghampiri, dia tiba-tiba kepikiran dengan sebuah inti permasalahan yang penting.

Oleh sebab itu, ketika mobil Neva telah pergi meninggalkan tempat, dia baru melangkah keluar dari kegelapan.

Dia berjalan ke samping mobil Gandi, pada saat dirinya ingin membuka pintu mobil, dia sudah langsung melihat Gandi yang sedang berbaring di tempat duduk belakang, kakinya yang tidak bisa mengulur panjang hanya bisa terus meringkuk, sepertinya sedang tertidur dengan nyenyak.

Julia mengetahui bahwa ini adalah sebuah kesempatan, dia harus memanfaatkan kesempatan ini dan menciptakan kesan kebetulan kepada Gandi.

Dengan demikian, Julia tidak perlu mengungkit sendiri apa yang dia inginkan, dikarenakan pada kali ini, Gandi sudah pasti akan mewujudkan keinginannya.

Julia menghapus semua jejak keberadaan Neva yang tersisa di dalam mobil Gandi, bahkan juga membuang semua rambut panjang lurus yang bukan miliknya.

Setelah itu dia merobek baju sendiri dan berbaring di lantai pada pertengahan mobil.

Bagian tempat menonjol pada lantai tentu saja sangat tidak nyaman, namun demi kedudukan dan kekayaan masa depannya, Julia memutuskan untuk bertarung lagi.

Dia yakin dengan usaha dirinya pada kali ini, meskipun Gandi tetap saja tidak memercayai dirinya, namun pastinya juga akan tersentuh.

Pada saat baru berbaring, Julia kepikiran lagi dengan sebuah urusan yang belum diselesaikannya, sehingga dia diam-diam mengirim pesan kepada asistennya, agar asistennya dapat menghapus semua rekaman kamera pengawasan di basement ini.

Asisten itu telah melihat Julia saat dirinya berjalan masuk ke dalam mobil, sehingga dia juga mengerti dengan apa yang akan dilakukannya, namun semakin mendekati pada masa-masa seperti ini, dia malahan menjadi semakin panik dan tegang.

Dia mengetahui bahwa sekarang bukan saatnya bimbang lagi, bagaimanapun nasib mereka berdua sudah saling keterkaitan.

Asisten tersebut langsung memanfaatkan semua relasinya untuk menghapus rekaman, setelah itu langsung memusnahkan semua data yang ada dengan secepatnya.

Akan tetapi, asisten tersebut tetap saja menyimpan isi percakapan dirinya dan Julia.

Gandi tidak begitu gampang di tipu, apabila permasalahan ini diketahui oleh Gandi, setidaknya ada seseorang yang bisa bertanggung jawab.

Demi membuat drama ini menjadi semakin nyata, Julia menerapkan strategi sebelumnya lagi, pada saat Gandi sedang tertidur nyenyak, dia membuat bagian bawah tubuhnya menjadi bengkak lagi.

Dia menahan rasa kesakitan dari bagian bawah tubuhnya, dia mengetahui bahwa pada saat Gandi bangun dari tidurnya, dirinya juga akan mendapatkan imbalan yang setara.

Neva membawa mobilnya dan pulang ke rumah dengan susah payah, setiap lampu lalu lintas bagaikan sebuah ujian terhadap dirinya.

Setelah memarkir mobilnya di bawah gedung, dia memanggil Nana dengan nada ringan.

Namun sepertinya Nana telah tertidur nyenyak, sehingga Neva yang tidak berdaya hanya bisa menggendong Nana dan menginjak tangga untuk masuk ke dalam rumahnya.

Setelah meletakkan Nana di atas kasurnya, Neva mencari kain basah untuk mengelap wajah Nana.

Setelah menyelesaikan kesibukan semua ini, dia baru jatuh terduduk ke atas sofa.

Pada saat ingin berdiri lagi, tubuhnya malah tidak bertenaga apapun lagi.

Apabila kepikiran dengan kejadian barusan, Neva merasa sangat memalukan, namun wajahnya juga merona merah.

Lelaki itu bagaikan binatang ganas yang merengut semua tenaganya.

Namun untung saja, Neva telah meninggalkan bekas khusus dirinya pada tubuh lelaki itu.

Dalam hatinya bahkan sedikit berharap, dia berharap lelaki itu dapat menyelidiki semuanya dan menemukan dirinya.

Sampai saat itu, mungkin saja Nana tidak perlu lagi menyapanya sebagai dirinya paman, malahan sudah bisa menyapa dengan sebutan ayah.

Dalam hati Neva terus merenung, akhirnya dia menyandar di atas sofa dan mulai ketiduran.

Pada saat Gandi bangun dari tidurnya, keadaan sekelilingnya sangat sunyi.

Aroma kotor dan cairan tubuh manusia yang berada di dalam mobil membuat Gandi mengerutkan alisnya.

Apa yang terjadi pada semalam ?

Gandi mengingat dengan samar, sepertinya dirinya telah berhasil menangkap seorang wanita untuk dijadikan pelampiasannya, dan akhirnya dia juga kepikiran untuk memberikan kompensasi yang besar untuk wanita tersebut.

Wanita ? Gandi tiba-tiba terduduk di kursi, kakinya sedang menginjak pada tubuh yang lembut, setelah itu dia mendengar suara jeritan kesakitan yang berasal dari bawah kursi, sehingga dia menunduk untuk memperhatikannya.

Julia ? Kenapa dia bisa muncul di tempat ini ?

Gandi mengingat dengan jelas semua kejadian sebelum dirinya mulai pingsan.

Dia tidak mungkin terjebak obat seperti itu dengan tanpa sebab, apalagi dia juga mengingat dengan jelas semua makanan pada semalam.

Tersangka hanya salah satu orang, yaitu Julia yang sedang berbaring di bawah kakinya.

Gandi menatap tubuhnya Julia yang sedikit terpapar keluar, matanya membawa tatapan pengawasan dan penilaian.

Sebenarnya Julia sudah bangun sejak tadi, dia merasa pinggang sendiri sudah hampir patah karena lantai ini, sehingga dia sama sekali tidak bisa ketiduran.

Oleh sebab itu, ketika kaki Gandi menginjak pada tubuhnya, dia langsung pura-pura menjerit kesakitan, lalu perlahan-lahan terduduk dari lantai.

Dia menatap Gandi dengan mata yang bergenang, lalu meneteskan air mata yang telah dipersiapkan pada barusan.

Pada saat Gandi melihat Julia, awalnya dia masih bermaksud untuk menanyakan kejadian semalam.

Namun setelah reaksi Julia pada saat ini, dia bahkan tidak dapat menyalahi dirinya lagi.

Dia ragu sejenak dan berkata :”Julia, kenapa kamu bisa di sini ?”

Wajah Julia sedang merona merah, lalu dia berkata dengan nada serak :”Gandi…kamu…sudah lupa semua ya ?”

Saat ini pemikiran Gandi masih sangat kacau, dia sama sekali tidak ingat dengan kejadian semalam.

Dia hanya mengingat bahwa dirinya terus bergerak untuk melampiaskan efek obatnya.

Sementara mengenai kejadian yang terjadi, dia bahkan tidak perlu berpikir ulang lagi, hanya dengan melihat Julia yang sedang berbaring di sisinya, dia telah bisa menebak semuanya.

Dia mengeluh nafas dan berkata dengan nada datar :”Aku akan bertanggung jawab.”

Kejadian telah berkembang hingga demikian, dia tidak perlu mencari kebenaran maupun kesalahan lagi.

Mata Julia telah kemerahan, air matanya terus mengalir, lalu dia hanya berkata dengan nada ringan :”Tidak perlu…Gandi, asalkan bisa bersamamu, aku sudah sangat bersyukur. Kamu sudah menikah dan harus menjaga keluargamu, aku tidak ingin menyusahkanmu…”

Gandi menatap Julia dengan tatapan kaget, pada saat dirinya tidak bisa menikahi Julia dan tidak bisa mendapatkan persetujuan dari Nyonta Tirta, bukannya Julia masih menangis dengan mati-matian dan bahkan terus mengancamnya ?

Gandi merasa bersalah terhadap Julia yang ada di hadapannya, dalam hati Gandi berpikir, apakah dirinya yang sedikit keterlaluan terhadap Julia dalam waktu dekat ini ? Makanya Julia merasa tidak berdaya dan hanya bisa merencanakan strategi seperti ini.

Pada saat ini, Gandi tiba-tiba kepikiran dengan urusan penting dirinya pada semalam.

Dia buru-buru bangun dan mengantar Julia pulang ke hotel, setelah itu langsung beranjak menuju World Trade milik Grup Tirta.

Gandi merasa sedikit tidak konsentrasi pada sepanjang jalan.

Gandi merasa pertimbangan dan penilaian dirinya pada hari ini ada sedikit kejanggalan.

Dia kepikiran dengan wanita yang memberontak di bawah tubuhnya pada semalam, suaranya wanita itu sangat lembut, sepertinya sangat berbeda dengan suara Julia.

Gandi adalah orang yang langsung beraksi, apabila merasakan kejanggalan, dia akan langsung menyelidiki.

Saat ini dirinya berada di kota W, sehingga dia langsung menghubungi penanggung jawab di kota W, dia menyuruh orang tersebut mencari rekaman kamera pengawas saat dirinya berada di basement tempat parkir gedung pembelanjaan itu.

Namun setelah dirinya tiba di World Trade , penanggung jawab tersebut telah menantinya dengan wajah berkeringatan, lalu berkata dengan reaksi ketakutan :”Tuan Tirta, Anda sudah datang ya. Aku sudah mendapatkan rekaman yang Anda inginkan, namun ternyata ada dua jam rekaman yang telah terhapus. Setelah itu menyadari bahwa ada seseorang yang masuk ke dalam mobil Anda, aku sudah mengirim datanya ke email Anda.”

Saat ini Gandi tidak sempat lagi untuk memahami keadaan di lokasi, dia langsung membuka ponselnya dan mengunggah video rekaman tersebut.

Di dalam video muncul seorang wanita yang berpakaian rapi, Gandi langsung mengenal identitas wanita tersebut, ternyata memang Julia.

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu