Cinta Yang Dalam - Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?

Neva tertegun, tak disangka Gandi langsung mengucapkan perkataan yang begitu memalukan.

Apakah dia setan? Apakah dia tidak merasa malu?

Neva menatap Gandi, Gandi berwajah tenang pada saat ini, seolah-olah sedang mengatakan masalah yang tidak penting.

Setelah berbelok di depan, sudah tiba di Komplek Mashita.

Pada saat ini, Meko sudah sangat tidak sabar, dan berputar-putar di paha Neva. Dia ingin sekali melompat keluar dari jendela, dan pergi mencari Richie.

Hati Neva sudah naik ke tenggorokan, bagaikan perasaan pada malam terakhir sebelum menjalani hukuman mati.

Akhirnya, mobil memasuki Rumah Susun dan berhenti di depan Komplek Kecil di deretan pertama. Neva bergegas membuka pintu mobil, lalu turun sambil memeluk Meko yang tidak sabar.

Awalnya Neva berharap Meko bisa berlari ke sekeliling, maka dia pun bisa berjalan mengikutinya.

Tetapi tak disangka, Meko mendekat ke depan pintu dan menggonggong.

Ketika Gandi turun dari mobil, pintu kecil untuk hewan peliharaan sudah terbuka, dan tampaklah wajah Richie yang lucu.

Melihat Neva, Richie senang sekali dan ingin berlari keluar.

Tetapi baru saja Richie melangkahkan kakinya, dia melihat Meko yang sedang mengayun kepala di samping.

Seketika Richie merasa matanya buta, dia menarik kembali kakinya, lalu merebah kembali di atas sofa dengan bosan.

Gandi membuka pintu, dan Meko pun berlari ke dalam.

Neva mengikuti di belakang Gandi dengan lambat laun, tetapi baru saja dia melangkah masuk, Gandi langsung membanting pintu.

Tidak menunggu Neva bereaksi, Gandi menggendongnya, dan berjalan ke kamar di lantai atas.

Richie adalah seekor kucing yang pintar, berbeda dengan Meko yang berlari ke lantai atas, dia sudah menutupi matanya.

Jika bukan karena kaki belakangnya tidak bisa meraih telinga, Richie juga berencana untuk menutupi telinganya.

Tidak perlu dipikirkan, setelah ini pasti adalah suara percikan api asmara yang membara.

Ada lekukan ke bawah di atas kasur yang besar itu karena bantingan Neva.

Sementara Gandi menekan badannya kepada Neva.

Neva panik, dia ingin menahan aksi Gandi, tetapi dia tahu itu tidak ada gunanya.

Jika membuat Gandi marah, mungkin Gandi akan menjarah dengan lebih ganas.

“Tuan Tirta, Richie dan Meko masih ada di bawah. Mereka berdua masih kecil, tidak baik pengaruhnya jika mereka mendengar….”

Semakin berkata, suara Neva semakin kecil, dan pada akhirnya, bahkan dia sendiri pun tidak bisa mendengarnya.

Neva juga tahu bahwa alasan ini sama sekali tidak masuk akal.

Gandi menatap Neva, dan sudut bibirnya terangkat, kedua lesung pipit yang indah itu membuat Neva melamun sesaat, lalu Gandi berkata, “ Richie sudah dua belas tahun.”

Dua belas tahun sudah memasuki usia pertengahan dalam dunia kucing.

Namun berbeda dengan Richie, dalam pemeriksaan badan setiap tahunnya, dokter hewan berkata bahwa penuaannya sangat ringan.

Jika Richie terus mempertahankan kinerja badan seperti ini, kemungkinan besar akan hidup sampai usia dua puluh tahun.

“Tetapi, masih ada Meko….”

“Jika kamu berkata lagi, aku akan mengebiri dia, membuatnya tidak mempunyai hasrat!”

Perkataan Gandi membuat Neva menyusutkan badannya, Neva tidak ingin menjerat Meko.

Sementara perkataan Gandi, bukanlah lelucon.

Gandi berkata akan mengebiri Meko, maka dia benar-benar akan berbuat seperti itu.

Gandi menatap Neva yang tunduk, kemarahan dalam hatinya menurun sedikit.

Wanita ini jika tidak diancam, sama sekali tidak akan turut.

Gandi adalah pria yang normal, karena aksinya terputus berulang kali, hormon yang dikeluarkan dengan cepat pun masih tersimpan di dalam tubuhnya.

Sekarang Gandi sedang menatap Neva, dia hanya ingin menyatukan Neva ke dalam badannya sendiri.

Sambil menggunakan tatapan untuk mengancam Neva jangan bergerak, Gandi sambil menanggalkan seluruh pakaian Neva.

Karena gugup, bulu kuduk di sekujur tubuh Neva berdiri semunya.

Ini membuat tatapan Gandi diwarnai dengan kemarahan, wanita ini begitu takut dengan dia?

Gandi memisahkan kedua kaki Neva yang terjepit dengan rapat, panah sudah di atas busur, hal yang akan terjadi selanjutnya, orang dewasa pun paham.

Neva memejamkan mata, dia sudah putus asa, tetapi dia masih ingin meronta lagi.

Merasakan hawa panas yang semakin dekat dengan dirinya, akhirnya Neva tidak tahan, dia berteriak sambil menutupi daerah kemaluannya, lalu menahan tangan satunya di dada Gandi, “Tuan Tirta, kumohon, jangan….”

Penolakan Neva sepenuhnya membuat Gandi gusar.

Gandi sudah cukup memberi muka kepada Neva, dan dia berulang kali menuruti Neva.

Namun pada saat ini, Neva bahkan masih menolak?

Hanya masalah kemesraan yang wajar di antara suami istri, tetapi pada Neva, justru menjadi seperti Gandi yang sedang memohon Neva.

Gandi tidak sudi untuk melakukan hal yang begitu rendah diri.

Gandi menghempaskan Neva, dia bangun dan mengenakan pakaian dengan rapi, lalu berkata, “Lebih baik kamu memberi alasan yang logis untukku.”

Gandi berjalan ke lantai bawah dengan wajah suram.

Melihat Gandi yang sudah marah sepenuhnya, Neva juga tahu dirinya telah membuat kesalahan besar.

Neva turun dari kasur, dan menarik sehelai pakaian untuk menutupi badannya, lalu menghela napas berat.

Apakah perlawanannya tadi terlalu berlebihan?

Bagaimanapun juga, Gandi adalah suaminya.

Ada sebagian hal, ketika menolak adalah suatu jenis suasana hati, tetapi setelah penolakan itu menimbulkan hasil yang lebih buruk, semua orang pun tidak tahan untuk melakukan refleksi diri, apakah tindakannya itu benar atau salah?

Setelah Neva mengenakan pakaian, dia merapikan rambutnya, dan turun ke bawah.

Di lantai bawah, Richie sedang duduk di paha Gandi, sedangkan Meko sedang melompat di samping, ingin menarik Richie ke bawah.

Bagi Richie, Meko adalah sapi besar .

Kucing apa dia ini? Dia berkelana di Komplek Mashita selama dua belas tahun, dan tidak pernah bertemu dengan saingan.

Entah Herder, Labrador, Tibetan Mastiff, ataupun spesies besar lainnya dalam dunia anjing, Richie pun pernah berhadapan dengan mereka semua.

Awalnya mereka tidak mau kalah, namun bukankah pada akhirnya tetap tunduk di bawah wibawa dan otak jenius dari orang kaya?

Sementara Meko si Corgi berkaki pendek, kakinya bahkan tidak lebih tinggi dari Richie, beraninya Meko begitu sombong di depan Richie.

Jika membuat Richie marah, maka wajah dia akan dicakar dengan parah!

Melihat Neva turun ke bawah, Meko segera berlari ke sana, ingin Neva memeluknya.

Neva memeluk Meko, dan duduk di seberang Gandi.

Gandi tidak mengangkat kepala, hanya mengusap pelan pada bulu Richie yang mulus dan lembut.

Richie mendongak menatap Neva, bahkan dia yang bodoh, phui, bagaimana mungkin orang kaya bodoh?

Bahkan dia yang cerdik pun bisa merasakan ada yang tidak beres dengan suasana saat ini.

Neva duduk di sofa dengan tidak tenang, dia sudah merasakan hawa membunuh yang suram dari badan Gandi.

Titik terobosan sangatlah penting.

Neva menggertak gigi, dan berkata, “Tuan Tirta, apakah kamu, menyukaiku?”

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu