Cinta Yang Dalam - Bab 94 Intuisi

Bab 94 Intuisi

Neva memandang sekeliling dengan putus asa, dan dengan intuisi memberi tahu pada dirinya sendiri, jika dia naik ke atas, malam ini dia pasti akan disiksa oleh Gandi.

Tapi jika dia tidak naik ke atas ….

Neva melihat Ibu Tirta juga sedang mengawasinya, tampaknya dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi, dan pada saat berikutnya dia pun berniat untuk ikut campur.

Neva hanya bisa memaksakan dirinya, menjawab baik dan kemudian naik ke atas dengan pelan.

Di lantai bawah, Yosi Grene memanggil Fandi, dan berkata dengan sedikit cemas: "Fandi, ada apa dengan Kak Gandi?"

Saat ini wajah Fandi memperlihatkan senyum main-main, berkata: "Saat ini di benakku seperti sedang menggambarkan apa yang sedang dipikirkan oleh Kakak kedua."

Yosi tertegun sesaat, lalu menepuk pundak Fandi, dan berkata dengan marah: "Di saat-saat seperti ini pun kamu masih mencoba bermain tebakan?"

Fandi melihat pandangan Ibunya yang melirik ke arahnya dengan tegas, berkata dengan dingin dan tenang: "Fandi, waktu sudah larut dan kamu juga harus istirahat, jangan mengganggu Yosi, tahu tidak?"

Fandi bergidik dan berkata dengan cepat bahwa dia mengerti.

Setelah Ibu masuk ke dalam kamar, Fandi pun berkata dengan sangat hati-hati: "Kak Yosi, ini kamu masih tidak bisa melihatnya? Kakak keduaku, jelas-jelas sedang cemburu!"

"Cemburu?" mata Yosi melebar karena terkejut, pada saat ini, dia sangat ragu apakah dia sedang berhalusinasi.

"Fandi, kamu jangan sembarangan bicara!" kata Yosi dengan marah.

Tanpa alasan, apa yang membuat Gandi cemburu?

Fandi mulai memberikan satu per satu analisis kepada Yosi, dia berkata: "Kak Yosi, apa kamu masih tidak bisa melihatnya? Bukankah tadi kamu ada mengobrol sebentar dengan Ipar keduaku, Kakak kedua melihatnya, merasa hubungan kalian terlalu dekat, jadi dia pun cemburu. Kalau tidak, dia tiba-tiba menguatkan suaranya dan memanggil Ipar kedua untuk beristirahat, dia bahkan mengabaikan kita semua, apa yang terjadi?"

Yosi tanpa sadar merasa bahwa masalah ini sedikit luar biasa.

Tetapi dalam hatinya langsung teringat dengan hal yang terkait tadi, sepertinya sikap Gandi berubah dingin, dan itu benar-benar dimulai setelah dia berbicara dengan Kakak ipar.

Sulit untuk dikatakan, apa ini benar?

Yosi merasa tubuhnya langsung merinding, dan dia sepertinya tahu akan sesuatu bahwa akan ada berita tentang pemusnahan.

Dia mendorong Fandi pergi, lalu mengunci pintu kamarnya, baru berkata: "Fandi, ini sudah larut, kamu cepat pergi istirahat!"

Wajah Fandi tercengang, masalah apa lagi ini, dia yang baru saja menganalisis masalah Kakak keduanya dengan Yosi, dan sekarang bisa-bisanya dia meninggalkannya begitu saja, langsung memberinya pintu yang ditutup.

"Bajingan!" Fandi berkata dengan marah, dan kemudian kembali ke kamar tidur untuk beristirahat.

Neva menatap pintu kamar yang terbuka lebar di depannya, terus ragu apakah dirinya harus masuk ke dalam atau tidak.

Juga tidak tahu apa yang terjadi pada Gandi, dia bahkan tidak membuka lampu ketika masuk ke dalam.

Di dalam sangat gelap, membuat Neva tiba-tiba membayangkan gua hantu.

Tentu saja, hanya terdapat hantu di dalam gua hantu. Tetapi di dalam kamar ini, ada Gandi yang pada sore ini baru saja memarahinya.

Jika Gandi dibandingkan dengan hantu, mana yang lebih mengerikan, Neva mematahkan hari tangannya pun tetapi tidak bisa mengetahuinya.

Setelah dia berpikir panjang, dia sadar jika dirinya masih belum masuk ke dalam, pasti akan terjadi hal buruk pada dirinya.

Jadi, dia memaksakan diri, mengulurkan tangan dan mencoba meraba di mana posisi saklar lampu, menyalakan lampu dan masuk ke dalam.

Bahkan jika dia harus mati, setidaknya dia harus melihat dengan jelas, dan baru bisa mati?

Neva berpikir begitu dalam benaknya, lalu tangannya mulai meraba, tetapi juga sangat kebetulan, posisi saklar lampu ini, dia meraba bagian atas dan bawah juga tetap tidak menemukannya.

Tapi kali ini, sepertinya dia telah meraba sesuatu, terasa sedikit kasar dan lembut, dan memiliki suhu.

Dalam keadaan gelap gulita ini, tiba-tiba teraba barang seperti itu, Neva yang dasarnya penakut, membuatnya hampir berteriak.

Tetapi kemudian, dia ditarik dengan kasar masuk ke dalam kamar oleh benda bersuhu ini.

Dengan keras, pintu pun didorong.

Neva tersandung beberapa langkah, dan merasa dirinya ditekan oleh seseorang dan jatuh ke tempat tidur.

Suara nafas yang sedikit berat terus menghembus ke wajahnya, membuatnya langsung gugup.

Setelah beberapa saat kemudian, akhirnya matanya bisa menyesuaikan diri dengan kegelapan, dirinya baru menyadari, Gandi sedang berada di depannya dan terus menatapnya.

Neva takut dengan gelap, dan ketakutan ini sudah timbul sejak kecil.

Terutama pada saat ini, Gandi yang berbaring di atas tubuhnya jauh lebih mengerikan daripada kegelapan.

Dia berkata dengan nada bergetar: "Gan, Tuan Gandi …."

Mulut Gandi sedikit terangkat, tetapi di bawah naungan kegelapan, ini bukanlah tawa, di mata Neva, itu lebih mirip dengan hantu jahat.

Dia sedikit takut, tubuhnya yang terus bergerak karena ingin mendorong Gandi untuk turun.

Akan lebih baik jika dia tidak melakukan itu, begitu dia melakukannya, dia langsung masuk ke dalam kesulitan.

Gandi langsung mengikat lengannya dan menahan kedua lengannya di atas kepala, satu tangan yang lain merobek pakaian Neva dengan kasar, tapi untungnya dia tidak lanjut bergerak.

Dia memandang Neva, dengan suara tidak senang dan berkata: "Kenapa? Bukankah tadi sangat semangat ketika menggoda orang? Mengapa ketika sampai di diriku, kamu mulai memberontak?"

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu