Cinta Yang Dalam - Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri

Gandi melihat Chelsi, dalam hatinya secara otomatis membuka informasi mengenainya.

Karena hubungan dekat Chelsi dan Neva, sehingga informasi mengenai Chelsi dan Emra sudah sejak awal disediakan di atas mejanya.

Chelsi adalah sebuah angin segar di dunia hiburan, namun juga bisa dikatakan bahwa dia adalah ahli dalam percintaan.

Dia tidak memiliki gossip, namun pacar yang ada di sampingnya tidak akan bertahan lebih dari tiga bulan.

Berbagai piagam dan piala didapatnya namun tidak pernah dengan sengaja menyapa sutradara dan produser.

Dulu dikarenakan Julia, Gandi pernah berpikir ingin untuk meblokirnya.

Namun dia dibujuk oleh Rey, karena pengaruh Chelsi sangatlah besar.

Masalah itu juga tidak memiliki bukti yang nyata, dan jika memblokirnya dikhawatirkan akan menimbulkan perlawanan dari fans.

Ini adalah pertama kali bagi Gandi mundur untuk orang yang baginya tidak penting.

Ketiga orang ini makan, Gandi pertama kali menyuapkan makanan ke dalam mangkuk Neva.

Dalam pandangannya, ini adalah hal yang biasa untuk dilakukan, bagaimanapun Neva adalah istrinya.

Namun Neva menjadi terpana, hubungan antara dia dan Gandi belum mencapai kedekatan yang seperti ini.

Walaupun di villa keluarga Tirta, Gandi dan dia akan lebih banyak untuk menyantap makanannya sendiri.

Apakah dia mau menyatakan rasa kepemilikannya di hadapan Chelsi.

Apakah barusan dia benar-benar cemburu?

Neva tidak bisa menahan diri dan menaikkan pandangannya menatap Gandi, dan kali ini Gandi juga sedang memandangnya.

Kedua orang ini akhirnya memasuki sebuah mode romantis.

Chelsi yang berada di samping pun tidak tahan, dia membuat ekspresi mengipas wajah dengan tangannya dan berkata:” Aduh, bagaimana bisa makan malam yang awalnya baik-baik saja sekarang dipenuhi rasa cinta!

Wajah Neva menjadi merah, dia langsung menundukkan kepala dan menarik baju Chelsi dengan ringan dan berkata:” Chelsi, apa yang kamu katakan!”

Chelsi yang pada wajahnya terpancar rasa aneh karena melihat sesuatu yang jarang terjadi pun berkata:” Neva, kamu benar-benar memiliki kulit wajah yang tipis. Lihatlah Tuan Tirta, dia masih makan dengan normal loh!”

Walaupun Gandi merasakan rasa canggung di hatinya, namun dia tidak memiliki kulit setipis Neva.

Pandangannya yang tajam menyapu Chelsi dan berkata:” Saat makan juga mulutmu tidak bisa tertutup?”

Chelsi masih mengingat perkataan Gandi yang memberikannya sepuluh pria yang kuat kepadanya, dia pun sambil tersenyum berkata:” Neva, sehabis makan kita jalan-jalan ya?”

Neva berpikir sejenak, beberapa saat ini terlalu lama mendekam di dalam rumah dan sudah cukup lama tidak pergi jalan-jalan dengan Chelsi.

Dia pun tanpa sadar langsung menganggukan kepala, namun pandangan matanya mengarah ke Gandi.

Gandi tanpa bernafas menggelengkan kepalanya.

Chelsi mendengus dengan tidak terima berkata:” Bagaimana kamu hidup di rumah? Di rumah saja tidak memiliki kebebasan? Pergi keluar pun membutuhkan persetujuan?”

Wajah Neva pun menjadi sedikit panas dan berkata:” Tuan Tirta, aku hanya akan jalan-jalan sebentar ke mall dengan Chelsi, aku akan pulang cepat malam ini .

Dalam perkataan Neva terkandung permohonan, Gandi masih dengan berkeras berkata:” Malam ini akan sangat dingin, bagaimana jika kamu keluar dan masuk angin?”

Beberapa saat terakhir Kota Z turun salju dan temperatur turun dengan cepat, penyakit flu pun dengan cepat menyebar, Neva tahu apa yang dikhawatirkan Gandi adalah hal yang benar,

Namun dia juga berpikir bahwa dia tidak akan sesial itu kan?

Dia masih ingin mendiskusikannya, namun Chelsi langsung memukul meja, dia adalah wanita yang keras, yang paling dia benci adalah diatur-atur oleh pria.

“ Sudahlah tidak perlu didiskusikan lagi, sebentar lagi kita pergi jalan-jalan, Tuan Tirta, malam akan sangat sibuk. Tidak ada waktu menemanimu.”

Masalah Gandi yang sering tidak pulang malam hari sudah diketahui oleh Chelsi.

Semua adalah orang yang bekerja di dunia hiburan, beberapa saat terakhir Julia kembali, tidak dapat dihindari akan bertemu dengan tim produksi dari Julia.

Seringkali dia melihat Gandi yang datang berkunjung, hadiah besar dan hadiah kecil yang diantar oleh mobil mewah pun menarik perhatian orang di sekitar.

Gandi tidak berbicara lagi, seakan membiarkan Neva untuk membuat keputusan.

Neva berpikir dia ingin pergi berjalan-jalan sebentar, pasti akan pulang cepat dan dia pun berkata:” Aku hanya akan pergi selama dua jam, aku pasti akan dengan cepat kembali.”

Kemudian dalam sepanjang makan malam itu, Gandi tidak berbicara lagi.

Setelah selesai makan dan mau membayar, manager pun berkata:” Nona Merkel sudah membayarnya.”

Gandi menatap singkat kearah Chelsi, di wajah Chelsi terpanjar senyuman tanpa malu seakan tidak ada kesadaran bahwa dia akan menculik istri orang lain。

Setelah Gandi pergi, Neva dan Chelsi pergi ke Crescent Plaza di dekat sana.

Ketika wanita sedang bersama pasti yang dilakukan adalah berbelanja dan mencobanya,setelah berkeliling tempat perbelanjaan, terlihat mereka sudah membawa kantong besar dan kecil, walaupun kebanyakan adalah milik Chelsi .

Neva berbelanja dengan lebih hemat, mungkin karena sudah terbiasa dengan kehidupan miskin dahulu.

Pada awalnya Chelsi masih ingin menonton ke bioskop namun Neva melihat waktu yang sudah menunjukan jam sepuluh, dia sudah berjanji kepada Gandi dalam dua jam dia akan kembali, jika dia terlambat pulang mungkin dia akan marah.

Oleh karena itu dia pun berjanji dengan Chelsi untuk pergi bersama lagi besok dan dia pulang menggunakan taxi ke kediaman keluarga Tirta.

Dia turun di depan halaman keluarga Tirta, Neva secara otomatis langsung melihat ke sekeliling dan menemukan bahwa tidak ada mobil Gandi disana .

Hatinya pun merasa sedih, Gandi masih belum pulang?

Dia sedikit merasa enggan dan dia berdiri di tanah yang bersalju beberapa saat, ingin menunggu mobil pria itu kembali,

Namun setelah menunggu lima belas menit, dia sudah kedinginan dan masih belum melihat Gandi.

Dia pun dengan hati yang sedih, masuk ke dalam rumah sendirian, kembali ke kamar dan setelah membersihkan dirinya dia pun berbaring di atas tempat tidur.

Pesan wechat dari Nana masuk,dia ingin pergi melihat pemandangan salju dan menyebutkan bahwa dia hari ini pergi dengan Tingwang ke tempat bermain.

Di dalam tulisannya, ingin menyampaikan kepada Neva bahwa dia sangat merindukan ibunya.

Perasaan Neva menjadi tidak karuan, dia pun bersiap untuk membalas:” Tunggu ibu kembali, setiap minggu aku akan membawamu pergi bermain.”

Namun ketika ingin mengirimkan pesan itu, tidak tahu mengapa dia tidak bisa mengirimkannya.

Kembali, kapan dia bisa kembali?

Asalkan Gandi memperlakukannya dengan baik, dia pun menjadi semakin tidak ingin pergi?

Ketika hari ini di tempat bermain, dia melihat satu keluarga tiga orang yang saling bergandengan tangan dan berbaris di depannya, hatinya pun langsung terasa masam.

Jika Tuhan bisa membuka mata, bukankah seharusnya membiarkan kita bertiga bisa berkumpul bersama?

Dia dan Gandi menggandeng tangan kecil Nana dan pergi ke setiap sudut dari Kota Z .

Pada akhirnya, Neva menghapus pesan itu dan hanya mengirimkan Nana sebuah fotonya yang sudah dipercantik dan berkata:” Ibu hari ini juga sangat gembira, Malam, sayang, hati kita pasti akan selalu bersama.”

Dalam mimpinya, Neva merasakan dirinya menjadi dingin, kedinginan hingga tubuhnya gemetaran.

Dia berusaha menarik benda untuk menutupinya namun sama sekali tidak mendapatkan kehangatan.

Pada akhirnya, dia merasakan sebuah temperatur yang panas dan secara alami mendekat dan menempel di sampingnya yang akhirnya membuatnya merasa sedikit rasa nyaman.

Namun beberapa saat kemudian, dia merasakan panas hingga tubuhnya menjadi berkeringat.

Dia pun langsung tidak suka dengan tubuh panas di sampingnya dan dengan sekuat tenaga mendorongnya, ingin mendorong dan membuat jarak dengannya.

Namun temperatur panas ini seakan sebuah gunung yang sama sekali tidak bisa didorong.

Gandi pulang jam dua malam, dia pergi ke tempat Julia.

Julia mengatakan dia sedang flu, tidak enak badan dan ketika tidak ada Gandi yang menemani di vila dia merasa sangat dingin.

Seteleh menemani Julia tidur, dia pun tertidur, tidak menyangka ketika dia tersadar waktu sudah menunjukkan jam satu.

Dia sedikit ragu, namun akhirnya bangkit dan meninggalkan tempat itu.

Dia kembali dengan sedikit lemas, ketika baru berbaring di tempat tidur, tidak menyangka Neva pun mendekat.

Tubuhnya yang lemah lembut mendekat dan terasa cukup nyaman.

Namun setelah beberapa saat, wanita ini mulai mendorong dirinya, apakah ingin mendorongnya jatuh dari tempat tidur?

Gandi mengerutkan kening, terduduk di tempat tidur dan menyalakan lampu di samping tempat tidur,

Kali ini dia baru merasakan bahwa wajah Neva sangat merah, dia pun mencoba meletakkan tangan di atas keningnya.

Suhunya tinggi, sangat panas di tangannya.

Dia sedang demam?

“ Air, air, sangat panas.…..”

Neva sudah menjadi halu karena demamnya, tidak bisa menahan diri dan memulai memegang apapun dengan tangannya.

Dia memegang tangan Gandi, namun ketika merasa bukan kedinginan yang dia inginkan dia pun langsung mendorongnya.

Ekspresi wajah Gandi menjadi canggung, wanita ini benar-benar…

Namun karena dia sudah demam parah, Gandi pun tidak memperhitungkannya.

Dia pun menelpon kepada dokter keluarga, bangkit dan mengenakan baju, dan menggunakan handuk yang sudah dibasahi dengan air dingin dan mulai menyeka dahi Neva.

Ketika merasakan rasa dingin yang mulai menyebar di tubuh, Neva pun membuka matanya dan melihat wajah tampan dari Gandi.

“ Tuan Tirta…”

Gandi hanya membalas singkat dan mengambil segelas air dingin dari meja dan berkata: “Minumlah seteguk!”

Neva menyetujui, mengangkat tangan untuk mengambil gelas, namun tangannya tidak bertenaga sama sekali.

Gelas berisi air itu pun jatuh di atas tempat tidur dan membuat tempat tidur menjadi basah.

Dia merasa dia mengalami masalah besar, namun karena kepala yang demam dan pemikiran yang sedikit lambat berkata: “Maaf, aku…”

Gandi hanya menatap wanita bodoh di depannya ini, tiba-tiba merasa kasihan, bukankah hanya menjatuhkan air? Apakah perlu segugup itu? Seakan dia adalah monster yang memakan orang saja.

Gandi memapah Neva untuk bangkit dan memberikannya sebuah air hangat, menggunakan sedotan ke mulutnya dan berkata:” Buka mulutmu.”

Neva membuka mulutnya dan dia memberikannya minum.

Terus melakukan seperti ini beberapa kali, setelah minum tiga gelas air, dia baru melambaikan tangan dan berkata:” Sudah, Tuan Tirta , terimakasih….”

Kepalanya yang demam membuatnya pusing, namun tidak mempengaruhi otaknya.

Hatinya yang dipenuhi rasa haru langsung mengarah ke otaknya dan membuatnya ingin menangis.

Apa yang dinamakan suami istri, bukankah ketika salah satu mendapat masalah, pasangannya bisa membantu?

Saat ini yang dilakukan Gandi adalah hal yang seharusnya dilakukan oleh suami.

Gandi menopang Neva untuk kembali berbaring, setelah melihat waktu dia berkata,” Bagaimana dokter itu sampai sekarang belum sampai?

Dia pun menelpon dan berkata:” Apa yang terjadi?”

Ketika mendapatkan telepon dari Gandi, Billy Lie menjadi panik dan langsung membawa mobil berangkat pergi.

Dalam waktu setengah jam bisa sampai ke kediaman keluarga Tirta.

Namun ketika di perempatan jalan, tanda lampu merah pada malam hari bereaksi dengan lambat, dia sudah jelas melihat sekitar dan melihat tidak ada mobil yang datang.

Namun ketika di pertengahan jalan, sebuah mobil terbang mendekat, dia ingin mempercepat laju namun sudah terlambat.

Mobil itu langsung menabrak mobilnya dan mendorongnya beberapa puluh meter ke depan.

Mobil rusak parah, balon pengaman langsung terbang melindungi, walaupun kepalanya yang terbentur menjadi pusing.

Dia pun bangkit keluar dari kursi penumpang, setelah menyadari apa yang terjadi dia merasakan bahwa dia mengalami masalah besar.

Dia pun langsung menelpon suaminya, namun jika suaminya datang pun akan membutuhkan waktu setengah jam.

Jarak ke kediaman keluarga Tirta masih ada sepuluh menit, saat ini dia pun menjadi putus asa.

“ Bang Kedua, maaaf, aku mengalami kecelakaan. Bisakah anda menunggu sebentar, lakukan pendinginan fisik terlebih dahulu kepada Nyonya muda, suamiku sebentar lagi akan datang。

Suara Billy terdengar hampir menangis, dia tahu, jika demam nyonya muda menimbulkan penyakit yang lebih parah, maka semua itu adalah tanggung jawabnya.

Gandi yang mendengar Billy berkata mengenai pendinginan secara fisik pun langsung bertanya:” Kamu tidak apa-apa?”

Billy terkejut dan langsung berkata:” Tidak ada apa-apa, aku akan segera menyusul kesana.”

Setelah menelpon, Billy baru menyadari bahwa dia sedang diperhatikan.

Tidak menyangka Kakak kedua Tirta yang selalu dingin memiliki sisi yang hangat seperti ini, dia pun menjadi terharu.

Gandi melakukan berdasarkan cara yang diberitahukan oleh Billy memberi Neva pendinginan secara fisik.

Tubuh Neva masih panas, namun wajahnya yang merah sudah perlahan memudar.

“ Tuan Tirta, aku sudah tidak apa-apa. Ini akan berlalu. Sudah sangat larut, anda tidur saja!” Walaupun sudah demam seperti ini, Neva masih tidak tega Gandi tidak tidur demi dirinya.

Bola mata Gandi mengecil, wanita ini hingga sekarang masih sangat manja.

Dirinya tidak ada masalah untuk tidak tidur, dia sudah demam hingga menjadi bodoh!

Memikirkan ini, Gandi menjadi sedikit marah.

Dia sudah jelas tidak membiarkannya pergi, namun dia bersikeras untuk pergi berjalan-jalan.

Setelah berjalan-jalan dia pun menjadi demam. Bukankah ini kesalahan dia sendiri!

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu