Cinta Yang Dalam - Bab 274 Maksud Hatinya

Setelah hubungan intim itu, Neva Aska tanpa tenaga berbaring diatas sofa.

Sekarang jangankan mengatakan keluar rumah, hanya memintanya untuk berdiri dan mengenakan baju saja, benar-benar membuatnya canggung.

Akan tetapi ia teringat akan suatu hal yang penting, setelah Gandi keluar dari rumah, ia langsung pergi mencari obat kemudian menelannya.

Setelah meminum obat itu, ia kembali meminum sedikit air, ia merasa perutnya terus-menerus seperti menaik.

Alhasil, disiang hari, ia muntah.

Tubuhnya sangat lemah, ia dengan bersusah payah akhirnya kembali ke ranjang, kemudian tidak memiliki tenaga lagi untuk bergerak.

Kantor pusat Grup Perusahaan Tirta negara W, Vito Tirta mengerutkan keningnya, melihat laporan yang ada didepannya dan berkata: “Hal ini sampai disini saja?”

Gandi mengangguk, kemudian berkata: “Keluarga Yang akan mengundurkan diri dari beberapa projek persaingan itu sebagai kompensasi kepada kita.”

“Kalau begitu bagaimana dengan Keluarga Dallas ?” Vito berpikir lebih jauh, investasi lokal di negara W, Keluarga Dallas juga adalah pesaing yang cukup besar.

Gandi merenung sejenak, kemudian berkata: “Masalah Keluarga Dallas aku akan memikirkannya kembali.”

Tidak peduli Maria ataupun Ligen yang lain, memiliki keterlibatan yang lebih dalam dengan Gandi.

Karena itu penyelesaian untuk mereka, Gandi masih belum memikirkannya dengan baik.

“Orang-orang kita disana, Oscar sudah memeriksa dengan jelas?” Gandi bertanya.

Vito mengganti posisi duduk yang nyaman, kedua kakinya saling bersilang, berkata: “En, kematian Kahiyang Lie adalah perbuatan dari pemimpin kecil jihad. Tetapi pemimpin kecil itu menyangkal memiliki hubungan dengan kelas atas. Saat kami bertanya lebih jelas, ia menggigit racun yang ada di giginya bunuh diri.”

Sorot mata Gandi menyempit, ia teringat kejadian ini seharusnya adalah perbuatan jihad. Awalnya ia berharap melalui jalan ini, ia dapat meraba beberapa ikan besar.

Tetapi sekarang orangnya sudah mati, hal ini menjadi sulit untuk diselesaikan.

Vito melihat keraguan yang ada di Gandi, mengerti akan keresahannya dan berkata: “Gandi, masalah ini jika dibilang simpel akan menjadi simpel, jika dibilang rumit juga rumit, jika tidak langsung saja menghapusnya……”

Vito membuat sebuah gerakan memotong leher, Gandi mengerti, ini artinya menyuruhnya untuk tanpa pandang bulu menghabisi seluruhnya.

Saat ia sedang berpikir, tiba-tiba telepon diatas meja berdering, Gandi melihat sekilas kemudian mengangkatnya: “Direktur Tirta , nona Maria mencari anda.”

Mendengar nama Maria , Gandi sedikit ragu-ragu, mengangkat matanya melihat Vito .

Vito tertawa, membuat suatu gerakan mempersilahkan dan berkata: “Ini adalah masalah diantara kalian, kalian selesaikan saja.”

“Suruh dia masuk!” Gandi dengan datar mengatakannya.

Sesaat kemudian suara pintu diketok terdengar, Gandi berkata silahkan masuk, Maria kemudian muncul didepan keduanya.

“Direktur Tirta , Gandi……” Setelah Maria masuk, pakaian wanita islam itu terlihat elegan.

Jari tangan Gandidengan ringan mengetuk-ngetuk diatas sofa, tidak berkata apa-apa.

Saat ini Vito berkata: “Nona Maria , negara saya memiliki sebuah kalimat kuno berbunyi, tidak datang ke kuil jika tidak untuk berdoa. Tidak tahu kedatangan anda kali ini, ingin membagikan hal bahagia apa dengan kami?”

Maria dan Vito saling mengenal dengan baik, sama-sama merupakan pengusaha mancanegara, di banyak bagian negara juga telah terjadi kerjasama dan persaingan.

Maria meletakkan penutup diwajahnya, sedikit melengkungkan bibirnya dan berkata: “Direktur Tirta bercanda, tidak tahu anda menginginkan kabar gembira seperti apa?”

Vito belum memberikan jawaban, Gandi seketika berkata: “Ada urusan apa kamu datang?”

Maria dengan kepahitan yang tersembunyi melihat Gandi, seolah-olah menyalahkan Gandi yang tidak dapat mengerti adat.

Akan tetapi ia juga tahu pengertian dari berhenti diwaktu yang tepat, dengan suara ringan berkata: “Gandi, kamu sudah datang ke Negara W cukup lama, aku masih belum menjamu mu dan istrimu dengan baik. Tidak tahu apakah malam ini kamu ada waktu luang, bersama-sama menghadiri perjamuan Keluarga Dallasku?”

Senyuman Maria sangat elegan dan bermartabat, dibandingkan dengan Neva ia memiliki kepercayaan diri yang cukup banyak.

Keluarga Dallas sudah diwariskan selama ratusan tahun, didalamnya mengandung warisan kebudayaan , sama sekali tidak dapat dibandingkan dengan keluarga Aska yang baru saja kaya.

Sedangkan Maria memiliki kepercayaan diri yang cukup besar, ia merasa ia bisa merebut Gandi dari sisi Neva.

Gandi menertawakannya, undangan masih perlu menekankan dirinya untuk membawa istrinya kah? Sebenarnya sikapnya, terhadap keadaan seperti ini sudah terhitung sedikit kasar.

“Maaf, kami masih memiliki banyak hal untuk diselesaikan, untuk saat ini tidak ada waktu kosong!” Gandi tidak langsung menolaknya, tetapi sudah menunjukkan arti bahwa ia tidak pergi.

Maria terdiam, tidak diduganya ternyata setelah ia merendahkan hati dan memohon seperti itu, Gandi ternyata masih menolaknya.

Ia dengan suara ringan berkata: “Gandi, jika kamu tidak ada waktu luang, mungkin istrimu memiliki waktu luang kan? Begini saja, aku akan mengatur orang untuk menjemputnya, hanya perjamuan selama 1 jam, aku hanya ingin membawa hubungan orang-orang untuk menjadi lebih dekat.”

Maria sudah berkata hingga seperti ini, Gandi mengeratkan kedua bibir, akhirnya tetap tidak berkata-kata.

Akan tetapi sikap seperti ini, untuk Maria berarti Gandi sudah dalam diam menyetujui untuk pergi.

Pesta jamuan itu diadakan di kantor pusat Keluarga Dallas dikota W, Torremore Estate .

Estate ini memiliki sejarah yang cukup lama, di abad awal, ini adalah Estate yang digunakan oleh oleh Emor .Torremore seorang raja yang terkenal di Negara W.

Kaisar ini adalah seorang legenda, saat ia menduduki tahtanya itu, ia menyerang ke Utara, Asia Tengah dan Arab, menduduki India Selatan, ia dianggap sebagai raja yang menghidupkan kembali Negara W.

Hanya saja sehebat apapun seorang kaisar, setelah masanya berlalu yang tertinggal hanyalah penyesalan yang tak terhitung.

Estate ini adalah pemberian langsung dari keluarga Torremore kepada keluarga Dallas 30 tahun yang lalu sebagai tanda pertemanan.

Orang-orang yang dapat datang kedalam jamuan ini juga adalah orang-orang yang memiliki status yang tinggi.

Neva mulanya karena tidak enak badan tidak ingin datang.

Ia merasa dirinya sudah hampir mati, kepalanya pusing dan otaknya panas, dan tubuhnya juga tidak memiliki sedikitpun tenaga, perutnya juga terasa menaik.

Tetapi Gandi berkata kepadanya untuk muncul diperjamuan, Neva tentu mengetahui ini seharusnya adalah perjamuan yang cukup penting.

Karena itu ia pun menahan rasa tidak enak badannya, dan bersama-sama dengan Gandi datang menghadiri perjamuan ini.

Tetapi meskipun sudah meminum obat, langkah kakinya tetap mengambang, beberapa kali hampir saja terjatuh ketanah.

Gandi juga merasakan ada yang tidak beres darinya, ia dengan pelan berkata: “Kamu tidak enak badan?”

Neva mengangguk-anggukkan kepalanya, kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak ada jawaban yang tepat dari pertanyaan ini, berkata: “Aku masih dapat bertahan.”

Gandi mengerutkan keningnya, wanita ini, jika tidak enak badan langsung katakana padanya, ia pasti tidak akan membawanya datang menghadiri perjamuan ini.

“Aku akan menyuruh orang untuk mengirimmu pulang!” Gandi berkata kemudian bersiap untuk menyuruh Rey mengirim Neva pulang.

Tetapi belum hingga ia mengeluarkan kata-katanya, sebuah suara wanita yang familiar terdengar dari samping tubuhnya: “Gandi, Nyonya muda Tirta, lama tidak berjumpa!”

Maria dengan wajah tersenyum berjalan menuju keduanya, mengangkat gelas anggurnya dan perlahan bersulang pelan dengan dengan Neva.

Neva dengan suara lembut berkata: “Nona Maria , hari ini anda sangat cantik!”

Maria sekarang mengenakan dress panjang berwarna ungu, menunjukkan kekuatannya.

Tidak ada orang yang akan menolak pujian dari orang lain, apalagi orang yang memuji ini, adalah istri dari pria yang disukainya.

Maria adalah seorang yang sangat arogan, baik Julia maupun Neva dimatanya hanyalah kotoran dimatanya.

Ia merasa alasan paling besar ia gagal adalah karena keluarganya diluar negeri, jadi ia tidak bisa terus-menerus menemani disamping Gandi.

Sedangkan menurut Gandi, ia selalu merasa Maria terlalu berhalusinasi sendiri.

“Terima kasih, nyonya hari ini juga cukup cantik.” Maria , kemudian tiba-tiba seperti teringat akan sesuatu, ia berkata: “Ayahku ada dilantai atas, Gandi, sekarang kamu ada waktu kosong? Ada hal yang ingin dibicarakannya denganmu.”

Gandi mengeratkan bibirnya, kemudian tidak menanggapi Maria dan membawa Neva pergi ke satu sudut, menyuruhnya untuk duduk kemudian berkata: “Tunggu aku disini, aku akan segera kembali.”

Neva menganggukkan kepalanya, mengantarkan kepergian Gandi dengan pandangan matanya.

Tetapi Maria yang berada tidak jauh darinya, menjadi suram dan dengan dalam menatap Neva.

Neva bagaimana mungkin tidak dapat merasakan sorotan matanya yang penuh dengan permusuhan itu.

Tetapi ia telah terbiasa dengan hal itu, karenanya ia pun mengabaikan Maria .

Ruang jamuan ini dipenuhi dengan orang-orang dan suara gelas saling bersulang.

Ada beberapa pelayan yang telah datang kemarin, didepan Neva juga telah terjajar kue dan buah-buahan.

Ia sedang melihat-lihat moments dan melihat post dari Gwen, berhitung mundur 5 hari.

Ia baru kemudian teringat, Gwen akan segera menikah.

Setelah terbang keluar negeri ada banyak hal yang terjadi, Neva sendiri tidak dapat meluruskannya satu-persatu, tanpa disengaja ia pun melupakan hal tentang pernikahan Gwen.

Sepertinya saat Gandi kembali nanti, ia harus membicarakan hal mengenai kembali pulang dengannya.

Gwen adalah salah satu dari teman baik yang dimiliki oleh Neva, ia tidak bisa tidak datang ke pernikahannya.

Neva memakan beberapa dessert, kemudian perutnya kembali berputar-putar.

Ia berdiri kemudian pergi ke toilet.

Bersandar ke wastafel dan muntah, setelah merasa sedikit lebih nyaman, ia membuka keran air dan mencuci mukanya.

Disaat ia mencuci mukanya, secara samar-samar ia mendengar pintu toilet terbuka kemudian kembali tertutup.

Orang yang datang dalam acara jamuan ini tidak sedikit, karena itu iapun tidak mempedulikannya.

Tetapi sedetik kemudian, ia merasa sakit dikepalanya, seperti tanahnya sedang berputar, tiba-tiba terasa ada sesuatu yang panas mengalir dari kepalanya, ia secara total kehilangan kesadaran.

Saat terakhir ia akan terjatuh itu, ia membuka mulutnya, ia tahu dirinya kembali menjadi hambatan untuk Gandi.

Didalam ruang baca, Miller melihat pria didepannya yang menurutnya termasuk seorang anak muda yang menjanjikan.

“Gandi, kamu juga sudah melihat perasaan Maria selama beberapa tahun ini. Meskipun selama ini kalian tidak saling berhubungan, tetapi perasaannya terhadapmu tidak pernah hilang.”

Miller meminum seteguk kopinya, perlahan-lahan berkata.

Gandi didalam hati tertawa dingin, tetapi bagaimanapun juga Miller adalah orang tua, diwajahnya ia masih tetap menunjukkan wajah yang menghormatinya dan berkata: “Masalah dimasa lalu, sudah menjadi masa lalu. Saya lihat sekarang hubungan Maria dengan Bajan cukup baik, kekuatan dibelakang keluarga Bajan juga cukup kuat, paman anda mungkin bisa memikirkan pernikahan kedua keluarga ini untuk menjalin hubungan.

Gandi pernah belajar diluar negeri untuk beberapa saat, juga saat itulah yang membuatnya mengenal Maria .

Kemudian, hubungan keduanya sangat panas, seperti kayu kering yang bisa dengan segera menyulut api.

Maria adalah wanita yang sangat arogan, sedangkan Gandi adalah pria yang sangat dingin, gabungan dari keduanya dimasa kuliah itu, menjadi sebuah pembicaraan yang ter-favorit.

Tepat disaat keduanya membicarakan pernikahan, beberapa projek dari Grup Perusahaan Tirta di dalam negeri mendapatkan sanksi gabungan dari lawan mereka.

Ada kata apapun bisa terjadi disaat apapun dan itu tidak dapat terhindari.

Sebenarnya Maria disaat itu, bisa merayu ayahnya untuk membantu Keluarga Tirta , membantu Keluarga Tirta untuk melalui kesulitan kali ini.

Tetapi Maria malah diam-diam menghilang, seolah-olah seperti sebelumnya, ia sama sekali tidak mengenali Gandi.

Pertunjukan kekuasaan seperti ini dapat dihitung telah melukai hati Gandi.

Setelah itu, ia terhadap wanita manapun, pasti akan berpikir melalui sudut pandang kekayaan.

Ini adalah arti dari perkataan dimana sebutir tai tikus akan merusak satu pot sup.

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu