Cinta Yang Dalam - Bab 274 Maksud Hatinya
Setelah hubungan intim itu, Neva Aska tanpa tenaga berbaring diatas sofa.
Sekarang jangankan mengatakan keluar rumah, hanya memintanya untuk berdiri dan mengenakan baju saja, benar-benar membuatnya canggung.
Akan tetapi ia teringat akan suatu hal yang penting, setelah Gandi keluar dari rumah, ia langsung pergi mencari obat kemudian menelannya.
Setelah meminum obat itu, ia kembali meminum sedikit air, ia merasa perutnya terus-menerus seperti menaik.
Alhasil, disiang hari, ia muntah.
Tubuhnya sangat lemah, ia dengan bersusah payah akhirnya kembali ke ranjang, kemudian tidak memiliki tenaga lagi untuk bergerak.
Kantor pusat Grup Perusahaan Tirta negara W, Vito Tirta mengerutkan keningnya, melihat laporan yang ada didepannya dan berkata: “Hal ini sampai disini saja?”
Gandi mengangguk, kemudian berkata: “Keluarga Yang akan mengundurkan diri dari beberapa projek persaingan itu sebagai kompensasi kepada kita.”
“Kalau begitu bagaimana dengan Keluarga Dallas ?” Vito berpikir lebih jauh, investasi lokal di negara W, Keluarga Dallas juga adalah pesaing yang cukup besar.
Gandi merenung sejenak, kemudian berkata: “Masalah Keluarga Dallas aku akan memikirkannya kembali.”
Tidak peduli Maria ataupun Ligen yang lain, memiliki keterlibatan yang lebih dalam dengan Gandi.
Karena itu penyelesaian untuk mereka, Gandi masih belum memikirkannya dengan baik.
“Orang-orang kita disana, Oscar sudah memeriksa dengan jelas?” Gandi bertanya.
Vito mengganti posisi duduk yang nyaman, kedua kakinya saling bersilang, berkata: “En, kematian Kahiyang Lie adalah perbuatan dari pemimpin kecil jihad. Tetapi pemimpin kecil itu menyangkal memiliki hubungan dengan kelas atas. Saat kami bertanya lebih jelas, ia menggigit racun yang ada di giginya bunuh diri.”
Sorot mata Gandi menyempit, ia teringat kejadian ini seharusnya adalah perbuatan jihad. Awalnya ia berharap melalui jalan ini, ia dapat meraba beberapa ikan besar.
Tetapi sekarang orangnya sudah mati, hal ini menjadi sulit untuk diselesaikan.
Vito melihat keraguan yang ada di Gandi, mengerti akan keresahannya dan berkata: “Gandi, masalah ini jika dibilang simpel akan menjadi simpel, jika dibilang rumit juga rumit, jika tidak langsung saja menghapusnya……”
Vito membuat sebuah gerakan memotong leher, Gandi mengerti, ini artinya menyuruhnya untuk tanpa pandang bulu menghabisi seluruhnya.
Saat ia sedang berpikir, tiba-tiba telepon diatas meja berdering, Gandi melihat sekilas kemudian mengangkatnya: “Direktur Tirta , nona Maria mencari anda.”
Mendengar nama Maria , Gandi sedikit ragu-ragu, mengangkat matanya melihat Vito .
Vito tertawa, membuat suatu gerakan mempersilahkan dan berkata: “Ini adalah masalah diantara kalian, kalian selesaikan saja.”
“Suruh dia masuk!” Gandi dengan datar mengatakannya.
Sesaat kemudian suara pintu diketok terdengar, Gandi berkata silahkan masuk, Maria kemudian muncul didepan keduanya.
“Direktur Tirta , Gandi……” Setelah Maria masuk, pakaian wanita islam itu terlihat elegan.
Jari tangan Gandidengan ringan mengetuk-ngetuk diatas sofa, tidak berkata apa-apa.
Saat ini Vito berkata: “Nona Maria , negara saya memiliki sebuah kalimat kuno berbunyi, tidak datang ke kuil jika tidak untuk berdoa. Tidak tahu kedatangan anda kali ini, ingin membagikan hal bahagia apa dengan kami?”
Maria dan Vito saling mengenal dengan baik, sama-sama merupakan pengusaha mancanegara, di banyak bagian negara juga telah terjadi kerjasama dan persaingan.
Maria meletakkan penutup diwajahnya, sedikit melengkungkan bibirnya dan berkata: “Direktur Tirta bercanda, tidak tahu anda menginginkan kabar gembira seperti apa?”
Vito belum memberikan jawaban, Gandi seketika berkata: “Ada urusan apa kamu datang?”
Maria dengan kepahitan yang tersembunyi melihat Gandi, seolah-olah menyalahkan Gandi yang tidak dapat mengerti adat.
Akan tetapi ia juga tahu pengertian dari berhenti diwaktu yang tepat, dengan suara ringan berkata: “Gandi, kamu sudah datang ke Negara W cukup lama, aku masih belum menjamu mu dan istrimu dengan baik. Tidak tahu apakah malam ini kamu ada waktu luang, bersama-sama menghadiri perjamuan Keluarga Dallasku?”
Senyuman Maria sangat elegan dan bermartabat, dibandingkan dengan Neva ia memiliki kepercayaan diri yang cukup banyak.
Keluarga Dallas sudah diwariskan selama ratusan tahun, didalamnya mengandung warisan kebudayaan , sama sekali tidak dapat dibandingkan dengan keluarga Aska yang baru saja kaya.
Sedangkan Maria memiliki kepercayaan diri yang cukup besar, ia merasa ia bisa merebut Gandi dari sisi Neva.
Gandi menertawakannya, undangan masih perlu menekankan dirinya untuk membawa istrinya kah? Sebenarnya sikapnya, terhadap keadaan seperti ini sudah terhitung sedikit kasar.
“Maaf, kami masih memiliki banyak hal untuk diselesaikan, untuk saat ini tidak ada waktu kosong!” Gandi tidak langsung menolaknya, tetapi sudah menunjukkan arti bahwa ia tidak pergi.
Maria terdiam, tidak diduganya ternyata setelah ia merendahkan hati dan memohon seperti itu, Gandi ternyata masih menolaknya.
Ia dengan suara ringan berkata: “Gandi, jika kamu tidak ada waktu luang, mungkin istrimu memiliki waktu luang kan? Begini saja, aku akan mengatur orang untuk menjemputnya, hanya perjamuan selama 1 jam, aku hanya ingin membawa hubungan orang-orang untuk menjadi lebih dekat.”
Maria sudah berkata hingga seperti ini, Gandi mengeratkan kedua bibir, akhirnya tetap tidak berkata-kata.
Akan tetapi sikap seperti ini, untuk Maria berarti Gandi sudah dalam diam menyetujui untuk pergi.
Pesta jamuan itu diadakan di kantor pusat Keluarga Dallas dikota W, Torremore Estate .
Estate ini memiliki sejarah yang cukup lama, di abad awal, ini adalah Estate yang digunakan oleh oleh Emor .Torremore seorang raja yang terkenal di Negara W.
Kaisar ini adalah seorang legenda, saat ia menduduki tahtanya itu, ia menyerang ke Utara, Asia Tengah dan Arab, menduduki India Selatan, ia dianggap sebagai raja yang menghidupkan kembali Negara W.
Hanya saja sehebat apapun seorang kaisar, setelah masanya berlalu yang tertinggal hanyalah penyesalan yang tak terhitung.
Estate ini adalah pemberian langsung dari keluarga Torremore kepada keluarga Dallas 30 tahun yang lalu sebagai tanda pertemanan.
Orang-orang yang dapat datang kedalam jamuan ini juga adalah orang-orang yang memiliki status yang tinggi.
Neva mulanya karena tidak enak badan tidak ingin datang.
Ia merasa dirinya sudah hampir mati, kepalanya pusing dan otaknya panas, dan tubuhnya juga tidak memiliki sedikitpun tenaga, perutnya juga terasa menaik.
Tetapi Gandi berkata kepadanya untuk muncul diperjamuan, Neva tentu mengetahui ini seharusnya adalah perjamuan yang cukup penting.
Karena itu ia pun menahan rasa tidak enak badannya, dan bersama-sama dengan Gandi datang menghadiri perjamuan ini.
Tetapi meskipun sudah meminum obat, langkah kakinya tetap mengambang, beberapa kali hampir saja terjatuh ketanah.
Gandi juga merasakan ada yang tidak beres darinya, ia dengan pelan berkata: “Kamu tidak enak badan?”
Neva mengangguk-anggukkan kepalanya, kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak ada jawaban yang tepat dari pertanyaan ini, berkata: “Aku masih dapat bertahan.”
Gandi mengerutkan keningnya, wanita ini, jika tidak enak badan langsung katakana padanya, ia pasti tidak akan membawanya datang menghadiri perjamuan ini.
“Aku akan menyuruh orang untuk mengirimmu pulang!” Gandi berkata kemudian bersiap untuk menyuruh Rey mengirim Neva pulang.
Tetapi belum hingga ia mengeluarkan kata-katanya, sebuah suara wanita yang familiar terdengar dari samping tubuhnya: “Gandi, Nyonya muda Tirta, lama tidak berjumpa!”
Maria dengan wajah tersenyum berjalan menuju keduanya, mengangkat gelas anggurnya dan perlahan bersulang pelan dengan dengan Neva.
Neva dengan suara lembut berkata: “Nona Maria , hari ini anda sangat cantik!”
Maria sekarang mengenakan dress panjang berwarna ungu, menunjukkan kekuatannya.
Tidak ada orang yang akan menolak pujian dari orang lain, apalagi orang yang memuji ini, adalah istri dari pria yang disukainya.
Maria adalah seorang yang sangat arogan, baik Julia maupun Neva dimatanya hanyalah kotoran dimatanya.
Ia merasa alasan paling besar ia gagal adalah karena keluarganya diluar negeri, jadi ia tidak bisa terus-menerus menemani disamping Gandi.
Sedangkan menurut Gandi, ia selalu merasa Maria terlalu berhalusinasi sendiri.
“Terima kasih, nyonya hari ini juga cukup cantik.” Maria , kemudian tiba-tiba seperti teringat akan sesuatu, ia berkata: “Ayahku ada dilantai atas, Gandi, sekarang kamu ada waktu kosong? Ada hal yang ingin dibicarakannya denganmu.”
Gandi mengeratkan bibirnya, kemudian tidak menanggapi Maria dan membawa Neva pergi ke satu sudut, menyuruhnya untuk duduk kemudian berkata: “Tunggu aku disini, aku akan segera kembali.”
Neva menganggukkan kepalanya, mengantarkan kepergian Gandi dengan pandangan matanya.
Tetapi Maria yang berada tidak jauh darinya, menjadi suram dan dengan dalam menatap Neva.
Neva bagaimana mungkin tidak dapat merasakan sorotan matanya yang penuh dengan permusuhan itu.
Tetapi ia telah terbiasa dengan hal itu, karenanya ia pun mengabaikan Maria .
Ruang jamuan ini dipenuhi dengan orang-orang dan suara gelas saling bersulang.
Ada beberapa pelayan yang telah datang kemarin, didepan Neva juga telah terjajar kue dan buah-buahan.
Ia sedang melihat-lihat moments dan melihat post dari Gwen, berhitung mundur 5 hari.
Ia baru kemudian teringat, Gwen akan segera menikah.
Setelah terbang keluar negeri ada banyak hal yang terjadi, Neva sendiri tidak dapat meluruskannya satu-persatu, tanpa disengaja ia pun melupakan hal tentang pernikahan Gwen.
Sepertinya saat Gandi kembali nanti, ia harus membicarakan hal mengenai kembali pulang dengannya.
Gwen adalah salah satu dari teman baik yang dimiliki oleh Neva, ia tidak bisa tidak datang ke pernikahannya.
Neva memakan beberapa dessert, kemudian perutnya kembali berputar-putar.
Ia berdiri kemudian pergi ke toilet.
Bersandar ke wastafel dan muntah, setelah merasa sedikit lebih nyaman, ia membuka keran air dan mencuci mukanya.
Disaat ia mencuci mukanya, secara samar-samar ia mendengar pintu toilet terbuka kemudian kembali tertutup.
Orang yang datang dalam acara jamuan ini tidak sedikit, karena itu iapun tidak mempedulikannya.
Tetapi sedetik kemudian, ia merasa sakit dikepalanya, seperti tanahnya sedang berputar, tiba-tiba terasa ada sesuatu yang panas mengalir dari kepalanya, ia secara total kehilangan kesadaran.
Saat terakhir ia akan terjatuh itu, ia membuka mulutnya, ia tahu dirinya kembali menjadi hambatan untuk Gandi.
Didalam ruang baca, Miller melihat pria didepannya yang menurutnya termasuk seorang anak muda yang menjanjikan.
“Gandi, kamu juga sudah melihat perasaan Maria selama beberapa tahun ini. Meskipun selama ini kalian tidak saling berhubungan, tetapi perasaannya terhadapmu tidak pernah hilang.”
Miller meminum seteguk kopinya, perlahan-lahan berkata.
Gandi didalam hati tertawa dingin, tetapi bagaimanapun juga Miller adalah orang tua, diwajahnya ia masih tetap menunjukkan wajah yang menghormatinya dan berkata: “Masalah dimasa lalu, sudah menjadi masa lalu. Saya lihat sekarang hubungan Maria dengan Bajan cukup baik, kekuatan dibelakang keluarga Bajan juga cukup kuat, paman anda mungkin bisa memikirkan pernikahan kedua keluarga ini untuk menjalin hubungan.
Gandi pernah belajar diluar negeri untuk beberapa saat, juga saat itulah yang membuatnya mengenal Maria .
Kemudian, hubungan keduanya sangat panas, seperti kayu kering yang bisa dengan segera menyulut api.
Maria adalah wanita yang sangat arogan, sedangkan Gandi adalah pria yang sangat dingin, gabungan dari keduanya dimasa kuliah itu, menjadi sebuah pembicaraan yang ter-favorit.
Tepat disaat keduanya membicarakan pernikahan, beberapa projek dari Grup Perusahaan Tirta di dalam negeri mendapatkan sanksi gabungan dari lawan mereka.
Ada kata apapun bisa terjadi disaat apapun dan itu tidak dapat terhindari.
Sebenarnya Maria disaat itu, bisa merayu ayahnya untuk membantu Keluarga Tirta , membantu Keluarga Tirta untuk melalui kesulitan kali ini.
Tetapi Maria malah diam-diam menghilang, seolah-olah seperti sebelumnya, ia sama sekali tidak mengenali Gandi.
Pertunjukan kekuasaan seperti ini dapat dihitung telah melukai hati Gandi.
Setelah itu, ia terhadap wanita manapun, pasti akan berpikir melalui sudut pandang kekayaan.
Ini adalah arti dari perkataan dimana sebutir tai tikus akan merusak satu pot sup.
Novel Terkait
Kisah Si Dewa Perang
Daron JayCinta Di Balik Awan
KellyAir Mata Cinta
Bella CiaoHarmless Lie
BaigeYour Ignorance
YayaCintaku Pada Presdir
NingsiI'm Rich Man
HartantoCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip