Cinta Yang Dalam - Bab 76 Memandang Rendah

Bab 76

Begitu Neva mengangkat kepalanya, ia merasa bahwa wanita ini tampak familiar.

Tetapi saat ia mengingatnya, ia tidak bisa ingat siapa orang itu.

Tetapi dari nada bicaranya, sepertinya ia pasti datang dengan niat tidak baik.

Dia mencoba tersenyum dan berkata: “Halo, panggil saja aku Neva.”

Orang itu tanpa sungkan-sungkan langsung duduk, ia mengayunkan gelas anggur merah di tangannya dan berkata: “Tidak di sangka, Presdir Tirta bisa membawamu ke acara yang begitu penting seperti ini. Bagaimana kamu bisa mendapatkan ijinnya?”

Kata-kata seperti ini, terasa tidak begitu enak di dengar.

Melihat wanita yang sok kenal ini, Neva sedikit mengerutkan dahi dan berkata, “Itu, bisakah aku bertanya padamu? Apakah kita saling kenal?”

Neva benar-benar tidak dapat mengingat siapa orang ini, ia baru saja sembuh dari flu, otaknya berputar sedikit lambat, tetapi ia merasa sangat familiar.

Ekspresi Wanita itu langsung menjadi kesal dan berkata dengan suara yang tegas, “Neva, apakah kamu tidak keterlaluan! Bagaimana mungkin kamu tidak tahu siapa aku?”

Suaranya agak keras, dan membuat Neva merasa pusing.

Dia baru saja meminum dua teguk anggur merah, dan sekarang ia sungguh ingin beristirahat.

Dia menghela nafas tanpa daya dan berkata, “Maaf, aku benar-benar tidak mengenalmu. Jika kamu suka disini, duduklah.”

Neva bangkit dan bersiap untuk pergi, ia tidak ingin terus terlibat berseteru dengan wanita yang sengaja mencari masalah ini.

Tetapi sebelum dia pergi, ia mendengar wanita di depannya berkata: “ Aku adalah Martinez, kita adalah teman satu sekolah!”

Dua kata teman sekolah, ia katakan dengan penuh penekanan.

Neva terdiam sesaat, lalu otaknya seketika menjadi peka terhadap nama itu dan tiba-tiba ia mengingat semuanya.

Ketika reuni sekolah, orang yang merebut ponselnya dan mencibirnya dengan tajam adalah dia.

Mengingat hal ini, tiba-tiba Neva tampak tidak senang.

Dia memegang gelas anggur merah dan duduk kembali, seketika tidak berpikir untuk pergi.

“Oh, yang tadi kamu katakan itu, sepertinya membuatku sedikit mengingatnya,” kata Neva dengan ringan, namun wajahnya masih memasang ekspresi siapa kamu

Martinez langsung dibuat sangat marah olehnya, kali ini ia datang kemari bersama dengan suaminya.

Lagi pula, perusahaan real estate keluarga mertuanya termasuk cukup terkenal di kota Z, Tetapi jika dibandingkan dengan seluruh orang yang hadir dalam pertemuan ini, untuk mencapai level di tengah-tengah saja sulit.

Jadi, tidak peduli siapa pun yang dilihatnya, ia selalu berkata dengan suara yang pelan.

Ketika melihat Neva yang duduk tidak begitu jauh, ia langsung terlihat berseri.

Jangan memandang Neva sebagai Nyonya muda dari keluarga Tirta, seberapa bsar nilai yang ada pada Nyonya muda ini, para tokoh kelas atas dari seluruh Kota Z tahu dengan jelas.

Jadi dia datang dengan angkuh, sebenarnya hanya untuk mempermalukan dan menyindir Neva.

Tidak disangka, Neva malah tidak mengenalinya.

Martinez dengan kesal berkata, “Kamu benar-benar telah berubah, bahkan teman lamamu saja kamu tidak mengenalinya. Bagaimanapun kita sudah satu kelas selama tiga tahun, meskipun dengan kayu pun kita bisa kenal. Tampaknya setelah kamu menjadi Nyonya Tirta, kamu benar-benar melayang ke atas. Sayang sekali sikap Presdir Tirta terhadapmu, hahahha... “

Sikap Martinez terhadap Neva, tidak akan begitu sungkan padanya.

Neva menatap Martinez, dan setelah ia mengingatnya, ingatannya menjadi sangat jelas, perempuan ini merupakan siswa yang sangat sombong di sekolah. Dan di saat acara reuni juga masih sama. Di pesta orang-orang kelasatas ini juga masih begitu sombong.

Dia bukanlah orang bodoh, ia tahu tingkat kekuatan keluarga Martinez.

Sekarang ia duduk di depannya, kelihatannya Martinez menganggap dirinya itu sangat lemah, dan ingin mengganggunya.

Neva mengangkat gelas anggur merahnya, dan meminumnya dengan perlahan, ketika dicicipi sedikit terasa asam, tetapi setelah dirasakan terasa manis.

Sama seperti kehidupan, setelah mengatakan pada dirinya sendiri untuk bertahan, dia akan menerima hasil yang manis diakhir.

“Oh, kalau kamu begitu tidak senang denganku, mengapa kamu tetap duduk di seberangku?”

Neva berkata dengan acuh tak acuh, seolah penghinaan Martinez padanya sama sekali tidak ada artinya.

Martinez dibuat marah oleh sikap Neva, membuatnya merasa bahwa apa yang ia katakan seperti memukul udara, ia berkata dengan suara yang tegas: “Baiklah, Neva, kamu benar-benar sombong. Sepertinya aku harus memberitahu semua teman sekelas bahwa Nona Besar Aska, yang pernah mengaku sebagai wanita berbakat pertama di Kota Z, sekarang juga sudah begitu angkuh dan merendahkan orang lain.”

Neva seperti sedang mendengar lelucon yang lucu, ia berkata dengan ringan, “Katakanlah apa yang ingin kamu katakan, tetapi apakah kamu berpikir seandainya kamu tidak berada posisi sekarang, apakah akan ada orang yang akan memperdulikanmu?”

Kondisi keluarga Martinez meskipun baik, di tambah dengan keluarga mertuanya, mereka masih jauh dari keluarga Aska yang sempat begitu jaya, lebih tidak bisa dibandingkan dengan keluarga Tirta yang merupakan keluarga konglomerat, perbedaannya sangatlah jauh.

Itu sebabnya ia terus iri dengan Neva, dan ucapan Neva seperti mengorek bekas lukanya, bahkan menekannya di tanah, lalu menggoresnya sampai berdarah-darah.

Ia membuka mulutnya dan menunjuk Neva, tangannya gemetar, dan akhirnya dia mengibaskan tangan dan pergi dengan kesal.

Martinez baru saja bangun dan berjalan tidak jauh, ia langsung bertemu dengan seorang wanita yang ia kenal.

Usia keduanya sama, biasanya ketika ada waktu luang dirumah, mereka sering berkomunikasi.

Dia melirik wajah Martinez yang marah dan bertanya, “Kak Inez, ada apa denganmu?”

Martinez berkata dengan kesal, “Wanita itu, dia terlalu sombong, ia berkata bahwa orang-orang di tempat ini tidak layak untuk duduk di sampingnya...”

Martinez agak kesal sehingga ingin mencari masalah dengan Neva, sehingga ia mulai menambahkan cerita.

Namun, ia mengatakan dengan terlalu berlebihan, wanita ini bukanlah orang bodoh, ia melihat Neva yang duduk di kursi dan berbisik: “kakak Inez, bukankah itu Nyonya muda Tirta yang pada hari pernikahan ditinggalkan seorang diri oleh Tuan Tirta, bahkan beritanya sempat tersebar dengan begitu hebohnya?”

Meskipun Neva pernah diajak oleh Nyonya Tirta ke perjamuan seperti ini, namun gossip tetap akan terus tersebar, tidak heran bahwa semua orang tahu kisah rumor ini.

Martinez menghela napas dan berkata dengan senang: “Ya, perilaku wanita ini sangat buruk, jika Tuan Tirta memandangnya rendah, itu wajar sekali.”

Wanita itu bergumam, tentang Martinez yang berbicara dengan Neva, dia merasa sedikit aneh. Lagipula, status social keduanya berjarak agak jauh, sehingga ia bertanya, “Bagaimana kamu bisa mengobrol dengannya?”

“Kami dulu teman sekelas,” Martinez berkata dengan marah, ia pada saat itu juga berpikir, bagaimana caranya menambahkan cerita ketika menceritakan ini di group reuni nantinya.

Wanita itu sedikit terkejut dan berkata, “Kamu dan dia teman sekelas? Nyonya muda Tirta ini sangatlah beruntung. Jelas-jelas kedua orang tuanya sudah tiada, dan keluarganya juga tidak menganggapnya, dan langsung mengusirnya. Tetapi tak disangka, ia dibawa masuk oleh Nyonya Tirta dan mereka bersikeras untuk mengadakan pernikahan ini serta memintanya untuk menjadi menantunya.”

Alasan mengapa Neva menikah dengan Gandi bukanlah rahasia lagi di Kota Z, banyak orang yang telah mendengar ceritanya.

Namun, Martinez selalu hidup di dunianya sendiri dan tidak tahu tentang hal-hal ini.

Dimatanya, itu hanyalah seorang Neva, gadis buruk yang beruntung.

Jadi dia sedikit terkejut: “Maksudmu, nenek Tirta sangat menyukai Neva?”

Wanita itu mengangguk dan berkata, “Sepertinya nenek Tirta dan orang tua Neva adalah teman lama.”

“Hanya karena itu?” Martinez terkejut. Lagi pula, karakter Gandi juga terkenal di Kota Z. Predir besar ini selalu bertindak sesuai keinginannya sendiri, dan tidak pernah mau diatur oleh orang lain.

“Kalau tidak bisa apa lagi? nenek Tirta dengan puasnya melihat Neva. Tuan Muda kedua ini, juga anak yang berbakti, sehingga ia hanya dapat menerimanya dengan terpaksa. Dan ditangannya masih memiliki kartu black gold milik keluarga Tirta. Kartu black gold, Kak Inez, apakah kamu mengerti?”

Wanita itu berkata dengan misterius, ia terus merasa bahwa Martinez hari ini agak aneh.

Tapi dimana salahnya, ia juga tidak bisa mengatakannya. Sederhananya, dia seperti orang bodoh.

Martinez tiba-tiba menyesal, ia hanya tahu bahwa Gandi tidak menyukai Neva, tetapi menyukai Julia Morez yang popular itu.

Jadi ia mengira keluarga Tirta juga tidak menyukai Neva, dan Neva hanya beruntung saja.

Jadi dia terus mengolok-olok Neva tanpa ragu dan menikmati serunya mengintimidasi orang yang statusnya lebih tinggi dari dirinya. Hatinya merasa sangat puas.

Tetapi siapa yang tahu, nenek Tirtalah yang menjadi tulang punggung Neva dan mendukungnya!

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu