Cinta Yang Dalam - Bab 387 Pacar Gosip

Begitu kata-katanya diucapkan, Satya segera menengadah:“Kamu ingin melihat masalahku?”

“Ti-tidak ada, sebagai sahabat Jenifer, bukankah sudah seharusnya aku peduli dengan hubungan kalian!”

Winda menggunakan alasan tidak masuk akal ini.

Untungnya Satya tidak peduli, dia tersenyum pahit, memikirkan ekspresi kejam Jenifer, berkata: “Menurutmu dia akan memiliki respon seperti apa?”

“Membeli dan masak sayur selama sebulan? Cuci piring selama dua bulan? Mengepel lantai selama tiga bulan?”

Winda mengingat hukuman yang pernah dikatakan Jenifer, dan mengatakannya satu per satu.

Tidak disangka, Satya menatapnya dengan kaget dan berkata: “Bagaimana kamu mengetahuinya?”

Selanjutnya, giliran Winda yang kaget, anj*r, tebakanku benar?

Sebenarnya Jenifer tidak mengatakan apa-apa. Karena identitas khusus Satya, sangat wajar dirinya sering digosipkan.

Dan pemeran utama wanita ini, sudah beberapa kali makan dengan Jenifer, bahkan mereka mengobrol dengan akrab.

Jenifer tahu wanita itu tahu batasan, dan boss itu adalah teman Satya.

Aneh rasanya kalau dia mempercayai gosip seperti ini.

Namun, ini tidak mempengaruhi kemarahan Jenifer, karena gosip Satya terlalu banyak.

Setiap hari pasti ada, bahkan setiap kali digosipkan pasangannya tidak pernah sama.

Bersama artis XX, bersama direktur XX menjalin kasih.

Bersama aktris populer pergi ke hotel, pergi ke lokasi syuting, lalu berapa lama tidak keluar……

Bahkan, ada suatu ketika digosipkan, bersama dengan brondong……

Hal ini membuat Jenifer sedikit kesal.

Apakah pria ini bodoh? Setiap hari orang lain menjadikannya target, apakah dia tidak mengetahuinya sama sekali?

Oleh karena itu, Jenifer memanfaatkan kesempatan ini melatih Satya dengan kejam.

Membiarkan Satya mengerti, sekalipun demi wanita yang ia cintai, jangan berikan paparazzi kesempatan untuk membuat gosip.

Kali ini, pintu diketuk.

Seorang resepsionis Young Group Entertainment masuk dan membungkuk sedikit: “Direktur Satya, Direktur Winda, semua peserta telah hadir, sudah saatnya kalian hadir.”

Winda bangkit, memandang Satya, lalu berjalan keluar.

Ketika keluar, hp Winda tiba-tiba berdering.

Dia melihatnya, ternyata telepon dari Jenifer.

Ada notifikasi di layar hp, Satya juga melihatnya.

Winda tidak segera menjawabnya, melainkan menatap Satya dan berkata: “Coba tebak, apakah dia akan memintaku menjagamu?”

Satya menunjukkan ekspresi tidak berdaya di wajahnya dan menggelengkan kepalanya: “Aku tidak berani menebak pemikiran Jenifer……”

“Lihat dirimu takut!”

Setelah Winda selesai berbicara, dia mencemberutkan bibir, sambil menjawab telepon.

“Jen, ada apa?”

“Win, kamu sudah tiba di lokasi?”

“Em.”

“Satya ada di sampingmu tidak?”

Winda sekali lagi melirik Satya, tidak mengerti obat apa yang dijual Jenifer dalam telepon ini, hingga akhirnya menjawab iya.

“Baguslah, kalau begitu jaga dia dengan baik, jangan berikan dia kesempatan membuat gosip. Hari ini aku memberimu otoritas untuk menyamar menjadi pacarnya……”

Kata-kata Jenifer, membuat Winda tercengang.

Dia terdiam untuk sesaat, tidak berani percaya dan berkata: “Jen, apa maksudmu?”

“Kalian berdua pura-pura menjadi sepasang kekasih? Dengan begitu, mata paparazzi akan tertuju pada kalian, Satya yang gelisah tidak akan memiliki kesempatan untuk membuat gosip……”

Jenifer berkata dengan santai, awalnya dirinya ingin datang menghadiri acara.

Tetapi dia dan Satya sedang backstreet, jadi tidak boleh ketahuan.

Begitu terungkap, pasti akan ada datang orang mengatakan dia tidak memiliki bakat, sengaja menggunakan tubuh untuk memikat Satya.

Namun, orang ini paling takut memikirkannya sendirian di rumah.

Jenifer berpikir cukup lama dan merasa tidak tenang. Beberapa hari yang lalu, Satya baru saja dihukum oleh dirinya.

Acara kali ini, banyak dihadiri oleh aktris dan sutradara, dia tidak mungkin membuat masalah lain lagi, kan?

Setelah pergumulan psikologis, Jenifer memberikan Winda tugas penting untuk mengawasi Satya.

Mereka berdua yang pura-pura menjadi pasangan, memangnya kenapa kalau media mengetahuinya?

Kata-kata Jenifer, membuat Winda ingin menangis tanpa air mata.

Dia baru saja melangkahkan kaki menertawakan Satya, dan kaki belakangnya dijebak oleh sahabatnya.

“Jen, sepertinya ini tidak baik?”Winda mencoba melakukan negosiasi terakhir.

Jenifer tidak ingin memberinya kesempatan untuk bernegosiasi, dia berkata dengan tegas:“Apa yang tidak baik? Satya pacarku, dan aku sahabatmu, sebagai seorang sahabat, sudah seharusnya kamu membantuku menjaganya. Sudahlah, hari ini hari libur, aku baru saja melihat episode drama Mars baru diperbaharui, aku harus menonton drama……”

Setelah itu, tanpa basa-basi Jenifer langsung menutup teleponnya.

Winda melihat panggilan di telepon, menengadah, memandang Satya dengan putus asa.

Suara speaker hp-nya dibilang besar juga tidak besar, dibilang kecil juga tidak kecil, kebetulan bisa didengar oleh Satya yang berada di sampingnya.

Ekspresi Satya kali ini tidak terlalu baik, wajahnya seperti makan lalat.

Kedua orang itu saling menatap untuk waktu yang lama, sampai staf yang menunggu di luar, dengan lemah mengingatkan mereka sudah waktunya untuk keluar.

Satya mengangkat lengannya dan berkata: “Lebih baik menerima dengan hormat daripada menolak dengan sopan, nona Winda, ayo jalan!”

Winda mengerti arti dari tindakan Satya, dan hatinya sedikit bingung.

Tetapi kebingungannya tidak ada hubungannya dengan perilakunya saat ini. Karena dia sedang memikirkan hal yang sangat penting, kalau hari ini dia menunjukkan hubungannya dengan Satya.

Setelah pria itu tahu, ia pasti akan cemburu, lalu memperlakukan dirinya sendiri dengan kasar, bersumpah atas kepemilikan dirinya.

Mengingat pria itu bersikap tidak masuk akal, ekspresi Winda segera berubah menjadi jelek.

Kemudian dia memikirkan sesuatu yang lebih tragis, pria itu, kemungkinan besar, akan datang ke acara besar ini!

Winda meletakkan tangannya di lengan Satya, karena gugup, Winda mencengkeram lengannya dengan erat.

Tanpa sengaja mencubit lengan Satya, Satya tiba-tiba mengerutkan kening, lalu berbisik: “Winda, apakah kamu sedang balas dendam?”

“Aah?”Winda yang diingatkan oleh Satya, baru sadar dirinya mencengkramnya terlalu kuat.

Dia segera melepaskan tangannya, berkata dengan tidak senang: “Ratu-mu tiba-tiba memberiku tugas begitu berat, aku gugup, dan tidak sengaja mencubitmu, itu semua karena terpaksa!”

Satya melihat wanita keras kepala ini, sengaja mencibir: “Benarkah? Aku ingat skandal kita berdua sebelumnya cukup panas di perusahaan! Semuanya mengira, kita berdua memiliki hubungan khusus. Kamu lihat, aku, boss perusahaan, dan kamu adalah Direktur Departemen Film dan Televisi. Bukankah sangat normal boss perusahaan dengan pimpinan departemen yang paling penting bersama?”

Winda memandang Satya dengan heran, dan tidak merespon untuk sesaat.

Pria ini, begitu cepat sudah masuk dalam peran, ya?

“Benarkah! Baiklah!”Ucap Winda sedikit balas dendam, dan bersandar lebih mendekat ke Satya.

“Adegan hari ini, akan aku perankan dengan Direktur Satya dengan sempurna. Bahkan Jenifer yang melihatnya akan merasa ada hubungan special di antara kita berdua.”

Hmph, ingin menggoda nona Winda, kamu masih terlalu lemah!

Winda menatap Satya dengan jijik, dan membuka pintu.

Hati Satya berdegup, baru saja ingin memohon belas kasihan, tetapi senjata panjang dan meriam pendek di luar pintu sudah mengelilinginya.

“Direktur Satya, bukankah kamu mengatakan tidak memiliki hubungan dengan Direktur Winda? Kenapa sekarang kalian berdua bergandengan tangan, menunjukkan kemesraan yang begitu intim?”

“Direktur Winda, sudah berapa lama kamu bersama dengan Direktur Satya? Bagaimana awal mula kalian saling mengenal? Apakah kalian tinggal bersama? Apakah Direktur Satya mengatur jabatanmu?”

“Direktur Satya, sejauh yang aku ketahui, hari ini ada aktris tertentu yang menghadiri acara. Kamu begitu mesra dengan Direktur Winda, tidak takut melukai perasaan pasangan?”

Lalat tidak menggigit telur yang mulus, Winda hanya pura-pura dekat dengan Satya, dan para reporter ini mulai memberitakan topik ini lagi.

Di bawah kawalan puluhan pengawal, Winda dan Satya tetap sopan dan tersenyum, berjalan sepanjang jalan menuju ke lokasi indoor acara.

Para reporter mengikuti dari belakang, tidak melepaskan penampilan dan perilaku mereka.

Hingga akhirnya, ketika hendak tiba di lokasi indoor, para reporter dihadang.

Satya dan Winda menghela nafas pada saat yang bersamaan, keduanya saling memandang, dan melihat kelelahan di mata masing-masing.

“Kalau tahu begitu lelah, memukulku sampai mati juga tidak akan datang. Direktur Satya kamu begitu tampan, asal cari aktris lain saja untuk membuat gosip.”

“Sudahlah, nona Winda, jangan menggodaku lagi, berikan aku sebuah jalan untuk hidup!”

Satya membungkuk sedikit, memohon belas kasihan. Tidak berani terlalu mencolok, karena takut tertangkap oleh paparazzi di belakang kami, dan menimbulkan skandal lain.

Meskipun dia tahu, dirinya yang tidak melakukan apa-apa. Tetapi karena dia dan Winda bergandengan tangan, halaman depan surat kabar selama beberapa hari ke depan takutnya akan memberitakan dirinya.

“Kamu jangan merepotkanku lagi, kamu teman baik kami, tentu saja kamu tahu karakter Jenifer. Aku mengenal Chelsi di sebuah jamuan makan. Kami berhubungan karena sebuah film, lalu menyadari kami mengobrol cukup baik. Jadi aku minum beberapa gelas. Di akhir jamuan, aku mengucapkan beberapa patah kata dan ditangkap oleh paparazzi. Paparazzi ini paling pintar menangkap angin, mereka memberitakan pacar gosip……aku, aku……”

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu