Cinta Yang Dalam - Bab 290 Aku Mencintaimu

Kelembutan yang muncul dan tenggelam dari sorotan mata Gandi membuat hati Neva menjadi luluh.

Dia berkata dengan memaksa “Tinggal baik-baik di rumah!”

Saat ini dari dalam bandara telah terdengar panggilan untuk Neva, ia melihat tiket pesawatnya dan tahu kalau dirinya hari ini sudah tidak dapat pergi.

Kemudian tiket pesawatnya direbut oleh Gandi dan dirobeknya menjadi beberapa bagian.

“Masih melihat tiket pesawat? Masih ingin pergi?”

“Bukan, bukan….” Neva buru-buru melambaikan tangannya untuk menjelaskan.

Saat ini Neva sama sekali tidak dapat menggambarkan suasana hatinya, gembira, bahagia, bersemangat…seperti sedang bermimpi, ternyata dia masih bisa terus tinggal di sisi Gandi!

Gandi melirik Neva sekilas lalu menelepon, setelah beberapa saat terdengar suara ketukan pintu dari luar ruang istirahat kemudian berjalan masuk dua orang pengawal.

“Antar nyonya muda pulang ke rumah, tanpa persetujuanku dia tidak diperbolehkan untuk keluar dari rumah.” Gandi berkata dengan dingin.

Neva tercengang dan berpikir ingin berdebat dengannya.

Bagaimanapun juga dia boleh tidak pergi namun juga tidak bisa terus mengurungnya di rumah! Kalau begitu bukankah dirinya sama saja dengan burung kenari?

Akan tetapi Gandi sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk berbicara, dia mengatakan masih ada urusan dan langsung pergi.

Kedua pengawal tersebut berjalan ke hadapannya, mereka saling bertatapan sejenak dan salah satunya berkata “Nyonya muda, silahkan.”

Neva mencoba untuk menjelaskan “Itu, aku….”

“Kami hanya menjalankan perintah, mohon nyonya muda jangan menyusahkan kami…”

Neva dibawa oleh pengawal kembali lagi ke vila.

Saat pergi, dia meletakkan kunci di kamar tidur, bagaimanapun juga itu bukanlah barang miliknya.

Jadi, mbok Ting terbangun oleh suara ketukan pintu.

Saat membuka pintu dia melihat Neva membawa koper dan di sampingnya terdapat dua orang pengawal yang mengantarnya, pemandangan seperti ini terasa sedikit aneh.

“Nyonya muda, ini?”

Neva tersenyum pahit dan berkata “Mbok Ting, aku salah mengingat waktu, pesawatnya sudah berangkat tadi malam.”

Neva kembali ke kamar tidurnya dan menelepon bibi Chen.

Dia sudah tidak dapat pergi, jadi perjanjian dengan keluarga Aska juga menjadi tidak berjalan.

Selanjutnya sepertinya keluarga Aska akan seperti orang kebakaran jenggot.

Keluarga Aska menepati janjinya dan sudah mengirim pulang Charli.

Akan tetapi Nana belum kembali, bibi Chen sekarang merasa sangat cemas.

Neva menenangkan bibi Chen, dia menyuruhnya untuk tenang karena dirinya sudah menyuruh orang untuk mengurusnya.

Walaupun dia sekarang juga sedang terkurung dan tidak dapat melakukan apa-apa.

Tapi dia yakin asalkan Lexi tidak menggila, maka dia tidak akan menyentuh Nana sedikitpun.

Nyawa manusia bukan hal yang sepele, dia masih belum memiliki keberanian untuk itu.

Lagipula dia masih ingin mendapatkan keuntungan lebih banyak dari Neva.

Gandi memang memiliki urusan namun bukan urusan formal.

Dia sedang mengatur acara pernikahannya dengan Neva, dan negara berlian di Afrika baru menggali sebuah berlian darah.

Selama ini berlian seperti ini hanya dapat dilihat tapi tidak dapat dimiliki, setelah digali pasti akan dijual dengan harga selangit, terakhir dibeli oleh orang kaya misterius dari timur.

Orang kaya timur ini adalah Gandi Tirta.

Sekarang berlian tersebut sudah dibuat menjadi sebuah cincin kawin dan sudah berada di tangan Gandi.

Dylan memang pantas menyandang gelas master, perhiasan yang dibuatnya sangatlah elegan dan mempesona.

Asal tahu saja, biaya rancangannya tidak akan kurang dari delapan digit.

Dan harus melihat suasana hatinya.

Hari ini Gandi telah membuat keputusan untuk mempertahankan Neva.

Namun apa langkah selanjutnya yang harus ia perbuat?

Masa lalu Neva telah hancur dalam ingatannya.

Dia sekarang hanya ingin bersama dengan Neva, menggunakan cincin berlian ini sebagai kunci besar untuk mengunci Neva dengan erat di sisinya.

Pukul enam pagi hari berikutnya, Neva dibangunkan oleh suara panggilan telepon.

Dia mengambil ponsel dan menatapnya sekilas kemudian mengangkatnya.

“Jalang kecil, bukankah kamu mau pergi? Kenapa kembali lagi? Hari ini apabila kamu tidak memberikan penjelasan yang dapat diterima maka aku…”

Perkataan mengancam dari Lexi belum selesai namun terpotong oleh suara menguap Neva.

“Aku ingin pergi namun Gandi tidak setuju.”

“Ha?” Lexi merasa dirinya seperti baru saja mendengarkan sebuah lelucon, Gandi bisa tidak rela membiarkan wanita sepertinya pergi?

Alasan tercela ini benar-benar sangat lucu!

“Aku akan memikirkan cara untuk pergi, begitu saja!” Selesai berkata, Neva langsung mematikan teleponnya.

Setelah menerima telepon tersebut dia juga sudah tidak dapat tidur kembali.

Semakin lama Nana berada di tangan Lexi, maka semakin banyak ancaman yang akan didapatnya.

Akan tetapi dengan kondisi saat ini tidak ada satupun orang yang dapat membantunya.

Oh iya, Rangga!

Dalam pikiran Neva tiba-tiba muncul nama ini.

Dia tidak begitu dekat dengan Rangga, namun Rangga adalah teman Nardi, mungkin dia akan bersedia membantunya kali ini karena hubungannya dengan Nardi.

Dia ingat kalau dirinya pernah menyimpan nomor ponsel Rangga, akan tetapi saat memeriksa ponselnya malah tidak ada.

Terakhir ia hanya bisa menghubunginya lewat wechat, panggilannya telah berdering lima enam kali namun tidak ada yang mengangkatnya.

Saat Neva sudah akan menyerah dan ingin mematikan panggilannya, panggilan suaranya tiba-tiba tersambung.

“Ada urusan?” Dari suaranya tampak Rangga baru bangun tidur.

Tadi malam ia mengembara sampai pagi baru pulang ke rumah, saat ini adalah waktunya untuk mengganti tidurnya. Panggilan suara wechat sialan ini terus berbunyi.

Jika itu bukan panggilan dari Neva, jika dia memarahi Neva maka Ramon akan menyalahkan dirinya, Rangga harus menemukan keseimbangan pada diri Neva.

Neva dengan buru-buru berkata “Bisakah aku meminta bantuanmu?”

“Bantuan?” Rangga sedikit tidak mengerti maksud Neva.

Seorang nyonya muda dari keluarga Tirta membutuhkan bantuannya?

“Kamu katakan saja!” Rangga masih mengingat perhatian dan rasa peduli dari Ramon.

Neva memberitahukan masalah Nana kepada Rangga, dia tidak mengatakan apa hubungannya dengan Nana, dia hanya berkata bahwa Nana adalah anak perempuan dari kerabatnya.

Rangga sejak awal sudah mendengarnya dari Ramon bahwa Neva mempunyai anak perempuan.

Dengar-dengar dia diculik dan dia juga mengetahui tingkat keseriusan dari masalah ini.

Setelah buru-buru menyetujui Neva, ia segera mematikan telepon dan melakukan panggilan internasional kepada Ramon.

Akhir-akhir ini Ramon sangat sibuk di negara M, Ligen seperti menghilang begitu saja dan pihak Neva juga tidak memberikan informasi apapun.

Saat melihat telepon dari Rangga, ia sedang mengecek web gelap di internet.

Web gelap adalah dunia bawah yang misterius, di sini asalkan memposting hadiah maka akan ada orang yang menerima dan menyelesaikan tugas yang diberikan.

Karena tidak dapat mencarinya melalui jalur yang benar, maka hanya dapat melalui jalur gelap ini.

Mengalami masa-masa yang kelam saat kanak-kanak membuat Ramon bukanlah lagi seorang remaja polos seperti sebelumnya.

“Semoga apa yang kamu katakan bukanlah omong kosong!” Setelah telepon tersambung, kalimat pertama yang di ucapkan oleh Ramon membuat Rangga terkejut.

Dia berkata “Sial, bang, apakah harus begini? Kita berdua sudah lama tidak berkomunikasi, telepon pertama dariku ini kamu sudah langsung menghancurkan perasaan persaudaraan kita?”

Saat ini Ramon sedang berbicara masalah tugas dengan seorang bos web gelap, tangannya dengan cepat mengetik di atas papan ketik, ia mengabaikan kata-kata Rangga dan berkata “Katakan intinya!”

Rangga dapat mendengar bahwa Ramon sedang sangat sibuk sehingga ia tidak bertele-tele lagi, ia memberitahu masalah Neva kepada Ramon.

Setelah Ramon mendengarnya, ia menepuk tangannya di atas meja sehingga sempoa yang berada di atas meja langsung terhempas ke atas papan ketik.

Ada orang yang berani menculik Nana?

Nana adalah kesayangan Neva juga adalah kesayangannya, ternyata ada orang yang tega bertindak terhadap anak yang begitu lucu.

Hal ini benar-benar tidak dapat ditahan, Ramon langsung merilis misi kedua di bawah transaksi pertama dengan bos web gelap.

Neva seharian duduk di rumah dan tidak pergi kemana-mana, bahkan hanya ingin keluar untuk pergi beli sayuran dengan mbok Ting saja akan dihalangi oleh pengawal.

Mbok Ting tidak senang, akan tetapi ini adalah perintah dari Gandi, Mbok Ting hanya bisa memberikan tatapan mata tidak berdaya kepada Neva.

Neva merasa dirinya sekarang seperti seekor babi peliharaan, hanya makan tidur dan tidak melakukan hal apapun.

Dia sedang duduk di balkon dan terus melihat ke kejauhan.

Dari matahari terbit hingga terbenam.

Cuaca hari ini tidak buruk, langit penuh dengan bintang, juga terdapat sebuah luncuran meteor di kejauhan.

Katanya saat seperti ini adalah saat terbaik untuk membuat permohonan.

Neva dengan segera memejamkan matanya dan membuat permohonan dalam hatinya.

Tepat setelah ia selesai membuat permohonan, ada panggilan video dari wechatnya.

Melihat foto profil Gandi yang tinggi dan dingin, hati Neva bergetar sejenak baru mengangkatnya.

Neva tidak menghidupkan lampu di balkon sehingga tempatnya berada sekarang terlihat gelap dari kamera, hanya ada sedikit cahaya dari belakangnya.

Gandi meliriknya dan berkata “Sedang melamun lagi?”

Cara bicara yang biasa ini membuat Neva terkejut.

Karena selama ini Gandi akan langsung membicarakan topik utama.

Dia berkata dengan suara kecil “Ya…barusan ada meteor yang meluncur, jadi kebetulan sedang membuat permohonan.”

Membuat permohonan? Gandi berpikir dalam hati, wanita ini akan membuat permohonan seperti apa?

Mempunyai uang yang sangat banyak?

“Ada keinginan apa yang ingin kamu kabulkan?” Daripada menebak, Gandi lebih suka bertanya langsung.

Tangan Neva yang sedang memegangi ponsel menjadi tegang, setelah ragu sejenak lalu berkata “Tidak, tidak ada…”

“Katakan saja, mungkin aku dapat membantumu mengabulkannya!” Saat ini Gandi seperti iblis yang menggoda Adam dan Hawa.

Hati Neva tercengang, permohonannya tadi adalah hanya berharap Nana dapat selamat dan aman, kedepannya tidak ada hal yang perlu dipusingkan lagi.

Dan orang yang dapat mengabulkan permohonan ini tentu saja Gandi pasti akan melakukannya.

Akan tetapi dia tidak bisa membicarakan masalah ini.

Neva berkata “Sungguhkah tuan Tirta? Kamu akan membantuku mengabulkannya?”

Melihat Neva akan mengatakannya, Gandi sedikit mengangkat sudut bibirnya dan berkata “Sesuai keinginanmu.”

Akan tetapi perkataan Neva selanjutnya membuat dia seperti ingin membanting ponselnya.

“Akan tetapi apabila dikatakan maka akan menjadi tidak manjur!”

Melihat tampang Gandi tersebut, Neva menutup mulutnya dan tertawa kecil.

Walaupun ia dijahili oleh Neva, akan tetapi melihat Neva tersenyum hatinya merasa sedikit lega.

Mereka berdua bicara layaknya pasangan suami istri pada umumnya, membicarakan hal-hal yang biasa dibicarakan.

Neva memintanya untuk mencabut larangan keluar rumah akan tetapi langsung ditolak oleh Gandi.

Ada masalah apa tunggu dia pulang ke vila baru dibicarakan, tetapi saat Neva bertanya kapan ia akan kembali, Gandi malah berkata tergantung sikap Neva.

Neva sedikit bingung, ia harus bersikap seperti apa?

Tampangnya yang tampak bingung dan bodoh tersebut membuat Gandi mengerutkan alisnya.

EQ wanita ini benar-benar sangat rendah hingga batasnya.

Kali ini, semuanya adalah inisiatif dari dirinya, tidak bisakah dia juga berinisiatif?

Gandi yang sedikit marah langsung mematikan panggilan videonya.

Neva menatap ponselnya dan berpikir untuk waktu yang lama, tiba-tiba ia teringat akan kalimat yang pernah dibacanya dari salah satu buku.

Cinta itu adalah hubungan timbal balik.

Gandi yang tiba-tiba marah, apakah berharap dia mengungkapkannya kepadanya?

Akan tetapi dia ingat bahwa dirinya jelas-jelas telah meninggalkan pesan untuk Gandi.

Dan dia yang tidak membalasnya.

Komunikasi mereka berdua di wechat, terhenti pada kalimat terakhir yang di kirim oleh Neva tadi malam.

Neva menatap ponselnya, Gandi juga melakukan hal yang sama.

Perkataaan Neva seperti jarum yang menusuk hatinya.

Walaupun Neva telah ditarik kembali olehnya, akan tetapi setiap kali dia terpikir akan saat kehilangan, Gandi tetap merasa sakit hati.

Dia membuka wechat Neva dan melihat momen wechatnya.

Momen wechatnya selalu sangat sederhana.

Dia biasanya membagikan tentang bunga dan tanaman juga Dalang yang kaya dan terhormat, sangat cocok dengan sifatnya yang lembut.

Dirinya barusan marah tanpa alasan, apakah sudah sedikit kelewatan?

Lagipula antara pria dan wanita bukankah memang pria yang harus lebih berinisiatif?

Gandi membuka ruang obrolan dan mengetik “Aku mencintaimu! Selamat malam.”

Novel Terkait

Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu