Cinta Yang Dalam - Bab 32 Harus Pulang

Neva panik, buru-buru mengatakan: “Ma, jangan begini, tidak apa-apa.”

Neva semakin seperti ini, Shinta semakin merasa bersalah.

Hubungan dia dan orang tua Neva sangat baik, dia memperlakukan Neva seperti anak sendiri.

Dia memutuskan hari ini harus berbicara dengan putranya, seorang artis, masih dengan sengaja mempublikasikan hubungan mereka berdua, bagaimana bisa membuat dia mendapatkan yang dia inginkan.

Saat Gandi bangun di vila Julia, waktu sudah sore hari.

Dia ingat kemarin malam menjemput Julia pulang, tapi Julia bersikeras ingin merayakan bersamanya, lalu meminum banyak alkohol.

Untuk dia, bisa tidur begitu lama, sudah tidak mudah.

Julia sudah bangun, sedang berdandan di meja rias.

Melihat Gandi yang sudah bangun, menoleh dan berkata dengan lembut :”Gandi, apa kamu tidak ingin tidur lebih lama lagi?”

Gandi menggeleng, melihat dirinya hanya memakai celana saja, mengernyit mengingat sebentar, seharusnya kemarin malam tidak melakukan apa-apa.

“Kemarin malam, aku bagaimana bisa tidur disini?”

Gandi membelikan vila ini untuk Julia, walaupun dia setiap malam bisa datang untuk tidur disini.

Tapi dia dan Julia selalu tidur diruang terpisah, bisa dibilang keduanya tidak pernah berhubungan intim lagi sejak adegan ranjang yang sengaja diperankan oleh Julia.

Ini membuat Julia panik, kemarin malam dia menaruh obat di alkohol Gandi, sehingga Gandi mabuk.

Melepas pakaiannya, tapi disaat di pakaian terakhir, didorong oleh Gandi yang tidak begitu sadar, dan pada akhirnya tidak melakukan apapun.

Dan yang paling membuat Julia marah, Gandi terus bergumam berkata supaya besok Neva ikut pulang kerumah bersamanya.

Sangat jelas, dia menganggap Julia sebagai Neva.

Tapi Julia tidak bisa menunjukkan bahwa tidak terjadi apa-apa kemarin malam, lagipula Gandi sudah tidak sadar.

“Kemarin malam kamu sangat nakal, lalu menggunakan tenaga yang sangat besar padaku..” Sambil berkata, Julia dengan sengaja menarik roknya ke atas, memperlihatkan bekas luka ketika Gandi mendorongnya.

Setelah melihat pandangan mata Gandi menjadi tidak curiga lagi, Julia baru bernapas lega, langkah yang dia ambil ini benar.

Gandi pergi ke kantor setelah meninggalkan Villa Mawar.

Saat dijalan menelepon Neva, tapi ponselnya dimatikan.

Dan diponselnya terlihat beberapa telepon yang tidak terangkat, beberapanya adalah telepon dari ibu, yang lainnya adalah dari sekretarisnya Rey.

Dia tahu, Rey tidak akan meneleponnya sebanyak ini jika tidak ada hal yang spesial, takutnya ada masalah terjadi.

Saat dia baru ingin menelepon kembali, dia sudah sampai di lobby bawah perusahaan Tirta, Gandi mendongak, melihat banyak reporter, sedang jongkok di depan pintu lobby.

Tidak tahu siapa yang berteriak, itu adalah mobil Bos Kedua Tirta.

Semua reporter datang menyerbu, mengelilingi mobilnya, membuat Gandi sudah bergerak.

Dinding Phanton sangat bagus, dia tidak bisa mendengar suara orang berbicara dari luar.

Tapi saat melihat seorang reporter mengangkat koran, ekspresi wajah Gandi menjadi gelap.

Itu adalah saat dia menjemput Julia kemarin malam, dicuri foto oleh orang.

Saat itu dia merasa aneh, Julia mengatakan dia sedikit kepanasan, lalu melepas topi yang dipakainya.

Dan ketika dia mengambil topi yang dilepasnya, rupanya di foto oleh reporter.

Gandi menelepon Rey, dengan cepat datang beberapa penjaga dari perusahaan Tirta, mengusir para reporter itu menjauh.

Mobil Gandi sudah masuk ke garasi, saat sampai di ruangan presdir, Rey sudah menunggunya didepan pintu, tangannya memegang setumpuk koran.

Gandi masuk, melihat koran itu, amarahnya naik, lalu membuang koran itu dilantai.

“Kenapa ini? Apa mereka tidak ingin bekerja lagi? “ Gandi berkata.

Dengan kekuatan keluarga Tirta, ingin mengontrol media di Kota Z, walaupun sedikit sulit, tapi akhirnya bisa dilakukan.

Rey disamping merasa ragu, berkata:” Presdir Tirta, aku sudah menyuruh orang untuk menghubungi media-media itu. Mereka berkata tidak ada yang tahu ini adalah punggung Presdir Tirta, jadi saat itu membuat kesimpulan, ini adalah berita besar, jadi mereka mempublikasikannya.”

Gandi berjalan mondar-mandir, melihat gedung media yang menjulang di kota Z, berkata :” Apakah mereka masih tidak tahu, Julia adalah wanitaku?”

Rey terdiam, semua orang sudah tahu hubungan Gandi dan Julia.

Tapi Gandi sudah menikah dengan Neva, dan orang-orang bisa melihat, Nyonya Tirta sangat menyayangi Neva.

“Siapa yang mempublikasikan pertama kali?” Gandi bertanya.

“Media Massa, di internet sudah dihapus, Tuan Muda ketiga yang mengurus. “ Rey berkata.

“Media Massa sudah tidak ada alasan untuk harus ada lagi.” Dia berkata dengan dingin, memutuskan hidup dan mati perusahaan media dengan nilai saham lebih dari 1 Miliar di kota Z.

Rey menjawab, lalu pergi melakukan.

Sore hari, saham di Media Massa diserang oleh dana besar yang tidak diketahui, langsung jatuh kebawah.

Lalu diikuti dengan pengeksposan penghindaran pajak dan penggelapan dana diperusahaan, pejabat media senior yang menyuap pejabat senior Kota Z, Media Massa disegel dan mengalami kebangkrutan, lalu dibeli oleh perusahaan Tirta dengan harga murah.

Semua perusahaan media yang terlibat dengan masalah ini tiba-tiba merasa kalah, semua berita Tuan Muda kedua Tirta dengan artis Julia dihancurkan, seolah-olah masalah ini tidak pernah terjadi di Kota Z.

Masalah ini sudah berlalu, Gandi merasa pusing, tidak tahu apakah dia hari ini harus pulang ke rumah Tirta atau tidak.

Ibunya pasti menunggu untuk membereskannya, dan Neva, dia menelepon tiga kali, dan ponselnya terus dimatikan.

Bagus, wanita ini, benar-benar bagus, membuat dirinya tidak bisa menghubungi dia.

Neva yang bersikap tenang dan Tuan Muda kedua Tirta yang gelisah, merasa hari ini berlalu dengan cepat, sebentar saja waktu sudah menunjukkan jam pulang kerja.

Rey menjaga di ruangan Presdir, dia sudah menerima telepon sebanyak 33 kali, menyuruh Presdir Tirta hari ini jangan pulang kerumah, bersembunyi diluar beberapa hari.

Tapi Rey tidak mengatakan pada Presdir Tirta, karena Nyonya Tirta menelepon sekali kepadanya, memberitahu Gandi untuk pulang kerumah hari ini.

Harus mendengar perkataan siapa, Rey tahu dengan jelas.

Jam pulang kerja sudah lewat setengah jam, Rey mendengar ada suara dari dalam ruangan Presdir.

Lalu Gandi berjalan keluar, melihat Rey yang masih menjaga, bertanya:”Kenapa kamu belum pulang?”

Rey berkata : “Presdir Tirta, Nyonya menelepon, menyuruh kamu hari ini harus pulang kerumah. “

Selesai berbicara, Rey lalu pergi.

Gandi memegang dahinya, tidak bisa menghindar lagi, dia menjawab sudah tahu, lalu menyuruh Rey pulang, dia sendiri berjalan ke tempat parkir, dan mengemudi pulang kerumah.

Karena masalah di siang hari, para reporter tahu Tuan Muda kedua Tirta tidak bisa diganggu, mereka sudah bubar.

Gandi sampai di Rumah keluarga Tirta, saat memarkirkan mobil, melihat Land River yang dia belikan untuk Neva, juga berhenti disini.

Ekspresi wajahnya menjadi gelap, berjalan kembali. Pelayan sudah membukakan pintu untuknya, menunggu dia masuk.

Novel Terkait

The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu