Cinta Yang Dalam - Bab 68 Si Jelek

Hati Neva merasa sedikit tersentuh, ketika itu hubungan orang tuanya dengan Nyonya Tirta memang sangat baik, kedua keluarga sering bersilahturahmi.

Setelah mendengar perjodohan sejak kecil mereka, Gandi sengaja mencarinya dan menghinanya tanpa sungkan : “Kamu Si jelek, meskipun aku harus menikahi seekor babi pun aku tidak akan mau denganmu.”

Ketika itu Tirta sudah tumbuh menjadi pemuda yang tampan, wajar Neva merasa sedikit menyukainya.

Namun dikatakan seperti itu oleh pria yang disukai, dirinya yang pemalu langsung menangis dengan sedih.

Karena hal ini, Tirta habis diomeli oleh ibunya, bahkan mendapatkan dua tamparan.

Neva mengingat kenangan masa lalu yang pernah terjadi, seketika muncul senyuman diwajahnya.

Masa lalu hanya bisa dikenang, namun dengan mengenang seperti ini malah membuatnya memiliki kekuatan untuk terus bertahan.

Kalau begitu, apakah dia termasuk pernah menyukai!

Nyonya Tirta tersadar dari lamunannya, tanpa menganggur, dia langsung menelfon dan memburu bawahannya, menyuruh stasiun televisi menghentikan siaran, dan disaat bersamaan menghapus iklan yang ada di internet.

Keluarga Tirta masih menginginkan martabat, gossip seperti ini, membuat Nyonya Tirta tidak akan bisa mengangkat kepalanya ketika bertemu dengan teman sosialitanya.

Dia meletakkan ponselnya, menatap Neva yang duduk dengan anggun di hadapannya, tidak perduli bagaimana pun memandangnya tetap merasa puas.

Nyonya Tirta bukannya tidak menyelidiki Julia secara diam-diam, karena putranya bersikeras suka, dia juga berpikir kalau gadis itu lumayan, ia akan mengikuti kemauan putranya, dia bukan orang tua yang tidak pengertian.

Namun setelah diselidiki beberapa kali, dia menemukan kalau artis yang bernama Julia ini sangat lembut dihadapan putranya. Namun ketika dihadapan orang lain, malah begitu angkuh dan sombong, mengatakan kalau dia adalah Nyonya muda Tirta dimana-mana.

Gadis yang begitu ambisius, bagaimana mungkin ia biarkan menduduki posisi Nyonya muda Tirta.

Sementara Neva begitu baik dan penurut, sifatnya begitu ramah, apa yang pantas diucapkan dan tidak pantas diucapkan dia bisa membedakan dengan jelas, dan anaknya malah membuat kesalahan yang sudah melukainya, namun ia malah tetap melindungi putranya.

Menantu seperti ini, kalau kelak melahirkan cucunya, ia tidak perlu mengkhawatirkan tentang caranya mendidik, dia tidak akan perlu dikhawatirkan oleh mertua.

“Masalah ini, keluarga Tirta kami yang bersalah padamu. Neva, kamu tenang saja, ibu pasti akan memberimu jawaban yang memuaskan hari ini.” Nyonya Tirta memegang tangan Neva, berkata dengan yakin.

Neva terkejut, kali ini Gandi pasti akan habis dihajar, dia segera membujuk : “Ibu, masalah ini tunggu Gandi pulang baru bicarakan lagi. Aku merasa kalau ini hanya gossip, tidak mungkin benar, Gandi bukan orang yang seperti itu.”

Nyonya Tirta mendengus, nada bicaranya terdengar tidak senang : “Dia, dia itu tidak pernah bisa berubah dari sifat jeleknya. Jelas-jelas sudah pernah berbuat salah satu kali, atau mungkin dia merasa dia kurang mempermalukan keluarga Tirta, sehingga kembali membuat masalah dengan artis itu untuk kedua kalianya. Lain kali, kalau dia tidak baik padamu, kamu langsung beritahu padaku, aku yang akan menghajarnya untukmu.”

Neva menjawab iya berkali-kali, kali ini ia hanya bisa mengikuti maunya.

Dia bisa melihat, kalau dia terus membantu Gandi, nanti Gandi akan dihajar lebih parah lagi.

Lalu Nyonya Tirta tiba-tiba seperti teringat sesuatu, lalu berkata : “Aku akan berpesan pada 小丁 untuk menyiapkan barang yang kalian butuhkan disana, kalian pindah dan tinggal disini. Dengan begitu aku bisa memperhatikannya setiap hari, agar dia tidak membuat masalah.”

Neva tercengang, pindah tinggal disini?

Oh Tuhan, kalau Gandi sampai mengetahui ini, dia pasti akan mengingat ini sebagai dendam kesumat terhadapnya.

Meskipun Neva menyukai Gandi, namun dia disakiti oleh Gandi begitu lama, cara bersama yang paling abik adalah ketika ia merindukan Gandi, dia cukup bertemu dengan gandi sebentar saja sudah cukup.

Mengenai hubungan di ranjang, setiap hari tidur diatas ranjang, oh, tidak, Neva yang tidur yang dilantai.

Itu sungguh menyiksanya.

Selama setengah tahun, hanya setengah tahun, asalkan bertahan saja sudah cukup, begitu cara Neva menenangkan dirinya sendiri.

“Ibu, jangan begitu, kalau begitu sama saja memberi tekanan pada Gandi, mengontrolnya. Dia memiliki sifat membangkang yang kuat, nanti malah akan mempengaruhi………….” Neva sengaja membicarakan hubungan keduanya, tujuannya adalah berharap Nyonya Tirta bisa menarik kembali keputusan mendadaknya itu.

Shinta Lie berpikir sejenak, apa yang dikatakan Neva bukannya tidak salah.

Terkadang ketika menekan terlalu kencang, hasilnya malah akan menjadi kebalikkannya.

Namun melihat anak keduanya terus membuat masalah seperti itu, membuat hatinya merasa begitu terbeban.

Shinta itu siapa, sejak suaminya meninggal, dia yang menopang keluarga Tirta ini seorang diri.

Berada didunia bisnis selama bertahun-tahun, bagaimana mungkin tidak ada karakter busuk yang ia temui.

Mengenai permainan Julia yang murahan itu, dia sudah bisa melihatnya sejak awal.

Namun anak keduanya terus melindungi wanita itu, membuatnya sulit untuk bergerak.

Akhirnya, ia hanya bisa menghela nafas dan berkata : “Jasi menyulitkanmu, membuatmu menderita di keluarga ini, Neva…”

Neva tersenyum tipis, meraih tangan Nyonya Tirta dan berkata dengan nada manja : “Ibu, apa yang kamu katakan? Sejak kau menikah kesini, kamu begitu baik padaku, kamu adalah ibu kandungku. Hal kecil seperti ini, aku tidak perduli.”

Mengenai benar-benar perduli atau tidak, ketika Neva mendengar apa yang disiarkan, hatinya sempat berkedut.

“Hah, seandainya tidak ada kejadian saat itu, mungkin hubunganmu dan Gandi akan erat bagaikan perangko.” Shinta menghela.

Neva langsung mempertajam pendengarannya, kejadian saat itu?

Apa yang terjadi dulu? Kalau dari nada bicara Nyonya Tirta, seharusnya masalah ini yang membuat hubungan Gandi dan Julia menjadi semakin tidak terpisahkan.

“Ibu, apa yang terjadi ketika itu?” Neva bertanya dengan berpura-pura tidak perduli.

Sebenarnya mengenai Julia yang bisa begitu melekat dengan gandi cukup membuatnya bingung.

Kalau berdasarkan apa yang dikatakan Gandi, dia adalah cewek matre, dan dia tidak menyukai wanita licik seperti itu.

Namun kalau dibandingkan, Julia jauh lebih licik daripada dia, lebih matre malah!

dan Neva ingat sepertinya Gandi pernah tidur dengan Julia….

“Ketika itu, Gevin pulang, lalu mengatakan padaku kalau dia ingin menikah, ingin menikahi seorang artis, ia bersikeras. Tidak perduli apapun yang ku katakan, dia tetap pada pendiriannya, ia ingin bertanggungjawab. Sehingga aku langsung menyuruh orang untuk menyelidikinya.” Nyonya Tirta menceritakan kejadian masa lalu, membuat tubuhnya tanpa sadar menggigil.

Neva segera menggandengnya, agar dia tidak marah, semua sudah berakhir.

“Dan begitu aku selidiki, itu cukup membuat amarahku memuncak. Artis ini, ternyata memberikan Gandi obat, lalu terjadilah hubungan itu di tempat yang remang di Twilight, bahkan ia malah berpura-pura sebagai korban yang menangis dengan sangat kasihan, berniat dengan cara seperti itu bisa menikah masuk keluarga Tirta.”

Neva tercengang, senja? Obat?

Ketika itu Gandi terlihat begitu kebingungan, itu karena habis diberi obat?

Dan lokasinya sepertinya juga di Twilight, di dunia ini mana mungkin ada begitu banyak kebetulan?

Neva membiarkan Nyonya Tirta menceritakan secara perlahan, jangan sampai merusak tubuh karena kesal, lalu ia mendengar Nyonya Tirta melanjutkan : “Aku memberitahu Gandi apa yang terjadi, tapi dia malah tetap tidak percaya, malah memintaku untuk tidak memperdulikan masa lalu Julia, karena sekarang dia sudah menjadi wanitanya, dia harus menikahinya.”

Neva membisu……… ternyata standar untuk bisa menjadi istri Gandi semudah itu.

Kalau tahu begitu, dulu dia tidak seharusnya pergi dengan perasaan malu, dia seharusnya berbaring disamping Gandi, dan mungkin sekarang dia sudah menjadi Nyonya muda Tirta yang dimanjakan olehnya?

Kalau benar begitu, Nana bisa berada disamping ayahnya sejak kecil.

“Gandi sudah memutuskan untuk menikahi artis itu. Akhirnya aku marah, lalu memberitahu Gandi syarat menjadi istrinya, yaitu kalau aku mati. Selama aku masih hidup, maka wanita itu jangan pernah berharap bisa masuk ke dalam keluarga Tirta…”

Berkata sampai disini, Nyonya Tirta sudah kesal sampai terengah-engah.

Neva segera mengambil gelas berisi air yang ada diatas meja, membiarkan Nyonya Tirta minum untuk melegakan mafasnya.

Dan akhirannya, meskipun Nyonya Tirta tidak cerita pun Neva tahu apa yang terjadi selanjutnya.

Gandi begitu berbakti, bagaimana mungkin membuat ibunya mati kesal, tentu saja trik Julia gagal.

Tuan muda Tirta menancap gas, bahkan menerobos lampu merah.

Namun dia tidak memperdulikan semua itu, urusan sedang gawat, dia harus segera menangkap kakak keduanya kembali.

Kalau tidak aura yang terpancar dari ibunya, meskipun ia hanya berdiri didepan rumah, itu sudah cukup membuat bulu kuduknya berdiri.

Sebuah parkir yang sempurna, Tuan muda Tirta turun dari mobil dan melemparkan kunci pada security, membiarkan security yang memarkirkan mobilnya, lalu ia langsung menerjang masuk ke dalam gedung.

Hari ini Gandi terus merasa hatinya tidak tenang, namun rapat hari ini sangatlah penting.

Dan investor asing ini semuanya merupakan perusahaan yang sudah go internasional, Group Tirta harus memberikan pelayanan yang terbaik.

Namun saat ini terdengar suara ketukan pintu yang memecah keheningan ruang rapat.

Alis Gandi mengkerut, bukankah dia sudah mengatur orang untuk berjaga didepan? Kenapa masih ada orang yang mengetuk pintu!

Dia melihat kearah Rey, Rey segera bangkit berdiri, namun belum sampai depan pintu, dia sudah mendengar suara dentuman yang cukup kencang, pintu ruang rapat didobrak sampai terbuka.