Cinta Yang Dalam - Bab 203 Sengaja Ya?
Neva juga adalah seorang wanita, seorang wanita biasa.
Bagi seorang wanita, barang yang bersinar selalu paling mudah menarik pandangannya.
Neva melihat barang lelangan di atas sana, satu set perhiasan dari gelang, kalung, cincing dan yang lainnya, yang sebelumnya merupakan barang perhiasan dari ratu, dengan sinar yang menyilaukan yang mengetuk hati Neva.
Dia menatap Gandi dalam diam dan menemukan seakan dia sedang memikirkan sesuatu dan pandangannya sama sekali tidak mengarah kepada perhiasan di atas.
Ini sudah merupakan beberapa barang lelangan terakhir, harganya pun sangat tinggi, harga awal dibuka dari 60 miliar.
Bahkan jika Neva ingin membelinya , jika tidak menggunakan uang yang muncul tiba-tiba senilai empat ratus miliar itu pun , dia tidak akan bisa membelinya.
Namun jika dia menggunakan uang itu, hatinya tidak akan merasa tenang.
Bagaimanapun uang itu bukanlah miliknya.
Perhiasan ini baru muncul namun harganya sudah naik hingga 360 miliar.
Harga ini sudah cukup membuat Neva mundur dengan teratur.
Namun detik berikutnya, pandangannya membeku karena dia melihat Gandi yang mengambil papan darinya dan menuliskan angka enam ratus miliar disana dan menaikkan papan itu.
“ Keluarga Tirta, 600 miliar!”
Harga ini sudah cukup membuat orang terkejut, bagaimanapun ini bukanlah uang puluhan ribu yang bisa sembarangan didapatkan di tangan.
600 miliar untuk membeli satu set perhiasan, bahkan jika ini untuk seluruh keluarga, bukanlah cara untuk menghabiskan uang.
Perhiasan ini pun tidak mendapat kompetisi lain dan menjadi milik Gandi.
Proses lelang masih berlangsung dan Neva mendengar sedikit suara dari samping.
Dia mengalihkan pandangan dari melihat Dindah sudah menukar posisi dengan tuan muda di sebelah Gandi dan duduk di samping Gandi.
Dia meraih tangannya, memeluk lengan Gandi dan berkata dengan manja:” Kak Gandi, aku sangat menyukai perhiasan itu, bisakah berikan untukku?”
Harga tiga ratus enam puluh miliar yang sebelumnya adalah dikeluarkan oleh Dindah .
Pandangan Gandi terhenti singkat pada wajah Dindah dan kemudian melepaskan lengannya dari pelukannya dan terus melanjutkan proses lelang.
Wajah Dindah pun langsung menjadi sedih, pada saat yang sama dia menatap Neva dengan benci.
Wanita paling mengerti wanita lain, terutama adalah pandangan cemburu dan iri seperti ini, Neva pun langsung merasakannya.
Dia melihat singkat kearah Dindah dan dengan sopan tersenyum kepadanya.
Ekspresinya yang seperti ini lebih membuat murka Dindah , senyuman di wajah wanita itu sangat jelas memancarkan kebanggaan!
Pada akhirnya barang lelang terakhir dikeluarkan, kali ini ternyata adalah sebuah tanah yang tidak bertuan di kota Z.
Tanah ini berada di pusat kota dari Kota Z.
Jika dibicarakan juga bisa disebut sebuah legenda, ada sebuah keluarga di kota z, dan bukan keluarga Tirta yang menempati posisi utama.
Di kota Z masih terdapat sebuah marga keluarga tua, yaitu keluarga Chen dan bisa bersaing dengan keluarga Tirta.
Pada awalnya keluarga Chen memulai bisnisnya dengan property, dimulai sejak masa demokrasi hingga masa kemerdekaan, 2/3 perumahan di kota Z dibangun oleh keluarga Chen.
Sementara keluarga Tirta pada saat itu lebih focus menjalankan bisnis ekspor, kedua belah pihak memiliki keunggulan masing-masing dan bersaing dengan jelas.
Keluarga Chen pada suatu saat memihak pada suatu kubu dan merupakan kubu yang salah.
Setelah kubu lain sudah naik, mereka menyuruh pemerintah kota Z untuk menghukum keluarga Chen dari pihak atas hingga bawah.
Hanya menggunakan waktu sepuluh tahun, Keluarga Chen yang sebelumnya memiliki kekuatan tak tertandingi hilang dari pandangan kota Z.
Sementara lokasi pusat kota ini adalah salah satu bangunan terakhir yang akan dibangun oleh keluarga Chen.
Namun karena berhentinya dana sehingga tanah ini pun disita.
Beberapa tahun ini banyak keluarga yang terus menatap harta berharga ini, namun karena hubungan lama yang rumit dengan keluarga Chen, sehingga tidak ada yang berhasil mengambil alih tanah ini.
Saat ini jika tanah ini bisa diambil, ini akan membuktikan bahwa semua hubungan itu sudah terbayar lunas, tidak peduli siapapun yang mendapatkannya tinggal membangunnya saja.
Tanah ini dilelang dengan harga yang yang menembus rekor baru senilai satu triliun enam ratus miliar dan mengharuskan pembayaran dilakukan dalam tiga hari, hal ini langsung membuat banyak keluarga yang tidak mempunyai uang tereliminasi.
Bahkan Gandi juga terus menatap tanah ini, dia sedang menghitung berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk membelinya dan berapa banyak keuntungan yang akan dihasilkan oleh tanah ini.
Pada saat keluarga Chen membeli tanah ini juga membutuhkan uang yang sangat banyak.
Namun jika dibandingkan dengan belasan tahun kemudian, uang besar pada masa itu tergolong uang kecil..
Jika bangunan ini bisa dibangun dengan baik, ditambah dibangun di Kawasan emas di kota Z akan menjadi seperti sebuah kue besar yang manis.
Harga awal senilai satu triliun enam ratus miliar ini dengan cepat sudah mencapai nilai 7 triliun.
Bahkan saat ini masih banyak orang yang terus menaikkan papannya.
Gandi terus mengikuti harga yang ditawarkan oleh kompetitornya, setiap menambah harga dengan papannya dengan angka tidak kurang dari 200 miliar.
Hal ini membuat keluarga yang setiap kali menaikkan harga dengan nilai 20 miliar hanya bisa menggertakan giginya.
Namun tanah ini sangatlah menggiurkan.
Ketika harga sudah mencapai nilai 15 triliun 800 miliar, yang merupakan sebuah rekor baru.
15 triliun 800 miliar satu kali, dua kali….
Keluarga yang menawarnya adalah keluarga dari Garfid, sebagai keluarga konglomerat lama pun, untuk mengeluarkan uang sebanyak itu sangat sulit.
Bagaimanapun semua yang membuat bisnis saat ini berjalan dengan perputaran uang dari bank.
Hanya keluarga Tirta yang sudah membangun bisnisnya dari awal masih memiliki cadangan uang yang sangat besar, di dalam rekeningnya pasti selalu tersedia jumlah uang yang mengagetkan yang bisa diputar.
17 Triliun!
Kali ini kembali Neva yang mengangkat papan dan Gandi yang memberikan harga.
Ketika mengangkat papan itu terasa semua pandangan langsung tertuju kepada mereka yang membuatnya mulai menjadi gugup.
Namun saat ini tangan Gandi terus berada di bawah genggaman tangannya, menggenggamnya dengan lembut.
Kehangatan suhu tubuh ini membuat Neva bisa menjadi lebih tenang.
Harga yang sudah mencapai tahap ini sudah merupakan titik puncak.
Bagaimanapun walaupun daging ini sangat enak, jika tidak bisa memakannya sekaligus pasti akan menciptakan masalah yang tidak berdasar.
Tanah ini pun secara logika jatuh ke tangan keluarga Tirta, semua orang bisa membayangkan, Keluarga Tirta dengan bergantung pada tanah emas ini dan menjalankannya dengan baik, maka keluarga utama di kota Z ini akan kembali jatuh ditangan mereka dengan stabil selama puluhan tahun lagi.
Setelah selesai acara lelang, Neva bangkit berdiri dan pergi ke kamar mandi.
Seperti bayangan, Gandi yang baru memegang perhiasan di tangannya pun tanpa sadar juga mengikutinya.
Saat ini tidak ada orang di kamar mandi, ketika dia melihat Neva masuk ke dalam kamar mandi, dia pun merokok di luar sambil menunggu Neva.
Disini adalah daerah merokok, Gandi sambil merokok sambil berekspresi dengan normal.
Ketika Neva selesai dan keluar dari kamar mandi, dia melihat Gandi dan langsung terkejut,
“ Tuan Gandi, mengapa kamu ada disini?”
Gandi tidak menjelaskan apapun , hanya menanggapi ringan dan kemudian menyerahkan perhiasan kepadanya.
Neva yang menerima satu set perhiasan itu pun langsung mengerti ini adalah barang lelang yang dibeli oleh Gandi.
Apakah dia memberikannya untuknya?”
Barang semahal ini…..
Neva sedikit ragu sambil mengembalikan berkata:” Tuan Gandi, barang ini terlalu mahal, aku tidak bisa …. Tidak bisa, lebih baik berikan kepada ibu saja!”
Neva melihat ekspresi wajah Gandi, yang tidak mengizinkannya untuk membantah.
Gandi memandang dengan dalam ke arah Neva singkat, tanpa berkata apapun, dia mematikan puntung rokok dan berjalan dengan kakinya yang panjang ke arah aula.
Neva melihat barang di tangannya dengan kesulitan dan mengikuti Gandi dibelakang masuk ke dalam aula, dan kemudian memanggil pelayan dan menyuruhnya untuk menaruh perhiasan ke dalam mobil.
Dengan acara lelang yang besar itu, acara perayaannya pun memiliki level yang sama, saat ini adalah acara perjamuan, aula dansa yang luas sudah disini dengan penari pria dan wanita yang tidak terhitung banyaknya sedang bergerak dengan anggun.
Pada awalnya Neva tidak ingin menari, namun kedatangan yang memaksa dari Dindah , akhirnya membuatnya menarik tangan Gandi dan turun ke lantai dansa.
Gandi melihat singkat Neva, setelah mengangkat tangan ke arah Neva, Neva hanya bisa menebalkan muka dan menerimanya.
Neva sudah lama tidak pernah berdansa yang membuatnya menjadi sangat gugup.
Beberapa kali seirama dengan perubahan langkah tarian, tangan Gandi yang memeluk pinggangnya menjadi lebih erat membuat langkah Neva menjadi panik dan menginjak kaki Gandi.
Setiap ini terjadi, Gandi hanya menatap Neva dengan dalam.
Semakin dia tidak bersuara, kegugupan di hatinya pun menjadi lebih parah.
Satu demi satu langkah yang semakin berantakan, pada akhirnya Nova seperti sedang sengaja menginjak kaki Gandi.
Akhirnya ,Gandi yang tidak menahan beban ini menghentikan langkahnya dan dengan menatap Neva berkata:” Sengaja ya?”
Novel Terkait
Balas Dendam Malah Cinta
SweetiesHis Second Chance
Derick HoLove In Sunset
ElinaGet Back To You
LexyTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaInnocent Kid
FellaLoving Handsome
Glen ValoraCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip