Cinta Yang Dalam - Bab 203 Sengaja Ya?

Neva juga adalah seorang wanita, seorang wanita biasa.

Bagi seorang wanita, barang yang bersinar selalu paling mudah menarik pandangannya.

Neva melihat barang lelangan di atas sana, satu set perhiasan dari gelang, kalung, cincing dan yang lainnya, yang sebelumnya merupakan barang perhiasan dari ratu, dengan sinar yang menyilaukan yang mengetuk hati Neva.

Dia menatap Gandi dalam diam dan menemukan seakan dia sedang memikirkan sesuatu dan pandangannya sama sekali tidak mengarah kepada perhiasan di atas.

Ini sudah merupakan beberapa barang lelangan terakhir, harganya pun sangat tinggi, harga awal dibuka dari 60 miliar.

Bahkan jika Neva ingin membelinya , jika tidak menggunakan uang yang muncul tiba-tiba senilai empat ratus miliar itu pun , dia tidak akan bisa membelinya.

Namun jika dia menggunakan uang itu, hatinya tidak akan merasa tenang.

Bagaimanapun uang itu bukanlah miliknya.

Perhiasan ini baru muncul namun harganya sudah naik hingga 360 miliar.

Harga ini sudah cukup membuat Neva mundur dengan teratur.

Namun detik berikutnya, pandangannya membeku karena dia melihat Gandi yang mengambil papan darinya dan menuliskan angka enam ratus miliar disana dan menaikkan papan itu.

“ Keluarga Tirta, 600 miliar!”

Harga ini sudah cukup membuat orang terkejut, bagaimanapun ini bukanlah uang puluhan ribu yang bisa sembarangan didapatkan di tangan.

600 miliar untuk membeli satu set perhiasan, bahkan jika ini untuk seluruh keluarga, bukanlah cara untuk menghabiskan uang.

Perhiasan ini pun tidak mendapat kompetisi lain dan menjadi milik Gandi.

Proses lelang masih berlangsung dan Neva mendengar sedikit suara dari samping.

Dia mengalihkan pandangan dari melihat Dindah sudah menukar posisi dengan tuan muda di sebelah Gandi dan duduk di samping Gandi.

Dia meraih tangannya, memeluk lengan Gandi dan berkata dengan manja:” Kak Gandi, aku sangat menyukai perhiasan itu, bisakah berikan untukku?”

Harga tiga ratus enam puluh miliar yang sebelumnya adalah dikeluarkan oleh Dindah .

Pandangan Gandi terhenti singkat pada wajah Dindah dan kemudian melepaskan lengannya dari pelukannya dan terus melanjutkan proses lelang.

Wajah Dindah pun langsung menjadi sedih, pada saat yang sama dia menatap Neva dengan benci.

Wanita paling mengerti wanita lain, terutama adalah pandangan cemburu dan iri seperti ini, Neva pun langsung merasakannya.

Dia melihat singkat kearah Dindah dan dengan sopan tersenyum kepadanya.

Ekspresinya yang seperti ini lebih membuat murka Dindah , senyuman di wajah wanita itu sangat jelas memancarkan kebanggaan!

Pada akhirnya barang lelang terakhir dikeluarkan, kali ini ternyata adalah sebuah tanah yang tidak bertuan di kota Z.

Tanah ini berada di pusat kota dari Kota Z.

Jika dibicarakan juga bisa disebut sebuah legenda, ada sebuah keluarga di kota z, dan bukan keluarga Tirta yang menempati posisi utama.

Di kota Z masih terdapat sebuah marga keluarga tua, yaitu keluarga Chen dan bisa bersaing dengan keluarga Tirta.

Pada awalnya keluarga Chen memulai bisnisnya dengan property, dimulai sejak masa demokrasi hingga masa kemerdekaan, 2/3 perumahan di kota Z dibangun oleh keluarga Chen.

Sementara keluarga Tirta pada saat itu lebih focus menjalankan bisnis ekspor, kedua belah pihak memiliki keunggulan masing-masing dan bersaing dengan jelas.

Keluarga Chen pada suatu saat memihak pada suatu kubu dan merupakan kubu yang salah.

Setelah kubu lain sudah naik, mereka menyuruh pemerintah kota Z untuk menghukum keluarga Chen dari pihak atas hingga bawah.

Hanya menggunakan waktu sepuluh tahun, Keluarga Chen yang sebelumnya memiliki kekuatan tak tertandingi hilang dari pandangan kota Z.

Sementara lokasi pusat kota ini adalah salah satu bangunan terakhir yang akan dibangun oleh keluarga Chen.

Namun karena berhentinya dana sehingga tanah ini pun disita.

Beberapa tahun ini banyak keluarga yang terus menatap harta berharga ini, namun karena hubungan lama yang rumit dengan keluarga Chen, sehingga tidak ada yang berhasil mengambil alih tanah ini.

Saat ini jika tanah ini bisa diambil, ini akan membuktikan bahwa semua hubungan itu sudah terbayar lunas, tidak peduli siapapun yang mendapatkannya tinggal membangunnya saja.

Tanah ini dilelang dengan harga yang yang menembus rekor baru senilai satu triliun enam ratus miliar dan mengharuskan pembayaran dilakukan dalam tiga hari, hal ini langsung membuat banyak keluarga yang tidak mempunyai uang tereliminasi.

Bahkan Gandi juga terus menatap tanah ini, dia sedang menghitung berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk membelinya dan berapa banyak keuntungan yang akan dihasilkan oleh tanah ini.

Pada saat keluarga Chen membeli tanah ini juga membutuhkan uang yang sangat banyak.

Namun jika dibandingkan dengan belasan tahun kemudian, uang besar pada masa itu tergolong uang kecil..

Jika bangunan ini bisa dibangun dengan baik, ditambah dibangun di Kawasan emas di kota Z akan menjadi seperti sebuah kue besar yang manis.

Harga awal senilai satu triliun enam ratus miliar ini dengan cepat sudah mencapai nilai 7 triliun.

Bahkan saat ini masih banyak orang yang terus menaikkan papannya.

Gandi terus mengikuti harga yang ditawarkan oleh kompetitornya, setiap menambah harga dengan papannya dengan angka tidak kurang dari 200 miliar.

Hal ini membuat keluarga yang setiap kali menaikkan harga dengan nilai 20 miliar hanya bisa menggertakan giginya.

Namun tanah ini sangatlah menggiurkan.

Ketika harga sudah mencapai nilai 15 triliun 800 miliar, yang merupakan sebuah rekor baru.

15 triliun 800 miliar satu kali, dua kali….

Keluarga yang menawarnya adalah keluarga dari Garfid, sebagai keluarga konglomerat lama pun, untuk mengeluarkan uang sebanyak itu sangat sulit.

Bagaimanapun semua yang membuat bisnis saat ini berjalan dengan perputaran uang dari bank.

Hanya keluarga Tirta yang sudah membangun bisnisnya dari awal masih memiliki cadangan uang yang sangat besar, di dalam rekeningnya pasti selalu tersedia jumlah uang yang mengagetkan yang bisa diputar.

17 Triliun!

Kali ini kembali Neva yang mengangkat papan dan Gandi yang memberikan harga.

Ketika mengangkat papan itu terasa semua pandangan langsung tertuju kepada mereka yang membuatnya mulai menjadi gugup.

Namun saat ini tangan Gandi terus berada di bawah genggaman tangannya, menggenggamnya dengan lembut.

Kehangatan suhu tubuh ini membuat Neva bisa menjadi lebih tenang.

Harga yang sudah mencapai tahap ini sudah merupakan titik puncak.

Bagaimanapun walaupun daging ini sangat enak, jika tidak bisa memakannya sekaligus pasti akan menciptakan masalah yang tidak berdasar.

Tanah ini pun secara logika jatuh ke tangan keluarga Tirta, semua orang bisa membayangkan, Keluarga Tirta dengan bergantung pada tanah emas ini dan menjalankannya dengan baik, maka keluarga utama di kota Z ini akan kembali jatuh ditangan mereka dengan stabil selama puluhan tahun lagi.

Setelah selesai acara lelang, Neva bangkit berdiri dan pergi ke kamar mandi.

Seperti bayangan, Gandi yang baru memegang perhiasan di tangannya pun tanpa sadar juga mengikutinya.

Saat ini tidak ada orang di kamar mandi, ketika dia melihat Neva masuk ke dalam kamar mandi, dia pun merokok di luar sambil menunggu Neva.

Disini adalah daerah merokok, Gandi sambil merokok sambil berekspresi dengan normal.

Ketika Neva selesai dan keluar dari kamar mandi, dia melihat Gandi dan langsung terkejut,

“ Tuan Gandi, mengapa kamu ada disini?”

Gandi tidak menjelaskan apapun , hanya menanggapi ringan dan kemudian menyerahkan perhiasan kepadanya.

Neva yang menerima satu set perhiasan itu pun langsung mengerti ini adalah barang lelang yang dibeli oleh Gandi.

Apakah dia memberikannya untuknya?”

Barang semahal ini…..

Neva sedikit ragu sambil mengembalikan berkata:” Tuan Gandi, barang ini terlalu mahal, aku tidak bisa …. Tidak bisa, lebih baik berikan kepada ibu saja!”

Neva melihat ekspresi wajah Gandi, yang tidak mengizinkannya untuk membantah.

Gandi memandang dengan dalam ke arah Neva singkat, tanpa berkata apapun, dia mematikan puntung rokok dan berjalan dengan kakinya yang panjang ke arah aula.

Neva melihat barang di tangannya dengan kesulitan dan mengikuti Gandi dibelakang masuk ke dalam aula, dan kemudian memanggil pelayan dan menyuruhnya untuk menaruh perhiasan ke dalam mobil.

Dengan acara lelang yang besar itu, acara perayaannya pun memiliki level yang sama, saat ini adalah acara perjamuan, aula dansa yang luas sudah disini dengan penari pria dan wanita yang tidak terhitung banyaknya sedang bergerak dengan anggun.

Pada awalnya Neva tidak ingin menari, namun kedatangan yang memaksa dari Dindah , akhirnya membuatnya menarik tangan Gandi dan turun ke lantai dansa.

Gandi melihat singkat Neva, setelah mengangkat tangan ke arah Neva, Neva hanya bisa menebalkan muka dan menerimanya.

Neva sudah lama tidak pernah berdansa yang membuatnya menjadi sangat gugup.

Beberapa kali seirama dengan perubahan langkah tarian, tangan Gandi yang memeluk pinggangnya menjadi lebih erat membuat langkah Neva menjadi panik dan menginjak kaki Gandi.

Setiap ini terjadi, Gandi hanya menatap Neva dengan dalam.

Semakin dia tidak bersuara, kegugupan di hatinya pun menjadi lebih parah.

Satu demi satu langkah yang semakin berantakan, pada akhirnya Nova seperti sedang sengaja menginjak kaki Gandi.

Akhirnya ,Gandi yang tidak menahan beban ini menghentikan langkahnya dan dengan menatap Neva berkata:” Sengaja ya?”

Novel Terkait

Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu